Share

Bab 239. Kamu jelek, tapi aku jatuh cinta.

"Ck, kamu ini. Memandangnya pakai perasaan dong. Pasti buburnya jadi enak."

"Coba sekali lagi." Azam kembali menyuap.

"Masih pait Tuan., tidak manis, tidak enak ah.."

Azam mendengus. "Telan telan saja lah kalau begitu. Tak perlu dikunyah. Ayo!" kembali menyuap.

Akhirnya Arumi menelan beberapa bubur itu. Kemudian meminum obat.

"Istirahatlah, agar demammu cepat turun." Azam menarik selimut.

Arumi kini tersenyum hangat, sebersit rasa syukur di hatinya, sudah ditemukan pria sebaik Azam.

Kemudian Azam menyisih untuk menghubungi Rendi.

Saat panggilan terangkat, Azam menceritakan apa yang terjadi kepada Rendi. Dia memang hanya berani bercerita kepada Rendi saja. Tentu saja Rendi bisa mengerti.

"Baiklah Azam. Paham hanya ingin memberimu pesan. Hati-hati. Anak gadis orang. Kamu Harus menjaganya. Jangan sampai membuat orang tuamu malu ya?"

"Siap, Paman. Azam tidak akan seperti itu."

Azam menghela nafas ketika Rendi sudah mengakhiri panggilannya. Malam ini dan besok, dia tidak mungkin meninggal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status