Share

Toko Bikini

Author: Kiki Miki
last update Last Updated: 2025-04-10 22:04:51

Di jalanan kota Palermo yang tak seberapa besar terlihat dua mobil saling berkejaran dengan kecepatan tinggi.

"Capo, mereka mengejar kita!" pekik anak buah Alfonso manakala ia melihat di kaca spion, dari arah belakang sebuah mobil melaju dengan kecepatan sama sedang mengejar mereka.

Alfonso menggeram. Dia sadar saat ini ada pihak yang sedang menjebaknya. Tapi siapa?

"Sialan? Siapa mereka?" umpat Alfonso.

"Bagaimana ini, Capo? Apa yang harus kita lakukan? Apa kita bisa bertransformasi sekarang?" tanya orang yang mengemudikan mobil.

"Sepertinya tidak sekarang, Matt! Transformasi saat kita sudah berada di belokan menuju arah pasar!" perintah Alfonso.

Lalu anak buahnya yang bernama Matt Robinson yang bertugas mengemudikan mobil itu pun kini melajukan mobilnya semakin kencang.

"Tabrak pengemudi motor di depan!" perintah Alfonso pada Matt.

Lalu Matt pun menuruti keinginan sang bos. menyenggol pengemudi sepeda motor dengan badan mobil yang dia setir.

GDEBARR!!

Sepeda motor itu jatuh tepat
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Menantu Sang Mafia   Ruang Parkir Bawah Tanah

    Usai membuat salah seorang pengendara motor terjatuh, Alfonso dan anak buahnya langsung memasuki Via Delmazio Birago, jalanan pasar Ballero. Lalu mobil itu pun masuk sedikit ke sebuah jalan tembusan serupa gang yang hanya muat dilewati oleh satu buah mobil saja. Lalu mobil itu berbelok ke kanan dan berbelok lagi memasuki pekarangan belakang sebuah bangunan yang menghadap ke jalan Via Delmazio Birago.Matt membuka pagar dan langsung mengeluarkan remot yang bisa membuka garasi rolling door yang membuka ke atas. "Capo, silahkan keluar dulu. Aku akan keluarkan dulu Ape taxi-nya, Capo!" Alfonso keluar dari dalam mobil dan membiarkan Matt untuk memasukkan mobil ke dalam garasi. Setelah mobil di posisikan tepat di tengah-tengah garasi, Matt pun keluar dari dalam mobil dan menginjak sebuah tombol di bawah keset. Sebuah hal menakjubkan terjadi lantai garasi tiba-tiba bergerak turun ke bawah dengan mobil di atasnya. Kemudian mobil itu secara otomatis didorong oleh mesin robotik yang bergerak

    Last Updated : 2025-04-10
  • Menantu Sang Mafia   Awal Mula Ke Palermo

    "Capo, ini bukan sirkuit!""Aku ... aku belum mau mati, Capo. Aku masih belum menikah!" ratap Jorge Giovanni dengan gemetar berpegangan pada pegangan yang berada di atas pintu mobil. Meski sudah memakai sabuk pengaman pada mobil tetap saja cara Ethan menyetir mobil membuat dua orang anak buahnya yaitu Giovanni dan Jorge harus memekik ngeri saat bosnya itu membawa mobil layaknya sedang berada di sirkuit balapan.Ethan menyentuh pedal rem dan melambatkan mobil ketika ia lagi-lagi mendekati tikungan tajam. Tak lupa pula ia mengurangi persneling."Kencangkan sabuk pengaman kalian, Anak-anak!" suruh Ethan tak peduli ocehan anak buahnya."Capo!!!"Setelah melewati tikungan Ethan pun masih menjalankan mobil dengan kecepatan lambat hingga ia memiliki kendali penuh terhadap mobil barulah ia melajukan mobil dengan akselerasi tinggi.Sangat salah kalau Alfonso dan anak buahnya berpikir kalau mereka akan lolos dari kejaran Ethan hanya karena mereka masuk ke jalan tikus yang tak bisa dilewati ole

    Last Updated : 2025-04-10
  • Menantu Sang Mafia   Menjadi Kurir Narkotika

    "I-ini apa?" tanya Ethan.Ia mendapat firasat kalau benda yang sedang berada di lipatan topinya itu bukanlah benda sepele. Itu pasti barang terlarang yang akan disuruh Simon untuk dia antar ke tempat tertentu. Usia Ethan sudah 14 tahun. Dia tentu sudah cukup pandai membaca situasi yang tak biasa. "Kau tak perlu banyak bertanya. Cukup lakukan apa yang aku perintahkan. Bukankah Frankie sudah menyuruhmu untuk menurutiku?" jawab Simoncelli dengan tatapan tak suka."Aku tahu, Paman. Tapi aku ke sini untuk bekerja di bengkelmu, kan?" jawab Ethan dengan hati-hati."Bekerja bengkel?" gumam Simon.Ethan mengangguk dengan polosnya. Simon lantas tertawa terbahak-bahak."Hahahaha ... dia bilang kau akan bekerja di bengkel? Hahahaha! Ini lucu sekali!"Simoncelli masih tertawa terbahak-bahak tanpa Ethan tahu apa yang lucu."Ya, ya, ya. Aku paham ... aku tahu! Frankie memang selalu punya alasan konyol mengecoh anak-anak yang dijualnya pada kami," kekeh mengejek Simone pada Ethan."Dijual?" Ethan k

    Last Updated : 2025-04-11
  • Menantu Sang Mafia   Lari! Ethan, Lari!

    Ethan terpuruk di pojok kamar. Di tubuhnya banyak lebam. Sakit hingga dia merasa seluruh persendiannya seakan patah. Sungguh, ini pertama kali baginya dipukuli oleh seseorang hingga babak belur seperti ini. Selama ini, meski dia hanya seorang anak panti asuhan, tapi Ethan selalu menjadi kesayangannya Indre. Dia juga adalah adik kesayangan Alessandro, ia tak pernah pula punya musuh sehingga sehingga seseorang harus memukulinya seperti ini.Tadi di pasar Ethan hanya merasa paranoid karena melihat seseorang yang berseragam polisi. Dia takut dengan predikat yang baru saja di sandangnya. Seorang kurir narkoba. Itu adalah sesuatu yang tak pernah menjadi impiannya. Ethan merasa terjebak. Betapa teganya paman Frankie menjual dia dan saudara pantinya."Indreeee, Alessandro ...," ratapnya lirih."Berhenti meratap! Kau membuat telingaku tuli mendengarnya!" maki Simoncelli.Ethan pun diam sekarang. Dia tak lagi mau menanggung resiko kalau dia akan dihajar lagi oleh Simoncelli. Meski begitu, mas

    Last Updated : 2025-04-11
  • Menantu Sang Mafia   Terjerumus

    Entah telah berapa lama Ethan berlari di pasar. Ia kemudian berhenti sejenak untuk meraup oksigen. Napasnya tersengal-sengal. Ia sangat ketakutan saat ini. Dia bingung akan pergi ke mana saat ini. Rasanya semua tempat tidak ada yang aman untuk nya. "Bantu aku mencari anak itu, Christopher! Anak itu b benar-benar menyusahkan! Aku bersumpah kalau bertemu dengannya aku akan menginjak-injaknya nanti."Terdengar suara seruan Simone beberapa meter dari tempatnya berada. Ethan segera melompat ke kios seorang penjual ikan segar. Tanpa mempedulikan penjual ikan itu ia segera merayap ke bawah meja tempat dagangan pria itu digelar.Dari bawah meja itu, Ethan bisa melihat kaki seseorang yang tengah berlari. Pria itu berhenti sejenak di depan kios penjual ikan dan melihat ke kanan dan ke kiri."Beradino, apa kau melihat seorang anak remaja laki-laki berusia sekita empat belas lima belas tahunan lewat dari sini?" tanya Simon pada penjual ikan itu.Ethan sudah komat kamit tak karuan mendengar suara

    Last Updated : 2025-04-11
  • Menantu Sang Mafia   Rooftop

    "Capo! Kita sepertinya terjebak!" keluh Matt pada Alfonso.Sungguh mereka tak menyangka kalau orang yang memburu mereka akan sampai secepat ini ke jalan ini. Padahal tinggal sedikit lagi Ape taxi yang akan mereka tumpangi akan mencapai pos The Monster cabang Palermo, dan mereka bisa menghilangkan jejak di sana. Padahal harusnya akan butuh waktu lama bagi mereka terkejar mengingat mereka yang mengejarnya harus berkeliling jauh memutar melewati jalan besar lainnya. Sialan!"Mundurkan, ape taxi-nya!" kata Alfonso. memerintahkan.Namun belum sempat Matt mengikuti perintah sang Bos, seseorang dari dalam mobil itu telah keluar dengan menggenggam senjata api di tangannya.Alfonso mengernyitkan keningnya. Dia kenal pria itu. Tunggu, tunggu, tunggu ... bukankah dia adalah pria yang bertemu dengan Alfonso saat di pernikahannya dengan Christina? Dan bukankah dia adalah pria yang bertemu dengan Andrew Bosseli ketika berada di Mare Nostrum hotel waktu itu. Yang kata Christina adalah sahabat istr

    Last Updated : 2025-04-12
  • Menantu Sang Mafia   Tertangkapnya Alfonso

    "Apa kau anak buahnya Capo dei Capi?" tanya Alfonso.Ethan terdiam. Dari sudut bibir pria itu tersungging sebuah senyuman tipis yang mungkin bisa jadi dilihat oleh Alfonso namun bisa juga tidak."Atau kau justru ... adalah capo dei capi?" tanya Alfonso ragu.Entah mengapa sekarang dia memiliki firasat tak enak soal Ethan. Alfonso berpikir, Ethan bersusah payah ke Palermo dan merencanakan segalanya termasuk membawa cukup banyak sniper di Celcius kasino untuk menangkapnya, tak mungkin hanya karena demi mertuanya. Tak mungkin juga dia berepot-repot mengejar pelaku perampokan sendiri alih-alih melaporkan dan. menyerahkan semuanya ke kantor polisi.Hanya ada satu kemungkinan yang masuk akal kenapa Ethan mengejarnya bahkan memburunya hingga sampai ke tempat ini. Mungkinkah karena dia berkaitan dengan capo dei capi? Ethan adalah anak buahnya yang disuruh capo dei capi atau sebaliknya malah dia adalah capo dei capi itu sendiri?"Kau benar-benar adalah capo dei capi?" Lagi-lagi Alfonso menyipi

    Last Updated : 2025-04-12
  • Menantu Sang Mafia   Penjara Bawah Tanah

    "Uh, Capo? Bukankah kau terlalu kejam padanya?" Rivaldo menatap Alfonso yang saat ini sedang dijinjing oleh Ethan kerah bajunya. Di mulut pria itu tersumpal pistol dalam kondisi sudah terkokang dan siap tertarik pelurunya."Jangan banyak bicara, Rivaldo. Kita harus secepatnya ke Nido (sarang) sebelum keberadaan kita di sini menarik perhatian lebih banyak orang," kata Ethan."Oke, baiklah! Kalau begitu kalian naik saja!" kata Rivaldo mempersilahkan. Ia sedikit memajukan duduknya di sepeda motor matic yang dia pakai untuk menjemput Ethan dan orang yang mereka tangkap."Naik!" Ethan memerintahkan Alfonso untuk naik ke sepeda motor yang sedang ditunggangi oleh Rivaldo itu. "Kau yakin kita bisa naik bertiga di sepeda motor ini?" tanya Ethan."Tenang, Capo. Ini hanya sampai keluar gang. Nanti di depan juga ada mobil yang dibawa oleh anggota AN (Aquila Nera) yang lain," kata Rivaldo menenangkan."Oke, aku paham, Rivaldo. Alfonso, kau dengar itu? Silahkan naik dan duduklah di tengah!" kat

    Last Updated : 2025-04-12

Latest chapter

  • Menantu Sang Mafia   Besan? Yang Benar Saja!

    "Owhh ... kau anak yang manis sekali, Sayang. Kau mau digendong oleh kakek?" Clarissa tersenyum dan mengangguk. Benar kata pepatah kalau darah memang lebih kental daripada air. Meskipun ia belum pernah melihat Diego, tapi adanya hubungan darah di antara mereka tidak bisa menepis kalau mereka memiliki ikatan batin antara satu dengan yang lain.Diego tanpa persetujuan dari Ethan, kini meraih cucunya itu dan menggendongnya. Benigno yang berada di meja yang sebelumnya dikunjungi oleh Diego itu bahkan sampai berdiri. Ia merasa berang melihat musuh bebuyutannya sedang menggendong cucunya. Dan menyebalkannya Ethan bahkan ada di sana dan ia tidak melakukan apapun. Bukankah itu menyebalkan? Kini timbul prasangka di dalam hatinya. Apakah jangan-jangan benar apa yang dikatakan oleh Diego itu kalau Ethan adalah putranya? Mungkinkah itu."Bajingan!" umpat Benigno.Benigno sebenarnya ingin langsung menuju meja Ethan dan menghajar pria yang pernah menjadi sahabatnya itu karena telah berani menyent

  • Menantu Sang Mafia   Sono Tuo Nonno (Aku Adalah Kakekmu)

    Ethan sebenarnya gelisah melihat Crystal yang disuruhnya mengambil makanan namun malah tetap tak dapat mengendalikan diri untuk tidak mencegat Diego masuk ke dalam aula pesta pernikahan. Entah apa yang istrinya dan Diego bicarakan. Namun melihat Diego menepuk-nepuk kepala Crystal, Crstal adalah putrinya, tak urung membuat Ethan khawatir juga. Untuk apa Diego datang ke sini? Dan bersikap seolah ia akrab dengan Crystal yang sedang kebingungan? Apa dia bersikap seperti itu untuk membuktikan pada Ethan, kalau dia mampu menebus kesalahannya di masa lalu dengan menjadi ayah dan mertua yang baik bagi Ethan dan Crystal? Sungguh dia berpikir bisa semudah itu? Really?Ethan sebenarnya sudah berniat ingin menghampiri mereka, namun melihat percakapan Diego dan Crystal tidak berlangsung lama dan berakhir dengan Diego yang meninggalkan Crystal dengan kebingungannya cukup bagi Ethan untuk tidak meneruskan niatnya. Ia kemudian hanya menatap dari jauh Crystal yang berjalan kembali menuju stand makan

  • Menantu Sang Mafia   Ada Apa Dengan Diego?

    Usai dari gereja, resepsi pernikahan Benigno Mensina dan Arabella pun berlanjut ke gedung resepsi. Banyak relasi bisnis yang diundang oleh Benigno ke acara pernikahannya itu. Namun yang menarik perhatian manakala melihat sosok Diego Bosseli ada di sana. "Mau apa dia di sini?" gumam Crystal saat melihat Diego dan asistennya Simone Colazi memasuki ruangan pesta.Ethan yang sedari tadi sibuk bercengkrama sambil menyuapi Clarissa makan, menatap ke arah pintu gedung aula. Ia sedikit mengernyitkan kening, melihat ayah biologisnya itu ada di pesta pernikahan sang mertua.Sementara itu Benigno dan Arabella masih sibuk menyapa dan menyambut para tamu. "Ya Tuhan, apakah dia datang ke sini untuk membuat masalah? Ah, tunggu sebentar, Ethan. Aku akan mendatangi dia. Aku ingin menanyakan ada urusan apa dia ke sini?" Crystal sudah akan bangkit dari duduknya, namun Ethan menyuruhnya untuk duduk kembali."Duduklah, Crys. Abaikan saja dia!" perintah Ethan sambil menyuapi Clarissa kembali."Tetapi ba

  • Menantu Sang Mafia   Bercanda Yang Tidak Lucu

    Ketegangan seketika terjadi di antara mereka. Kali ini Ethan benar-benar sampai mengubah raut wajahnya. Yang tadinya dia terlihat santai, tetapi mendengar percakapan antara Marlon mertuanya itu, seketika membuat ia merasa tidak senang."Marlon, apa kau sudah gila? Jangan bercanda seperti itu. Tidak enak kalau sampai Ethan salah paham padamu nanti," tegur Sharon setengah berbisik.Mendengar teguran dari sang adik, Marlon hanya menanggapinya dengan santai."Hahaha .... Sharon! Menurutku kaulah yang terlalu serius menanggapi percakapan antara aku dan Paman Ben. Padahal kami hanya bercanda, dan aku rasa Ethan pun tidak akan seburuk itu selera humornya. Aku benat kan Paman Ben? Ethan?" kata Marlon seakan ia meminta pendapat terhadap keduanya.Benigno hanya mengiyakan dengan kesan malas. Ekspresinya mengatakan kalau dia tidak sedang bercanda. Sementara Ethan sendiri menatap tajam pada Marlon."Sayangnya, bercanda tidak lucu seperti itu hanya dilakukan oleh pria-pria tidak berkelas yang han

  • Menantu Sang Mafia   Dunia Memang Sempit

    "Crys, apa kau sudah siap?" tanya Ethan pada Crystal yang sedang sibuk berdandan."Tunggu sebentar, Ethan. Aku tinggal pakai lipstik ini biar hasilnya lebih seksi," kata Crystal.Ethan menghela napas menahan sabar.Telah lebih satu jam Ethan menunggu istrinya itu untuk selesai mendandani diri. Hari ini adalah hari pernikahan Benigno Mensina dan Arabella. Tepat dua minggu Crystal dan Ethan memutuskan untuk pindah rumah, Benigno pun memutuskan untuk secepatnya mempersiapkan pernikahannya dan hari ini adalah hari H-nya."Astaga, kau ini aneh, Crys.Sebenarnya kau berdandan semaksimal ini untuk apa? Bukannya kau yang bilang tidak suka dengan pernikahan Papa Ben dan Arabella? Lalu apa ini? Astaga, aku dan Clarissa bahkan sudah selesai lebih dari sejam yang lalu. Dan kau selalu mengatakan sebentar. Apanya yang sebentar?" cibir Ethan."Ethan, kau sabarlah sedikit. Kalau aku cantik bukannya kau juga yang bangga. Tenang saja, aku tidak akan membuatmu malu," kata Crystal cuek.Ibu dengan satu or

  • Menantu Sang Mafia   Dendam Lima Tahun Yang Lalu

    "Kamu yakin dia orang yang kamu maksud?" Di Golden Time Residence, di balkon sebuah rumah seorang wanita dan seorang pria yang rumahnya tepat berada di hadapan rumah Ethan dan Crystal, sedang berbincang santai. Mereka adalah Sharon dan Marlon. "Ya, tentu saja dia. Aku tidak mungkin salah, kalau dia adalah orang yang telah membunuh Papa. Di restoran Jepang itu memang tak ada rekaman CCTV, tapi dari gedung yang berada di belakang restoran itu ada rekaman CCTV yang menunjukkan kalau dia adalah orang asing yang keluar dari pintu belakang khusus karyawan," kata Marlon. Mata pria itu menatap tajam ke arah rumah dengan dua lantai yang terlihat homey dan menyenangkan yang memang dibangun khusus keluarga itu. Marlon tidak akan pernah lupa pada sosok pria yang telah membunuh ayahnya 5 tahun silam. Ayahnya, Gino Castello adalah salah seorang ketua mafia di wilayah Brooklyn, New York. Gino terkenal sebagai ketua mafia yang kejam di kalangan para gangster yang sebagian besarnya adalah imigran

  • Menantu Sang Mafia   Let's Make a Baby

    "Tolong perjelas apa maksud kata-kata anda itu?" tanya Ethan sambil memicingkan matanya.Ethan merasa bahwa ada maksud tersirat dari kata-kata yang diucapkan oleh Marlon Huston itu. Tetapi sepertinya Marlon sangat pandai berdalih. "Oh, hahaha ... aku hanya bercanda saja, Ethan. Jangan mengambil hati serius akan kata-kataku itu," kata Marlon. "Oh, bercanda ya?" Ethan tak percaya pada apa yang dikatakan oleh Marlon tersebut."Ya, biasanya orang-orang sepertimu yang memiliki masa lalu seperti itu, maaf ... pasti memiliki sebutan atau olokan dari teman-temanmu di waktu kecil dan akhirnya terbawa hingga dewasa. Ehmm ... maaf, dalam hal ini jangan salah paham padaku. Aku tidak bermaksud menghinamu. Aku mengatakan itu karena sekarang aku yakin kau pasti adalah seseorang yang sukses sehingga mampu membeli rumah di sini. Aku benar, kan?" Ethan masih belum paham kemana sebenarnya arah pembicaraan Marlon ini. Ethan tak sepenuhnya yakin kalau alasan yang diucapkan oleh pria ini adalah apa yan

  • Menantu Sang Mafia   Marlon Huston

    "Crys, sudahlah! Jangan marah-marah seperti itu," bujuk Ethan."Jangan marah-marah bagaimana maksudmu, Ethan. Dia membawa Clarice tanpa seijin kita! Bagaimana kalau Clarice benar-benar hilang? Kau memangnya tidak takut kalau itu terjadi? Oh, ya, ya, ya! Kau mana mungkin peduli padanya. Kau bahkan tidak ikut membesarkannya, tak punya andil saat dia bahkan dalam kandunganku. Ah, sudahlah! percuma bicara denganmu! Clarice sini!" Crystal langsung menarik Clarissa dan menggendong gadis kecil itu."Clarice, apa yang kau lakukan? Kenapa kau mau ikut dengan orang yang tidak dikenal? Apa Mama tidak pernah menyuruhmu waspada terhadap orang asing?!" kesal Crystal tanpa peduli pada tatapan tak mengerti bocah itu terhadap kemarahannya"Nyonya, maafkan saya. Saya yang salah. Jangan memarahinya. Sungguh, saya tidak punya niat apa-apa membawa anak anda. Saya benar-benar hanya ingin membelikannya es krim dan balon karena di sini memang ada penjualnya," ucap wanita itu agar Crystal tidak memarahi Cla

  • Menantu Sang Mafia   Panik

    "Nona Crystal! Nona!!!" panggil Anna yang saat ini sedang berada di tengah-tengah kolam.Crystal yang sedang berenang bersama Ethan menoleh pada Anna yang berada di dekat pintu tengah menuju kolam. "Maaf Nona, ada yang mencari anda!" seru Anna lagi.Crystal pun segera berenang ke pinggir kolam yang lebih dekat dengan Anna."Siapa, Anna?" Crystal tentu saja heran, karena mereka baru saja pindah ke sini namun sudah ada saja orang yang ingin bertemu dengan mereka."Katanya tetangga depan rumah, Nyonya. Namanya Nyonya Sharon. Dia datang ingin menyapa," jawab Anna. Astaga, ada-ada saja orang yang ingin merusak kesenangannya. Padahal Crystal sedang senang-senangnya menikmati quality time bersama suaminya."Apa kau tidak bisa mengatakan kalau aku sedang tidak bisa diganggu saat ini?" tanya Crystal sedikit keberatan."Maaf, Nona Crystal. Nyonya Sharon bilang dia sangat jarang berada di rumah. Dia ingin menyapa karena kebetulan dia sedang berada di rumahnya dan asisten rumah tangga hanya me

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status