Share

Bab 237. Membawanya pulang.

Azam sesering mungkin menoleh pada gadis itu karena terus mendengar rintihan dari Arumi. Dia meringkuk di jok dengan melilit selimut di tubuhnya.

"Selain dingin, apa lagi yang dirasa?" Azam bertanya.

"Kepalaku rasanya mau pecah. Seluruh tulangku rasanya mau copot." Jawab Arumi, dia tidak menoleh sama sekali.

"Apa kamu sering sakit seperti ini?" Azam kembali bertanya.

Arumi hanya mengangguk saja. Tidak lagi menjawab. Mungkin kali ini dia benar-benar sedang menahan sakit.

Tidak perlu waktu yang lama, mereka tiba di rumah sakit. Sebelum turun Azam meraih Jaketnya yang ada di jok belakang.

Dia memakaikan jaket itu pada Arumi sebelum mengajaknya keluar dan masuk.

Arumi tidak membantah, kali ini rupanya dia tahu diri. Tidak mungkin kan harus masuk dengan membawa selimut lusuhnya?

***

Azam cukup terkejut saat Dokter yang menangani Arumi memberi penjelasan terkait penyakit Arumi setelah selesai memeriksanya.

"Mbaknya ini, terkena penyakit tipes. Penyebabnya bisa jadi pola hidup yang tidak seh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status