Semua pengawal kerajaan di istana terjaga begitu mendapat titah dari sang Kaisar termasuk dayang dari para selir dan Ibu Suri sendiri. Dalam sekejap istana ramai seperti ada perayaan besar hanya karena seorang penyihir kecil yang melarikan diri. Tak terkecuali Fen Lian yang baru saja memasuki alam mimpi setelah memasuki kediamannya.
Dia bergegas menghampiri Kaisar di pelataran istana utama, namun langkahnya terhenti karena Mei Ying lebih dulu menghadang jalannya.
“Kakak Lian, apa yang terjadi?” tanya gadis itu diliputi kekhawatiran.
Fen Lian menggelengkan kepala, “aku baru saja akan mencaritahu. Disini tidak aman, masuklah kedalam kamar, Mei Ying.”
“Tapi aku ingin tahu apa yang—apa mungkin penyihir itu melarikan diri??”
“Aku benar-benar tidak tahu,” Fen Lian mengedarkan pandangannya kesekeliling dan mendapati Mei Ying berjalan sendirian kearahnya, “dimana dayang Ahn? Kenapa kau datang kesini sendirian!?”
“Maksudku.. aku langsung keluar begitu saja setelah mendengar keributan kecil didepan kediaman panglima. Aku khawatir ayahku diracuni lagi.”
“Dimana Jenderal Lien Hua?”
“Dia akan segera bergabung dengan Kaisar setelah mengganti pakaiannya,” kemudian Mei Ying juga mengedarkan pandangannya ke sekeliling mereka, “apa kau tahu dimana Putra Mahkota berada?”
“Tenanglah, dia baik-baik saja. Akan kuantar kau kembali kedalam kamar, disini terlalu berbahaya.”
Fen Lian melepas baju hangatnya dan memakaikannya pada Mei Ying, kemudian mereka berjalan kearah istana Tenggara, tempat dimana Jenderal Lien Hua dan keluarganya tinggal.
Istana Tenggara dipenuhi oleh whisteria sebab Jian Yu, istri sang jenderal sangat menyukai bunga. Hampir delapan puluh persen istana itu dipenuhi berbagai jenis bunga yang menghiasi setiap sudut dengan delapan wangi berbeda. Jalan menuju kediaman Jenderal Lien Hua akan melewati balai yang biasa diadakan pertemuan kecil diantara para anggota keluarga. Dan langkah mereka terhenti begitu menyadari ada suara didalam sana.
Mei Ying yang segera mengenali suara itu segera membuka pintu balai lebar-lebar, tubuhnya nyaris terkena perangkap benang merah yang dipasang oleh Xiao Ji jika Fen Lian tidak sigap menahannya dari belakang.
Garis sihir tersebut mengenai lengan pakaian Mei Ying dan seketika jubah itu terbelah!
“Sungguh keterlaluan! Kau wanita biadab!” maki Mei Ying dengan napas terengah. Li Fu terkejut melihat kehadiran keduanya dan dengan segera ia mengerahkan tenaga dalam untuk menghilangkan perangkap sihir benang merah.
Dia mampu membuatnya putus, hanya saja tidak langsung melakukannya sebab khawatir Xiao Ji mencoba melarikan diri lagi.
“Sayang sekali kau tidak sempat menemui ajalmu,” Xiao Ji masih bisa tertawa meski tubuhnya sedang terluka, “kelihatannya memang kau masih diberikan kesempatan untuk hidup. Pergunakanlah sebaik-baiknya.”
Mei Ying dipenuhi amarah sekarang, dia hendak menghamburkan diri pada sang Putra Mahkota tetapi pria itu memberi isyarat agar ia tak mendekat.
“Kakak Li Fu, apa kamu baik-baik saja?”
Li Fu tak menjawab dan menggeser pandangannya pada Fen Lian yang masih terpaku ditempat, , “Fen Lian, bawa dia keluar sekarang. Aku harus mengurusnya sebelum dia menghilang lagi.”
“Mei Ying hampir saja terbunuh olehnya!” Fen Lian menatap Xiao Ji penuh kengerian.
“Itu karena dia masuk begitu saja dengan bodohnya, tidakkah kau melihat.. uhkk,” Xiao Ji terbatuk darah sebelum melanjutkan, “kalau aku sebenarnya berusaha mencelakai kakakmu, Pangeran Kedua?”
“Dia—dia berusaha mencelakai semua orang!“ teriak Fen Lian lagi.
“Mari kita lihat,” Li Fu memandang Xiao Ji yang tampaknya mencoba memulihkan diri, “sejauh apa dia bisa bertahan.”
“Aku akan memanggil bantuan, kau tidak boleh terluka Putra Mahkota!” Mei Ying segera menepis lengan Fen Lian yang berusaha membawanya keluar.
“Mei Ying, dia bisa mengatasinya. Ayo pergi!”
“Tidak! Apa yang kau lakukan? Kakak, biarkan aku bersamamu! Aku tidak bisa melihatmu terluka karena bajingan kecil ini! Lepaskan aku kakak Lian!” Mei Ying sangat memberontak sehingga Fen Lian perlu membekukan titik akupunturnya agar ia bisa diam. Bahkan pangeran itu membopong Mei Ying yang masih bisa berteriak meski tak dapat berbuat apapun. Suaranya yang melengking mengundang perhatian pengawal kerajaan dan mereka buru-buru membentuk formasi untuk melindungi Putra Mahkota begitu melihat Xiao Ji tak berdaya dibawah podium balai.
“Jangan ada yang melepas senjata apapun,” kata Li Fu memberi peringatan,”dia milikku sekarang. Aku sendiri yang akan memberinya pelajaran.”
Awalnya para pengawal itu menolak, tapi ketika Li Fu memberikan tatapan mematikan kearah mereka, semuanya terdiam.
“Pelajaran?” Xiao Ji mendenguskan tawa sebelum melanjutkan bicaranya, “apa aku harus lari ketakutan mendengarnya?”
Ingin sekali Li Fu menjahit mulut kecil didepannya, tapi ia tahan sedemikian rupa bersama dengan ditariknya lengan Xiao Ji hingga ia berdiri. Diseretnya ia kehadapan Yang Mulia Kaisar.
“Dimana kau menemukannya!?” tanya Wang Ju Long terkejut. Li Fu menahan amarahnya dengan gertakan geligi.
“Apa kau masih tetap menolak membuatnya menikah denganku?”
Wang Ju Long menghela napas, “Li Fu, itu—“
“Maka berikan aku kesempatan untuk tetap memanfaatkannya.”
Hasrat Putra Mahkota untuk membenahi hama didalam kerajaan nyaris tak terbendung lagi. Dia akan mengerahkan segala upaya untuk membuat mereka musnah dari kerajaan Xing Guan. Intinya, tidak ada yang bisa memenggal kepala Xiao Ji selain dirinya sendiri.
“Beri Xiao Ji waktu enam bulan untuk tetap hidup. Selama itu, aku akan mengusahakan yang terbaik untuk memusnahkan sekte Yue Yin dari kerajaan kita.”
**
Sebenarnya ada beberapa tingkatan dalam ilmu kebatinan yang kekuatannya hampir menyamai sihir. Orang yang memiliki ilmu kebatinan tingkat delapan keatas mampu memberikan efek sihir dengan ramuan dan jurus tertentu. Bahkan orang-orang seperti itu mampu mencapai puncak gunung hanya dalam waktu beberapa jam dan mengubah cuaca.Sedangkan mereka yang memiliki tingkat kebatinan dua sampai dengan lima, hanya bisa mengendalikan massa tubuh dan menggunakan tenaga dalam untuk kepentingan mereka sendiri seperti bertarung di udara, menyembuhkan penyakit umum, atau jika menemukan ramuan herbal yang bisa memperkuat kebatinan mereka, hal itu bermanfaat untuk membuka kuncian guna menguasai jurus khusus yang bisa menandingi orang-orang dengan ilmu kebatinan tingkat lima keatas.Xiao Ji sedang menerka-nerka, apakah Wang Li Fu berhasil menemukan Daun Baru, jenis tumbuhan obat yang bisa mempertahankan aliran qi dalam tubuh meski disekelilingnya terdapat mantra sihir. Ataukah dia
Li Fu berbalik menghadapnya lagi dan memperlihatkan senyumannya yang menawan. Tapi Xiao Ji tahu makna dibalik senyuman itu.“Apakah kau mencoba melakukan penawaran terhadapku sayang?”“Aku sedang membuat kesepakatan. Dan aku berjanji akan setia padamu asal kau menjamin keselamatan nyawaku.”“Sebenarnya apa yang kau takutkan?” Li Fu lalu mendekatinya sembari menyipitkan mata,”aku harus membuat tawaran yang mahal jika tahu kau bertingkah seperti pecundang seperti sekarang bukan?”“Nyawa dibayar dengan nyawa. Tidakkah itu cukup bagimu?” Xiao Ji menatapnya keheranan. Dia sudah menyerahkan dirinya pada Li Fu, apalagi yang bisa diusahakannya untuk memuaskan sifat bajingan yang mengalir didalam darah sang Putera Makhota?“Katakan alasannya agar aku bisa memutuskan akan melindungimu ataukah tidak.”Xiao Ji memandangnya remeh, “kau tak mampu bukan?”“Mung
Tak ada bedanya siang dan malam di kediaman Xiao Ji.Tempat tinggalnya itu begitu hening dan suram tanpa ada yang menjenguk sejak dia terbaring diatas tempat tidur dua hari yang lalu. Pelayan akan hanya menaruh makanan didepan pintu setelah Xiao Ji dapat mengunyah selain bubur. Tetapi dia tak keberatan dengan itu semua. Dua hari ini dia telah bermeditasi dan memulihkan aliran qi-nya meski dengan media yang sangat terbatas. Awalnya Xiao Ji tak percaya dengan racun yang menjalar keseluruh tubuhnya namun ketika ia mencoba memusatkan tenaga dalam untuk menghilang, bagian tubuhnya terasa remuk perlahan-lahan.Xiao Ji sedang bertanya-tanya racun apa yang sudah digunakan Li Fu untuk mencegah agar dirinya tak dapat menghilang secara kasat mata. Tetapi rupanya hal itu tak begitu penting sekarang, dia membuka lemari dan mengumpulkan semua pakaian yang dapat digunakannya untuk penyamaran.Pintu terbuka dan mengijinkan sinar mahatari masuk kedalam ruangan. Xiao Ji berhenti
Semua orang menduga Putera Mahkota akan membawa Xiao Ji ke hutan buangan kerajaan untuk diberikan hukuman lebih lanjut. Sementara ketiga adiknya menerka kalau sang Putera Mahkota akan membawanya pada pengadilan kerajaan. Tetapi kereta yang membawa mereka berdua tidak berjalan menuju dua tempat itu.Mereka berhenti disebuah rumah diatas puncak bukit, yang hampir semua perabotnya terbuat dari batu giok berkualitas tinggi. Dua orang pengawal menemui Li Fu begitu mereka tiba.“Ada yang bisa kami bantu, wahai Putera Mahkota?”Li Fu membalas hormat mereka, “apa orang sakti Mo Su Hei ada didalam?”Satu pengawal mengerjap, “anda sudah membuat janji sebelumnya?”“Belum. Ini terkait pemusnahan kebatinan seseorang. Overlord Zhao tidak bisa kutemui jadi kurasa salah satu muridnya mungkin bisa membantu.”Dua pengawal tersebut berdiskusi sebentar sebelum mereka mengijinkan Putera Mahkota masuk kedal
Baunya busuk sekali! Xiao Ji dengan enggan melepas semua pakaian pria tua yang melekat ditubuhnya bersama dengan kacamata tebal yang hampir saja membuatnya menabrak kereta andong milik Putera Mahkota. Dia membuang semua properti itu ketempat sampah dan mencium bau badannya sendiri. “Yaampun, rasanya seperti baru keluar dari kawah belerang.” keluhnya. Kepalanya mendongak dan ia melihat rumah besar didepan bertuliskan Rumah Kemujuran. Rumah Kemujuran? Xiao Ji mengerutkan dahi. Dia sudah berjalan selama kurang lebih satu kilo dan masih khawatir Putera Mahkota akan menemukannya. Maka tanpa pikir panjang Xiao Ji masuk ke rumah itu berharap menemukan bantuan sementara. Didalamnya terdapat wanita-wanita cantik yang memiliki kaki jenjang dan paras rupawan yang dibalut pakaian minim. Aroma memabukkan menyeruak dimana-mana. Dengan berjalan diantara mereka semua, Xiao Ji terlihat seperti itik buruk rupa diantara kumpulan angsa. Wajahnya kumel dan rambut panjangnya berantakan. Cukup membuat p
Xiao Ji baru saja siuman setelah rasanya tertidur panjang.Dia menemukan bahwa dirinya berada dalam ruangan mirip seperti penjara dengan kedua obor yang memercikkan api dikedua sisi. Kemudian setelah memperhatikan sekitar, dia juga menyadari bahwa kedua tangan dan kakinya diikat. Dalam sepersekian detik Xiao Ji menghela napas sambil memejamkan mata.“Bawa dia kehadapan Kaisar!”Sebuah suara mengejutkannya. Xiao Ji melihat empat orang pengawal masuk dan menyeretnya keluar begitu melepaskan ikatan di kakinya. Sinar matahari segera menerpa wajah dan mereka membawa Xiao Ji kehadapan para anggota istana yang tampak sudah siap mengadili dirinya. Berdiri pada posisi paling tengah diatas alun-alun adalah sang Kaisar, Wang Ju Long yang Agung.Disamping kirinya berdiri Penasihat Gu dan samping kanan adalah Panglima Lien Hua. Orang itu yang seharusnya sekarang sudah mati ditangan Xiao Ji, nyatanya ia masih berdiri tegak dengan mata yang m
Betapa gaduhnya para anggota istana membicarakan Xiao Ji yang bersimpuh didepan Kaisar, mulai dari barisan pelayan, pasukan kerajaan, Ibu Suri dan juga para selir yang hadir disana. Angin yang mulanya hanya semilir perlahan-lahan berubah kencang hingga menjadi seperti badai. Helaian daun berguguran dan terlihat menghujani kerajaan. Semua orang sibuk mencari perlindungan dibawah atap-atap lorong balai yang menjalar disamping menuju alun-alun, meski tak setetes air pun jatuh dari langit. Hanya Kaisar dan para pasukannya tetap berdiri kokoh mengelilingi Xiao Ji, juga jenderal Lien Hua dan Wang Lu Han, Pangeran Kedua yang menatapnya dari atas sana.“Apa ini salah satu kekuatanmu?” tanya Wang Ju Long menjalin jemarinya dibelakang pinggang. Jubah suteranya berkibar lembut.Xiao Ji mengangguk.“Apa kau marah karena sebentar lagi akan menemui ajalmu?”Pandangan Xiao Ji turun pada daun-daun yang berserakan dibelakang Wang Ju Long. Meski sul
Semestinya Wang Ju Long bisa tidur nyenyak.Nyatanya ketika ia mengingat bahwa didalam istana terdapat seorang wanita dengan kekuatan sihir yang siapapun tak bisa menakarnya, ia bangkit dan mondar-mandir didalam kamar. Li Wei, sang istri, telah menaruh simpati karena suaminya itu terhitung cukup jarang khawatir terhadap sesuatu.“Apa yang kau khawatirkan?” tanyanya. Wang Ju Long berbalik dan menghela napas.“Apalagi? Aku berniat menelusuri penyebab mengapa gadis itu begitu mudahnya menerima nasib. Dia bahkan tak melawan sama sekali, apa ini masuk akal?”Setengah cangkir teh dia habiskan sebelum bicara lagi, “bagaimana jika besok akan ada yang datang lagi ke istana? Atau dia sengaja menjadi umpan bagi yang lain? Seharusnya aku tidak mendengarkan Fen Lian untuk meminta overlord Zhao ikut campur, dia sama sekali tak bisa diajak kerjasama.”“Kau tahu sendiri mengundang overlord tidak semudah yang kita kira. Dia
Baunya busuk sekali! Xiao Ji dengan enggan melepas semua pakaian pria tua yang melekat ditubuhnya bersama dengan kacamata tebal yang hampir saja membuatnya menabrak kereta andong milik Putera Mahkota. Dia membuang semua properti itu ketempat sampah dan mencium bau badannya sendiri. “Yaampun, rasanya seperti baru keluar dari kawah belerang.” keluhnya. Kepalanya mendongak dan ia melihat rumah besar didepan bertuliskan Rumah Kemujuran. Rumah Kemujuran? Xiao Ji mengerutkan dahi. Dia sudah berjalan selama kurang lebih satu kilo dan masih khawatir Putera Mahkota akan menemukannya. Maka tanpa pikir panjang Xiao Ji masuk ke rumah itu berharap menemukan bantuan sementara. Didalamnya terdapat wanita-wanita cantik yang memiliki kaki jenjang dan paras rupawan yang dibalut pakaian minim. Aroma memabukkan menyeruak dimana-mana. Dengan berjalan diantara mereka semua, Xiao Ji terlihat seperti itik buruk rupa diantara kumpulan angsa. Wajahnya kumel dan rambut panjangnya berantakan. Cukup membuat p
Semua orang menduga Putera Mahkota akan membawa Xiao Ji ke hutan buangan kerajaan untuk diberikan hukuman lebih lanjut. Sementara ketiga adiknya menerka kalau sang Putera Mahkota akan membawanya pada pengadilan kerajaan. Tetapi kereta yang membawa mereka berdua tidak berjalan menuju dua tempat itu.Mereka berhenti disebuah rumah diatas puncak bukit, yang hampir semua perabotnya terbuat dari batu giok berkualitas tinggi. Dua orang pengawal menemui Li Fu begitu mereka tiba.“Ada yang bisa kami bantu, wahai Putera Mahkota?”Li Fu membalas hormat mereka, “apa orang sakti Mo Su Hei ada didalam?”Satu pengawal mengerjap, “anda sudah membuat janji sebelumnya?”“Belum. Ini terkait pemusnahan kebatinan seseorang. Overlord Zhao tidak bisa kutemui jadi kurasa salah satu muridnya mungkin bisa membantu.”Dua pengawal tersebut berdiskusi sebentar sebelum mereka mengijinkan Putera Mahkota masuk kedal
Tak ada bedanya siang dan malam di kediaman Xiao Ji.Tempat tinggalnya itu begitu hening dan suram tanpa ada yang menjenguk sejak dia terbaring diatas tempat tidur dua hari yang lalu. Pelayan akan hanya menaruh makanan didepan pintu setelah Xiao Ji dapat mengunyah selain bubur. Tetapi dia tak keberatan dengan itu semua. Dua hari ini dia telah bermeditasi dan memulihkan aliran qi-nya meski dengan media yang sangat terbatas. Awalnya Xiao Ji tak percaya dengan racun yang menjalar keseluruh tubuhnya namun ketika ia mencoba memusatkan tenaga dalam untuk menghilang, bagian tubuhnya terasa remuk perlahan-lahan.Xiao Ji sedang bertanya-tanya racun apa yang sudah digunakan Li Fu untuk mencegah agar dirinya tak dapat menghilang secara kasat mata. Tetapi rupanya hal itu tak begitu penting sekarang, dia membuka lemari dan mengumpulkan semua pakaian yang dapat digunakannya untuk penyamaran.Pintu terbuka dan mengijinkan sinar mahatari masuk kedalam ruangan. Xiao Ji berhenti
Li Fu berbalik menghadapnya lagi dan memperlihatkan senyumannya yang menawan. Tapi Xiao Ji tahu makna dibalik senyuman itu.“Apakah kau mencoba melakukan penawaran terhadapku sayang?”“Aku sedang membuat kesepakatan. Dan aku berjanji akan setia padamu asal kau menjamin keselamatan nyawaku.”“Sebenarnya apa yang kau takutkan?” Li Fu lalu mendekatinya sembari menyipitkan mata,”aku harus membuat tawaran yang mahal jika tahu kau bertingkah seperti pecundang seperti sekarang bukan?”“Nyawa dibayar dengan nyawa. Tidakkah itu cukup bagimu?” Xiao Ji menatapnya keheranan. Dia sudah menyerahkan dirinya pada Li Fu, apalagi yang bisa diusahakannya untuk memuaskan sifat bajingan yang mengalir didalam darah sang Putera Makhota?“Katakan alasannya agar aku bisa memutuskan akan melindungimu ataukah tidak.”Xiao Ji memandangnya remeh, “kau tak mampu bukan?”“Mung
Sebenarnya ada beberapa tingkatan dalam ilmu kebatinan yang kekuatannya hampir menyamai sihir. Orang yang memiliki ilmu kebatinan tingkat delapan keatas mampu memberikan efek sihir dengan ramuan dan jurus tertentu. Bahkan orang-orang seperti itu mampu mencapai puncak gunung hanya dalam waktu beberapa jam dan mengubah cuaca.Sedangkan mereka yang memiliki tingkat kebatinan dua sampai dengan lima, hanya bisa mengendalikan massa tubuh dan menggunakan tenaga dalam untuk kepentingan mereka sendiri seperti bertarung di udara, menyembuhkan penyakit umum, atau jika menemukan ramuan herbal yang bisa memperkuat kebatinan mereka, hal itu bermanfaat untuk membuka kuncian guna menguasai jurus khusus yang bisa menandingi orang-orang dengan ilmu kebatinan tingkat lima keatas.Xiao Ji sedang menerka-nerka, apakah Wang Li Fu berhasil menemukan Daun Baru, jenis tumbuhan obat yang bisa mempertahankan aliran qi dalam tubuh meski disekelilingnya terdapat mantra sihir. Ataukah dia
Semua pengawal kerajaan di istana terjaga begitu mendapat titah dari sang Kaisar termasuk dayang dari para selir dan Ibu Suri sendiri. Dalam sekejap istana ramai seperti ada perayaan besar hanya karena seorang penyihir kecil yang melarikan diri. Tak terkecuali Fen Lian yang baru saja memasuki alam mimpi setelah memasuki kediamannya.Dia bergegas menghampiri Kaisar di pelataran istana utama, namun langkahnya terhenti karena Mei Ying lebih dulu menghadang jalannya.“Kakak Lian, apa yang terjadi?” tanya gadis itu diliputi kekhawatiran.Fen Lian menggelengkan kepala, “aku baru saja akan mencaritahu. Disini tidak aman, masuklah kedalam kamar, Mei Ying.”“Tapi aku ingin tahu apa yang—apa mungkin penyihir itu melarikan diri??”“Aku benar-benar tidak tahu,” Fen Lian mengedarkan pandangannya kesekeliling dan mendapati Mei Ying berjalan sendirian kearahnya, “dimana dayang Ahn? Kenapa kau datang kesi
Wah, pasti pangeran didepannya itu tak menyadari situasi yang sebenarnya terjadi, Xiao Ji yakin seratus persen.Tanpa repot-repot menikah pun Xiao Ji akan mati ditangan Feng Ying, itu adalah suatu kepastian yang tak dapat dihindarkan. Dia hanya dapat menghela napas frustasi ketika Li Fu menjabarkan semua alasan dan faktor yang dapat dipertimbangkan oleh Ayahnya jika dirinya dan Putra Mahkota menikah.Xiao Ji dapat merasakan aura disekitar mereka berubah mencekam, tepat saat Wang Ju Long menatap Xiao Ji penuh murka, “ini semua salahmu! Bisakah kau bayangkan betapa tidak beruntungnya aku jika mengangkatmu jadi menantu?”Tapi Kaisar juga tidak dapat mengingkari peraturan di negerinya sendiri, oleh karena itu dia dilanda bimbang. Apalagi sang Putra Mahkota membawa dua orang anak buahnya yang dapat dijadikan sebagai saksi atas kejadian ini.Pengadilan kerajaan selalu berlaku adil, Kaisar sekalipun tak bisa menyuapnya dengan mudah.&nbs
Li Fu sudah mendalami seluk beluk kekuatannya selama kurang lebih dari setengah tahun yang lalu.Ketika Kaisar yang Agung mengumumkan bahwa dirinya akan segera naik tahta dan memimpin kerajaan Xing Guang, ketika itu pula ia bertekad membenahi segala kekacauan yang mungkin akan terjadi pada awal masa kepemimpinannya nanti. Oleh karena itu dia melakukan meditasi dan berlatih selama tiga bulan lamanya di gunung Qingsheng bersama Wang Diwei guna meningkatkan ilmu kebatinan dan kungfunya. Tidak ada yang tahu apa yang sudah didapatkan oleh Li Fu disana, bahkan kedua orang tuanya sendiri. Tetapi Fen Lian memanggilnya lewat komunikasi satu arah agar ia turun gunung untuk melihat kekacauan yang terjadi didalam kerajaan. Mungkin juga Fen Lian berharap Li Fu dapat mengundang overlord Zhao terkait penyusupan di istana. Tetapi begitu melihat Xiao Ji yang tidak punya rasa takut bahkan setelah menghadapi kematian didepan matanya, ia merasa tertantang. Semua rencananya telah berubah hanya da
Semestinya Wang Ju Long bisa tidur nyenyak.Nyatanya ketika ia mengingat bahwa didalam istana terdapat seorang wanita dengan kekuatan sihir yang siapapun tak bisa menakarnya, ia bangkit dan mondar-mandir didalam kamar. Li Wei, sang istri, telah menaruh simpati karena suaminya itu terhitung cukup jarang khawatir terhadap sesuatu.“Apa yang kau khawatirkan?” tanyanya. Wang Ju Long berbalik dan menghela napas.“Apalagi? Aku berniat menelusuri penyebab mengapa gadis itu begitu mudahnya menerima nasib. Dia bahkan tak melawan sama sekali, apa ini masuk akal?”Setengah cangkir teh dia habiskan sebelum bicara lagi, “bagaimana jika besok akan ada yang datang lagi ke istana? Atau dia sengaja menjadi umpan bagi yang lain? Seharusnya aku tidak mendengarkan Fen Lian untuk meminta overlord Zhao ikut campur, dia sama sekali tak bisa diajak kerjasama.”“Kau tahu sendiri mengundang overlord tidak semudah yang kita kira. Dia