Share

Bab 319. Derita Nana

Selang dua hari setelah hari itu, Mbak Retno pagi-pagi mampir ke rumah.

"Na, ibu mana?"

"Ada di dapur, Bi Retno."

Retno masuk tanpa disuruh, menjumpai Bu Nur yang sedang duduk melamun di pintu dapur.

"Nur, kamu gak berangkat lagi?" Tanya Retno.

Bu nur menoleh, "Gak lah mbak. Aku sepertinya mau berhenti bekerja dulu."

Retno tercengang. Tidak biasanya kawan satu kerjaannya ini seperti itu. Biasanya Bu Nur ini paling rajin bekerja.

"Emang ada apa, Nur? Apa kamu ada masalah?" Tanya Retno.

"Aku capek aja Mbak. Kerja tiap hari, uang juga gak pernah megang. Belanja masih pusing. Habis untuk utang saja. Kalau kerja gak kerja sama aja, mending gak usah kerja sekalian. Biar orang rumah yang mikirin semuanya. Aku capek." Keluh Bu Nur.

Retno terdiam. Dia tidak bisa lagi memaksa. Tapi dia tidak percaya jika hanya itu masalahnya.

"Ya sudah. Kalau kamu mau istirahat dulu. Aku mau kerja kalau begitu, ya?"

Bu Nur mengangguk saja. Setelah suara motor Retno menjauh, bapak keluar dar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status