"Bagus! Pak Ardika memang hebat!"Teodor tertawa sambil bertepuk tangan, seakan-akan sangat mengagumi Ardika. Namun, sesungguhnya sorot matanya dipenuhi dengan ejekan.Melihat Ardika berinisiatif maju, dia mengira menantu benalu itu berniat menentangnya.Siapa sangka, Ardika langsung tunduk dan memenuhi keinginannya untuk meminum bir.Suara tawa meremehkan pun menggema di seluruh ruang pribadi tersebut.Saat ini, baik anggota tim Teodor maupun anak buah Firza mengeluarkan suara tawa meremehkan.Sambil mengikuti Teodor bertepuk tangan, Firza melontarkan sindiran. "Ckckck, Futari, bukankah sebelumnya kakak iparmu sangat hebat? Sekarang kenapa dia malah menjadi selemah ini?""Bisa-bisanya dia meneguk bir secepat itu, sampai-sampai orang yang nggak tahu mungkin akan menganggapnya hanya sedang meminum air."Baginya, sebelumnya Ardika menyerangnya dengan penuh keyakinan hanya karena mengandalkan identitasnya sebagai bos Vila Bistani.Namun, identitas yang Ardika miliki itu adalah pemberian L
"Pak Ardika, kenapa kamu masih melamun saja? Cepat pilihkan wanita cantik untukku."Melihat Ardika masih tidak mengambil tindakan, Teodor melontarkan beberapa patah kata itu dengan tidak sabar. Dia benar-benar sudah menjadikan Ardika sebagai muncikari.Hal itu tidak hanya semata-mata mengenai penghinaan, kalau Ardika benar-benar menuruti keinginan Teodor, maka kelak dia pasti akan menjadi bahan makian banyak orang. Dia akan dicap sebagai muncikari selamanya.Cynthia buru-buru mewakili Ardika berbicara. "Maaf, Kak Teodor, nggak ada wanita-wanita cantik yang kamu maksud di Vila Bistani ....""Huh!"Sebelum Cynthia sempat menyelesaikan kalimatnya, dia sudah disela oleh cibiran dingin seseorang.Salah seorang anak buah Firza adalah penduduk asli Kota Banyuli. Dia tertawa dingin dan berkata, "Bu Cynthia, kamu sedang mengelabui siapa? Semua penduduk asli Kota Banyuli tahu Vila Bistani adalah 'sarang wanita cantik'.""Sebagian besar dari orang-orang luar yang berkunjung ke Kota Banyuli pasti
Ekspresi Cynthia langsung berubah menjadi pucat pasi.Kalau dia tidak menemani pria itu tidur, maka Teodor mengancam akan membatalkan kerja sama dengan Grup Hatari.Mengembangkan Vila Bistani adalah rencana utama bisnis Grup Hatari.Dia sangat berterima kasih pada Luna karena telah membiarkannya menduduki posisi sebagai manajer umum Vila Bistani. Dia tidak ingin kerja sama antara Grup Hatari dengan Teodor hancur begitu saja.Namun, kalau memintanya untuk menemani Teodor tidur, dia pasti tidak bersedia.Dengan ekspresi sedikit sedih, dia mengalihkan pandangannya ke arah Ardika. Dia ingin tahu keputusan apa yang diambil oleh pria itu.Teodor juga terus mendesak Ardika, dia berkata, "Pak Ardika, apa kamu sudah selesai mempertimbangkan permintaanku? Aku nggak suka mengulangi ucapanku dua kali.""Kak Teodor, sudah kubilang sebaiknya kamu kembali ke kamarmu dan mandi air dingin untuk memenangkan dirimu. Apa kamu nggak sadar apa yang sedang kamu lakukan? Kamu sedang main api."Sorot mata Ardi
Untung saja ada bahan pengedap suara di dinding ruang pribadi tersebut. Kalau tidak, Teodor pasti sudah patah tulang.Namun, tetap saja dia merasakan rasa sakit yang luar biasa."Ah ... ah ... ah ...."Teodor terjatuh ke sofa dan tampak meringkuk. Saat itu juga, organ dalamnya terasa bergejolak. Tidak peduli seberapa banyak bir yang diteguknya tadi, sekarang rasanya dia ingin memuntahkan semua bir itu keluar.Hal yang lebih menyakitkan bagi Teodor bukanlah sakit yang menjalar di tubuhnya, melainkan sakit hatinya.Dia sama sekali tidak menyangka menantu benalu pecundang seperti Ardika berani memukulnya.Kalau sampai hal seperti ini tersebar luas, maka hancur sudah reputasi Teodor."Habisi dia! Cepat habisi dia!"Sambil telungkup tak berdaya di sana, dia berteriak dengan marah. Saat ini, dia sudah tidak memedulikan hal lain lagi. Dia hanya ingin menghabisi Ardika untuk melampiaskan kebenciannya!"Ah ... ah ... ah ...."Namun, detik berikutnya, beberapa orang pengawalnya yang menerjang ke
"Aku harap kamu benar-benar bisa melakukannya."Ardika langsung menghapus rekaman suara itu di hadapan Teodor.Dia juga tak peduli apakah Teodor berbicara dengan jujur atau sekadar membohonginya. Hal yang terpenting adalah kalau kelak pria itu benar-benar berani membalas dendam, biarpun dia tidak punya rekaman suara itu lagi, Ardika juga bisa menyingkirkan pria itu dengan mudah.Tujuannya memutar rekaman suara itu pada Teodor hanya sekadar ingin memberi peringatan pada pria itu.Melihat Ardika sudah menghapus rekaman suara itu, dalam hati Teodor menghela napas lega.Dia hidup dengan bergantung pada penggemar dan popularitasnya. Reputasinya sangatlah penting baginya. Jadi, tentu saja dia tidak berharap rekaman suara itu tersebar luas."Kak Teodor, aku harap ini hanya kesalahpahaman kecil di antara kita. Jangan sampai merusak keharmonisan antara kedua belah pihak. Saat waktunya minum-minum, silakan minum-minum. Saat waktunya menjalankan kerja sama, tolong jalankan kerja sama dengan baik.
Nikita adalah seorang manajer profesional yang diperkejakan oleh Keluarga Septio Provinsi Aste.Dia memiliki kemampuan berbisnis yang luar biasa. Biarpun tanpa Luna, dia juga bisa mengurus semua urusan Grup Hatari dengan baik seorang diri.Biasanya dia juga selalu terlihat tenang, dia benar-benar jarang bereaksi seperti ini.Hati Luna seakan mencelus ketika mendengar ucapan Nikita. Dia buru-buru bertanya, "Kak Nikia, apa yang telah terjadi?""Perusahaan Teodor baru saja mengirimkan email berisi ingin membatalkan kontrak kerja sama dengan Grup Hatari, menghentikan berbagai bentuk kontrak dengan Grup Hatari!"Begitu mendengar ucapan Nikita, suasana di dalam ruang pertemuan langsung heboh. Para petinggi perusahaan mulai panik.Kali ini Grup Hatari sudah menandatangani kontrak lima tahun dengan Teodor. Berdasarkan kesepakatan antara kedua belah pihak, Teodor akan menjadi Duta Promosi Wisata Gunung Amona dan Vila Bistani selama lima tahun, sedangkan Grup Hatari akan memberikan bayaran kepad
Tentu saja Luna tidak bisa melakukan hal itu. Bagaimanapun juga, Ardika adalah suaminya, keluarganya.Dia buru-buru berkata, "Kak Ratna, kami benar-benar minta maaf atas kejadian seperti itu. Aku akan menghubungi Ardika sebentar untuk mengetahui sebenarnya apa yang telah terjadi, nanti aku akan menghubungimu lagi."Ratna tertawa dingin."Kalau begitu, kamu tanyakan saja pada suamimu perlahan-lahan. Lagi pula, keputusan Teodor untuk membatalkan kontrak sudah bulat, Grup Hatari tunggu saja tuntutan hukum!"Setelah melontarkan beberapa patah kata ancaman itu, dia langsung memutuskan sambungan telepon."Bu Luna, sebenarnya apa yang telah terjadi?"Nikita dan yang lainnya menatap Luna dengan tatapan panik, mereka semua ingin tahu apa yang telah terjadi.Setelah ragu sejenak, Luna memberi tahu mereka kejadian Teodor dihajar oleh Ardika hingga masuk ke rumah sakit.Hal seperti itu tidak mungkin bisa dirahasiakannya, cepat atau lambat pasti akan tersebar luas.Setelah mengetahui apa yang telah
Ardika menceritakan apa yang telah terjadi dengan singkat, padat dan jelas.Setelah mendengar cerita Ardika, Luna merasa perutnya mual.Teodor yang kelihatan seperti seorang selebriti internet yang selalu memancarkan energi positif, ternyata adalah seorang pria yang begitu menjijikkan.Namun, tepat pada saat ini, seorang kepala departemen bernama Wallace Irawan berkata dengan kesal, "Tuan Ardika, Teodor memintamu untuk mencarikan wanita untuknya, kamu hanya perlu membantunya menghubungi wanita yang diinginkannya. Ini adalah bentuk dari pelayanan bisnis, bukankah merupakan hal yang wajar?""Tapi, tindakanmu memukul orang nggak bisa dibenarkan. Apa kamu tahu seberapa besar kerugian yang dialami oleh perusahaan hanya karena tindakan kekerasan yang telah kamu lakukan?""Teodor sudah membatalkan kontrak dengan kita, bahkan mengatakan perusahaan kita tinggal menunggu tuntutan hukum!"Beberapa petinggi perusahaan lainnya juga menganggukkan kepala mereka, menyetujui ucapan Wallace.Ardika meli