Share

Bab 253. Pagi yang indah

"Hihi, ini kan rumahmu. Jadi terserah kamu saja. Asal jangan macam-macam, atau kulaporkan pada Mamamu!" Ancam Arumi lalu menutup pintu.

Azam hanya terpaku menatap pintu itu.

"Sebenarnya, diizinkan menginap disini tidak sih?" Dia menggaruk kepala.

"Inikan rumahku juga. Benar kata si Jelek. Terserah aku!" Azam melangkah kembali. Bukan untuk pulang ke rumahnya, melainkan ke kamar lain.

Dia merebahkan diri di sofa sambil kedua tangan bertumpu di bawah kepalanya.

"Kenapa gadis itu hatinya sangat keras ya?" rupanya Azam sedang memikirkan Arumi.

"Bagaimana caranya menaklukkan hati si Jelek sih? Masa iya aku harus memaksanya untuk menikah denganku. Kan gak asyik nantinya." terdengar dia membuang nafas dengan kasar, kemudian bangkit.

Azam memasuki kamar mandi. Mengguyur tubuhnya dengan air dingin. Sesekali pria itu menatap wajahnya sendiri di cermin.

"Sebenarnya aku tampan. Tapi kenapa Arumi terus menolakku?"

Azam memutar tubuhnya untuk meneliti.

"Postur sudah lumayan." Dia bergumam.

"Apa kare
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status