Share

Bab 249. Membawa pulang Arumi

"Hah!" Dia terperangah, sekaligus merasa malu.

"Dasar tidak tahu diri! Aku sudah khawatir, rupanya dia ngorok disini!" Arumi sangat kesal, melihat Azam terlentang di atas Sofa di ruangan depan.

Dia mengepalkan tangannya, namun cepat memutar langkahnya untuk kembali ke Kamar dan duduk membanting pantatnya di kasur.

"Aku tidak boleh terlalu peduli padanya. Aku kan masih marah! Kalau dia tau aku khawatir seperti tadi, bisa bisa dia besar kepala." gumam gadis itu.

"Azam itu tidak beradab. Aku membencinya!" umpatnya. Lama dia termangu memikirkan Azam.

Memang tampan dan tajir sih? Tapi kan kelakuannya kurang ajar. Bagaimana bisa dia punya calon suami seperti itu?

Kemudian dia memutuskan untuk ke kamar mandi.

Dan pagi ini Arumi mengguyur seluruh tubuhnya dengan air dingin. Melepaskan segala penatnya semalam dan membersihkan diri sebersih mungkin karena memang sudah beberapa hari ini tidak bisa mandi.

Sesekali dia masih melirik jejak Azam yang menempel di dadanya.

"Pria laknat. Jika bukan kar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status