Share

Bab 193. Kehabisan beras.

"Mas, beras kita abis," kata Nita sambil menutup ember berwarna hitam tempat biasa dia menaruh beras.

Dia menghampiri Heru yang berdiri menyandar di sisi pintu. Heru hanya melirik sedikit ke arah istrinya yang menatapnya sambil mengelus perutnya yang buncit. Buncit karena usia kandungannya memang sudah berusia delapan bulanan.

Heru menghela nafas resah. Mengusap wajah dengan satu telapak tangannya.

Lalu tanpa berkata sepatah katapun dia keluar dan mengengkol motor RX king jadul miliknya yang ada di halaman kontrakan mereka, kemudian menghilang dari pandangan Nita.

Nita hanya diam. Dia mengerti, suaminya juga sedang pusing.

Beberapa bulan yang lalu, pabrik tempatnya bekerja di tutup pemerintah karena ternyata sebuah pabrik Ilegal. Padahal itu adalah pabrik tempat Heru menghasilkan rejeki selama bertahun-tahun lamanya.

Heru tidak lagi punya pekerjaan, hanya mengandalkan buruh harian yang tidak mesti ada setiap hari. Kadang hanya ada satu dua hari saja dalam seminggu. Dan uang hasil upah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status