Share

Bab 121 Arogan

Romi juga merasa sangat kesal.

Budi bukan siapa-siapa.

Dengan status dan latar belakang terhormat Tuan Ardika, dia bisa menghancurkan Keluarga Susanto hanya dengan satu kalimat saja.

Namun, Nona Luna malah sangat mengkhawatirkan keselamatan Tuan Ardika.

Jinto juga menyunggingkan seulas senyum getir dan berkata, "Tuan Ardika, aku juga sama dengan Romi. Aku datang atas perintah Nona Luna untuk melindungimu. Nona Luna bahkan menghubungiku secara pribadi berulang-ulang kali dan memberiku uang sebesar 2 miliar. Aku nggak bersedia menerimanya, tapi dia bersikeras memberiku uang itu."

Selesai berbicara, dia mengeluarkan sebuah kartu bank dan menyerahkannya kepada Ardika.

"Nah, ini adalah kartu bank yang Nona Luna berikan padaku melalui Romi. Tuan Ardika, sepulang nanti tolong bantu aku kembalikan kartu bank ini kepada Nona Luna. Aku takut dia marah."

Ardika menerima kartu bank itu dengan perpaduan perasaan tidak berdaya dan terharu.

Sebelumnya, uang tabungan Luna sudah digunakan untuk penyele
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status