"Mana ada nggak tertolong? Aku pernah menghadapi situasi yang lebih buruk dari ini."Pak Farlin tertawa dan berkata, "Tapi jangan khawatir, Nona Luna. Meskipun nggak bisa pulih sepenuhnya, masih bukan masalah untuk berdiri dan berjalan."Setelah mendengar hal tersebut, pihak keluarga sangat gembira.Jacky juga menggenggam sandaran tangan kursi rodanya dengan penuh semangat."Yah, situasi Tuan Jacky cukup istimewa. Selanjutnya, aku akan mengundang beberapa rekanku untuk datang. Kami akan berdiskusi dan membuat rencana sebelum perawatan formal.""Untuk periode waktu berikutnya, pada dasarnya aku akan tinggal di Kota Banyuli selain terbang untuk operasi dan pertukaran akademis. Aku sendiri yang akan melakukan operasi Tuan Jacky."Pak Roberto menatap keluarga Luna dengan heran lagi.Gurunya sangat sibuk hingga harus tinggal lama di Kota Banyuli untuk menyembuhkan Jacky.Juga melakukan operasinya sendiri.Sebenarnya kalau bisa membuat rencana pengobatan, dia bisa menyerahkannya kepada orang
"Ada apa?"Keluarga Luna merasakan firasat buruk di dalam hati mereka.Ternyata Yanto menipu mereka untuk datang dengan kedok mengunjungi Tuan Besar.Dari raut wajahnya saja bisa dilihat kalau itu bukan hal yang baik."Jacky, Desi, kalian berdua nggak berguna. Sepertinya kalian masih belum tahu masalah apa yang telah ditimbulkan putri dan menantu kalian!"Pada saat ini suara penuh kebencian terdengar.Wulan dan Wisnu keluar dari kamar.Keduanya menatap keluarga Luna dengan getir."Wulan, kami ini paman dan bibi keduamu!"Jacky berkata dengan marah."Aku nggak punya paman dan bibi seperti kalian!"Wisnu berkata, "Kemarin malam aku menjamu para ahli dari komite evaluasi demi membantu Keluarga Basagita mendapatkan dana dukungan.""Ternyata putri dan menantumu melaporkannya karena iri, membuatku ditangkap oleh Sigit si bajingan itu dan menyuruh orang-orang di pusat penahanan menghajarku!""Sudah berapa banyak koneksi dan uang yang harus kukerahkan baru aku bisa dibebaskan!?"Jacky dan Desi
"Jadi, seseorang harus berkorban demi Keluarga Basagita!"Keluarga Luna menengadahkan kepala dan menatap Yanto dengan tidak percaya.Mereka tidak menyangka.Ternyata Yanto bisa mengucapkan kata-kata yang tidak tahu malu seperti itu.Berbicara dengan begitu penuh kebenaran dan agung."Dasar bajingan. Reputasi putrimu penting, terus reputasi putriku nggak penting!?"Desi benar-benar naik pitam dan mengentakkan kakinya sambil berteriak dengan marah."Heh, apa dia masih punya reputasi setelah menikah dengan Ardika yang nggak berguna itu?""Walaupun dia menceraikan Ardika, nggak ada pemuda kaya yang akan menyukainya. Wulan berbeda. Dia dan David cuma berpacaran. Walaupun ada hal buruk tentang Keluarga Buana, Wulan itu cuma tertipu.""Pengorbanan seperti itu harus dilakukan demi Keluarga Basagita."Anggota Keluarga Basagita lainnya berbicara satu per satu.Kata-kata ini bagaikan pisau yang tajam.Itu membuat hati Luna sakit.Dia sudah sering melihat beberapa kerabatnya yang tidak tahu malu.
Seolah terkena mantra penahan tubuh.Tamparan ahli itu juga terhenti."Ardika!"Luna langsung berteriak terkejut.Wajahnya yang pucat karena ketakutan tiba-tiba pulih kembali.Luna merasa sangat lega setelah melihat Ardika."Kemarilah."Ardika berjalan mendekat tanpa memedulikan beberapa pengawal ahli yang mengelilinginya dan mengulurkan tangannya untuk menarik Luna ke belakangnya.Dia menatap anggota Keluarga Basagita dengan dingin dan akhirnya tatapannya beralih ke arah Yanto."Yanto, kalian sekeluarga menindas istriku lagi, pantas saja kamu nggak berani menyuruhku datang!"Wajah Yanto menunjukkan kemarahan."Ardika, apa kamu masih mengira Keluarga Basagita sama seperti dulu? Sekarang Keluarga Basagita adalah keluarga teratas dan aku adalah kepala keluarga ini. Beraninya kamu bersikap lancang di hadapanku!?"Dia berteriak dengan dingin."Oh, keluarga teratas? Aku baru saja menghancurkan tiga keluarga besar!"Raut wajah Ardika tiba-tiba menjadi muram, "Aku akan melupakan masalah hari
Tubuh Luna bergetar.Wajahnya tiba-tiba menjadi sepucat kertas."Kak, dia itu keponakanmu!"Jacky berbalik dengan kursi rodanya dan menatap kakak tertuanya dengan tidak percaya.Dikeluarkan dari keluarga dan marga dicabut.Di Negara Nusantara yang menjunjung kekeluargaan yang kuat, ini jelas merupakan hukuman yang paling berat.Bahkan Ardika saja, hanya diusir dari keluarga, tapi marganya tidak dicabut."Karena nggak mau berkorban demi Keluarga Basagita ....""Aku nggak punya keponakan seperti dia!"Yanto mendengus, "Jacky, tolong pikirkan baik-baik. Kalau Luna nggak pergi melapor, kamu, Luna dan Handoko nggak lagi memenuhi syarat untuk menggunakan marga Keluarga Basagita!""Kak, apakah kamu benar-benar nggak menghargai kami sebagai keluarga? Kejam sekali!"Jacky menangis dan berteriak dengan sedih ke dalam ruangan, "Ayah, tolong keluar dan cari keadilan. Aku juga putramu!"Akan tetapi, tidak ada tanggapan dari dalam ruangan."Percuma saja. Jangankan nggak dengar. Walaupun dengar,
Justru karena takut Liander akan mengusirnya kalau sampai ketahuan.Itulah sebabnya Luna melemparkan semua kesalahan kepada Wulan.Melakukan kejahatan tanpa terlibat di dalamnya.Sekarang semua orang tahu Luna adalah korban kasus pelecehan.Akan tetapi, tidak ada yang bersimpati padanya.Karena semua ini salahnya sendiri."Ah, mereka kejam sekali!"Jacky sangat marah hingga muntah darah lagi dan jatuh dari kursi roda.Rasa sakit akibat patah kakinya membuatnya berguling-guling di lantai.Akan tetapi, rasa sakit fisik tidak terlalu menyiksa dibandingkan rasa sakit batin.Desi sangat marah hingga pingsan dan semua orang langsung membawanya ke kamar untuk tidur sebentar.Sampai bercucuran keringat.Saat ini Luna menerima telepon lagi dari Nikita."Nona Luna, sudah lihat pernyataan yang dikeluarkan oleh Keluarga Basagita? Sekarang sejumlah besar eksekutif senior dan karyawan Grup Hatari mengajukan pengunduran diri!"Pernyataan Keluarga Basagita menimbulkan keributan di kota.Grup Hatari ju
Ketiga preman itu dikepung oleh semua orang.Mata para preman menatap mereka lekat-lekat."Hahaha, orang itu punya kulit yang selembut kapas, dia terlihat sama seperti wanita cantik yang kalian lihat di TikTok!""Suaranya juga sangat enak didengar!""Benar-benar sangat liar ...."Ketiga preman itu meminum bir kraft dan mulai membual."Sialan, kenapa aku nggak seberuntung kalian? Presdir dari Grup Hatari!""Benar, mati pun juga nggak masalah setelah memainkannya ...."Preman yang lain merasa sangat iri."Kalau begitu matilah kalian!"Sebuah suara yang dalam tiba-tiba terdengar.Liander memimpin Ardika dan berjalan ke dalam kerumunan.Liander langsung marah saat mendengar para preman ini sedang membicarakan Luna."Sialan, siapa kamu? Mau cari mati!"Preman itu tiba-tiba berdiri, lalu mengambil sebotol arak dan mengayunkannya ke tepi meja.Prang!Botol arak pecah.Preman itu menggerakkan botol arak pecah di tangannya dan berjalan ke arah Liander, "Anak muda, coba kamu bicara lagi ...."Se
"Tuan Muda Liander, kamu!"Tuan Jinto memegang wajahnya, menatap kegelapan sambil merasa takut dan kesal.Dia selalu merasa suara ini sangat familier."Tampar lagi."Kembali terdengar suara dari kegelapan.Set!Tuan Jinto seperti tersambar petir.Menegang di tempat.Dia bahkan tidak merasa sakit saat tamparan Liander mendarat di wajahnya.Tuan Jinto segera melihat ke arah datangnya suara dan berjalan mendekat.Akhirnya dia bisa melihat pemuda yang duduk di sofa dengan jelas melalui cahaya redup.Bruk!Tuan Jinto segera berlutut dan berjalan dengan kedua lututnya.Tuan Jinto berjalan sambil berlutut ke arah Ardika dan berkata dengan sedih, "Tuan Ardika, aku adalah Jinto, kenapa kamu sudah melupakanku padahal baru beberapa hari berlalu!"Wow!Seluruh bar kembali menjadi heboh.Tuan Jinto yang merupakan bos jalanan tidak disangka berlutut di depan seorang pemuda.Memanggil dirinya Jinto dan memanggil pihak lain tuan!Betapa sedihnya Tuan Jinto.Dia pergi ke Vila Lacosta bersama dengan Rom
Mendengar ucapan bibinya, perasaan putus asa menyelimuti hati Tina. Dia benar-benar tidak berdaya.Dia tahu jelas betapa tak berperasaannya ibu tirinya ini.Begitu wanita itu sudah mengambil keputusan, tidak ada yang bisa menghentikannya.Selama wanita itu sudah memiliki niat seperti ini, mungkin saat dia masih kecil, dia sudah menerima kabar kematian Alden.Apa Tina bisa melihat Alden menghadapi ajal begitu saja?Tentu saja tidak.Karena Alden adalah sosok yang sangat berjasa dalam hidupnya, ayah angkatnya itu benar-benar telah mengajarinya dan mendukungnya tanpa mengharapkan dukungan apa pun.Akhirnya Tina sudah membuat keputusan dalam hati, tekadnya sudah goyah. Dia mengangkat kepalanya dan berkata dengan sedikit linglung, "Bibi, aku akan pergi menemui ...."Namun, sebelum dia sempat menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba suara seorang pria menyelanya."Ingin membunuh Alden? Apa sudah mendapat izin dariku?"Tepat pada saat ini, Ardika tiba-tiba berkata pada Violet, "Bibi, kamu pulang d
Namun, Tina juga bukan tipe orang yang mudah untuk ditundukkan.Dia berkata dengan dingin, "Bibi, itulah sebabnya begitu aku dewasa, aku langsung meninggalkan Supham, mendatangi Kota Banyuli, kota kecil ini. Aku nggak menerima dukungan dari keluarga, juga nggak menyebutkan identitas asliku, nggak mengandalkan keluarga. Nggak ada yang tahu aku berasal dari Keluarga Bangsawan Dienga Supham.""Aku melakukan semua ini, agar aku bisa meraih pencapaian sendiri dengan mengandalkan kemampuanku sendiri, terlepas dari nasib harus berkorban demi keluarga di saat dibutuhkan!"Sangat jelas, ingin memintanya untuk tunduk adalah hal yang tidak memungkinkan."Jadi, apakah kamu sudah ada pencapaian?"Violet berkata dengan dingin, "Presdir Grup Lautan Berlian, raja preman Kota Serambi dan Kota Banyuli, inilah pencapaian yang kamu banggakan?""Tina, kamu terlalu naif, pencapaianmu yang nggak seberapa itu, di mata Keluarga Bangsawan Dienga dan Keluarga Bangsawan Sinatri, hanya dengan satu kalimat saja, se
Karena itulah, saat dia menyampaikan pada keponakannya bisa memilih lima ratus perusahaan kuat sesuka hati dan memilih yayasan amal puluhan triliun sesuka hati, Violet sangat santai.Bagaimanapun juga, bahkan keluarga besar seperti Keluarga Mahasura dan Keluarga Sudibya, juga tidak berani mengucapkan kata-kata seperti itu.Kota Sewo yang disebutkan oleh Violet, adalah kota besar di mana kantor pusat cabang Organisasi Snakei Gotawa berada, juga merupakan pusat seluruh Kota Sewo.Ardika juga baru tahu, ada sebuah keluarga bangsawan seperti Keluarga Bangsawan Sinatri di Kota Sewo.Tentu saja, karena Keluarga Bangsawan Sinatri adalah sebuah keluarga bangsawan.Kalau begitu, pengaruh kekuasaan mereka juga tidak hanya terbatas pada Kota Sewo.Seluruh Gotawa, termasuk Provinsi Denpapan, Provinsi Aste dan sembilan provinsi lainnya, juga pasti di bawah pengaruh Keluarga Bangsawan Sinatri.Keluarga bangsawan ribuan tahun, keluarga besar ratusan tahun.Kalimat ini tidak hanya sekadar kalimat saja
Selesai berbicara, Violet melirik Ardika sekilas dan berkata dengan dingin, "Kedatanganku ke Kota Banyuli kali ini atas instruksi dari ibumu, sekalian memberinya pelajaran, agar orang luar bisa melihat sikap Keluarga Dienga!"Ardika mengerutkan keningnya, lalu kilatan dingin melintas di matanya.Memberinya pelajaran?Dia bukanlah tipe orang lemah yang bisa diperlakukan oleh orang lain sesuka hati.Ekspresi Tina langsung berubah, dia buru-buru berkata, "Bibi, Yugo dilumpuhkan nggak ada hubungannya dengan kencan butaku.""Itu adalah kejadian setelahnya. Dia sendiri yang melakukan tindakan nggak benar. Dengan alasan ingin membalas dendam, dia menindas yang lemah dan ingin melecehkan wanita. Karena itulah, Ardika melumpuhkannya.""Kalau demi reputasi Keluarga Dienga, wanita itu ingin menyerang seseorang yang nggak bersalah, aku nggak akan terima!"Saat mengucapkan kalimat terakhir ini, sikap Tina sangat tegas.Karena dia tahu selama bisa mengembalikan reputasi Keluarga Dienga, Nyonya Kelua
"Ya, benar."Ardika mengangguk sambil tersenyum, "Sebagai teman, sudah sewajarnya memberikan bantuan kecil seperti itu.""Apa katamu?! Memberikan bantuan?"Tidak tahu apa yang salah dengan ucapan Ardika itu, emosi Violet langsung meledak. Dia memelototi Ardika dengan marah dan berkata, "Berani-beraninya kamu bilang memberikan bantuan?!""Tahukah kamu setelah kejadian itu berlalu, ada berapa orang yang mentertawakan Tina?""Dengar-dengar, kamu adalah menantu benalu yang hanya bisa mengandalkan wanita?""Pria yang hanya bisa mengandalkan wanita sepertimu, biarpun hanya berpura-pura menjadi pacar Tina, juga hanya mencoreng reputasi Keluarga Bangsawan Dienga Supham!"Selesai berbicara, Violet memelototi Tina dengan tajam, seakan-akan menyalahkan keponakannya bertindak sembarangan.Senyuman di wajah Ardika langsung menghilang tanpa meninggalkan jejak.Dia mendapati kemungkinan besar lidah tajam Tina, diwarisi dari bibinya yang satu ini.Begitu datang, wanita itu langsung menjulukinya sepert
"Selain itu, wanita itu memang cukup berkemampuan. Beberapa tahun yang lalu, saat Keluarga Dienga nggak stabil, dia berhasil menyelamatkan Keluarga Dienga dengan kemampuannya seorang diri.""Bahkan Thomas bisa menjadi Komandan tim tempur Provinsi Denpapan, juga merupakan hasil dari tindakannya.""Jadi, seluruh Keluarga Dienga tunduk padanya.""Terlebih lagi, dia menggunakan alasan demi kebaikanku, ingin aku menikah, anggota keluarga lainnya lebih nggak bisa berkomentar lagi."Sepertinya, Nyonya Keluarga Dienga yang satu ini memang cukup hebat.Sebagai wanita yang dinikahi oleh ayah Tina setelah bercerai, wanita itu bisa memegang kendali atas Keluarga Dienga.Terlebih lagi, Keluarga Dienga adalah sebuah keluarga besar, sangat jelas kemampuannya begitu luar biasa."Tapi, setelah berbicara sebanyak ini, sebenarnya apa tujuanmu memanggilku kemari?""Seharusnya aku nggak termasuk teman curhat yang baik, bukan?"Ardika berkomentar sambil merentangkan tangannya.Dia sudah memutuskan, dengan m
Di kalangan kelas atas, keturunan keluarga besar biasa, biasanya disebut sebagai Tuan Muda.Keluarga besar di atas level itu, juga disebut sebagai Tuan Muda.Sementara itu, orang yang bisa mendapatkan julukan Pangeran, hanyalah keturunan keluarga bangsawan.Tidak ada peraturan khusus, tetapi makin banyak orang yang menggunakan panggilan dan julukan khusus itu, maka lambat laun menjadi sebuah kebiasaan dalam masyarakat.Selain itu, bahkan dalam internal keluarga bangsawan pun, bukan semua orang bisa mendapatkan julukan tersebut.Paling tidak harus orang-orang yang memenuhi kualifikasi untuk memperebutkan posisi sebagai kepala keluarga.Sejak dilahirkan, orang seperti ini sudah menduduki puncak dunia.Memiliki darah terhormat!Terhormat sejak lahir!Kata-kata ini cocok untuk mendeskripsikan orang-orang seperti ini."Apa kamu ketakutan?"Melihat ekspresi Ardika, Tina mendecakkan lidahnya dan berkata, "Tapi ini juga bukan salahmu. Keluarga bangsawan benar-benar sulit dibayangkan oleh kelua
Saat ini, Hamdi berkata, "Kali ini, karena kejadian yang menimpa Keluarga Dougli Galea, Perusahaan Investasi Mahasura berencana untuk meninggalkan Kota Banyuli. Mereka sedang menjual aset-aset mereka.""Lalu, mengenai beberapa rumah sakit swasta itu, kemarin Amir mengunjungi Kediaman Wali Kota secara pribadi dan menanyakan apakah Kediaman Wali Kota tertarik untuk mengambil alih rumah sakit tersebut atau nggak.""Menurutku, Amir melakukan tindakan ini, seharusnya untuk menunjukkan sikapnya pada Tuan."Ardika tertegun sejenak. Kemudian, di menyunggingkan seulas senyum main-main dan berkata, "Oh? Apa pada akhirnya Keluarga Mahasura sudah mulai ketakutan?"Zilwar sudah dilumpuhkan, menjadi seperti seorang kasim. Dia sudah bisa membayangkan Abraham selaku ayah kandung Zilwar pasti akan menggila.Karena itulah, dia meminta Davinko untuk mengirim Pasukan Pengawal Internal dari tim tempur. Selama beberapa hari ini, mereka yang bertugas melindungi Luna, Elsy dan yang lainnya.Sepertinya kematia
Hari itu juga, Yutar langsung terbang ke Yedo, Negara Jepara, bertemu dengan penanggung jawab Grup Mitsun.Tanpa banyak berbasa-basi lagi, pihak Grup Mitsun langsung setuju untuk bertukar aset dengan Keluarga Dougli....Kediaman Wali Kota Banyuli.Setelah melepaskan jabatannya sebagai wali kota, Ardika baru pertama kali datang berkunjung.Namun, kali ini dia datang bukan untuk bekerja.Dia datang untuk membawa pulang barang-barang pribadinya yang diletakkan di sini.Sebelumnya, Ratu Ular memberinya Pedang Ular Gelap, Ardika juga meletakkannya di sini.Walaupun pedang tersebut hanyalah replika, tetapi merupakan bukti identitas seorang ketua cabang Organisasi Snakei Gotawa. Kalau sampai barang ini beredar ke luar, pasti akan menimbulkan banyak masalah."Apa kandidat wali kota baru sudah ditetapkan?"Ardika mengajukan pertanyaan itu pada Hamdi dan Lukmi yang berada di belakangnya dan membantunya membawakan barang-barangnya.Hamdi berkata, "Belum, karena Kota Banyuli akan naik level, deng