Wah, pasti pangeran didepannya itu tak menyadari situasi yang sebenarnya terjadi, Xiao Ji yakin seratus persen.
Tanpa repot-repot menikah pun Xiao Ji akan mati ditangan Feng Ying, itu adalah suatu kepastian yang tak dapat dihindarkan. Dia hanya dapat menghela napas frustasi ketika Li Fu menjabarkan semua alasan dan faktor yang dapat dipertimbangkan oleh Ayahnya jika dirinya dan Putra Mahkota menikah.
Xiao Ji dapat merasakan aura disekitar mereka berubah mencekam, tepat saat Wang Ju Long menatap Xiao Ji penuh murka, “ini semua salahmu! Bisakah kau bayangkan betapa tidak beruntungnya aku jika mengangkatmu jadi menantu?”
Tapi Kaisar juga tidak dapat mengingkari peraturan di negerinya sendiri, oleh karena itu dia dilanda bimbang. Apalagi sang Putra Mahkota membawa dua orang anak buahnya yang dapat dijadikan sebagai saksi atas kejadian ini.
Pengadilan kerajaan selalu berlaku adil, Kaisar sekalipun tak bisa menyuapnya dengan mudah.
“Li Fu,” Wang Ju Long tak terhitung berapa kali mengarahkan telunjuknya pada sang Putra Mahkota, “anak ini akan jadi menantuku. Tidakkah kau sadar akan hal itu?”
Dia adalah Putra Mahkota, dan sudah seharusnya Putra Mahkota mendapatkan wanita terbaik diseluruh negeri. Mau ditaruh dimana muka sang Kaisar jika benar Wang Li Fu menikah dengan salah satu pesihir dari sekte yang terkenal keji di kerajaannya?
Li Fu tampaknya tidak terganggu dengan fakta tersebut. Dia hanya menganggukkan kepala pada Ayahnya sembari berkata, “dia berasal dari klan Tian Yue, terlepas dari apa yang dikerjakannya.”
Klan Tian Yue masih memiliki keturunan bangsawan meski mereka hidup terasing dari hiruk-pikuk kerajaan.
“Mari kita buat suatu kesepakatan,” kata Li Fu setelah meliaht celah untuk mempengaruhi Kaisar lebih jauh, “aku akan mengurus wanita ini sampai batas waktu tertentu. Itu berarti aku memastikan kita akan menyingkirkan sekte Yue Yin secepatnya. Jika tidak, maka aku sendiri yang akan membunuhnya.”
“Jadi maksudmu kau mengambil tanggungjawab atas Xiao Ji?”
Li Fu mengangguk lagi.
“Bagaimana dengan Fang Yin? Aku sungguh berharap kau menikahinya demi reputasi kerajaan kita.”
“Fang Yin tidak ada hubungannya dengan ini. Jika kau bermaksud menjodohkanku dengannya maka masalah ini harus diselesaikan lebih dahulu sebelum aku naik tahta. Kita sama-sama tahu kemungkinannya sedikit lebih kecil karena tidak ada yang tahu waktu yang dibutuhkan untuk memusnahkan sekte sialan ini, Ayah.”
Li Fu akan memanggilnya Ayah hanya jika tidak ada orang lain diantara mereka. Tetapi agaknya dia sengaja memanggil sebutan itu untuk sedikit mengetuk hati sang Kaisar.
“Sudah terlalu banyak kerugian yang kita tanggung semenjak sekte Yue Yin muncul. Dan aku tak berminat membiarkan mereka berkuasa sebelum aku naik tahta.” Katanya lagi.
Itu hal yang bagus, Kaisar sangat memuji rasa tanggungjawabnya yang besar. Tetapi masalah pernikahan adalah hal yang sangat sensitif diantara keluarga kerajaan. Li Wei tentu tidak akan mnyetejui hal ini begitu dia mengetahuinya.
“Bagaimana kau akan menjamin keselamatan dirimu jika kau tak tahu seberapa besat kekuatan mereka? Apa kau pernah tahu sebelumnya? Sekte ini pandai mencari celah untuk menyembunyikan diri, dan aku hampir putus asa mengejar mereka.”
Xiao Ji diam-diam menyunggingkan senyum. Adalah suatu kebanggaan ketika Kaisar sampai kehabisan akal untuk mengejar kelompok mereka. Meski kali ini Xiao Ji tertangkap, setidaknya dia bisa berbangga hati atas kekacauan yang telah dilakukannya di waktu lampau.
Tak terhitung. Perampasan harta keluarga bangsawan, menyebar bibit penyakit diseluruh negeri, pembunuhan massal secara brutal, dan masih banyak kerugian yang ditimbulkan dengan kemunculan sekte Yue Yin di kerajaan Xing Guang.
Diam-diam Xiao Ji mengarahkan pandangannya pada botol kecil dibagian pinggang sebelah kiri dan botol itu melayang kearah mulutnya. Semuanya terjadi secepat kilat sehingga kedua pengawal yang mengunci lengannya dibelakang tidak menyadari hal itu. Xiao Ji telah meminum penawar ketika Li Fu masih beradu pendapat dengan sang Kaisar, dan begitu penawarnya bekerja, dia memejamkan mata seraya mengucap mantra.
Sepersekian sekon berikutnya yang terjadi adalah dirinya tak terlihat sama sekali diantara orang-orang itu. Dia menghela napas saat dua orang anak buah Li Fu kelimpungan mencarinya, kakinya bergerak mundur saat sebilah pedang hendak menghunus tanpa sadar.
Xiao Ji geleng-geleng kepala. Sudah dikatakan, jika ia ingin kabur, maka tidak ada yang bisa menghentikannya. Wanita itu hanya mencoba menerima nasib saat kematiannya sudah didepan mata. Tetapi pernikahan?
Sungguh, Xiao Ji tidak ingin terlibat sesuatu apapun yang dapat memancing kemarahan Feng Ying lebih besar. Bisa-bisa dia dibunuh dua kali dan jiwanya dikurung tanpa dapat bereikarnasi.
Itu sepuluh kali lipat lebih menakutkan.
Xiao Ji menatap Li Fu yang kemudian mengambil tempat untuk bermeditasi. Sang Kaisar segera keluar balai dan menyuruh semua orang berjaga didepan gerbang untuk menangkap siapapun yang terlihat mencurigakan. Balai menjadi hening setelah itu.
Hanya ada mereka berdua, tentu saja Xiao Ji tidak dapat dilihat secara kasat mata oleh sang Putra Mahkota. Kakinya bergerak mengitari Wang Li Fu yang sudah tenggelam dalam meditasi. Kemudian dia berhenti didepan pria itu untuk menyusuri parasnya sejenak.
Satu sudutnya bibirnya naik keatas, memandang Li Fu dengan remeh, “kamu pikir semua wanita akan senang jika mendengar sang Putra Mahkota yang hebat akan menikahi mereka?”
Bulu mata Li Fu sungguh lentik, dengan tahi lalat kecil pada sudut mata bagian tepi sehingga terlihat seperti gulungan mallard yang biasa dihidangkan untuk Kaisar pada hari besar.
“Kalau kau ingin memuaskan nafsu, tidak perlu berlagak seperti pahlawan yang menyelamatkan kerajaan. Kita bisa menghabiskan waktu satu malam untuk bersenang-senang asal kau tidak menyulitkanku, Putra Mahkota.”
Xiao Ji benar-benar harus pergi sejauh mungkin setelah ini. Dia akan mencari cara untuk melarikan diri dari cengkeraman Feng Ying dan kalau bisa menghilang dari muka bumi dalam kurun waktu yang sangat lama. Baik kerajaan maupun sekte Yue Yin, keduanya sama-sama merepotkan. Pada detik ini tidak ada lagi yang bisa Xiao Ji harapkan dari mereka.
Suasana hatinya gampang berubah-ubah. Dia bisa sangat putus asa kemarin malam sampai membiarkan nyawanya hampir melayang, tetapi berbalik menyerang dikemudian hari. Setelah Xiao Ji memasang perangkap sihir berupa segaris benang merah yang dihubungkannya pada pintu balai, dia membiarkan Li Fu sendirian didalam sana.
“Selamat tinggal, Putra Mahkota. Jangan merindukan gadis kecilmu yang brengsek ini.”
Suara tawanya halus seperti dengungan guzheng* yang mengalun, dia sudah bertolak keatas langit ketika satu ayunan angin menariknya kembali kedalam balai. Tubuhnya terhempas hebat dan mulutnya mengeluarkan darah akibat pukulan batin yang baru saja diterimanya.
Li Fu bangkit dari tempatnya, dan dia menghampiri posisi dimana Xiao Ji terjatuh dengan tenang.
Apa yang terjadi sebenarnya?? Kenapa kemampuan pria itu tiba-tiba berubah mengerikan seperti sekarang?
Ketika mata mereka bertemu, Xiao Ji menyadari Li Fu sudah menemukannya.
“Kamu memang benar-benar tidak dapat diberi hati.”
**
*Guzheng: kec api Tiongkok
Semua pengawal kerajaan di istana terjaga begitu mendapat titah dari sang Kaisar termasuk dayang dari para selir dan Ibu Suri sendiri. Dalam sekejap istana ramai seperti ada perayaan besar hanya karena seorang penyihir kecil yang melarikan diri. Tak terkecuali Fen Lian yang baru saja memasuki alam mimpi setelah memasuki kediamannya.Dia bergegas menghampiri Kaisar di pelataran istana utama, namun langkahnya terhenti karena Mei Ying lebih dulu menghadang jalannya.“Kakak Lian, apa yang terjadi?” tanya gadis itu diliputi kekhawatiran.Fen Lian menggelengkan kepala, “aku baru saja akan mencaritahu. Disini tidak aman, masuklah kedalam kamar, Mei Ying.”“Tapi aku ingin tahu apa yang—apa mungkin penyihir itu melarikan diri??”“Aku benar-benar tidak tahu,” Fen Lian mengedarkan pandangannya kesekeliling dan mendapati Mei Ying berjalan sendirian kearahnya, “dimana dayang Ahn? Kenapa kau datang kesi
Sebenarnya ada beberapa tingkatan dalam ilmu kebatinan yang kekuatannya hampir menyamai sihir. Orang yang memiliki ilmu kebatinan tingkat delapan keatas mampu memberikan efek sihir dengan ramuan dan jurus tertentu. Bahkan orang-orang seperti itu mampu mencapai puncak gunung hanya dalam waktu beberapa jam dan mengubah cuaca.Sedangkan mereka yang memiliki tingkat kebatinan dua sampai dengan lima, hanya bisa mengendalikan massa tubuh dan menggunakan tenaga dalam untuk kepentingan mereka sendiri seperti bertarung di udara, menyembuhkan penyakit umum, atau jika menemukan ramuan herbal yang bisa memperkuat kebatinan mereka, hal itu bermanfaat untuk membuka kuncian guna menguasai jurus khusus yang bisa menandingi orang-orang dengan ilmu kebatinan tingkat lima keatas.Xiao Ji sedang menerka-nerka, apakah Wang Li Fu berhasil menemukan Daun Baru, jenis tumbuhan obat yang bisa mempertahankan aliran qi dalam tubuh meski disekelilingnya terdapat mantra sihir. Ataukah dia
Li Fu berbalik menghadapnya lagi dan memperlihatkan senyumannya yang menawan. Tapi Xiao Ji tahu makna dibalik senyuman itu.“Apakah kau mencoba melakukan penawaran terhadapku sayang?”“Aku sedang membuat kesepakatan. Dan aku berjanji akan setia padamu asal kau menjamin keselamatan nyawaku.”“Sebenarnya apa yang kau takutkan?” Li Fu lalu mendekatinya sembari menyipitkan mata,”aku harus membuat tawaran yang mahal jika tahu kau bertingkah seperti pecundang seperti sekarang bukan?”“Nyawa dibayar dengan nyawa. Tidakkah itu cukup bagimu?” Xiao Ji menatapnya keheranan. Dia sudah menyerahkan dirinya pada Li Fu, apalagi yang bisa diusahakannya untuk memuaskan sifat bajingan yang mengalir didalam darah sang Putera Makhota?“Katakan alasannya agar aku bisa memutuskan akan melindungimu ataukah tidak.”Xiao Ji memandangnya remeh, “kau tak mampu bukan?”“Mung
Tak ada bedanya siang dan malam di kediaman Xiao Ji.Tempat tinggalnya itu begitu hening dan suram tanpa ada yang menjenguk sejak dia terbaring diatas tempat tidur dua hari yang lalu. Pelayan akan hanya menaruh makanan didepan pintu setelah Xiao Ji dapat mengunyah selain bubur. Tetapi dia tak keberatan dengan itu semua. Dua hari ini dia telah bermeditasi dan memulihkan aliran qi-nya meski dengan media yang sangat terbatas. Awalnya Xiao Ji tak percaya dengan racun yang menjalar keseluruh tubuhnya namun ketika ia mencoba memusatkan tenaga dalam untuk menghilang, bagian tubuhnya terasa remuk perlahan-lahan.Xiao Ji sedang bertanya-tanya racun apa yang sudah digunakan Li Fu untuk mencegah agar dirinya tak dapat menghilang secara kasat mata. Tetapi rupanya hal itu tak begitu penting sekarang, dia membuka lemari dan mengumpulkan semua pakaian yang dapat digunakannya untuk penyamaran.Pintu terbuka dan mengijinkan sinar mahatari masuk kedalam ruangan. Xiao Ji berhenti
Semua orang menduga Putera Mahkota akan membawa Xiao Ji ke hutan buangan kerajaan untuk diberikan hukuman lebih lanjut. Sementara ketiga adiknya menerka kalau sang Putera Mahkota akan membawanya pada pengadilan kerajaan. Tetapi kereta yang membawa mereka berdua tidak berjalan menuju dua tempat itu.Mereka berhenti disebuah rumah diatas puncak bukit, yang hampir semua perabotnya terbuat dari batu giok berkualitas tinggi. Dua orang pengawal menemui Li Fu begitu mereka tiba.“Ada yang bisa kami bantu, wahai Putera Mahkota?”Li Fu membalas hormat mereka, “apa orang sakti Mo Su Hei ada didalam?”Satu pengawal mengerjap, “anda sudah membuat janji sebelumnya?”“Belum. Ini terkait pemusnahan kebatinan seseorang. Overlord Zhao tidak bisa kutemui jadi kurasa salah satu muridnya mungkin bisa membantu.”Dua pengawal tersebut berdiskusi sebentar sebelum mereka mengijinkan Putera Mahkota masuk kedal
Baunya busuk sekali! Xiao Ji dengan enggan melepas semua pakaian pria tua yang melekat ditubuhnya bersama dengan kacamata tebal yang hampir saja membuatnya menabrak kereta andong milik Putera Mahkota. Dia membuang semua properti itu ketempat sampah dan mencium bau badannya sendiri. “Yaampun, rasanya seperti baru keluar dari kawah belerang.” keluhnya. Kepalanya mendongak dan ia melihat rumah besar didepan bertuliskan Rumah Kemujuran. Rumah Kemujuran? Xiao Ji mengerutkan dahi. Dia sudah berjalan selama kurang lebih satu kilo dan masih khawatir Putera Mahkota akan menemukannya. Maka tanpa pikir panjang Xiao Ji masuk ke rumah itu berharap menemukan bantuan sementara. Didalamnya terdapat wanita-wanita cantik yang memiliki kaki jenjang dan paras rupawan yang dibalut pakaian minim. Aroma memabukkan menyeruak dimana-mana. Dengan berjalan diantara mereka semua, Xiao Ji terlihat seperti itik buruk rupa diantara kumpulan angsa. Wajahnya kumel dan rambut panjangnya berantakan. Cukup membuat p
Xiao Ji baru saja siuman setelah rasanya tertidur panjang.Dia menemukan bahwa dirinya berada dalam ruangan mirip seperti penjara dengan kedua obor yang memercikkan api dikedua sisi. Kemudian setelah memperhatikan sekitar, dia juga menyadari bahwa kedua tangan dan kakinya diikat. Dalam sepersekian detik Xiao Ji menghela napas sambil memejamkan mata.“Bawa dia kehadapan Kaisar!”Sebuah suara mengejutkannya. Xiao Ji melihat empat orang pengawal masuk dan menyeretnya keluar begitu melepaskan ikatan di kakinya. Sinar matahari segera menerpa wajah dan mereka membawa Xiao Ji kehadapan para anggota istana yang tampak sudah siap mengadili dirinya. Berdiri pada posisi paling tengah diatas alun-alun adalah sang Kaisar, Wang Ju Long yang Agung.Disamping kirinya berdiri Penasihat Gu dan samping kanan adalah Panglima Lien Hua. Orang itu yang seharusnya sekarang sudah mati ditangan Xiao Ji, nyatanya ia masih berdiri tegak dengan mata yang m
Betapa gaduhnya para anggota istana membicarakan Xiao Ji yang bersimpuh didepan Kaisar, mulai dari barisan pelayan, pasukan kerajaan, Ibu Suri dan juga para selir yang hadir disana. Angin yang mulanya hanya semilir perlahan-lahan berubah kencang hingga menjadi seperti badai. Helaian daun berguguran dan terlihat menghujani kerajaan. Semua orang sibuk mencari perlindungan dibawah atap-atap lorong balai yang menjalar disamping menuju alun-alun, meski tak setetes air pun jatuh dari langit. Hanya Kaisar dan para pasukannya tetap berdiri kokoh mengelilingi Xiao Ji, juga jenderal Lien Hua dan Wang Lu Han, Pangeran Kedua yang menatapnya dari atas sana.“Apa ini salah satu kekuatanmu?” tanya Wang Ju Long menjalin jemarinya dibelakang pinggang. Jubah suteranya berkibar lembut.Xiao Ji mengangguk.“Apa kau marah karena sebentar lagi akan menemui ajalmu?”Pandangan Xiao Ji turun pada daun-daun yang berserakan dibelakang Wang Ju Long. Meski sul
Baunya busuk sekali! Xiao Ji dengan enggan melepas semua pakaian pria tua yang melekat ditubuhnya bersama dengan kacamata tebal yang hampir saja membuatnya menabrak kereta andong milik Putera Mahkota. Dia membuang semua properti itu ketempat sampah dan mencium bau badannya sendiri. “Yaampun, rasanya seperti baru keluar dari kawah belerang.” keluhnya. Kepalanya mendongak dan ia melihat rumah besar didepan bertuliskan Rumah Kemujuran. Rumah Kemujuran? Xiao Ji mengerutkan dahi. Dia sudah berjalan selama kurang lebih satu kilo dan masih khawatir Putera Mahkota akan menemukannya. Maka tanpa pikir panjang Xiao Ji masuk ke rumah itu berharap menemukan bantuan sementara. Didalamnya terdapat wanita-wanita cantik yang memiliki kaki jenjang dan paras rupawan yang dibalut pakaian minim. Aroma memabukkan menyeruak dimana-mana. Dengan berjalan diantara mereka semua, Xiao Ji terlihat seperti itik buruk rupa diantara kumpulan angsa. Wajahnya kumel dan rambut panjangnya berantakan. Cukup membuat p
Semua orang menduga Putera Mahkota akan membawa Xiao Ji ke hutan buangan kerajaan untuk diberikan hukuman lebih lanjut. Sementara ketiga adiknya menerka kalau sang Putera Mahkota akan membawanya pada pengadilan kerajaan. Tetapi kereta yang membawa mereka berdua tidak berjalan menuju dua tempat itu.Mereka berhenti disebuah rumah diatas puncak bukit, yang hampir semua perabotnya terbuat dari batu giok berkualitas tinggi. Dua orang pengawal menemui Li Fu begitu mereka tiba.“Ada yang bisa kami bantu, wahai Putera Mahkota?”Li Fu membalas hormat mereka, “apa orang sakti Mo Su Hei ada didalam?”Satu pengawal mengerjap, “anda sudah membuat janji sebelumnya?”“Belum. Ini terkait pemusnahan kebatinan seseorang. Overlord Zhao tidak bisa kutemui jadi kurasa salah satu muridnya mungkin bisa membantu.”Dua pengawal tersebut berdiskusi sebentar sebelum mereka mengijinkan Putera Mahkota masuk kedal
Tak ada bedanya siang dan malam di kediaman Xiao Ji.Tempat tinggalnya itu begitu hening dan suram tanpa ada yang menjenguk sejak dia terbaring diatas tempat tidur dua hari yang lalu. Pelayan akan hanya menaruh makanan didepan pintu setelah Xiao Ji dapat mengunyah selain bubur. Tetapi dia tak keberatan dengan itu semua. Dua hari ini dia telah bermeditasi dan memulihkan aliran qi-nya meski dengan media yang sangat terbatas. Awalnya Xiao Ji tak percaya dengan racun yang menjalar keseluruh tubuhnya namun ketika ia mencoba memusatkan tenaga dalam untuk menghilang, bagian tubuhnya terasa remuk perlahan-lahan.Xiao Ji sedang bertanya-tanya racun apa yang sudah digunakan Li Fu untuk mencegah agar dirinya tak dapat menghilang secara kasat mata. Tetapi rupanya hal itu tak begitu penting sekarang, dia membuka lemari dan mengumpulkan semua pakaian yang dapat digunakannya untuk penyamaran.Pintu terbuka dan mengijinkan sinar mahatari masuk kedalam ruangan. Xiao Ji berhenti
Li Fu berbalik menghadapnya lagi dan memperlihatkan senyumannya yang menawan. Tapi Xiao Ji tahu makna dibalik senyuman itu.“Apakah kau mencoba melakukan penawaran terhadapku sayang?”“Aku sedang membuat kesepakatan. Dan aku berjanji akan setia padamu asal kau menjamin keselamatan nyawaku.”“Sebenarnya apa yang kau takutkan?” Li Fu lalu mendekatinya sembari menyipitkan mata,”aku harus membuat tawaran yang mahal jika tahu kau bertingkah seperti pecundang seperti sekarang bukan?”“Nyawa dibayar dengan nyawa. Tidakkah itu cukup bagimu?” Xiao Ji menatapnya keheranan. Dia sudah menyerahkan dirinya pada Li Fu, apalagi yang bisa diusahakannya untuk memuaskan sifat bajingan yang mengalir didalam darah sang Putera Makhota?“Katakan alasannya agar aku bisa memutuskan akan melindungimu ataukah tidak.”Xiao Ji memandangnya remeh, “kau tak mampu bukan?”“Mung
Sebenarnya ada beberapa tingkatan dalam ilmu kebatinan yang kekuatannya hampir menyamai sihir. Orang yang memiliki ilmu kebatinan tingkat delapan keatas mampu memberikan efek sihir dengan ramuan dan jurus tertentu. Bahkan orang-orang seperti itu mampu mencapai puncak gunung hanya dalam waktu beberapa jam dan mengubah cuaca.Sedangkan mereka yang memiliki tingkat kebatinan dua sampai dengan lima, hanya bisa mengendalikan massa tubuh dan menggunakan tenaga dalam untuk kepentingan mereka sendiri seperti bertarung di udara, menyembuhkan penyakit umum, atau jika menemukan ramuan herbal yang bisa memperkuat kebatinan mereka, hal itu bermanfaat untuk membuka kuncian guna menguasai jurus khusus yang bisa menandingi orang-orang dengan ilmu kebatinan tingkat lima keatas.Xiao Ji sedang menerka-nerka, apakah Wang Li Fu berhasil menemukan Daun Baru, jenis tumbuhan obat yang bisa mempertahankan aliran qi dalam tubuh meski disekelilingnya terdapat mantra sihir. Ataukah dia
Semua pengawal kerajaan di istana terjaga begitu mendapat titah dari sang Kaisar termasuk dayang dari para selir dan Ibu Suri sendiri. Dalam sekejap istana ramai seperti ada perayaan besar hanya karena seorang penyihir kecil yang melarikan diri. Tak terkecuali Fen Lian yang baru saja memasuki alam mimpi setelah memasuki kediamannya.Dia bergegas menghampiri Kaisar di pelataran istana utama, namun langkahnya terhenti karena Mei Ying lebih dulu menghadang jalannya.“Kakak Lian, apa yang terjadi?” tanya gadis itu diliputi kekhawatiran.Fen Lian menggelengkan kepala, “aku baru saja akan mencaritahu. Disini tidak aman, masuklah kedalam kamar, Mei Ying.”“Tapi aku ingin tahu apa yang—apa mungkin penyihir itu melarikan diri??”“Aku benar-benar tidak tahu,” Fen Lian mengedarkan pandangannya kesekeliling dan mendapati Mei Ying berjalan sendirian kearahnya, “dimana dayang Ahn? Kenapa kau datang kesi
Wah, pasti pangeran didepannya itu tak menyadari situasi yang sebenarnya terjadi, Xiao Ji yakin seratus persen.Tanpa repot-repot menikah pun Xiao Ji akan mati ditangan Feng Ying, itu adalah suatu kepastian yang tak dapat dihindarkan. Dia hanya dapat menghela napas frustasi ketika Li Fu menjabarkan semua alasan dan faktor yang dapat dipertimbangkan oleh Ayahnya jika dirinya dan Putra Mahkota menikah.Xiao Ji dapat merasakan aura disekitar mereka berubah mencekam, tepat saat Wang Ju Long menatap Xiao Ji penuh murka, “ini semua salahmu! Bisakah kau bayangkan betapa tidak beruntungnya aku jika mengangkatmu jadi menantu?”Tapi Kaisar juga tidak dapat mengingkari peraturan di negerinya sendiri, oleh karena itu dia dilanda bimbang. Apalagi sang Putra Mahkota membawa dua orang anak buahnya yang dapat dijadikan sebagai saksi atas kejadian ini.Pengadilan kerajaan selalu berlaku adil, Kaisar sekalipun tak bisa menyuapnya dengan mudah.&nbs
Li Fu sudah mendalami seluk beluk kekuatannya selama kurang lebih dari setengah tahun yang lalu.Ketika Kaisar yang Agung mengumumkan bahwa dirinya akan segera naik tahta dan memimpin kerajaan Xing Guang, ketika itu pula ia bertekad membenahi segala kekacauan yang mungkin akan terjadi pada awal masa kepemimpinannya nanti. Oleh karena itu dia melakukan meditasi dan berlatih selama tiga bulan lamanya di gunung Qingsheng bersama Wang Diwei guna meningkatkan ilmu kebatinan dan kungfunya. Tidak ada yang tahu apa yang sudah didapatkan oleh Li Fu disana, bahkan kedua orang tuanya sendiri. Tetapi Fen Lian memanggilnya lewat komunikasi satu arah agar ia turun gunung untuk melihat kekacauan yang terjadi didalam kerajaan. Mungkin juga Fen Lian berharap Li Fu dapat mengundang overlord Zhao terkait penyusupan di istana. Tetapi begitu melihat Xiao Ji yang tidak punya rasa takut bahkan setelah menghadapi kematian didepan matanya, ia merasa tertantang. Semua rencananya telah berubah hanya da
Semestinya Wang Ju Long bisa tidur nyenyak.Nyatanya ketika ia mengingat bahwa didalam istana terdapat seorang wanita dengan kekuatan sihir yang siapapun tak bisa menakarnya, ia bangkit dan mondar-mandir didalam kamar. Li Wei, sang istri, telah menaruh simpati karena suaminya itu terhitung cukup jarang khawatir terhadap sesuatu.“Apa yang kau khawatirkan?” tanyanya. Wang Ju Long berbalik dan menghela napas.“Apalagi? Aku berniat menelusuri penyebab mengapa gadis itu begitu mudahnya menerima nasib. Dia bahkan tak melawan sama sekali, apa ini masuk akal?”Setengah cangkir teh dia habiskan sebelum bicara lagi, “bagaimana jika besok akan ada yang datang lagi ke istana? Atau dia sengaja menjadi umpan bagi yang lain? Seharusnya aku tidak mendengarkan Fen Lian untuk meminta overlord Zhao ikut campur, dia sama sekali tak bisa diajak kerjasama.”“Kau tahu sendiri mengundang overlord tidak semudah yang kita kira. Dia