Gairah Cinta Berselimut Takdir

Gairah Cinta Berselimut Takdir

last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-19
Oleh:  Lullaby  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
168 Peringkat. 168 Ulasan-ulasan
194Bab
87.3KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Bella Marlene, seorang aktris pendatang baru dengan paras cantik dan memiliki sifat pekerja keras. Namun, gadis itu memiliki kelemahan, yaitu enggan berdekatan dengan seorang pria. Kelemahan itu bukan tanpa suatu alasan. Bella seringkali mengalami mimpi-mimpi aneh dan terjadi berulang kali dalam tidurnya. Yaitu, ia seolah berada dalam film klasik Eropa abad pertengahan. Namun sesungguhnya, semua mimpi yang terjadi pada Bella bukanlah sekadar mimpi. Terdapat kepingan-kepingan puzzle di dalamnya.

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Pratinjau Gratis

Prolog

"Apa kau menyukai hal ini?” bisik seorang pria dengan senyuman yang begitu menawan. “Aku akan terus melakukannya untukmu dan hanya denganmu," bisiknya lagi dengan senyuman miring yang tergelincir di sudut bibirnya.Jemari panjang pria itu kemudian menyentuh wajah wanita di hadapannya, menyusuri sisi wajah cantik dan berhenti tepat di bibir ranum wanita itu. Tatapan mereka sejenak terkunci.Pria itu mulai mendekatkan wajahnya lalu mendaratkan sebuah ciuman lembut pada bibir sang wanita. Semakin lama, ciuman itu menjadi semakin bergairah. Ia mereguk setiap bulir rasa manis yang terasa dari mulut wanita itu.Dengan gerakan kasar, lidah pria itu menyeruak dan menyesap bibir sang wanita tanpa ampun. Ia memiringkan kepalanya untuk mendapatkan akses lebih.Jemari lentik wanita itu kemudian menyisip ke dalam rambut hitam legam sang pria. Sebuah lenguhan lolos dari bibir sensual wanita itu kala dirinya berusaha untuk bernapas, membuat dorongan pr

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Dhara Patricia
nggak mau nulis karya baru ini toh tor?
2022-12-04 23:07:56
0
user avatar
Karimah Arifin
jadi pengen baca
2022-08-24 20:15:11
0
user avatar
malapalas
BACA novel berjudul :FREL. Banyak kejutan di dalamnya. Selain tentang cinta segitiga yang bikin baper, gemes dibumbui humor dan mengharubirukan, kalian akan disuguhi dg persahabatan, keluarga, luka dan rahasia di masa lalu orangtua yang akan membuat cerita lebih seru dan menjungkirbalikkan perasaan.
2022-01-29 08:22:01
0
user avatar
morning glory
untuk mengobati kangenku dengan Glenn ku baca lagi thor dan berharap bertemu Glenn dimimpiku(emot tersenyum bahagia)
2021-12-25 23:11:43
0
user avatar
lena
Gk bisa berkata-kata thor cerita yang luar biasa keren dan patut di kasih jempol lima, Thor, sukses selalu karya mu luar biasa mengagumkan.. seperti doi yang mengagumkan ketika sudah jadi mantan wkwk
2021-12-25 22:23:31
0
user avatar
morning glory
Dari awal baca GCBT sampe end bener2 suka banget setiap chapter selalu bikin deg degan serasa dibawa ke ceritanya, karakternya juga keren keren pokoknya keren abis thor...ditunggu karya selanjutnya thor
2021-12-23 14:15:25
0
user avatar
Vin Shine
tbh, ini novel romance fantasi pertama yg aku baca. meskipun pake bahasa baku tp bener2 ga ngebosenin. selalu bikin penasaran ditiap part-nya. cara author melakukan perpindahan dr zaman modern ke zaman kerajaannya jempolan deh. jgn lupa juga plot twist yg keren bingit. bintang 7 pokoknya wkwkwkwk
2021-12-22 15:28:51
0
user avatar
Agnes monimba
End yg mengharukan kak, kembali dengan cinta sejati Glenn dan bella. Meskipun kesel pangeran kucrut tapi sungguh puas good job Author
2021-12-21 09:24:30
1
user avatar
Vin Shine
akutu masih belom rela ini tamat hiks hiks
2021-12-20 17:22:17
1
user avatar
Tina
ending yg sangat mengesankan. Pengemasan setiap kata juga sangat luar biasa apik. aku penasaran dengan authornya. seperti apkah gerangan drimu thor. aku sungguh mencintai karyamu. sukses selalu Thor. aku menunggu karya hebatmu selanjutnya.
2021-12-20 10:53:13
2
user avatar
Tina
cerita yg sangat luar biasa. Selamat Thor, terima kasih utk karyamu yg luar biasa ini. Mulai dari zaman modern hingga ke zaman baheula eropah, aku sungguh menikmatinya seakan aku di bawa masuk ke dalam alurnya. aku bahkan merasa aku adalah Bella. I Miss U Milady, oh thor, menusuk hingga ke jantung.
2021-12-20 10:51:39
0
user avatar
Vin Shine
hela napas dlu sebelum komen panjang. . . . optimis hadiahnya tv 48inch
2021-12-19 20:31:54
1
user avatar
Vin Shine
trs klo tamat aku baca apalagi ya ampunnn
2021-12-19 20:31:24
1
user avatar
༺Memet~૨૨ƒ™༻
astaga jadi spam komentar (stiker ngakak guling-guling)
2021-12-19 17:39:04
1
user avatar
༺Memet~૨૨ƒ™༻
bikin cerita lain yang bikin jantung dag.. dig.. dug.. derrrr Thor, seperti sedang jatuh cinta pada si dia tapi sayangnya enggak di Terima(emot ngakak)
2021-12-19 17:37:53
0
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 12
194 Bab

Prolog

"Apa kau menyukai hal ini?” bisik seorang pria dengan senyuman yang begitu menawan. “Aku akan terus melakukannya untukmu dan hanya denganmu," bisiknya lagi dengan senyuman miring yang tergelincir di sudut bibirnya.Jemari panjang pria itu kemudian menyentuh wajah wanita di hadapannya, menyusuri sisi wajah cantik dan berhenti tepat di bibir ranum wanita itu. Tatapan mereka sejenak terkunci.Pria itu mulai mendekatkan wajahnya lalu mendaratkan sebuah ciuman lembut pada bibir sang wanita. Semakin lama, ciuman itu menjadi semakin bergairah. Ia mereguk setiap bulir rasa manis yang terasa dari mulut wanita itu.Dengan gerakan kasar, lidah pria itu menyeruak dan menyesap bibir sang wanita tanpa ampun. Ia memiringkan kepalanya untuk mendapatkan akses lebih. Jemari lentik wanita itu kemudian menyisip ke dalam rambut hitam legam sang pria. Sebuah lenguhan lolos dari bibir sensual wanita itu kala dirinya berusaha untuk bernapas, membuat dorongan pr
Baca selengkapnya

Bab 1 Truth or Dare

Semua mimpi buruk itu bermula sekitar satu bulan sebelumnya. Menjelang malam di dalam sebuah bar elite yang terletak di tengah Kota Venesia, terdapat sekelompok kawula muda yang duduk berkumpul di sebuah meja bar sambil berkelakar.Hingar-bingar musik yang menghentak serta banyaknya wanita seksi yang bergoyang sama sekali tidak mengalihkan fokus perhatian mereka pada sebuah botol wine kosong yang kini tergeletak di atas meja.“Kena kau, Bella!” teriak salah seorang gadis dengan begitu bersemangat seraya menunjuk sahabatnya. Mereka sedang melakukan permainan truth or dare."Oh, shit!" pekik gadis cantik yang dipanggil Bella sembari menjambak pelan rambutnya, frustrasi.Ujung tutup botol itu sedang mengarah pada Bella. Artinya, ia harus menerima hukuman berupa menjawab sebuah pertanyaan dengan jujur atau melakukan sebuah tantangan. Berniat untuk menghindari hukuman, gadis itu justru menenggelamkan kepalanya di atas mej
Baca selengkapnya

Bab 2 Ciuman Pertama

Glenn Lucas, seorang aktor papan atas yang begitu digilai di Venesia sekaligus pemeran utama dalam film ‘My Boss My Love’.Dengan wajah rupawan, manik mata berwarna biru sebiru lautan, serta pemilik postur tubuh sempurna yang sering memenangkan ajang sayembara Top Model, sosok Glenn selalu mampu membuat para wanita yang melihatnya menjerit histeris.Seperti saat ini, tidak hanya para aktris di meja bar yang terkesiap melihatnya, para wanita yang sebelumnya asyik menikmati irama musik yang menghentak juga tidak sedikit yang memusatkan perhatian pada Glenn. Pesona seorang Glenn Lucas memang tidak dapat dipandang sebelah mata.Namun sayangnya, pria itu dikenal sebagai seseorang yang dingin. Dia enggan melakukan kontak fisik yang begitu intim dengan lawan mainnya meskipun hanya sekadar profesionalisme pekerjaan. 'Aktor alim' merupakan julukan yang diberikan para penggemar padanya."Dan sekarang, aku tidak tahu itu anugerah atau m
Baca selengkapnya

Bab 3 Pulang

‘Pria sialan!’ Bella menggemeratakkan giginya dengan mengepalkan sebelah tangannya erat hingga buku-buku jarinya memutih. Ia memutuskan untuk kembali bergabung di tempat duduk sebelumnya, tepatnya di meja bar dan di sebelah Emma.Suasana canggung karena kedatangan Glenn seketika terasa dan membuat semua menghentikan permainan. Apa yang baru saja terjadi merupakan sebuah pemandangan mengejutkan yang tidak pernah mereka lihat dari sosok Glenn sebelumnya. Sebagian wanita yang juga merupakan aktris yang terpilih membintangi film kini menatap kagum pada sosok Glenn.Lain halnya dengan para wanita itu, Bella justru menatap Glenn dengan sorot mata tajam penuh kekesalan. Gadis itu menenggak wine dengan kasar, masih dengan tatapan membunuh yang tidak lepas dari lelaki itu."Hei hentikan! Apa kau ingin bunuh diri dengan minum sebanyak itu?" bisik Emma lirih pada sahabatnya."Diamlah kau, Emma! Aku ingin mencuci mulutku dari kotoran kec
Baca selengkapnya

Bab 4 Pangeran Berkuda Putih

Seorang pria yang dipanggil Bella dengan sebutan Pangeran itu menghentikan kuda putihnya tepat di samping Bella. Dengan jubah hitam dan penutup kepala yang menutupi sebagian wajahnya, aura misterius terpancar dari pria tersebut. Sebelah tangan pria itu kemudian terulur dan menarik tubuh Bella agar bisa menaiki kuda yang ditungganginya. Bibir Bella melengkung membentuk senyuman. Ini adalah hari yang cukup lama ia tunggu-tunggu. Dengan cepat pria itu pun memacu kuda hingga berlari menjauh dari kediaman Bella. Sementara para dayang yang masih mengejar, sontak berhenti saat melihat Lady mereka tidak mungkin bisa dikejar lagi. "Apa kau senang?" bisik pria yang berada di belakang Bella. Jarak tubuh keduanya kini begitu dekat. "Tentu saja, Pangeran. Anda sudah berjanji akan membawa saya ke tempat yang menyenangkan bukan?" Bella tersenyum seraya menoleh ke belakang. Sepanjang perjalanan menyusuri hutan, senyuman cerah terus terbit dari wajah cantik Be
Baca selengkapnya

Bab 5 Kontrak Membagongkan

Emma tengah menunggu kedatangan Bella di lobi kantor MBE Entertainment ditemani dengan segelas cappucino dan dua slice roti sandwich. Sudah hampir enam puluh menit, tetapi sahabatnya itu tak kunjung menampakkan batang hidungnya.Emma kemudian berniat untuk mengambil gawai di dalam saku celana agar bisa kembali menghubungi Bella. Namun belum sempat jemari lentiknya mengusap layar benda pipih itu, sosok yang ia tunggu-tunggu sudah berdiri di ambang pintu.Melambaikan sebelah tangan ke atas, Emma segera memanggil Bella dengan suara sedikit meninggi. Bella yang sedang mengedarkan pandangan pun akhirnya menemukan Emma dan segera berjalan mendekat ke arah gadis imut dengan potongan rambut pendek sebahu itu."Duduklah!" pinta Emma seraya menepuk sebelah telapak tangan pada permukaan sofa."Mengapa kau masih di sini, Emma? Apakah rapatnya belum dimulai?" tanya Bella sambil mendudukkan bokong di sebelah Emma."Belum, mana
Baca selengkapnya

Bab 6 Pesona Glenn

Kini Pablo berjalan beriringan bersama Bella di lorong yang sepi. Mereka hendak menuju kafetaria untuk membicarakan semua yang baru saja terjadi di ruang direktur. "Jadi, apa ini ada hubungannya dengan bayaran yang tiba-tiba naik menjadi 60% seperti yang kau bilang tadi? Aku bersedia menandatangani kontrak karena tidak ada adegan yang tidak kusukai sebelumnya, Pablo," tegas Bella sebelum Pablo memulai pembicaraan. Pablo menggaruk tengkuknya yang tidak gatal seraya tersenyum kering, "Kurasa hanya sedikit adegan yang ditambahkan. Menurutku film tanpa adegan adult juga kurang pas. Bagaikan sayur tanpa garam. Lagipula kau hanya akan berciuman seperti adegan yang ada di dalam film-film pada umumnya. Bukan adegan yang mengharuskanmu telanjang, Bella," cecar Pablo masih dengan berjalan di samping Bella. Bella tiba-tiba menghentikan langkahnya. Tenggorokannya terasa tercekat, tidak mampu berkata-kata. Tentu saja gadis itu memiliki alasan mengapa ia begitu te
Baca selengkapnya

Bab 7 Minimarket

"Excuse me! Berapa totalnya?" Seorang wanita paruh baya melambaikan sebelah tangan di depan wajah Bella yang sedang melamun. Bella terkesiap dan dengan segera mengambil satu persatu barang di atas permukaan meja kasir berupa mie instan, soda, gula, dan yang lainnya untuk didekatkan pada barcode scanner. "Maafkan aku. Semua totalnya US$ 9, Nyonya Kelly." Ya, Bella memang mengenal sosok wanita paruh baya bernama Nyonya Kelly yang kini ada di hadapannya. Sebab, wanita dengan rambut putih penuh uban dan selalu digulung rapi itu sering datang ke minimarket tempat saat ini Bella berjaga. Suasana musim dingin di Veneto, Venesia saat ini membuat alam bawah sadar Bella terasa nyaman untuk mengelana. Meskipun telah terpasang penghangat ruangan di dalam minimarket, tetapi membaringkan tubuh di kasur dengan lilitan selimut tebal tentu saja terasa lebih menyenangkan bagi Bella. Terlebih, seharian ini Bella telah berada di MB
Baca selengkapnya

Bab 8 Teatro Ala Scalaa

Sekitar satu tahun yang lalu di Veneto, Venesia. Musim semi membuat bunga-bunga tulip bermekaran dengan menawan. Bahkan, tidak sedikit penduduk yang sudah menyiapkan bunga tulip untuk dipamerkan di festival bunga pekan depan. Tentu saja, musim semi terasa membahagiakan bagi sebagian penduduk. Begitu juga dengan beberapa gadis yang kini juga sedang berbahagia dan berada di Teatro Ala Scalaa. Sebentar lagi akan ada pementasan pertunjukan drama teater mereka untuk pertama kalinya. Kini mereka tengah sibuk berdandan di ruang make up dan tentu saja salah satu dari mereka adalah Bella Marlene. "Bukankah gaun pelayan yang kita kenakan saat ini cukup unik, Emma?" ujar Bella seraya melihat pantulan dirinya sendiri di depan cermin. Gadis itu sedang mengenakan gaun panjang mengembang yang biasa dikenakan oleh para pelayan di Eropa abad pertengahan. "Ck, kau memang cocok mengenakannya, Bella. Tapi lihatlah bagian bawah gaun ini terlalu panjang untukku!"
Baca selengkapnya

Bab 9 Syuting Hari Pertama

Ini adalah saatnya. Hari pertama Bella melakukan syuting film 'My Boss My Love'. Para kru sedang berlalu lalang dan menyiapkan segala keperluan di lokasi syuting. Untuk scene awal akan diambil di dalam sebuah kamar hotel mewah. Pemeran utama wanita akan memergoki kekasihnya yang tengah berselingkuh dan memadu kasih bersama perempuan lain. "Apa kau mau minum coffee?" Aaron membawa dua cup coffee dan berdiri di samping Bella yang sedang duduk mempelajari naskah. "Terima kasih banyak, Aaron," jawab Bella seraya tersenyum tipis dan menerima satu cup coffee dari Aaron. "Apa aku boleh duduk di sebelahmu?" "Tentu saja, silakan!" Bella tersenyum ramah seraya sedikit menggeser bokong. "Apa kau sedang mempelajari naskahmu?" Aaron berbasa-basi untuk mencairkan suasana. "Ya, sebentar lagi giliranku syuting bersama Black dan Mona. Apa kau sudah mempelajari naskahmu? Kita akan berakting bersama s
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status