Menjelang sore, setelah memastikan keamanan anak dan istrinya, terutama dari sisi psikis serta mental mereka, Javier kembali ke dekat reruntuhan kastil. Diantar dengan pengawalan ketat, dua mobil jeep melaju ke sana.
Tepat di sisi kiri, ada dua orang penjaga yang memeriksa seluruh pakaian penghuni mobil.
“Untuk apa ini? Orchid pasti memihak Nayama. Jangan seenaknya memeriksa bawahanku! Apalagi, mereka bawa tamu istimewa dari Washington Barat! Cepat, lepaskan mereka! Lepaskan!” Anneth segera memaki dua penjaga.
“Ada keramaian apa ini?” Tuan Besar Juta keluar bersama Andre dan Victor.
“Ini. Lihat bawahan Anda, Tuan, mereka tidak percaya dengan bawahanku. Memeriksa salah satu tangan kanan Orchid dan salah satu petingginya saat ingin masuk ke markas pusat Nayama, apa itu etis?”
“Anneth, tenangkan dirimu.” Victor coba mengingatkan.
“Ini tidak bisa dibiarkan. Orchid sudah bekerja sama dengan Na
Rara telaten sekali merawat anak semata wayangnya, hingga Davin datang membawa semangkuk bubur.“Enak...” Lisa bisa tersenyum. “A-aku baru tahu, kamu bisa masak.”“Yah ... hidup sebagai orang biasa menuntutku bisa melakukan banyak hal. Salah satunya masak, bertahan di tengah hiruk-piruk dan kerasanya kehidupan, juga belajar bagaimana jadi pemimpin yang merakyat. Begitulah, terlampau susah di awal. Tapi, jika sudah biasa, bergelimang harta seolah tidak berasa apa-apa.”“Benar juga katamu.” Lisa kemudian minta didudukkan sembari bersandar di ujung ranjang. “Apa aku harus menjalani hidup sepertimu dulu biar bisa lebih sabar menjalani kerasya hidup?”“Buat apa? Kamu udah punya semuanya, Lisa. Cara pandangmu tentang harta, sikapmu menghadapi keluargamu sendiri, juga kesabaran hatimu menahan ego dan amarah ... semua itu lebih dari cukup untuk membuktikan kalau kamu perempuan hebat.”
Davin tidak membawa apa-apa kecuali ponsel jadul yang biasa dia gunakan untuk telepon. Jam canggihnya juga ada di tangan Melvin.Berangkat ke sini tadi, dia diantar Boris yang sekarang sedang bersama Levy dan Melvin di luar negeri menyelesaikan proyek yang belum selesai.Terpaksa, Davin harus menyewa taksi untuk berangkat ke perbatasan.Tentu, agronya pasti lumayan mahal hingga membuat Davin harus membayar dengan sistem paylater : hutang dulu, dibayar belakangan.“Seingatku, ada bank di sana. Semoga saja mau menerima kartu hitam milik Nayama,” kata Davin, sembari terus berjalan keluar komplek. “Tapi, apa sopir taksi mau dibayar dengan sistem paylater? Ah, bodoamat. Aku harus segera menjalankan misi.”Terus berjalan sampai luar komplek villa, lalu menyetop sebuah taksi di pinggir jalan.Sopir taksi pertama tidak mau melayani Davin karena mengira Davin hanya pembantu komplek yang tidak memiliki uang sama sekali. Apalagi
“Cuma ngehina? Apa bedanya dengan sekarang? Nggak menguntungkan sama sekali, Blok! Aku mau taruhan yang lebih ekstrem, misal kencingi bajumu, kek, atau kencingi wajahmu kalau kamu mau!?” Sopir taksi menghentikan taksinya, menoleh ke belakang dengan tatapan benci.“Sepakat!” jawab Davin, tanpa basa-basi.Ujang terkejut bukan main. Awalnya, dia hanya bercanda soal itu, tapi, Davin malah mengiyakannya.“Eits, taruhanmu kan, udah, tinggal taruhanku,” ketus Davin tiba-tiba.Melihat keseriusan Davin, si sopir malah tertantang melakukan taruhan yang jauh lebih ekstrem. “Katakan! Aku udah nggak sabar mau ngencingin muka kamu, dasar tolol!”“Kesepakatannya, misal aku nggak bisa bayar, kamu ngencingin aku. Tapi, misal aku bisa bayar, kamu kutampar sepuluh kali, tepat di pipi kiri dan kanan. Bagaimana?”Glek!Ujang meneguk ludah.Tubuh Davin bak bodybuilder yang bisa men
Meski sepakat tidak bisa membayar akan dikencingi, Davin, juga memiliki rasa kemanusiaan. Pride-nya sebagai Tuan Muda seolah hilang gara-gara supir taksi. Apalagi, sopir taksi di daerah ibukota terkenal dengan ciri khas kejamnya dalam sirkel pertaksian.“Tutup mulut besarmu, Bangsat! Ini jadi bayar apa nggak? Jangan cuma bisa itu-itu aja tapi ujung-ujungnya tetap sama, bohong dan cuma bisa ngebual! Mau dibuat apa kartu itu? Setahuku, di ibukota, nggak ada satu pun yang bawa kartu tanpa merk sepertimu!”“Sudah, turuti saja! Aku bisa bayar. Aku janji. Jani seorang lelaki bisa dipegang, bukan?” Davin menjawabnya santai.“Awas sampai bohong! Lihat saja, aku nggak segan bunuh kamu!”“Lakukan saja jika kamu bisa! Toh, apa kamu yakin, dengan tubuh agak krempeng dan perut buncit seperti itu bisa melukai tubuhku yang masih gesit? Tidak, kan? Makannya, diam dan turuti permintaanku sebelum aku makin marah!”
“Kamu barusan bilang, aku boleh melakukan apapun yang aku mau. Kesepakatannya benar begitu, kan?” lirih Ujang, sedikit mendesis.“Benar.”“Dengan tubuh krempengku, mustahil aku membuatmu kesakitan. Mungkin, aku mau merubah kesepakatannya. Semisal kamu tidak mampu bayar agro taksi, bagaimana kalau kamu memenuhi hasratku? Tubuhmu bagus, wajahmu rupawan. Aku pasti puas dibuatnya!”Deg!Jantung Davin berhenti berdenyut, sejenak, karena kaget. Permintaan Ujang di luar ekspektasi Davin.Dia, tanpa basa-basi, mengiyakan permintaan Ujang. Toh, di sana, ada ATM yang berfungsi dan dia bisa membalas pelecehan Ujang dengan sepuluh tamparan.“Sepakat!” Davin berujar tanpa basa-basi. Dia tidak takut pada ancaman itu. Toh, kalau dia berhasil mengambil uang dari ATM, dia bisa memberi si sopir pelajaran dengan menamparnya sepuluh kali.Toh, Davin, lama sekali tidak menampar orang sejak dia keluar dari pa
Namun, yang diharapkan Ujang tidak akan pernah terjadi. Hanya harapan belaka. Terutama, saat dia melihat Davin tersenyum dari balik pintu transparan ATM.Davin keluar dari sana membawa begitu banyak uang. Belum lagi, Davin membawanya seolah itu adalah uang mainan. Dia tidak peduli dengan uang yang berserakan di tanah.“Ini, kan, yang kamu mau?” Davin melihat Ujang dengan tatapan tajam. “Cepat buka bagasi mobilmu sebelum aku menghancurkannya!?”Ujang tidak percaya dengan apa yang dia lihat.Berulang kali dia meneguk ludah, takut. Matanya terbelalak hebat seolah habis melihat keajaiban yang tidak masuk di akal.“Woi, cepat buka bagasimu!?” Davin menaikkan suaranya sembari menendang pintu depan mobil.Ujang, dengan tangan gemetar, memencet tombol bagasi belakang.“Kamu lihat, kan? Aku masukkan semuanya! Aku tidak pernah berbohong soal uang. Kembaliannya bisa kamu ambil, asal kamu mau menuruti kes
Usai mengirim berkas yang dia dapat dari pergudangan tua, Davin menghubungi Andre dan Victor, memastikan kalau informasi itu benar-benar masuk.“Benar, ini informasi mahal.” Tuan Besar Juta mengamati layar komputer Victor lekat-lekat.“Aku belum bisa membahasnya lagi. Urusan Hans yang bekerja sama dengan The Table, sementara aku tunda dulu. Ada urusan yang lebih genting, ini masalah Lisa.”“Tenang aja, Vin, nanti kita kabari kemajuan informasi mengenai Hans.”“Tapi, ini ada kaitannya dengan The Table, aku pusing mendengar nama itu. Mereka terlalu berpengaruh di mafia dunia bawah, bahkan bisa dikata, mereka penguasanya.“Selesaikan urusanmu. Masa depanmu jauh lebih penting. Di sini, ada tim khusus yang bertugas mengurus hal itu.” Tuan Besar Juta coba bijak menyikapi tingkah Davin....Pagi ini Davindan Lisaberangkat menuju Australia untuk menyelesaikan urusan masing-masi
“Kenapa kau membela Serigala Merah?” tanya Yudha, dia penasaran, kok kembarannya tiba-tiba membelot, menentang idealismenya yang semula.“Dan kenapa juga kau membela Mamba?” balas Yudhis bertanya.“Aku membela Mamba karena aku tahu Nayamaakan berkuasa di negeri ini. Jika aku mengikuti jejakmu, bisa-bisa Nayamamemburuku karena kesepakatan awalku dengan Mamba.”“Memangnya kamu sepakat apa?”“Kontrak darah.”“Deg…”Detak jantung Yudhis berhenti sejenak. Dia kaget mengetahui saudara kembarnya mengikat kontrak darah dengan orang-orang Mamba.Tapi, namanya takdir, semua tidak bisa dirubah.Pilihannya hanya dua, Yudhis menyingkirkan ego dan berpihak pada Mamba, atau tetap membela Serigala Merahmeskipun bermusuhan dengan saudara kandungnya sendiri.Kalau dipikir-pikir, omongan Yudha benar adanya.Serigala Merahhanyalah o
Beberapa orang tua tampak menitikkan air mata dari kejauhan. Mereka tidak menyangka jika pemimpin muda ini akan begitu rendah hati. Seperti padi, semakin berisi semakin menunduk, begitulah cerminan Davin kali ini. Menerima mahkota puncak jabatan Edinburgh tidak membuatnya besar kepala dan malah menjadikannya lebih dewasa dan lebih berhati-hati lagi dalam mengambil keputusan. “Terakhir, istana akan dibebaskan bagi siapa saja yang ingin mengadukan keluhan. “Bagi yang rumahnya jauh, silakan bisa mneulis surat atau pesan singkat dan sampaikan ke pos polisi terdekat. “Jika sudah tiga kali menulis dan tidak ada laporan surat masuk ke istana, maka saya tidak segan-segan untuk memecat seluruh anggota polisi yang bertugas di pos tersebut. “Kenyamanan dan kesejahteraan kalian adalah tanggung jawab kami. Semoga berkesan...” Tidak lama kemudian, Melvin berlari menuju Davin dan membuat kerumunan warga Edinburgh bergidik heran. Saat Davin mengangkat telepon, wajahnya langsung berubah pucat d
Pagi berganti siang.Sepuluh menit lagi adalah pelantikan Davin sebagai Duke of Edinburgh dan pewaris seluruh harta kekayaan Nayama. Tentu, ini hari yang sangat istimewa baginya, juga bagi pebisnis di seluruh dunia. Hari di mana orang-orang yang percaya bahwa Davin adalah penyelamat Nayama, menangis bahagia begitu tahu, Davin tidak benar-benar meninggal karena insiden ledakan itu.Tapi, Davin merasakan kesedihan mendalam kala Lisa tidak bisa menyaksikan langsung pelantikan ini karena usia kandungannya yang sudah mencapai 9 bulan. Padahal, ini adalah salah satu momen terbaik yang bisa mereka berdua buat.Dengan terpaksa, Nessa dan Madame Anneth ikut menemani ratu kecantikan Edinburgh itu di kamar khusus yang ditangani oleh para perawat kandungan terbaik di Edinburgh.Davin sengaja memilih rumah sakit dimana dokter bersalinnya adalah perempuan. Baginya, setiap inchi tubuh Lisa harus dijaga, tidak terkecuali dengan alasan kesehatan.Entah posesif atau apa, tapi suami seperti itu menandak
Ledakan di bandara Glasgow memang menjadi pukulan telak bagi pemerintahan Skotlandia. Belum lagi, tiga dari keseluruhan korban adalah orang-orang penting Edinburgh.Davin, Melvin, dan Harley segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan khusus karena seluruh tubuh mereka mengalami luka bakar serius.Greg mendapat perintah khusus untuk tetap bungkam dan diterbangkan menuju California oleh Prince Eiduart karena dia adalah satu-satunya saksi mata yang selamat dari ledakan di bandara.Sementara Paul, jasadnya sudah menjadi abu dan dimakamkan di dekat makam istrinya yang ada di pedalaman Blackford.Berita itu terus menjadi trending topic hingga dua minggu ke depan. Sementara wartawan yang ingin mencari tahu tentang kondisi Davin, mereka dicekal mentah-mentah karena telah melanggar undang-undang privasi.Prince Eiduart tak henti-hentinya menitikkan air mata begitu pulang dari Prancis. Claire pingsan seketika melihat Davin yang terbaring lemah dengan tubuh yang hampir dipenuhi
Di rumah sakit, banyak pihak menunggu kedatangan seorang lelaki. Tak lama, lelaki itu datang dengan pakaian biasa, celana hitam levis dan kaos putih oblong. Dia menggunakan sepatu dan jam tangan bermerk, terlalu mahal untuk ukuran orang biasa.Baru menginjakkan kaki di lantai lima rumah sakit, lelaki itu disambut senyuman oleh sahabat lamanya. Mereka lalu saling jabat tangan dan tukar peluk. Kerinduan yang selama ini membuncah, akhirnya bisa dilepaskan.“Tunggu di sini, biar aku saja yang masuk,” kata lelaki itu.Davin menyuruh Melvin menunggu di luar ruangan. Pria itu menoleh ke kanan-kiri, memastikan keadaan kosong. Dia lantas masuk ke ruangan dengan gambar violet merah di bagian tengah pintu. “Bagaimana keadaanmu sekarang? Apa sudah mulai membaik?”Seorang perempuan yang dijagai tiga temannya sedang berbaring lemah dengan selimut putih garis abu-abu khas rumah sakit.“Syukurlah, Tuan. Perutku sudah mulai enak dan mualnya tidak terasa lagi.”“Turut bahagia mendengarnya,” balas Davin
TERJADI LEDAKAN BESAR DI BANDARA MUNCHEN!BANYAK KORBAN JIWA DENGAN LUKA BAKAR!KORBAN SEMENTARA ADA 70 ORANG DAN HAMPIR SEMUANYA BELUM BISA DIIDENTIFIKASI KARENA DAMPAK LEDAKAN YANG BEGITU DAHSYAT!Media-media dunia dihebohkan dengan kejadian itu.Pasalnya, ledakan tidak hanya mengenai anggota mafia kelas kakap yang mengatasnamakan diri mereka sebagai Lone Werewolf, tapi juga berimbas pada Davin, Tuan Muda Nayama sekaligus Pangeran Edinburgh yang namanya dikenal di seluruh dunia.Istana sempat sesak oleh wartawan yang menanyai Prince Eiduart tentang kabar Davin, tapi semua memilih bungkam.Melvin, Lisa, dan Andre yang sedang meninjau tempat kejadian perkara pun tak luput dari sorotan wartawan. Cercaan demi cercaan terus dilontarkan. Meski tak ada satu pun yang dijawab, wartawan itu serasa tak capek menanyakan satu hal sama.“Bagaimana Davin?”Hanya itu, tak lebih.Ketika satu wartawan sudah lelah berdiri dan bertanya, namun tak kunjung mendapat jawaban pasti dari pihak Nayama, wartaw
Di Glasgow, perubahan cuaca dan suhu udara tidak terlalu mencolok seperti di Edinburgh.Saat musim dingin disini, orang-orang banyak yang keluar hanya menggunakan jamper atau jaket tipis saja, terutama mereka yang tinggal di dekat sungai Clyde.Berbeda dengan Edinburgh. Perubahan suhu disana lebih ekstrem saat musim panas dan dingin.Bahkan, orang yang nekat keluar hanya menggunakan jaket tipis tanpa baju lapis dua di dalamnya, akan merasakan pusing dan tak jarang sampai mimisan.Oleh sebab itulah, nafas Davin tidak mengeluarkan uap begitu dia sampai di Glasgow karena suhu udaranya terlampau lebih hangat daripada di Edinburgh.Dan melalui ciri itu, orang-orang dapat mengenali mana yang asli Glasgow dan mana orang asli Edinburgh.“Yahh, bagaimanapun juga, aku tidak bisa berbohong karena suhu disini sedikit lebih tinggi dari tempatku berasal.” Davin berkomentar akan cuaca di sini.“Nah, akhirnya kau sadar. Kau itu buka
Peter adalah seorang pensiunan detektif yang sekarang menjabat sebagai salah satu staff petinggi di Charciao.Dialah yang membantu Davin untuk menangkap Hans yang sedang bersantai di Possilpark.“Lapor, Tuan, divisi keamanan Charciao sudah melobby kepolisian agar tidak ikut campur dalam urusan ini.“Saya juga sudah melapor kepada direktur Joe untuk mengontak pemilik bandara Glasgow untuk mencari seseorang dengan ciri-ciri yang sudah dicatat.“Sebagian anak buah saya sudah berada di bandara dan mencari mobil sedan dengan lambang elang hitam di bagian dasbor belakangnya.“Sekarang saya sudah berada di perbatasan Glasgow-Edinburgh dari arah jalan utama.”Tepat sesuai dugaan, Peter sudah menunggui Davin di depan sana.Beruntung pangeran memilih untuk putar balik karena salah satu tangan kanannya itu memikirkan hal yang sama.“Oke, Peter, mungkin aku akan sampai di tempatmu sedikit lebih telat.
Saat perjalanan menuju Glasgow, perjalanan tidak berlangsung mudah.Di tengah perkebunan Livingston, sudah banyak sekali mobil yang berjajar untuk melindungi kepergian Paul.“Rainy tidak berbohong, Melvin. Dia sepertinya sudah membuka rencana Paul.”“Benar, Tuan. Kalaupun dia berbohong, tidak mungkin ada penjagaan seketat ini.”Beruntung, mobil jeep yang dikendarai Davin memiliki body dan kaca anti peluru sehingga beberapa tembakan orang-orang Lone Werewolf tidak dapat melukainya.Ada dua mobil polisi yang terkena tembakan dan itu membuat suasana sedikit keruh.Davin dan rombongan pleton tiga putar balik dan memilih jalur memutar.Sementara pleton satu membantu dua mobil polisi yang sopirnya terkena tembakan tepat di kepala.Peperangan dan adu tembak berlangsung sangat sengit.Kurang lebih ada 30an orang dari Lone Werewolf yang mencegat kepergian Davin dengan total sebelas mobil.“Apa
Dikala urusan semakin rumit, sang pangeran tetap menilik keadaan calon istri dan calon mertuanya padahal sejak semalam, dia hanya tidur satu jam, itupun di pesawat.Kantung mata Davin yang sudah mulai menghitam, disambut dengan wajah cemas Lisa.“Kau sudah berjanji untuk tidak mendekati bahaya, kan?”“Untuk sementara, maafkan aku... aku tidak bisa diam saja melihat seluruh keluargaku terancam.”“Tapi, Sayang...”“Percaya padaku,” tatap Davin penuh harap. Tak terasa, air mata sudah berjajar antri di pelupuk matanya.“Baiklah, aku percaya padamu. Tapi kumohon, jangan lukai dirimu sendiri ya...”Davin mengangguk dan Melvin menepuk pundak tuannya.Tidak lama, perawat datang dan menawarkan beberapa menu makanan yang ada di kantin rumah sakit.Gerald dan Melvin memesan bubur daging sapi sementara Davin dan Melvin hanya meminta agar dibawakan secangkir kopi panas.