Home / Urban / Menantu Sang Mafia / Membuat Dia Pensiun Dari Dunia Mafia

Share

Membuat Dia Pensiun Dari Dunia Mafia

Author: Kiki Miki
last update Last Updated: 2025-04-07 00:01:22

"Sepertinya kita harus menyiapkan lagi bodyguard tambahan yang berfungsi sebagai pemantau untuk mengantisipasi terjadinya perampokan seperti Mensina Casino cabang via Agrigento," kata Ethan.

Ethan selaku General Manager kini sedang berbicara dengan Kepala HRD Mensina Casino cabang pelabuhan, tempatnya bekerja.

"Bodyguard seperti apa? Dan ditempatkan dimana? Masalahnya bukan apa-apa, jumlah bodyguard yang kita punya saat ini pun masih kurang di setiap sift-nya. Karena dua bodyguard yang berada di Via Agrigento tertembak, kita terpaksa harus mengirim bodyguard dari sini ke Agrigento," kata HRD itu.

"Itu sebabnya aku mendatangimu. Aku ingin kau mencarikan lagi bodyguard yang lain. Yang memiliki sertifikat. Dan kalau bisa cari yang memiliki kemampuan lebih. Dan ah, ya ... tunggu sebentar!"

Ethan menyela sebentar percakapan mereka saat ponselnya berbunyi. Ia melihat pada layar ponsel dan melihat kontak Dean Corio muncul dan melakuk
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Menantu Sang Mafia   Mengandung Anaknya

    "Arabella, apa pria yang semalam datang mengantarmu ke sini kekasihmu?" tanya Margaretha pada putri angkatnya itu."Ah, bukan." Arabella menggelengkan kepalanya."Lalu, kalau begitu apa dia teman kencanmu? Bukannya kau masih berhubungan dengan Benigno Mensina. Kau masih kekasihnya, kan?" tanya Margaretha.Arabella menggelengkan kepalanya."Tidak lagi?"Arabella menghela napas dalam-dalam."Yang benar? Tuan Mensina mencampakkanmu? Apa dia memutuskan hubungan kalian?"Arabella masih tak bergeming, membuat Margaretha menjadi salah paham dengan sikap diam wanita itu."Jadi, benar dia telah mencampakkanmu? Bajingan itu! Apa dia tak menghargai kau yang sudah setia padanya selama beberapa tahun ini? Sekarang dia malah membuangmu begitu saja? Arabella! Jangan mau diperlakukan tidak adil olehnya. Kau harus berbuat sesuatu!"Margaretha menggoncang-goncang tubuh Arabella. Wanita itu sejak jadi kekasih Benigno Mensina tak pernah murung seperti ini. Biasanya Arabella hanya akan mengadu kesal padan

    Last Updated : 2025-04-07
  • Menantu Sang Mafia   Pertengkaran Ibu Dan Anak

    "Di mana Arabella, Crys?" tanya Benigno dengan tatap curiga.Crystal menatap Benigno malas. "Aku tidak tahu, kenapa Papa bertanya padaku?" tanya Crystal kesal.Melihat raut kesal di wajah Crystal itu malah membuat Benigno semakin curiga. "Kau tidak tahu? Tetapi kenapa wajahmu terlihat kesal begitu? Kalian bertengkar lagi?" tanya Benigno. Kali ini ia sendiri yang menunjukkan raut wajah kesal pada putrinya itu."Dia pergi," jawab Crystal ketus.Percuma juga berbohong, toh ayahnya juga akan tahu meski dia tidak berkata apa-apa.Sementara itu Benigno semakin meradang saat mendengar jawab ketus dari putrinya itu."Pergi? Kau mengusirnya?!"Crystal memutar bola matanya."Papa, ayolah! Aku tahu kau sudah mulai menyukai jalang itu. Tapi itu tidak berarti Papa harus menuduhku seperti itu, kan?""Papa tidak menuduhmu tanpa alasan. Kalau memang Arabella pergi dari sini, penyebab terbesarnya tidak lain dan tidak bukan itu pasti karena dirimu. Kau mengusirnya? Menyuruhnya pergi saat Papa tidak

    Last Updated : 2025-04-07
  • Menantu Sang Mafia   Mengkhianati Sahabat Sendiri

    "Ethan! Kau keterlaluan! Kau lebih memilih Papa daripada aku! Menyebalkan!" umpat Crystal."Aku tidak memilih siapa-siapa, Dear.""Tidak memilih siapa-siapa sama juga dengan tidak memilihku!" "Crys!""Sudah, jangan membujukku! Aku benci padamu, Ethan. Malam ini kau tak akan kuijinkan masuk ke kamar!"Usai mengatakan hal itu, Crystal pun segera masuk kembali ke kamar, membanting pintu keras-keras dan menguncinya dari dalam. Ethan hanya bisa menghela napas melihat kekesalan Crystal padanya."Jadi Arabella ada di rumahnya Margaretha?" tanya Benigno.Benigno tahu tentang ibu angkat kekasihnya itu. "Entahlah, aku tidak tahu nama ibu angkatnya itu, tapi yang pasti aku mengantarnya ke daerah Via Denaro di perumahan di atas bukit," kata Ethan.Benigno mengangguk-angguk paham."Baiklah, di situ memang rumahnya Margaretha," kata pria itu.Benigno sebenarnya belum pernah ke sana, tapi Arabella setahunya memang sering meminta ijin untuk mengunjungi ibu angkatnya ke daerah Via Denaro.Ethan meng

    Last Updated : 2025-04-07
  • Menantu Sang Mafia   Kebutuhan Yang Menyenangkan

    "Hei! Kenapa kau diam saja? Aku bertanya padamu," desak Benigno pada Ethan.Ethan terdiam sambil memasang senyum tipis di wajahnya. Dia tidak bisa menjelaskan pada Benigno hubungan seperti apa yang terjalin antara dia dan keluarga Bosseli. Oleh karena itu, mengabulkan permintaan Benigno untuk ia bergabung di The Black Roses adalah keputusan paling baik yang bisa dia ambil saat ini untuk mengalihkan keingintahuan Benigno akan hubungannya dengan dengan Diego Bosseli."Emm, baiklah. Aku bisa saja bergabung di The Black Roses. Tetapi aku tidak ingin menjabat sebagai seseorang yang penting di sana. Sebagai member biasa saja, bagaimana? Papa Ben kan tahu sendiri kalau aku ada banyak kesibukan. Aku masih harus mengurusi kasino'mu' di samping aku harus mengurus bengkelku sendiri. Bagaimana kalau aku harus mengurus The Black Roses lagi nanti? Bagaimana pun aku masih manusia biasa. Masih butuh istirahat dan aku bukan robot," kata Ethan, memberi pengertian pada mertuanya itu.Membayangkannya saj

    Last Updated : 2025-04-08
  • Menantu Sang Mafia   Lantai Tiga Markas The Monster

    Di kota Trapani, di markas The Monster, sedang berlangsung briefing yang diadakan oleh Alfonso kepada anak buahnya."Ternyata sangat menyenangkan melakukan pekerjaan ini. Aku tidak menyangka aksi kita terakhir kali merampok Mensina Casino membawa keuntungan besar. Ckckck! Kenapa aku bodoh sekali selama ini? Repot-repot merampok bank pemerintah padahal ada banyak usaha masyarakat kelas kakap yang bisa kita jadikan target dengan sedikit risiko," kekeh pria itu.Semua anak buah Alfonso yang ada di sana hanya mendengarkan ocehan Alfonso yang sedari tadi sibuk menghitung uang hasil rampokan mereka di kota C dan mereka bawa ke kota Trapani. Tak ada yang berani bersuara kecuali diminta. Semua takut pada Alfonso. Bukan, bukan karena pria itu memiliki badan yang besar atau karena jago berkelahi. Namun sifatnya yang seperti iblis mampu menyiksa dan membunuh orang lain yang kebanyakan membuat anak buahnya sering kali ketakutan.Alfonso t

    Last Updated : 2025-04-08
  • Menantu Sang Mafia   Kasihan

    "Hallo, Capo?" Paulo menyapa Ethan yang saat ini sedang berada di kota C."Ya, Paulo, ada kabar apa kau menelepon? Ada sesuatu yang penting?" tanya Ethan."Capo, aku ingin memberi informasi tentang di mana The Monster selanjutnya akan beraksi. Dan ... aku tidak bisa menelpon lama," kata Paulo memelankan suaranya."Bagaimana kabarmu, Paulo? Kau baik-baik saja di sana? Ah, maafkan aku. Harusnya aku menanyakan kabarmu terlebih dahulu," kata Ethan.Ah, lihatlah bosnya ini. Padahal Paulo sudah bilang kalau dia tidak bisa menelepon lama tapi bagi Ethan menanyakan kabar para anak buahnya lebih penting apalagi anak buahnya itu sedang ditugaskannya untuk melakukan sebuah misi."Capo, kabarku baik-baik saja. Jangan khawatirkan aku. Sekarang aku sedang tidak bisa banyak basa-basi, Capo. Aku butuh melaporkan segera padamu kemana mereka akan melakukan perampokan lagi kali ini," kata Paulo. "Baiklah, aku mendenga

    Last Updated : 2025-04-08
  • Menantu Sang Mafia   Mengepung Markas The Monster

    Celcius Casino di Palermo."Capo, sepertinya apa yang dikatakan oleh Bernardo itu benar. Pihak Celcius Casino telah memperketat keamanannya agar kasino mereka tidak gampang untuk kita rampok," kata salah satu anak buah The Monster kepada Alfonso."Mereka bahkan memegang senjata masing-masing," imbuh anak buahnya yang lain.Alfonso hanya tertawa terkekeh."Hanya menambah bodyguard saja itu gampang untuk kita atasi. Kalian lihat, bodyguard-nya bahkan tak dibekali senjata," kata Alfonso lagi dengan remeh.Dari balik kaca film jendela mobil semua yang ada di dalam mobil itu melihat ke luar, ke arah beberapa bodyguard yang ada di depan kasino besar itu. Terlihat ada setidaknya delapan orang yang sedang berjaga di sana."Biasanya mereka hanya memakai empat orang bodyguard saja setiap sift-nya. Dan sekarang bayangkan hingga delapan orang," keluh salah seorang lagi.Hal itu membuat Alfonso yang mendengar keluhan itu kini mendelik jengkel pada salah satu anak buahnya yang duduk di belakang."B

    Last Updated : 2025-04-09
  • Menantu Sang Mafia   Berkhianat

    Markas The Monster di Trapani,Paulo menatap jam dinding yang sedang menunjukkan pukul delapan malam saat ini. Dilihatnya suasana sekitar markas. Terlihat sepi, tak seperti biasanya. Hal ini disebabkan sebagian besar penghuni markas ini dibawa oleh Alfonso ke Palermo untuk melaksanakan misi mereka melakukan perampokan di salah satu kasino ternama di sana."Sepi sekali, uhhh!!" Paulo pura-pura mengeluhkan situasi markas yang terlihat sepi."Nanti juga kalau mereka pulang akan kembali ramai. Apalagi kalau mereka berhasil merampok Celcius Casino, mereka pasti akan bercerita kisah mereka dan membesar-besarkannya seperti yang sudah-sudah, ckckck, menyebalkan!" kata salah seorang anggota The Monster.Paulo terkekeh menanggapinya."Lalu sekarang kita akan mengerjakan apa?" tanya Paulo."Kita? Mengerjakan apa? Maaf, Aku sedang tidak ingin mengerjakan apa-apa. Aku mengantuk. Tapi kalau kerajinan, mungkin kau bisa membersihkan beberapa ruangan di markas ini. Ada beberapa botol minuman di lant

    Last Updated : 2025-04-09

Latest chapter

  • Menantu Sang Mafia   Ketika Cinta Harus Memilih

    "Apa maksudmu tidak mau meninggalkan Crystal? Kau pikir hanya karena kau tidak mau lantas aku tidak bisa memisahkan kalian? Kau telah banyak membohongi Crystal. Aku rasa alasan itu cukup bagi hakim untuk meloloskan permohonan cerai putriku padamu." Benigno tidak mau kalah membalas menantunya itu."Papa!! Apa maksud Papa? Siapa yang bilang aku ingin berpisah dari Ethan! Tidak! Tidak sama sekali. Aku sudah bilang tadi, Ethan adalah ayah dari putriku, Papa. Dia ayah dari cucunya Papa! Kenapa Papa tidak mengerti?" sela Crystal."Crys! Kau Papa asuh dan besarkan selama ini hanya seorang diri bukan berarti Papa berharap kau akan menjadi anak yang pembangkang seperti ini. Kau tidak ingin siapa yang ada di masa sulitmu saat kau mengandung Clarissa? Ok, Papa tidak akan menanyakan bagaimana prosesnya hingga kau dan Ethan terjebak dalam situasi yang membuat kau mengandung Clarissa dan bagaimana bisa jadi Alessandro yang bertanggung jawab atas semuanya. Baiklah kita abaikan masalah itu dahulu, k

  • Menantu Sang Mafia   Ceraikan Crystal!

    Di luar kamar hotel itu, Ethan sedang mendengarkan pembicaraan Crystal dan Benigno dengan seksama. Ia tadi ingin masuk namun melihat Jordy sedang berada luar, ia bisa menyimpulkan sendiri kalau di dalam kamar ada Benigno, mertuanya."Kau bercanda? Bagaimana bisa Ethan adalah ayah kandung dari Clarissa? Apa ini adalah akal-akalanmu agar Papa tidak menyuruh kau dan Ethan untuk bercerai?" tanya Benigno curiga."Tidak, Papa. Itu adalah sebenarnya yang terjadi. Papa bisa menyuruh Ethan untuk melakukan lagi tes paternitas antara Clarissa dan Ethan," kata Crystal dengan sendu.Benigno yang tadi berdiri sampai duduk terhenyak di atas ranjang."Tetap saja! Kau harus ikut ke rumah Papa, suruh Ethan menyelesaikan lebih dahulu urusannya dengan kematian Anna ini. Papa tidak mau kalau sampai terbawa-bawa dalam kasus ini," kata Benigno."Aku akan membereskan masalah ini dengan meminimalkan keterlibatan Papa dalam hal ini."Ethan tiba-tiba saja muncul dan masuk ke dalam kamar bergambar 909 itu. Ben

  • Menantu Sang Mafia   Dia Adalah Ayah Dari Cucumu!

    "Papa!!!" seru Crystal saat melihat Benigno datang bersama Jordy.Wanita berusia dua puluh tujuh tahun itu langsung menghambur ke pelukan Benigno. Bagaimana tidak Crystal tak melakukan itu. Baginya Benigno adalah segala yang dia punya. Meski sekarang sudah ada Ethan, namun ketika dia ditimpa masalah seperti ini, pelukan sang ayah adalah satu diantara yang paling bisa membuat dia merasa nyaman.Benigno membalas pelukan putrinya itu. Crystal memang adalah putrinya yang menyebalkan. Namun tetap saja statusnya sebagai ayah ketika melihat putrinya terluka atau mendapat masalah, dia tidak bisa tinggal diam."Kau dan Clarissa tak apa-apa, Crys?" tanya Benigno.Crystal menggelengkan kepalanya. Perlahan dia melepaskan pelukannya."Papa kenapa ada di sini? Siapa yang memberi tahu? Bukannya harusnya saat ini Papa sedang berada bersama Arabella?" tanya Crystal sendu.Ia menghapus setitik air mata yang menggantung di pelupuk matanya."Kau ini bodoh atau apa? Apa ada yang lebih penting bagi seora

  • Menantu Sang Mafia   Akhir Danilo

    "Maafkan aku, Tuan Ben. Sebenarnya waktu itu aku belum sempat menemui atasannya. Jadi rencana untuk meminta Danilo itu masih hanya sekedar wacana kita saja. Maafkan aku. Ini aku yang salah, Tuan Ben," aku Jordy sambil ia meminta maaf pada majikannya."Jordy, sudah berapa kali aku katakan padamu, jangan pernah mencarikan aku masalah. Karena meski kita tidak mencarinya, masalah itu akan selalu datang. Dan kau lihat? Sekarang dia sedang berada di hotel ini. Kau kira dia ke sini hanya demi kepentingan penyelidikan saja? Tentu tidak. Dia pastinya datang ke sini untuk mencari-cari kesalahan aku dan putriku pastinya. Dasar biadap!" maki Benigno.Hal itu tentu saja membuat Jordy merasa tertekan pula. Ia merasa bersalah, karena kata-kata Benigno itu seakan menamparnya dan mengatakan kalau dia tidak becus melakukan pekerjaannya."Maafkan aku, Capo. Aku benar-benar meminta maaf," ucap Jordy. Benigno mendengus kasar mendengarnya. Andai Jordy hanya anak buah biasa rasanya dia ingin menembak kep

  • Menantu Sang Mafia   Membangunkan Macan Tidur

    "Benar kau akan memberiku uang senilai €100.000?" tanya Danilo.Ethan mengangguk, meski terpatri jelas di wajahnya kalau dia tidak ikhlas diperas seperti ini oleh Danilo."Ya, sebutkan, kau ingin pembayaran seperti apa? Transfer? Tunai?" tanya Ethan sinis."Baiklah, aku rasa tunai saja," kekeh Danilo. "Setidaknya jika ada pemeriksaan oleh tim audit, tidak akan ada yang curiga dari mana datangnya uang sebanyak itu."Rasanya dia tak percaya kalau pria di depannya ini begitu gampang memberinya uang dengan jumlah besar seperti itu. Seratus ribu euro, bayangkan! Itu bukanlah jumlah yang kecil. Jika dikonversi ke rupiah uang sejumlah seratus ribu euro bisa mencapai 1,6 miliar lebih.Dengan uang sebanyak itu yang sudah pasti tidak akan dia dapat bahkan selama lima tahun ia bekerja, bukankah menggiurkan jika mendapat uang sebanyak itu tanpa harus bekerja terlalu keras? Danilo hanya perlu menutup mulutnya saja, hanya itu!Ethan mengangkat pundaknya."Baiklah, akan aku suruh siapkan oleh anak

  • Menantu Sang Mafia   Seratus Ribu Euro

    "Apa yang sedang kalian lakukan di sini, Tuan dan Nyonya Trovatelli?" tanya Danilo, polisi yang punya obsesi terhadap Benigno itu.Crystal sepertinya tak berminat untuk menjawab pertanyaan Danilo itu. Sejak tadi dia melihat Anna mengapung di dalam bak mandi, dia sudah sangat cukup syok. Ditambah lagi tak lama setelah itu, ada banyak orang yang berdatangan ke kamar hotel mereka. Awalnya hanya beberapa petugas keamanan hotel. Lalu tak lama setelah itu ada beberapa orang dari teman-teman Ethan entah itu sesama teman mafia atau malah anak buahnya, Crystal kurang tahu, lebih tepatnya sedang tidak tertarik ingin tahu. Dan sekarang sedang ada polisi yang selalu ingin cari gara-gara di setiap kesempatan ia bertemu dengan keluarga Benigno Mensina."Kau sendiri apa yang kau lakukan di sini?" tanya Ethan tak senang.Polisi itu menyeringai seperti mengejek."Aku adalah yang memimpin penyelidikan di lapangan untuk kasus ini. Jadi, apakah aku bisa meminta kerja sama kalian untuk menjawab setiap pe

  • Menantu Sang Mafia   Pemilik Hotel Itu Menantumu

    "Crys, kenapa?" tanya Ethan terkejut mendengar pekikan Crystal.Bukannya menjawab, Crystal malah termundur ke belakang sampai dia terjatuh. Wajahnya pucat pasi sambil ia geleng-geleng kepala."Kenapa? Crys??!" Ethan yang tidak mengerti langsung gerak cepat mendekati istrinya itu. Ia ingin menolong Crystal bangun."Kenapa? Kenapa, Crys? A-apa yang terjadi?!" "I-itu, Anna, Ethan ... Anna ....," tunjuk Crystal ke arah kamar mandi yang terbuka.Spontan Ethan ke arah kamar mandi. Dan sama terkejutnya, Ethan sampai membelalakkan matanya. Lalu ia pun dengan cepat menutup mata Clarissa yang sedang dia gendong."Astaga, apa yang terjadi?!"Crystal menatap Ethan dengan kaki dan tangan gemetar. Ia benar-benar pucat saat ini. "Ethan ... Anna, Ethan. Anna ...."Ethan segera meraih lengan Crystal dan membantunya untuk berdiri. Sementara sebelah tangannya yang lain masih menggendong Clarissa."Ayo bangun, Crys! Bangun ...." Ethan hampir sempoyongan membantu Crystal berdiri dan menggeretnya ke

  • Menantu Sang Mafia   Anna

    "Sebenarnya sangat lucu menginap di hotel yang satu kota dengan rumah sendiri. Mana aku tidak bawa baju ganti. Anna juga sama. Kalau Clarice perlengkapannya ada saja di dalam mobilmu. Terus bagaimana? Apa kita pulang sekarang saja?" usul Crystal pada Ethan."Besok saja, Crys. Aku sedang ingin di sini dulu. Aku sudah lama tidak menginap di sini. Yah, sejak seseorang wanita mengikatku dalam ikatan pernikahan," cibir Ethan."Hei!! Apa kau bermaksud menyalahkan aku?" omel Crystal."Ya, dan karena kau yang menyebabkan semua ini jadi kau bertanggung jawab mengurusku seumur hidup," jawab Ethan.Crystal hanya geleng-geleng kepala."Kalau itu sih kau sendiri yang ingin memanfaatkan aku. Ckckck," decak Crystal."Di lemari putih di ruang situ ada banyak baju kaos dan beberapa celana pendek. Bahkan ada yang belum pernah di pakai sama sekali. Mungkin kau dan Anna bisa memakai itu dulu," kata Ethan sambil memonyongkan bibirnya menunjuk ke arah walk in closet yang menyambungkan ruangan kamar dengan

  • Menantu Sang Mafia   Pengakuan Ethan

    "Jadi benar Diego adalah ayahmu?" tanya Crystal tak percaya.Rasanya dia tak bisa menerima kenyataan ini meski kali ini Ethan sendiri yang mengatakannya dengan mulutnya sendiri.Ethan menarik napas panjang mendengar pertanyaan Crystal yang sepertinya tidak percaya padanya itu."Sudah kubilang kau mungkin tidak akan percaya padaku," kata Ethan, masih menghela dan membuangnya berkali-kali.Kali ini Crystal yang terdiam. Dia tahu sebagai seorang istri, tugasnya sekarang adalah men-support suami, terlepas dari percaya atau tidak percayanya dia terhadap pengakuan suaminya itu."Aku sebenarnya tahu belum terlalu lama ini. Alessandro malah sebaliknya. Dia belum tahu siapa sebenarnya ayah kami, orang yang telah menelantarkan kami ketika usianya bahkan masih balita dan aku masih dalam kandungan ibuku saat itu," cerita Ethan dengan sendu.Ethan menceritakan kisah masa lalunya."Aku mungkin sudah menerima dan tak mempermasalahkan hidup dan takdirku yang hanya seorang anak yatim. Tak ingin mencar

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status