Share

Bab 243. Adik kecilnya mulai terusik.

"Kamu tidak mau membantuku? Bukankah aku sudah menjadi pacarmu? Atau ucapanmu itu hanya bercanda ya?"

'Astaga..! Apa yang harus kuperbuat?' Azam menelan ludah, dia bingung sendiri.

"Eh, i,iya." Dengan sangat ragu dia meraih kedua tangan Arumi dan kemudian terpaksa menggenggamnya dengan erat.

Arumi tersenyum senang, dan itu membuat Azam hampir pingsan saja. Apalagi ketika Arumi justru malah menggeser duduknya untuk lebih mendekat lagi.

"Ba-bagaimana? Apa ini terasa hangat?" Tanya Azam gugup.

"Ya. Sedikit." jawab Arumi

"Kurang hangat ya?"

Arumi mengangguk. "Boleh lebih?"

"Hah. Maksudnya?"

"Begini saja." Arumi melepaskan tangannya, mengangkat satu kaki Azam dan melonjorkannya di sofa, kemudian dia memutar tubuhnya dan duduk merapat tepat di depan dada Azam.

"Pinjam sebentar tubuhnya." Dia meraih kedua tangan Azam dan melingkarkan ada pinggangnya.

"Eh, kok begini? Kamu mau apa?" seketika Azam menahan tangannya.

"Mau dipeluk. Kata orang pelukan bisa mengurangi dingin."

'Astaga!' Tubuh Azam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status