Li Fu berbalik menghadapnya lagi dan memperlihatkan senyumannya yang menawan. Tapi Xiao Ji tahu makna dibalik senyuman itu.
“Apakah kau mencoba melakukan penawaran terhadapku sayang?”
“Aku sedang membuat kesepakatan. Dan aku berjanji akan setia padamu asal kau menjamin keselamatan nyawaku.”
“Sebenarnya apa yang kau takutkan?” Li Fu lalu mendekatinya sembari menyipitkan mata,”aku harus membuat tawaran yang mahal jika tahu kau bertingkah seperti pecundang seperti sekarang bukan?”
“Nyawa dibayar dengan nyawa. Tidakkah itu cukup bagimu?” Xiao Ji menatapnya keheranan. Dia sudah menyerahkan dirinya pada Li Fu, apalagi yang bisa diusahakannya untuk memuaskan sifat bajingan yang mengalir didalam darah sang Putera Makhota?
“Katakan alasannya agar aku bisa memutuskan akan melindungimu ataukah tidak.”
Xiao Ji memandangnya remeh, “kau tak mampu bukan?”
“Mungkin,” kata Li Fu tak terganggu dengan provokasinya, “tapi ketika saat itu tiba, aku akan memastikan kalian musnah semuanya.”
“Apa kau tidak dengar? Aku baru saja menawarkan nyawaku padamu sialan!??”
“Dan apa untungnya buatku? Apa kau pikir aku benar-benar menginginkan dirimu untuk jadi seorang istri?”
“Aku tidak ingin menikah dengan siapapun!”
“Itu akan terjadi cepat atau lambat. Kecuali jika kau membocorkan beberapa rahasia terkait sekte Yue Yin.”
Xiao Ji berpikir dalam diam. Apakah maksud dari Putera mahkota ini pernikahan itu akan terjadi karena dia ingin menjadikan Xiao Ji sebagai pancingan? Tetapi bukankah Kaisar yang Agung tidak menyetujuinya?
Lantas jika mereka menikah, akankah Xiao Ji diperlakukan seperti seorang kasim yang tak punya harga diri? Ia bergidik dan bulu kuduknya meremang.
“Aku bukanlah orang yang mudah ditawar, Xiao Ji. Kau akan menuruti perintahku dan aku tidak berkewajiban melindungimu dari siapapun.” Li Fu mengatakannya tanpa ekspresi dan meninggalkannnya sendirian didalam kamar itu.
Sungguh kejam. Putera Mahkota itu memiliki sifat yang bertolak belakang dari sang Kaisar. Meski Wang Ju Long menjatuhkannya hukum penggal, setidaknya dia tidak mengeksploitasi hidup seseorang dengan kekuasaannya.
Xiao Ji mengedarkan pandangannya kesekeliling untuk memeriksa secara keseluruhan setiap bagian dari kamar tersebut. Sebenarnya kamarnya cukup bagus, tetapi sayang seperti pemakaman. Tidak terlihat fasilitas apapun selain satu lemari usang dan meja yang menyajikan teko berisi teh herbal beserta beberapa makanan.
Tempat yang ditinggalinya sekarang mungkin akan jadi persembunyian yang bagus setelah Xiao Ji memasang mantra air tanpa riak untuk melindunginya sementara dari Feng Ying. Li Fu secara jelas mengatakan pada orang-orang istana agar Xiao Ji diberi tempat paling terasing dan tidak terdeteksi oleh delapan arah angin. Dan lokasinya benar-benar terletak jauh didalam hutan buangan milik kerajaan Xing Guang. Xiao Ji tak tahu kenapa mereka menyebutnya hutan buangan, tapi yang jelas sekarang, dia tidak mendapatkan kesepakatan apapun dari Li Fu.
Maka dari itu yang harus ia lakukan adalah pulih sepenuhnya dan melarikan diri lagi tanpa harus menghilang. Ia ahli dalam penyamaran, dan kalau Li Fu mengira bahwa menghilang adalah satu-satunya cara bagi Xiao Ji melarikan diri, pria itu salah besar.
**
Dua hari telah berlalu sejak tragedi kecil yang terjadi dalam kerajaan.
Semua orang sedang berkumpul di Balai Pertemuan setelah Wang Ju Long membahas hal yang sedang terjadi didalam kerajaan. Tepatnya keluarga inti kerajaan dan juga Jenderal Lien Hua yang hampir saja menjadi korban pembunuhan.
Rapat itu sudah berlangsung sekitar setengah jam yang lalu dan belum mencapai bahasan inti. Wang Ju Long menanyai beberapa hal terkait k****u dan kebatinannya setelah turun dari gunung Qing Sheng.
“Dia menjadi hebat setelah meminum ramuan dari orang itu, Ayah,” kata Diwei berapi-api, “keenam cakranya terbuka dan dia bisa membaca situasi bahkan sebelum hal itu terjadi!”
“Ramuan apa itu? Dan siapa orang yang sudah bersedia mengajari Li Fu di puncak gunung Qing Sheng?” tanya Wang Ju Long penasaran. Li Fu memainkan riak air dalam cangkir dengan telunjuknya.
“Dia tidak ingin identitasnya diketahui, jadi kami memanggilnya dengan sebutan guru.”
“Apa kau juga diberi kekuatan?” Wang Ju Long menggeser pandangan kearah Diwei. Pria itu menggelengkan kepala.
“Guru bilang aku harus mengkhatamkan beberapa jurus sebelum naik ke tingkat berikutnya. Dia berjanji akan membimbingku lagi tapi..” Diwei menatap Li Fu tanpa harapan, “bagaimana kita bisa menemuinya lagi, kakak?”
“Bagaimana ciri-ciri orangnya?” Fen Lian rupanya ikut penasaran.
“Dia selalu memakai sejenis gat* dengan kelambu menutupi wajahnya. Tapi suaranya sangat halus dan menenangkan, seperti air yang mengalir.”
Sementara Li Wei mengurut pelipisnya sebentar karena ia masih terganggu dengan penuturan Li Fu pada awal bahasan. Tangannya terangkat di udara dan suasana menjadi hening tiba-tiba.
“Li Fu. Aku tidak ingin kau terlibat ikatan pernikahan dengannya. Dia sudah pulih sepenuhnya sekarang dan kita tak tahu apa yang bisa dilakukan wanita licik itu.”
Li Fu tersenyum pada wanita paruh baya tersebut dan berkata dengan lembut, “aku mengerti, Ibu.”
Tapi hanya itu yang disampaikan Li Fu. Kalimatnya itu terdengar ambigu sehingga Li Wei akan melempar beberapa pertanyaan lagi sebelum dua pengawal kerajaan mengetuk pintu Balai dan masuk dengan tergesa-gesa.
“Mohon ampun, yang Mulia!”
Wang Ju Long mengerutkan dahinya, “ada apa?”
“Xiao Ji.. dia baru saja mematahkan lengan Mei Ying!”
**
*gat: topi berukuran lebar dengan penutup tirai yang mengelilingi wajah si pemakai
Tak ada bedanya siang dan malam di kediaman Xiao Ji.Tempat tinggalnya itu begitu hening dan suram tanpa ada yang menjenguk sejak dia terbaring diatas tempat tidur dua hari yang lalu. Pelayan akan hanya menaruh makanan didepan pintu setelah Xiao Ji dapat mengunyah selain bubur. Tetapi dia tak keberatan dengan itu semua. Dua hari ini dia telah bermeditasi dan memulihkan aliran qi-nya meski dengan media yang sangat terbatas. Awalnya Xiao Ji tak percaya dengan racun yang menjalar keseluruh tubuhnya namun ketika ia mencoba memusatkan tenaga dalam untuk menghilang, bagian tubuhnya terasa remuk perlahan-lahan.Xiao Ji sedang bertanya-tanya racun apa yang sudah digunakan Li Fu untuk mencegah agar dirinya tak dapat menghilang secara kasat mata. Tetapi rupanya hal itu tak begitu penting sekarang, dia membuka lemari dan mengumpulkan semua pakaian yang dapat digunakannya untuk penyamaran.Pintu terbuka dan mengijinkan sinar mahatari masuk kedalam ruangan. Xiao Ji berhenti
Semua orang menduga Putera Mahkota akan membawa Xiao Ji ke hutan buangan kerajaan untuk diberikan hukuman lebih lanjut. Sementara ketiga adiknya menerka kalau sang Putera Mahkota akan membawanya pada pengadilan kerajaan. Tetapi kereta yang membawa mereka berdua tidak berjalan menuju dua tempat itu.Mereka berhenti disebuah rumah diatas puncak bukit, yang hampir semua perabotnya terbuat dari batu giok berkualitas tinggi. Dua orang pengawal menemui Li Fu begitu mereka tiba.“Ada yang bisa kami bantu, wahai Putera Mahkota?”Li Fu membalas hormat mereka, “apa orang sakti Mo Su Hei ada didalam?”Satu pengawal mengerjap, “anda sudah membuat janji sebelumnya?”“Belum. Ini terkait pemusnahan kebatinan seseorang. Overlord Zhao tidak bisa kutemui jadi kurasa salah satu muridnya mungkin bisa membantu.”Dua pengawal tersebut berdiskusi sebentar sebelum mereka mengijinkan Putera Mahkota masuk kedal
Baunya busuk sekali! Xiao Ji dengan enggan melepas semua pakaian pria tua yang melekat ditubuhnya bersama dengan kacamata tebal yang hampir saja membuatnya menabrak kereta andong milik Putera Mahkota. Dia membuang semua properti itu ketempat sampah dan mencium bau badannya sendiri. “Yaampun, rasanya seperti baru keluar dari kawah belerang.” keluhnya. Kepalanya mendongak dan ia melihat rumah besar didepan bertuliskan Rumah Kemujuran. Rumah Kemujuran? Xiao Ji mengerutkan dahi. Dia sudah berjalan selama kurang lebih satu kilo dan masih khawatir Putera Mahkota akan menemukannya. Maka tanpa pikir panjang Xiao Ji masuk ke rumah itu berharap menemukan bantuan sementara. Didalamnya terdapat wanita-wanita cantik yang memiliki kaki jenjang dan paras rupawan yang dibalut pakaian minim. Aroma memabukkan menyeruak dimana-mana. Dengan berjalan diantara mereka semua, Xiao Ji terlihat seperti itik buruk rupa diantara kumpulan angsa. Wajahnya kumel dan rambut panjangnya berantakan. Cukup membuat p
Xiao Ji baru saja siuman setelah rasanya tertidur panjang.Dia menemukan bahwa dirinya berada dalam ruangan mirip seperti penjara dengan kedua obor yang memercikkan api dikedua sisi. Kemudian setelah memperhatikan sekitar, dia juga menyadari bahwa kedua tangan dan kakinya diikat. Dalam sepersekian detik Xiao Ji menghela napas sambil memejamkan mata.“Bawa dia kehadapan Kaisar!”Sebuah suara mengejutkannya. Xiao Ji melihat empat orang pengawal masuk dan menyeretnya keluar begitu melepaskan ikatan di kakinya. Sinar matahari segera menerpa wajah dan mereka membawa Xiao Ji kehadapan para anggota istana yang tampak sudah siap mengadili dirinya. Berdiri pada posisi paling tengah diatas alun-alun adalah sang Kaisar, Wang Ju Long yang Agung.Disamping kirinya berdiri Penasihat Gu dan samping kanan adalah Panglima Lien Hua. Orang itu yang seharusnya sekarang sudah mati ditangan Xiao Ji, nyatanya ia masih berdiri tegak dengan mata yang m
Betapa gaduhnya para anggota istana membicarakan Xiao Ji yang bersimpuh didepan Kaisar, mulai dari barisan pelayan, pasukan kerajaan, Ibu Suri dan juga para selir yang hadir disana. Angin yang mulanya hanya semilir perlahan-lahan berubah kencang hingga menjadi seperti badai. Helaian daun berguguran dan terlihat menghujani kerajaan. Semua orang sibuk mencari perlindungan dibawah atap-atap lorong balai yang menjalar disamping menuju alun-alun, meski tak setetes air pun jatuh dari langit. Hanya Kaisar dan para pasukannya tetap berdiri kokoh mengelilingi Xiao Ji, juga jenderal Lien Hua dan Wang Lu Han, Pangeran Kedua yang menatapnya dari atas sana.“Apa ini salah satu kekuatanmu?” tanya Wang Ju Long menjalin jemarinya dibelakang pinggang. Jubah suteranya berkibar lembut.Xiao Ji mengangguk.“Apa kau marah karena sebentar lagi akan menemui ajalmu?”Pandangan Xiao Ji turun pada daun-daun yang berserakan dibelakang Wang Ju Long. Meski sul
Semestinya Wang Ju Long bisa tidur nyenyak.Nyatanya ketika ia mengingat bahwa didalam istana terdapat seorang wanita dengan kekuatan sihir yang siapapun tak bisa menakarnya, ia bangkit dan mondar-mandir didalam kamar. Li Wei, sang istri, telah menaruh simpati karena suaminya itu terhitung cukup jarang khawatir terhadap sesuatu.“Apa yang kau khawatirkan?” tanyanya. Wang Ju Long berbalik dan menghela napas.“Apalagi? Aku berniat menelusuri penyebab mengapa gadis itu begitu mudahnya menerima nasib. Dia bahkan tak melawan sama sekali, apa ini masuk akal?”Setengah cangkir teh dia habiskan sebelum bicara lagi, “bagaimana jika besok akan ada yang datang lagi ke istana? Atau dia sengaja menjadi umpan bagi yang lain? Seharusnya aku tidak mendengarkan Fen Lian untuk meminta overlord Zhao ikut campur, dia sama sekali tak bisa diajak kerjasama.”“Kau tahu sendiri mengundang overlord tidak semudah yang kita kira. Dia
Li Fu sudah mendalami seluk beluk kekuatannya selama kurang lebih dari setengah tahun yang lalu.Ketika Kaisar yang Agung mengumumkan bahwa dirinya akan segera naik tahta dan memimpin kerajaan Xing Guang, ketika itu pula ia bertekad membenahi segala kekacauan yang mungkin akan terjadi pada awal masa kepemimpinannya nanti. Oleh karena itu dia melakukan meditasi dan berlatih selama tiga bulan lamanya di gunung Qingsheng bersama Wang Diwei guna meningkatkan ilmu kebatinan dan kungfunya. Tidak ada yang tahu apa yang sudah didapatkan oleh Li Fu disana, bahkan kedua orang tuanya sendiri. Tetapi Fen Lian memanggilnya lewat komunikasi satu arah agar ia turun gunung untuk melihat kekacauan yang terjadi didalam kerajaan. Mungkin juga Fen Lian berharap Li Fu dapat mengundang overlord Zhao terkait penyusupan di istana. Tetapi begitu melihat Xiao Ji yang tidak punya rasa takut bahkan setelah menghadapi kematian didepan matanya, ia merasa tertantang. Semua rencananya telah berubah hanya da
Wah, pasti pangeran didepannya itu tak menyadari situasi yang sebenarnya terjadi, Xiao Ji yakin seratus persen.Tanpa repot-repot menikah pun Xiao Ji akan mati ditangan Feng Ying, itu adalah suatu kepastian yang tak dapat dihindarkan. Dia hanya dapat menghela napas frustasi ketika Li Fu menjabarkan semua alasan dan faktor yang dapat dipertimbangkan oleh Ayahnya jika dirinya dan Putra Mahkota menikah.Xiao Ji dapat merasakan aura disekitar mereka berubah mencekam, tepat saat Wang Ju Long menatap Xiao Ji penuh murka, “ini semua salahmu! Bisakah kau bayangkan betapa tidak beruntungnya aku jika mengangkatmu jadi menantu?”Tapi Kaisar juga tidak dapat mengingkari peraturan di negerinya sendiri, oleh karena itu dia dilanda bimbang. Apalagi sang Putra Mahkota membawa dua orang anak buahnya yang dapat dijadikan sebagai saksi atas kejadian ini.Pengadilan kerajaan selalu berlaku adil, Kaisar sekalipun tak bisa menyuapnya dengan mudah.&nbs
Baunya busuk sekali! Xiao Ji dengan enggan melepas semua pakaian pria tua yang melekat ditubuhnya bersama dengan kacamata tebal yang hampir saja membuatnya menabrak kereta andong milik Putera Mahkota. Dia membuang semua properti itu ketempat sampah dan mencium bau badannya sendiri. “Yaampun, rasanya seperti baru keluar dari kawah belerang.” keluhnya. Kepalanya mendongak dan ia melihat rumah besar didepan bertuliskan Rumah Kemujuran. Rumah Kemujuran? Xiao Ji mengerutkan dahi. Dia sudah berjalan selama kurang lebih satu kilo dan masih khawatir Putera Mahkota akan menemukannya. Maka tanpa pikir panjang Xiao Ji masuk ke rumah itu berharap menemukan bantuan sementara. Didalamnya terdapat wanita-wanita cantik yang memiliki kaki jenjang dan paras rupawan yang dibalut pakaian minim. Aroma memabukkan menyeruak dimana-mana. Dengan berjalan diantara mereka semua, Xiao Ji terlihat seperti itik buruk rupa diantara kumpulan angsa. Wajahnya kumel dan rambut panjangnya berantakan. Cukup membuat p
Semua orang menduga Putera Mahkota akan membawa Xiao Ji ke hutan buangan kerajaan untuk diberikan hukuman lebih lanjut. Sementara ketiga adiknya menerka kalau sang Putera Mahkota akan membawanya pada pengadilan kerajaan. Tetapi kereta yang membawa mereka berdua tidak berjalan menuju dua tempat itu.Mereka berhenti disebuah rumah diatas puncak bukit, yang hampir semua perabotnya terbuat dari batu giok berkualitas tinggi. Dua orang pengawal menemui Li Fu begitu mereka tiba.“Ada yang bisa kami bantu, wahai Putera Mahkota?”Li Fu membalas hormat mereka, “apa orang sakti Mo Su Hei ada didalam?”Satu pengawal mengerjap, “anda sudah membuat janji sebelumnya?”“Belum. Ini terkait pemusnahan kebatinan seseorang. Overlord Zhao tidak bisa kutemui jadi kurasa salah satu muridnya mungkin bisa membantu.”Dua pengawal tersebut berdiskusi sebentar sebelum mereka mengijinkan Putera Mahkota masuk kedal
Tak ada bedanya siang dan malam di kediaman Xiao Ji.Tempat tinggalnya itu begitu hening dan suram tanpa ada yang menjenguk sejak dia terbaring diatas tempat tidur dua hari yang lalu. Pelayan akan hanya menaruh makanan didepan pintu setelah Xiao Ji dapat mengunyah selain bubur. Tetapi dia tak keberatan dengan itu semua. Dua hari ini dia telah bermeditasi dan memulihkan aliran qi-nya meski dengan media yang sangat terbatas. Awalnya Xiao Ji tak percaya dengan racun yang menjalar keseluruh tubuhnya namun ketika ia mencoba memusatkan tenaga dalam untuk menghilang, bagian tubuhnya terasa remuk perlahan-lahan.Xiao Ji sedang bertanya-tanya racun apa yang sudah digunakan Li Fu untuk mencegah agar dirinya tak dapat menghilang secara kasat mata. Tetapi rupanya hal itu tak begitu penting sekarang, dia membuka lemari dan mengumpulkan semua pakaian yang dapat digunakannya untuk penyamaran.Pintu terbuka dan mengijinkan sinar mahatari masuk kedalam ruangan. Xiao Ji berhenti
Li Fu berbalik menghadapnya lagi dan memperlihatkan senyumannya yang menawan. Tapi Xiao Ji tahu makna dibalik senyuman itu.“Apakah kau mencoba melakukan penawaran terhadapku sayang?”“Aku sedang membuat kesepakatan. Dan aku berjanji akan setia padamu asal kau menjamin keselamatan nyawaku.”“Sebenarnya apa yang kau takutkan?” Li Fu lalu mendekatinya sembari menyipitkan mata,”aku harus membuat tawaran yang mahal jika tahu kau bertingkah seperti pecundang seperti sekarang bukan?”“Nyawa dibayar dengan nyawa. Tidakkah itu cukup bagimu?” Xiao Ji menatapnya keheranan. Dia sudah menyerahkan dirinya pada Li Fu, apalagi yang bisa diusahakannya untuk memuaskan sifat bajingan yang mengalir didalam darah sang Putera Makhota?“Katakan alasannya agar aku bisa memutuskan akan melindungimu ataukah tidak.”Xiao Ji memandangnya remeh, “kau tak mampu bukan?”“Mung
Sebenarnya ada beberapa tingkatan dalam ilmu kebatinan yang kekuatannya hampir menyamai sihir. Orang yang memiliki ilmu kebatinan tingkat delapan keatas mampu memberikan efek sihir dengan ramuan dan jurus tertentu. Bahkan orang-orang seperti itu mampu mencapai puncak gunung hanya dalam waktu beberapa jam dan mengubah cuaca.Sedangkan mereka yang memiliki tingkat kebatinan dua sampai dengan lima, hanya bisa mengendalikan massa tubuh dan menggunakan tenaga dalam untuk kepentingan mereka sendiri seperti bertarung di udara, menyembuhkan penyakit umum, atau jika menemukan ramuan herbal yang bisa memperkuat kebatinan mereka, hal itu bermanfaat untuk membuka kuncian guna menguasai jurus khusus yang bisa menandingi orang-orang dengan ilmu kebatinan tingkat lima keatas.Xiao Ji sedang menerka-nerka, apakah Wang Li Fu berhasil menemukan Daun Baru, jenis tumbuhan obat yang bisa mempertahankan aliran qi dalam tubuh meski disekelilingnya terdapat mantra sihir. Ataukah dia
Semua pengawal kerajaan di istana terjaga begitu mendapat titah dari sang Kaisar termasuk dayang dari para selir dan Ibu Suri sendiri. Dalam sekejap istana ramai seperti ada perayaan besar hanya karena seorang penyihir kecil yang melarikan diri. Tak terkecuali Fen Lian yang baru saja memasuki alam mimpi setelah memasuki kediamannya.Dia bergegas menghampiri Kaisar di pelataran istana utama, namun langkahnya terhenti karena Mei Ying lebih dulu menghadang jalannya.“Kakak Lian, apa yang terjadi?” tanya gadis itu diliputi kekhawatiran.Fen Lian menggelengkan kepala, “aku baru saja akan mencaritahu. Disini tidak aman, masuklah kedalam kamar, Mei Ying.”“Tapi aku ingin tahu apa yang—apa mungkin penyihir itu melarikan diri??”“Aku benar-benar tidak tahu,” Fen Lian mengedarkan pandangannya kesekeliling dan mendapati Mei Ying berjalan sendirian kearahnya, “dimana dayang Ahn? Kenapa kau datang kesi
Wah, pasti pangeran didepannya itu tak menyadari situasi yang sebenarnya terjadi, Xiao Ji yakin seratus persen.Tanpa repot-repot menikah pun Xiao Ji akan mati ditangan Feng Ying, itu adalah suatu kepastian yang tak dapat dihindarkan. Dia hanya dapat menghela napas frustasi ketika Li Fu menjabarkan semua alasan dan faktor yang dapat dipertimbangkan oleh Ayahnya jika dirinya dan Putra Mahkota menikah.Xiao Ji dapat merasakan aura disekitar mereka berubah mencekam, tepat saat Wang Ju Long menatap Xiao Ji penuh murka, “ini semua salahmu! Bisakah kau bayangkan betapa tidak beruntungnya aku jika mengangkatmu jadi menantu?”Tapi Kaisar juga tidak dapat mengingkari peraturan di negerinya sendiri, oleh karena itu dia dilanda bimbang. Apalagi sang Putra Mahkota membawa dua orang anak buahnya yang dapat dijadikan sebagai saksi atas kejadian ini.Pengadilan kerajaan selalu berlaku adil, Kaisar sekalipun tak bisa menyuapnya dengan mudah.&nbs
Li Fu sudah mendalami seluk beluk kekuatannya selama kurang lebih dari setengah tahun yang lalu.Ketika Kaisar yang Agung mengumumkan bahwa dirinya akan segera naik tahta dan memimpin kerajaan Xing Guang, ketika itu pula ia bertekad membenahi segala kekacauan yang mungkin akan terjadi pada awal masa kepemimpinannya nanti. Oleh karena itu dia melakukan meditasi dan berlatih selama tiga bulan lamanya di gunung Qingsheng bersama Wang Diwei guna meningkatkan ilmu kebatinan dan kungfunya. Tidak ada yang tahu apa yang sudah didapatkan oleh Li Fu disana, bahkan kedua orang tuanya sendiri. Tetapi Fen Lian memanggilnya lewat komunikasi satu arah agar ia turun gunung untuk melihat kekacauan yang terjadi didalam kerajaan. Mungkin juga Fen Lian berharap Li Fu dapat mengundang overlord Zhao terkait penyusupan di istana. Tetapi begitu melihat Xiao Ji yang tidak punya rasa takut bahkan setelah menghadapi kematian didepan matanya, ia merasa tertantang. Semua rencananya telah berubah hanya da
Semestinya Wang Ju Long bisa tidur nyenyak.Nyatanya ketika ia mengingat bahwa didalam istana terdapat seorang wanita dengan kekuatan sihir yang siapapun tak bisa menakarnya, ia bangkit dan mondar-mandir didalam kamar. Li Wei, sang istri, telah menaruh simpati karena suaminya itu terhitung cukup jarang khawatir terhadap sesuatu.“Apa yang kau khawatirkan?” tanyanya. Wang Ju Long berbalik dan menghela napas.“Apalagi? Aku berniat menelusuri penyebab mengapa gadis itu begitu mudahnya menerima nasib. Dia bahkan tak melawan sama sekali, apa ini masuk akal?”Setengah cangkir teh dia habiskan sebelum bicara lagi, “bagaimana jika besok akan ada yang datang lagi ke istana? Atau dia sengaja menjadi umpan bagi yang lain? Seharusnya aku tidak mendengarkan Fen Lian untuk meminta overlord Zhao ikut campur, dia sama sekali tak bisa diajak kerjasama.”“Kau tahu sendiri mengundang overlord tidak semudah yang kita kira. Dia