Untung saja ada bahan pengedap suara di dinding ruang pribadi tersebut. Kalau tidak, Teodor pasti sudah patah tulang.Namun, tetap saja dia merasakan rasa sakit yang luar biasa."Ah ... ah ... ah ...."Teodor terjatuh ke sofa dan tampak meringkuk. Saat itu juga, organ dalamnya terasa bergejolak. Tidak peduli seberapa banyak bir yang diteguknya tadi, sekarang rasanya dia ingin memuntahkan semua bir itu keluar.Hal yang lebih menyakitkan bagi Teodor bukanlah sakit yang menjalar di tubuhnya, melainkan sakit hatinya.Dia sama sekali tidak menyangka menantu benalu pecundang seperti Ardika berani memukulnya.Kalau sampai hal seperti ini tersebar luas, maka hancur sudah reputasi Teodor."Habisi dia! Cepat habisi dia!"Sambil telungkup tak berdaya di sana, dia berteriak dengan marah. Saat ini, dia sudah tidak memedulikan hal lain lagi. Dia hanya ingin menghabisi Ardika untuk melampiaskan kebenciannya!"Ah ... ah ... ah ...."Namun, detik berikutnya, beberapa orang pengawalnya yang menerjang ke
"Aku harap kamu benar-benar bisa melakukannya."Ardika langsung menghapus rekaman suara itu di hadapan Teodor.Dia juga tak peduli apakah Teodor berbicara dengan jujur atau sekadar membohonginya. Hal yang terpenting adalah kalau kelak pria itu benar-benar berani membalas dendam, biarpun dia tidak punya rekaman suara itu lagi, Ardika juga bisa menyingkirkan pria itu dengan mudah.Tujuannya memutar rekaman suara itu pada Teodor hanya sekadar ingin memberi peringatan pada pria itu.Melihat Ardika sudah menghapus rekaman suara itu, dalam hati Teodor menghela napas lega.Dia hidup dengan bergantung pada penggemar dan popularitasnya. Reputasinya sangatlah penting baginya. Jadi, tentu saja dia tidak berharap rekaman suara itu tersebar luas."Kak Teodor, aku harap ini hanya kesalahpahaman kecil di antara kita. Jangan sampai merusak keharmonisan antara kedua belah pihak. Saat waktunya minum-minum, silakan minum-minum. Saat waktunya menjalankan kerja sama, tolong jalankan kerja sama dengan baik.
Nikita adalah seorang manajer profesional yang diperkejakan oleh Keluarga Septio Provinsi Aste.Dia memiliki kemampuan berbisnis yang luar biasa. Biarpun tanpa Luna, dia juga bisa mengurus semua urusan Grup Hatari dengan baik seorang diri.Biasanya dia juga selalu terlihat tenang, dia benar-benar jarang bereaksi seperti ini.Hati Luna seakan mencelus ketika mendengar ucapan Nikita. Dia buru-buru bertanya, "Kak Nikia, apa yang telah terjadi?""Perusahaan Teodor baru saja mengirimkan email berisi ingin membatalkan kontrak kerja sama dengan Grup Hatari, menghentikan berbagai bentuk kontrak dengan Grup Hatari!"Begitu mendengar ucapan Nikita, suasana di dalam ruang pertemuan langsung heboh. Para petinggi perusahaan mulai panik.Kali ini Grup Hatari sudah menandatangani kontrak lima tahun dengan Teodor. Berdasarkan kesepakatan antara kedua belah pihak, Teodor akan menjadi Duta Promosi Wisata Gunung Amona dan Vila Bistani selama lima tahun, sedangkan Grup Hatari akan memberikan bayaran kepad
Tentu saja Luna tidak bisa melakukan hal itu. Bagaimanapun juga, Ardika adalah suaminya, keluarganya.Dia buru-buru berkata, "Kak Ratna, kami benar-benar minta maaf atas kejadian seperti itu. Aku akan menghubungi Ardika sebentar untuk mengetahui sebenarnya apa yang telah terjadi, nanti aku akan menghubungimu lagi."Ratna tertawa dingin."Kalau begitu, kamu tanyakan saja pada suamimu perlahan-lahan. Lagi pula, keputusan Teodor untuk membatalkan kontrak sudah bulat, Grup Hatari tunggu saja tuntutan hukum!"Setelah melontarkan beberapa patah kata ancaman itu, dia langsung memutuskan sambungan telepon."Bu Luna, sebenarnya apa yang telah terjadi?"Nikita dan yang lainnya menatap Luna dengan tatapan panik, mereka semua ingin tahu apa yang telah terjadi.Setelah ragu sejenak, Luna memberi tahu mereka kejadian Teodor dihajar oleh Ardika hingga masuk ke rumah sakit.Hal seperti itu tidak mungkin bisa dirahasiakannya, cepat atau lambat pasti akan tersebar luas.Setelah mengetahui apa yang telah
Ardika menceritakan apa yang telah terjadi dengan singkat, padat dan jelas.Setelah mendengar cerita Ardika, Luna merasa perutnya mual.Teodor yang kelihatan seperti seorang selebriti internet yang selalu memancarkan energi positif, ternyata adalah seorang pria yang begitu menjijikkan.Namun, tepat pada saat ini, seorang kepala departemen bernama Wallace Irawan berkata dengan kesal, "Tuan Ardika, Teodor memintamu untuk mencarikan wanita untuknya, kamu hanya perlu membantunya menghubungi wanita yang diinginkannya. Ini adalah bentuk dari pelayanan bisnis, bukankah merupakan hal yang wajar?""Tapi, tindakanmu memukul orang nggak bisa dibenarkan. Apa kamu tahu seberapa besar kerugian yang dialami oleh perusahaan hanya karena tindakan kekerasan yang telah kamu lakukan?""Teodor sudah membatalkan kontrak dengan kita, bahkan mengatakan perusahaan kita tinggal menunggu tuntutan hukum!"Beberapa petinggi perusahaan lainnya juga menganggukkan kepala mereka, menyetujui ucapan Wallace.Ardika meli
Walaupun Nikita adalah manajer profesional yang dipekerjakan oleh Keluarga Septio Provinsi Aste, tetapi dia tidak tahu jelas hubungan antara Ardika dengan Liander. Dia tidak tahu Liander adalah pelayan Ardika.Dia juga mengira Liander mengagumi kemampuan Luna. Karena itulah, Liander menjadikan Luna sebagai presdir Grup Hatari.Karena itu pula, dia hanya bersikap hormat pada Ardika sekadarnya saja.Sekarang Ardika sudah membuat masalah, kekesalan juga mulai menyelimuti hatinya.Saking kesalnya mendengar ucapan wanita itu, Ardika tertawa. Dia tidak menyangka bahwa wanita seperti Nikita saja berani memandang rendah dirinya. Saat dia hendak berbicara, tiba-tiba Luna memukul meja."Ardika, hentikan! Jangan membuat keributan lagi!"Dia memelototi Ardika dengan sedikit marah, lalu mengalihkan pandangannya ke arah Nikita dan berkata, "Kak Nikita, tolong hubungi pihak Teodor, tanyakan pada mereka rincian persyaratan mereka, kompensasi seperti apa yang mereka inginkan, agar masalah ini bisa ters
Ratna tertawa dingin dan berkata, "Kamu boleh kembali dan beri tahu presdir kalian untuk menyerahkan suaminya ke kantor polisi. Kali ini, kalian yang membuat kesalahan, apa kalian nggak bisa sedikit tahu diri?"Nikita hanya terdiam. Dia tahu Luna lebih bersedia membayar harga mahal daripada menyerahkan Ardika ke kantor polisi."Bu Nikita, silakan kembalilah! Masih dengan persyaratan yang sama, sebelum Ardika berlutut meminta maaf kepada Teodor, kami nggak akan bersedia untuk bernegosiasi lebih jauh lagi dengan kalian!"Ratna melambaikan tangannya, seakan-akan sedang mengusir Nikita pergi.Tidak punya pilihan lain, Nikita hanya bisa kembali ke Grup Hatari terlebih dahulu. Luna dan para petinggi perusahaan lainnya masih berada di ruang pertemuan untuk menunggu informasi darinya."Sikap pihak Teodor sangat tegas. Kalau Ardika nggak pergi menemui Teodor dan berlutut meminta maaf di hadapan mereka, mereka nggak akan bersedia untuk bernegosiasi mengenai kelanjutan kerja sama."Nikita segera
Awalnya Ardika mengira hanya Wallace dan beberapa petinggi perusahaan lainnya yang sedang membuat onar. Jadi, dia tidak menganggap serius hal itu.Namun, Nikita adalah manajer umum. Saat Luna tidak berada di tempat, wanita itu yang bertanggung jawab penuh atas semua urusan Grup Hatari.Sekarang wanita itu juga ikut dengan beberapa petinggi perusahaan itu dan berdiri di pihak yang berlawanan dengan Luna.Kalau situasi seperti ini dibiarkan terus berlanjut, kekuasaan Luna di Grup Hatari pasti akan terguncang.Baik Nikita benar-benar bermaksud berdiri di sisi yang berlawanan dengan Luna atau hanya sekadar kebetulan belaka, Ardika tidak akan membiarkan hal seperti ini terus berlanjut.Dia segera mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Liander."Kak Ardika, ada yang bisa kubantu?"Terdengar suara sopan dan merendah Liander dari ujung telepon.Ardika berkata dengan dingin, "Cepat datang ke Grup Hatari sekarang juga dan urus anggota Keluarga Septio! Kalau kamu nggak mampu mengurusnya, aku akan