Share

Bab 81 Pahlawan

"Buk!"

Erwin langsung berlutut di hadapan Ardika.

"Tuan Ardika, aku sudah tahu salah. Aku nggak seharusnya menyinggungmu, tolong katakan sesuatu pada Pak Sigit, jangan memecatku ...."

Dia menangis keras sambil memohon ampun, dia bahkan hendak memeluk kaki Ardika.

Ketua cabang yang tadinya begitu bermartabat dan angkuh menjadi begitu menyedihkan setelah dipecat.

Ardika menendangnya.

Dia sama sekali tidak bersimpati pada orang seperti ini.

Kalau orang yang ditangkap hari ini adalah rakyat jelata yang tidak bersalah, konsekuensinya tak terbayangkan.

"Sungguh memalukan!"

Sigit pun mendengus dingin sambil memandang Ardika.

"Tuan Ardika, saya ingin mengambil bukti dari kamera pengawas mobil Anda agar orang-orang di sini dapat melihat dengan jelas bahwa Anda sudah difitnah!"

Ketika dia tiba, dia mendengar para pejalan kaki di sini terus mengatakan bahwa Ardika adalah pedagang manusia.

Jelas-jelas, dia adalah seorang pahlawan, tetapi malah difitnah seperti ini.

Dewa Perang pasti sangat sakit h
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Wasito35042435
ceritanya gitu2 aja, monoton
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status