Home / Urban / Menantu Sang Mafia / Kebutuhan Yang Menyenangkan

Share

Kebutuhan Yang Menyenangkan

Author: Kiki Miki
last update Last Updated: 2025-04-08 10:25:37

"Hei! Kenapa kau diam saja? Aku bertanya padamu," desak Benigno pada Ethan.

Ethan terdiam sambil memasang senyum tipis di wajahnya. Dia tidak bisa menjelaskan pada Benigno hubungan seperti apa yang terjalin antara dia dan keluarga Bosseli. Oleh karena itu, mengabulkan permintaan Benigno untuk ia bergabung di The Black Roses adalah keputusan paling baik yang bisa dia ambil saat ini untuk mengalihkan keingintahuan Benigno akan hubungannya dengan dengan Diego Bosseli.

"Emm, baiklah. Aku bisa saja bergabung di The Black Roses. Tetapi aku tidak ingin menjabat sebagai seseorang yang penting di sana. Sebagai member biasa saja, bagaimana? Papa Ben kan tahu sendiri kalau aku ada banyak kesibukan. Aku masih harus mengurusi kasino'mu' di samping aku harus mengurus bengkelku sendiri. Bagaimana kalau aku harus mengurus The Black Roses lagi nanti? Bagaimana pun aku masih manusia biasa. Masih butuh istirahat dan aku bukan robot," kata Ethan, memberi pengertian pada mertuanya itu.

Membayangkannya saj
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Menantu Sang Mafia   Lantai Tiga Markas The Monster

    Di kota Trapani, di markas The Monster, sedang berlangsung briefing yang diadakan oleh Alfonso kepada anak buahnya."Ternyata sangat menyenangkan melakukan pekerjaan ini. Aku tidak menyangka aksi kita terakhir kali merampok Mensina Casino membawa keuntungan besar. Ckckck! Kenapa aku bodoh sekali selama ini? Repot-repot merampok bank pemerintah padahal ada banyak usaha masyarakat kelas kakap yang bisa kita jadikan target dengan sedikit risiko," kekeh pria itu.Semua anak buah Alfonso yang ada di sana hanya mendengarkan ocehan Alfonso yang sedari tadi sibuk menghitung uang hasil rampokan mereka di kota C dan mereka bawa ke kota Trapani. Tak ada yang berani bersuara kecuali diminta. Semua takut pada Alfonso. Bukan, bukan karena pria itu memiliki badan yang besar atau karena jago berkelahi. Namun sifatnya yang seperti iblis mampu menyiksa dan membunuh orang lain yang kebanyakan membuat anak buahnya sering kali ketakutan.Alfonso t

    Last Updated : 2025-04-08
  • Menantu Sang Mafia   Kasihan

    "Hallo, Capo?" Paulo menyapa Ethan yang saat ini sedang berada di kota C."Ya, Paulo, ada kabar apa kau menelepon? Ada sesuatu yang penting?" tanya Ethan."Capo, aku ingin memberi informasi tentang di mana The Monster selanjutnya akan beraksi. Dan ... aku tidak bisa menelpon lama," kata Paulo memelankan suaranya."Bagaimana kabarmu, Paulo? Kau baik-baik saja di sana? Ah, maafkan aku. Harusnya aku menanyakan kabarmu terlebih dahulu," kata Ethan.Ah, lihatlah bosnya ini. Padahal Paulo sudah bilang kalau dia tidak bisa menelepon lama tapi bagi Ethan menanyakan kabar para anak buahnya lebih penting apalagi anak buahnya itu sedang ditugaskannya untuk melakukan sebuah misi."Capo, kabarku baik-baik saja. Jangan khawatirkan aku. Sekarang aku sedang tidak bisa banyak basa-basi, Capo. Aku butuh melaporkan segera padamu kemana mereka akan melakukan perampokan lagi kali ini," kata Paulo. "Baiklah, aku mendenga

    Last Updated : 2025-04-08
  • Menantu Sang Mafia   Mengepung Markas The Monster

    Celcius Casino di Palermo."Capo, sepertinya apa yang dikatakan oleh Bernardo itu benar. Pihak Celcius Casino telah memperketat keamanannya agar kasino mereka tidak gampang untuk kita rampok," kata salah satu anak buah The Monster kepada Alfonso."Mereka bahkan memegang senjata masing-masing," imbuh anak buahnya yang lain.Alfonso hanya tertawa terkekeh."Hanya menambah bodyguard saja itu gampang untuk kita atasi. Kalian lihat, bodyguard-nya bahkan tak dibekali senjata," kata Alfonso lagi dengan remeh.Dari balik kaca film jendela mobil semua yang ada di dalam mobil itu melihat ke luar, ke arah beberapa bodyguard yang ada di depan kasino besar itu. Terlihat ada setidaknya delapan orang yang sedang berjaga di sana."Biasanya mereka hanya memakai empat orang bodyguard saja setiap sift-nya. Dan sekarang bayangkan hingga delapan orang," keluh salah seorang lagi.Hal itu membuat Alfonso yang mendengar keluhan itu kini mendelik jengkel pada salah satu anak buahnya yang duduk di belakang."B

    Last Updated : 2025-04-09
  • Menantu Sang Mafia   Berkhianat

    Markas The Monster di Trapani,Paulo menatap jam dinding yang sedang menunjukkan pukul delapan malam saat ini. Dilihatnya suasana sekitar markas. Terlihat sepi, tak seperti biasanya. Hal ini disebabkan sebagian besar penghuni markas ini dibawa oleh Alfonso ke Palermo untuk melaksanakan misi mereka melakukan perampokan di salah satu kasino ternama di sana."Sepi sekali, uhhh!!" Paulo pura-pura mengeluhkan situasi markas yang terlihat sepi."Nanti juga kalau mereka pulang akan kembali ramai. Apalagi kalau mereka berhasil merampok Celcius Casino, mereka pasti akan bercerita kisah mereka dan membesar-besarkannya seperti yang sudah-sudah, ckckck, menyebalkan!" kata salah seorang anggota The Monster.Paulo terkekeh menanggapinya."Lalu sekarang kita akan mengerjakan apa?" tanya Paulo."Kita? Mengerjakan apa? Maaf, Aku sedang tidak ingin mengerjakan apa-apa. Aku mengantuk. Tapi kalau kerajinan, mungkin kau bisa membersihkan beberapa ruangan di markas ini. Ada beberapa botol minuman di lant

    Last Updated : 2025-04-09
  • Menantu Sang Mafia   Toko Bikini

    Di jalanan kota Palermo yang tak seberapa besar terlihat dua mobil saling berkejaran dengan kecepatan tinggi."Capo, mereka mengejar kita!" pekik anak buah Alfonso manakala ia melihat di kaca spion, dari arah belakang sebuah mobil melaju dengan kecepatan sama sedang mengejar mereka.Alfonso menggeram. Dia sadar saat ini ada pihak yang sedang menjebaknya. Tapi siapa?"Sialan? Siapa mereka?" umpat Alfonso."Bagaimana ini, Capo? Apa yang harus kita lakukan? Apa kita bisa bertransformasi sekarang?" tanya orang yang mengemudikan mobil. "Sepertinya tidak sekarang, Matt! Transformasi saat kita sudah berada di belokan menuju arah pasar!" perintah Alfonso.Lalu anak buahnya yang bernama Matt Robinson yang bertugas mengemudikan mobil itu pun kini melajukan mobilnya semakin kencang."Tabrak pengemudi motor di depan!" perintah Alfonso pada Matt.Lalu Matt pun menuruti keinginan sang bos. menyenggol pengemudi sepeda motor dengan badan mobil yang dia setir.GDEBARR!!Sepeda motor itu jatuh tepat

    Last Updated : 2025-04-10
  • Menantu Sang Mafia   Ruang Parkir Bawah Tanah

    Usai membuat salah seorang pengendara motor terjatuh, Alfonso dan anak buahnya langsung memasuki Via Delmazio Birago, jalanan pasar Ballero. Lalu mobil itu pun masuk sedikit ke sebuah jalan tembusan serupa gang yang hanya muat dilewati oleh satu buah mobil saja. Lalu mobil itu berbelok ke kanan dan berbelok lagi memasuki pekarangan belakang sebuah bangunan yang menghadap ke jalan Via Delmazio Birago.Matt membuka pagar dan langsung mengeluarkan remot yang bisa membuka garasi rolling door yang membuka ke atas. "Capo, silahkan keluar dulu. Aku akan keluarkan dulu Ape taxi-nya, Capo!" Alfonso keluar dari dalam mobil dan membiarkan Matt untuk memasukkan mobil ke dalam garasi. Setelah mobil di posisikan tepat di tengah-tengah garasi, Matt pun keluar dari dalam mobil dan menginjak sebuah tombol di bawah keset. Sebuah hal menakjubkan terjadi lantai garasi tiba-tiba bergerak turun ke bawah dengan mobil di atasnya. Kemudian mobil itu secara otomatis didorong oleh mesin robotik yang bergerak

    Last Updated : 2025-04-10
  • Menantu Sang Mafia   Awal Mula Ke Palermo

    "Capo, ini bukan sirkuit!""Aku ... aku belum mau mati, Capo. Aku masih belum menikah!" ratap Jorge Giovanni dengan gemetar berpegangan pada pegangan yang berada di atas pintu mobil. Meski sudah memakai sabuk pengaman pada mobil tetap saja cara Ethan menyetir mobil membuat dua orang anak buahnya yaitu Giovanni dan Jorge harus memekik ngeri saat bosnya itu membawa mobil layaknya sedang berada di sirkuit balapan.Ethan menyentuh pedal rem dan melambatkan mobil ketika ia lagi-lagi mendekati tikungan tajam. Tak lupa pula ia mengurangi persneling."Kencangkan sabuk pengaman kalian, Anak-anak!" suruh Ethan tak peduli ocehan anak buahnya."Capo!!!"Setelah melewati tikungan Ethan pun masih menjalankan mobil dengan kecepatan lambat hingga ia memiliki kendali penuh terhadap mobil barulah ia melajukan mobil dengan akselerasi tinggi.Sangat salah kalau Alfonso dan anak buahnya berpikir kalau mereka akan lolos dari kejaran Ethan hanya karena mereka masuk ke jalan tikus yang tak bisa dilewati ole

    Last Updated : 2025-04-10
  • Menantu Sang Mafia   Menjadi Kurir Narkotika

    "I-ini apa?" tanya Ethan.Ia mendapat firasat kalau benda yang sedang berada di lipatan topinya itu bukanlah benda sepele. Itu pasti barang terlarang yang akan disuruh Simon untuk dia antar ke tempat tertentu. Usia Ethan sudah 14 tahun. Dia tentu sudah cukup pandai membaca situasi yang tak biasa. "Kau tak perlu banyak bertanya. Cukup lakukan apa yang aku perintahkan. Bukankah Frankie sudah menyuruhmu untuk menurutiku?" jawab Simoncelli dengan tatapan tak suka."Aku tahu, Paman. Tapi aku ke sini untuk bekerja di bengkelmu, kan?" jawab Ethan dengan hati-hati."Bekerja bengkel?" gumam Simon.Ethan mengangguk dengan polosnya. Simon lantas tertawa terbahak-bahak."Hahahaha ... dia bilang kau akan bekerja di bengkel? Hahahaha! Ini lucu sekali!"Simoncelli masih tertawa terbahak-bahak tanpa Ethan tahu apa yang lucu."Ya, ya, ya. Aku paham ... aku tahu! Frankie memang selalu punya alasan konyol mengecoh anak-anak yang dijualnya pada kami," kekeh mengejek Simone pada Ethan."Dijual?" Ethan k

    Last Updated : 2025-04-11

Latest chapter

  • Menantu Sang Mafia   Progress Bengkel

    "Kau lama tidak ke bengkel, Ethan!" sapa Jack manakala Ethan datang siang ini ke bengkel di pinggir timur utara kota.Ethan menghela napas."Ya, ada banyak hal yang harus kuurus," jawab Ethan."Apa ini soal perampokan itu? Aku mendengar berita tentang itu dari anggota AN ( Aquila Nera) di Mare Nostrum Hotel," kata Jack.Ethan mengangguk."Katanya kau sudah menangkap orang itu, orang yang mengaku-ngaku sebagai capo dei capi? Ngomong-ngomong di mana dia sekarang? Kau tidak membawanya ke sini?" tanya Jack penasaran."Untuk apa aku membawanya ke sini? Kau tidak tahu betapa banyak resiko di jalan kalau membawa dia ke sini. Di sana adalah tempat paling baik untuk menahannya," kata Ethan.Jack mengangguk-angguk paham sambil ia memperhatikan Ethan yang membuka baju kemejanya dan kini berjalan masuk ke dalam kamar."Ya, aku paham. Tapi sangat disayangkan aku tidak bisa ikut memukuli sialan itu!" umpat Jack.Ethan hanya tertawa kecil."Aku sudah memukulnya untuk mewakilimu.""Benarkah?" "Ya."

  • Menantu Sang Mafia   Aku Menunggumu Di Via Oscar Romero

    "Arabella, sebaiknya mulai sekarang kurangi aktivitasmu di luar rumah. Kau harus lebih banyak beristirahat. Jangan sampai kau kelelahan," nasihat Benigno pada calon istrinya itu.Arabella mengangguk dengan hati yang sangat bahagia. "Iya, Ben. Aku akan di rumah saja," kata wanita itu."Pagi ini aku ingin menemui beberapa orang tamu dari Sirakusa. Mungkin itu bisa menghabiskan waktu hingga 2 atau 3 jam, sepulang dari sana aku akan langsung ke sini untuk mengantarmu ke dokter kandungan," kata Benigno pada Arabella."Benarkah? Kau akan meluangkan waktumu untuk membawaku ke dokter? Untuk melihat calon putra kita?" tanya Arabella dengan sangat antusias."Ya, tentu saja. Selain itu kalau kau tidak lelah, kita mungkin bisa sekalian pergi ke salah satu event organizer untuk mempersiapkan pesta pernikahan kita. Kamu mau, kan?" Lagi-lagi Arabella mengangguk dengan sangat antusias. Dia benar-benar bahagia. Sungguh anak dalam perutnya sangat membawa keberuntungan. Biasanya Benigno tidak akan se-

  • Menantu Sang Mafia   Ide Licik Crystal

    Crystal melempar tasnya ke ranjang dengan hati dongkol. Jangan ditanya bagaimana kesalnya dia saat ini. Mengetahui kalau ayahnya membawa lagi Arabella ke rumah ini, itu saja sudah menjadi satu alasan bagi Crystal untuk marah-marah.Apalagi dengan berita terrrr ... terrr .... menggelikan sekaligus mengesalkan seperti ini, Crystal pun auto jengkel, dongkol yang tak bisa diungkapkannya seperti saat ini."Bagaimana bisa? Bagaimana bisa?" kesalnya sambil bersungut-sungut. Ethan yang menyusul masuk ke kamar mereka yang berada di lantai dua itu, hanya bisa melihat dan mendengar Crystal uring-uringan tak jelas. Wanita itu berjalan mondar-mandir di sepanjang kamar sambil menggerutu dan mengomel. "Ya Tuhan, ini tidak mungkin!!" ratap Crystal seperti seseorang yang baru saja mendapat musibah terbesar dalam hidupnya.Ethan berusaha tidak mempedulikan tingkah laku istrinya itu. Sebab Ethan tahu, jika dia mengajak Crystal untuk berbicara apalagi mencoba membujuknya alhasil itu adalah sesuatu yang

  • Menantu Sang Mafia   Kau Akan Punya Adik, Crys!

    "Apa maksud anak itu, Arabel?" tanya Benigno pada kekasih sekaligus calon istrinya itu.Arabella memutar keras otaknya untuk berpikir."Organisasi Ethan apa yang dimaksud oleh gadis itu?" tanya Benigno.Arabella mengangkat pundaknya."Entahlah. Aku pikir anak itu mungkin hanya salah paham pada Ethan," kata Arabella berdalih.Ia telah berjanji tidak akan mengatakan rahasia besar Ethan kepada siapa pun, meski itu kepada Benigno."Salah paham bagaimana?" desak Benigno. Dan mau tidak mau sambil berjalan menuju ke bawah, ke tempat mobil Benigno diparkir, Arabella pun terpaksa menceritakan kejadian saat Ethan mengantarnya beberapa waktu yang lalu. "Jadi Ethan berkelahi dengan orang-orang yang menganggu anak itu dengan ayahnya?" tanya Benigno.Arabella mengangguk."Ya, begitulah. Mungkin itu sebabnya Diana mengira kalau Ethan juga memiliki organisasi mafia. Ya, itu dikarenakan orang-orang yang dilawan Ethan waktu itu adalah orang-orang dari kelompok mafia juga," kata Arabella memberi tahu.

  • Menantu Sang Mafia   Organisasi Paman Ethan

    "Arabella mengandung?" gumam Benigno.Pria berusia jelang kepala enam itu terperangah mendengar kata-kata Margaretha.Margaretha mengangguk."Arabel, kenapa kau tak mengatakan apa-apa padaku?" tanya Benigno pada Arabella yang sedang duduk sambil memalingkan wajahnya."Memangnya apa yang harus kukatakan?" tanya Arabella. "Meski aku mengatakannya memangnya akan ada yang berubah? Anakku tetap saja tak pantas menyandang nama belakang Mensina."Arabella terlihat sedih mendengar ucapannya sendiri."Hei, kenapa kau berkata seperti itu?""Karena memang begitulah adanya. Aku ini bukan perempuan baik-baik, Ben. Mana mungkin aku berani menuntutmu untuk mengakui anak ini, hmmm? Crystal pasti akan membunuhku. Aku yakin itu!" "Crystal tidak seburuk itu, Arabella. Yah, walaupun untuk beberapa hal aku sepakat kalau sering kali memang kata-katanya terlalu kasar padamu. Aku sebagai ayahnya meminta maaf padamu. Aku tidak bisa mendidiknya dengan baik. Kau tahu sendiri dia ditinggalkan oleh ibunya ketika

  • Menantu Sang Mafia   Pendapat Jordy

    Benigno termangu setelah beberapa saat sambungan telepon antara dia dan putrinya Crystal terputus setelah ia berbicara dengan Andrew Bosseli tentunya.Kata-kata Andrew itu masih terngiang-ngiang di telinganya. Semua yang dijabarkan oleh Andrew tentang kecurigaannya terhadap Ethan dan capo dei capi itu membuatnya antara percaya dan tidak percaya."Tuan Ben, apa kita berangkat sekarang?" teguran Jordy membuatnya tersadar dari lamunannya."Ah, ya! Sebelumnya kita datangi dulu Arabella, Jordy. Aku mengkhawatirkannya," kata Benigno sambil berdiri dari tempat duduknya."Baik, Tuan." Jordy pun berjalan mengikuti Benigno menuju mobil yang sudah siap berangkat dari tadi. Benigno tanpa perlu dibukakan pintu mobil pun langsung masuk dan duduk di kursi depan, samping kemudi."Jadi kita ke Via Denaro sekarang, Capo?" tanya Jordy."Hem." jawab singkat dari Benigno.Lalu mobil yang disetir oleh Jordy itupun melaju di jalanan kota C menuju ke Via Denaro, tempat orang tua angkat Arabella berada.Di p

  • Menantu Sang Mafia   Apa Itu Kode?

    "Tak bisakah kau memanggilku ayah sekali saja?"Ethan yang mendengar pertanyaan itu diucapkan oleh Diego Bosseli padanya tiba-tiba saja terdiam. Tangannya sedikit mengepal dan gigi gemeretak menahan geram."Ayah? Siapa yang kau maksud ayah? Dirimu? Dan kau berharap aku memanggilmu seperti itu? Tuan Bosseli, aku sudah pernah mengatakan padamu, jangan pernah menganggap aku atau Alessandro adalah putramu. Bukankah kau yang telah mencampakkan aku, ibuku dan kakakku? Bahkan saat aku masih dalam kandungan ibuku. Saat kakakku Alessandro masih sangat butuh-butuhnya figur seorang ayah. Dan yang paling menyedihkan adalah kau dan demone del cielo juga adalah penyebab dirinya tewas, anak kandungmu sendiri! Setelah semua itu, kau masih ingin kupanggil ayah?" Amarah dalam diri Ethan begitu meletup-letup seakan ingin keluar membuncah dari dalam dirinya. Dan Diego Bosseli hanya bisa menahan napas, rasanya sulit meraup oksigen kala kenyataan pahit itu dibeberkan kembali oleh darah dagingnya sendiri.

  • Menantu Sang Mafia   Panggil Aku Ayah Sekali Saja

    " .... temanmu yang bernama Paulo itu ada ditanganku. Kau kenal dia?" Ethan yang telah berbalik badan dengan Crystal yang sedang menggamit lengannya kemudian kini menghentikan langkah kakinya. Oh, ternyata anak buahnya Alfonso itu telah membawa Paulo pada Andrew, batin Ethan.Andrew yang melihat Ethan menghentikan langkahnya semakin yakin kalau Ethan mengenal Paulo, pria yang dibawa oleh Jacob padanya."Paulo, siapa?" bisik Crystal pada Ethan.Ethan tidak menjawab, melainkan menoleh pada Andrew."Paulo siapa?" tanyanya balik."Jangan berpura-pura padaku, Ethan. Aku tahu kalau kau sebenarnya mengenalnya. Kalau kalau ingin tahu bagaimana kondisinya, biar aku beri tahu padamu. Kondisinya tidak baik. Sepertinya dia mengalami penyiksaan dan penganiayaan sebelum dibawa padaku. Kau tidak ingin menyelamatkannya? Atau kau ingin meminta bantuan pada Capo dei Capi lebih dulu?" kekeh Andrew.Ethan berjalan mendekati Andrew."Andrew, aku benar-benar tidak tahu apa yang kau katakan. Tetapi aku me

  • Menantu Sang Mafia   Temanmu Ada Padaku

    "Ben, menantumu telah menghianatimu!""Apa? Apa maksudmu?" tanya Benigno tak mengerti.Ethan yang sedari tadi mendiamkan saja Andrew mengatakan segala macam hal di telepon kepada Benigno, kini mulai hilang kesabaran. Ethan berniat ingin merebut ponsel itu, tetapi sayangnya oleh Andrew mengelak, iya menjauhkan diri dari jangkauan Ethan."Eits! Santai, Bro! Ethan, kau kenapa?"Lagi, Ethan berusaha mengambil ponsel Crystal dari tangan Andrew."Andrew, apa yang sedang kau katakan kepada mertuaku? Kau ingin memprovokasi aku dan Papa Ben?" tuduh Ethan tak sabar."Memprovokasi apa? Aku benar kan?""Apanya yang benar? Kau sebelum bicara tolong dipikirlah terlebih dahulu!" kesal Ethan.Di seberang sana Benigno mendengar perdebatan antara Andrew dan Ethan."Hei, sebenarnya apa yang terjadi? Andrew, katakan dengan jelas apa maksudmu kalau Ethan sudah mengkhianatiku?""Begini, Ben. Apa kau tidak punya anak buah atau siapa pun untuk bisa kau cari tahu apa yang terjadi di Palermo tadi malam? Oh ...

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status