Share

Bab 322. Banyak-banyak Berdoa

Laura cemberut. "Kok kamu gak pengertian sih, Calia. Kenapa Rehan harus jadi sopir pribadi kamu. Coba jadi sopir pribadi aku saja. Aku pasti akan membayar dua kali gaji yang kamu berikan."

"Enak saja! Pamanku itu bukan sopir! Dia cuma ngantar aku dan ikut sibuk di butik. Cuma ingin tau bagaimana cara mengelola butik! Dia ingin membuka usaha butik juga di kampungnya. Begitu!"

"Hehe. Iya, aku paham.Aku tau, Rehan juga pernah bilang begitu. Aku hanya bercanda kok. Tapi aku juga sangat mau, kalau Rehan jadi sopir pribadi aku, kan?" Laura berkata sambil tersenyum-senyum sendiri.

"Dasar!" Calia menyentil kening Laura.

"Eh, tapi Lau. Kamu beneran suka ya sama paman aku?" Tanya Calia.

Bukannya menjawab, wajah Laura malah bersemu merah. Kemudian dia mengangguk dengan malu-malu.

"Mau berapa kali aku bilang, kamu masih tidak percaya?"

"Aku kurang yakin sih. Secara kan, umur kita dengan pamanku itu jauh lho. Pamanku itu, 15 tahunan lebih tua dari aku. Masa iya kamu mau sama bujang tua?" Calia ber
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status