Share

29. Kesempatan

********

“Kalau kamu cuma mau bikin aku bingung. Kamu berhasil, karena cuma dengan kayak gini aja aku tersentuh.”

Rayan menarik napas dalam sambil mengeratkan pelukannya.

“Silakan berpikir sesuka hati kamu.”

Nayra tersenyum sedih. “Aku nggak ngerti.”

“Kamu nggak usah ngerti, cukup ada di sisi aku selamanya dan ikutin alur yang aku buat.”

“Kamu jahat.” Umpat Nayra sembari memukul dada Rayan pelan.

“Kamu lebih jahat.” Balas Rayan.

Nayra mendengus sebal dan kembali memberi pukulan di dada Rayan. Sejenak keduanya terdiam hingga tercipta keheningan di sana. Nayra menikmati detak jantung Rayan yang terdengar teratur. Berpekukan seperti ini, mengingatkannya pada masa lalu mereka yang manis - terlalu manis.

“Rayan. . . .” Katanya dengan telunjuk bergerak-gerak di atas dada Rayan membuat pola abstrak. “Kak. . ., Rayan.”

Rayan bergeming dengan sebelah alis terangkat, menunggu Nayra yang terlihat ragu mengucapkan kalimatnya.

“Ung. . ., kita bisa berdamai, nggak?”

Nayra tidak tahu kenapa kalimat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status