Semestinya Wang Ju Long bisa tidur nyenyak.
Nyatanya ketika ia mengingat bahwa didalam istana terdapat seorang wanita dengan kekuatan sihir yang siapapun tak bisa menakarnya, ia bangkit dan mondar-mandir didalam kamar. Li Wei, sang istri, telah menaruh simpati karena suaminya itu terhitung cukup jarang khawatir terhadap sesuatu.
“Apa yang kau khawatirkan?” tanyanya. Wang Ju Long berbalik dan menghela napas.
“Apalagi? Aku berniat menelusuri penyebab mengapa gadis itu begitu mudahnya menerima nasib. Dia bahkan tak melawan sama sekali, apa ini masuk akal?”
Setengah cangkir teh dia habiskan sebelum bicara lagi, “bagaimana jika besok akan ada yang datang lagi ke istana? Atau dia sengaja menjadi umpan bagi yang lain? Seharusnya aku tidak mendengarkan Fen Lian untuk meminta overlord Zhao ikut campur, dia sama sekali tak bisa diajak kerjasama.”
“Kau tahu sendiri mengundang overlord tidak semudah yang kita kira. Dia bahkan hanya berinteraksi dengan orang-orang mungkin lima kali dalam satu tahun, tidak ada yang mengetahuinya dengan pasti. Atau.. bisa jadi dia belum menemukan sesuatu yang gawat disini. Kau harus percaya padanya, Yang Mulia.”
“Lantas apakah kita akan memicu sesuatu jika membunuh Xiao Ji?” Wang Ju Long memutar tubuh kearah Li Wei untuk meminta atensi lebih banyak, “kau ingat kejadian enam bulan yang lalu? Setengah warga kota terjangkit penyakit aneh yang kita tak tahu apa sebabnya. Bahkan peramu obat tingkat empat sekalipun tak dapat menyembuhkan mereka. Sekelompok orang datang begitu saja mengangkat penyakit itu dan membuat semua warga membayar dengan harga tinggi.”
Li Wei tentu ingat, karena salah satu pengidap sakit itu adalah salah satu pelayan setianya, Liu Fang. Dia harus membayar satu peti emas untuk membaut Liu Fang kembali pulih.
“Orang-orang ini telah sengaja membuat ulah demi kepentingan mereka sendiri dan kita seperti menuruti keinginan mereka begitu saja. Aku tak berniat membiarkan ini lebih jauh,” Wang Ju Long melayangkan pandangan pada tirai jendela yang tinggi,”kalau tidak, ini sama saja dengan mencoreng nama baikku sebagai seorang pemimpin.”
“Li Fu akan menggantikanmu satu tahun lagi. Kau bisa menyerahkan masalah ini padanya.”
Wang Ju Long kembali menghela napas, “justru ketika dia akan naik tahta semua masalah ini muncul. Aku tidak tahu pasti apakah mereka mengajukan protes ataukah hanya berusaha mencari gara-gara sebelum aku pensiun.”
“Dia baru saja tiba bersama Diwei tadi sore. Kuharap berita ini tidak akan mengacaukannya karena Li Fu butuh banyak waktu untuk menaikkan tingkat kebatinannya.”
“Dia nyaris naik ke level lima sebentar lagi, kalau Fen Lian tidak memberitahu masalah ini padanya.”
“Begitu Li Fu turun tangan, dia jarang memberi ampun. Kuharap dia mau berdiskusi denganmu kali ini.”
“Pada akhirnya kau memiliki ketakutan sama sepertiku bukan? Kematian Xiao Ji mungkin akan membawa keburukan lain yang bisa mengancam kita.”
Li Wei tersenyum, “kerajaan ini masih berdiri dengan kokoh karena seluruh anggota keluarga yang bahu-membahu diantara kita. Aku yakin kalian bisa menyelesaikannya.”
Sementara itu di ruangan lain yang tersekat pintu, seseorang mendengarkan mereka dengan seksama. Matanya berubah sekelam batu garnet dengan aura yang mematikan. Dengan qing gong-nya yang luar biasa, ia pergi tanpa mengundang curiga.
**
Xiao Ji ingat, lima belas tahun yang lalu dia pernah terperangkap didalam goa yang penuh dengan kalajengking berbisa. Meski tersengat di bagian kakinya, ia berhasil keluar hidup-hidup dan membawa pulang batu giok pengendali angin sendirian. Tekadnya terlalu kuat akibat selalu diremehkan orang-orang disekitar yang mencemoohnya anak haram. Demi Xiao Chen, Xiao Ji bertahan hidup untuk dapat melewati masa-masa sulit. Dia boleh angkat dagu untuk itu. Namun demikian—dari semua perjuangannya selama enam belas tahun mempelajari k****u dan sihir— belum pernah Xiao Ji merasa setakut sekarang. Paras dingin yang ia tampilkan seharian ini didepan orang-orang hanyalah topeng untuk menyembunyikan ketakutannya.
Xiao Ji takut mati. Dia takut menjadi apa yang selama ini ia takutkan; arwah gentayangan. Yah, walaupun terdengar konyol tapi masih ada tanggungjawab yang masih ia harus tuntaskan sepenuhnya. Tak bisa terbayangkan olehnya jika Xiao Chen harus hidup sendirian tanpa satupun keluarga yang tinggal bersamanya. Berdasarkan apa yang ia pernah dengar, roh seseorang tidak bisa beristirahat dengan tenang jika masih memiliki suatu dendam atau kepentingan.
Semoga saja, itu tidak terjadi pada dirinya.
“Kalau kau ingin mengaku sekarang, aku bisa membantu meringankan hukumanmu.”
Xiao Ji terkejut oleh kehadiran seseorang yang tidak disadarinya. Kepalanya mendongak, dan seseorang dengan tinggi menjulang tampak berdiri menatapnya sedingin es. Pria itu mengenakan jubah sutera warna putih dengan sulur naga berserat emas dibagian dada kanannya. Lehernya seolah terdiri dari pilar-pilar kokoh yang menjenjang, dan semerbak harumnya campuran antara cendana dan citrus. Parasnya bagai giok yang terpahat sempurna dengan rahang tegas, jelas sekali bahwa struktur wajah itu adalah turunan dari sang Kaisar yang Agung.
“Yang Mulia Putra Mahkota, aku tak berminat membagi rahasiaku pada siapapun.” jawab Xiao Ji tanpa intonasi, menggerakkan kepala kearah bawah sebagai salam hormat. Sembari menundukkan pandangan ia bertanya dalam hati, bagaimana mungkin kedatangan Putra Mahkota itu tidak dapat dideteksi olehnya. Tingkat kebatinan Wang Li Fu, sang Putra Mahkota, berada pada tingkat keempat. Xiao Ji seharusnya masih bisa merasakan kehadiran seseorang dengan ilmu yang tak jauh berbeda dengan dirinya.
Kemudian ia teringat akan berita yang disampaikan orang-orang, bahwa Putra Mahkota sedang pergi bermeditasi guna meningkatkan aliran qi-nya bersama sang adik ke Gunung Qingcheng. Apakah mereka mendapat sesuatu disana?
“Aku berjuang antara hidup dan mati hanya untuk menyingkirkan orang-orang seperti kalian,” satu tangannya terangkat dan Xiao Ji terpojok ke dinding seketika meski kulit mereka tidak bersentuhan, “apakah menurutmu aku akan mengampunimu?”
Meskipun dorongan tenaga dalam itu tidak melukai Xiao Ji dan hanya dimaksudkan untuk menggertak, tetapi dia enggan mengalah. Xiao Ji menggeser pandangan pada obor dan benda berapi itu melayang kearah Wang Li Fu.
Sekonyong-konyong Li Fu menangkis obor tersebut sebelum mengenai tubuhnya. Perhatian yang teralihkan itulah yang menjadi kesempatan Xiao Ji untuk kemudian dia menyerang lagi. Xiao Ji meraih semacam permata memanjang yang terpasang dirambutnya dan benda tersebut melayang tepat mengenai dada sang Putra Mahkota.
“Konde permata itu beracun,” katanya setelah Li Fu limbung sembari memegangi dadanya yang kesakitan, “aku mendapatkannya di suatu tempat yang mungkin kau senangi. Mau tebak dimana, Yang Mulia?”
Darah mengalir dari sudut bibir Li Fu dan ia menahan beban tubuhnya pada besi-besi pintu penjara.
“Rumah bordil.” rambutnya yang berkilauan mengurai sampai pinggang ketika ia berjalan mendekati sang Putra Mahkota. Dengan tatapan yang nanar kemudian Xiao Ji memandang mata sekelam garnet itu.
“Kau akan mengalami kelumpuhan selama tiga hari jika aliran qi-mu tidak dapat melawannya. Itu cukup untuk membungkam mulutmu, Yang Mulia.”
Senyum jahat Xiao Ji sudah mengembang tepat saat Li Fu mencabut konde itu. Tetapi diluar dugaan, pria itu melayangkan senyum dengan makna serupa ketika jemarinya menyentuh tengkuk Xiao Ji dan bibir mereka mendekat satu sama lain.
“Darahku sudah mengandung racun sekarang,” katanya menelanjangi setiap inchi paras Xiao Ji dengan matanya yang liar, “bagaimana kalau kita teracuni bersama? Kedengarannya menyenangkan bukan?”
Sebelum sempat Xiao Ji menghindar, titik akupunturnya sudah dibekukan pada bagian punggung dan Wang Li Fu mencium bibirnya!
**
Li Fu sudah mendalami seluk beluk kekuatannya selama kurang lebih dari setengah tahun yang lalu.Ketika Kaisar yang Agung mengumumkan bahwa dirinya akan segera naik tahta dan memimpin kerajaan Xing Guang, ketika itu pula ia bertekad membenahi segala kekacauan yang mungkin akan terjadi pada awal masa kepemimpinannya nanti. Oleh karena itu dia melakukan meditasi dan berlatih selama tiga bulan lamanya di gunung Qingsheng bersama Wang Diwei guna meningkatkan ilmu kebatinan dan kungfunya. Tidak ada yang tahu apa yang sudah didapatkan oleh Li Fu disana, bahkan kedua orang tuanya sendiri. Tetapi Fen Lian memanggilnya lewat komunikasi satu arah agar ia turun gunung untuk melihat kekacauan yang terjadi didalam kerajaan. Mungkin juga Fen Lian berharap Li Fu dapat mengundang overlord Zhao terkait penyusupan di istana. Tetapi begitu melihat Xiao Ji yang tidak punya rasa takut bahkan setelah menghadapi kematian didepan matanya, ia merasa tertantang. Semua rencananya telah berubah hanya da
Wah, pasti pangeran didepannya itu tak menyadari situasi yang sebenarnya terjadi, Xiao Ji yakin seratus persen.Tanpa repot-repot menikah pun Xiao Ji akan mati ditangan Feng Ying, itu adalah suatu kepastian yang tak dapat dihindarkan. Dia hanya dapat menghela napas frustasi ketika Li Fu menjabarkan semua alasan dan faktor yang dapat dipertimbangkan oleh Ayahnya jika dirinya dan Putra Mahkota menikah.Xiao Ji dapat merasakan aura disekitar mereka berubah mencekam, tepat saat Wang Ju Long menatap Xiao Ji penuh murka, “ini semua salahmu! Bisakah kau bayangkan betapa tidak beruntungnya aku jika mengangkatmu jadi menantu?”Tapi Kaisar juga tidak dapat mengingkari peraturan di negerinya sendiri, oleh karena itu dia dilanda bimbang. Apalagi sang Putra Mahkota membawa dua orang anak buahnya yang dapat dijadikan sebagai saksi atas kejadian ini.Pengadilan kerajaan selalu berlaku adil, Kaisar sekalipun tak bisa menyuapnya dengan mudah.&nbs
Semua pengawal kerajaan di istana terjaga begitu mendapat titah dari sang Kaisar termasuk dayang dari para selir dan Ibu Suri sendiri. Dalam sekejap istana ramai seperti ada perayaan besar hanya karena seorang penyihir kecil yang melarikan diri. Tak terkecuali Fen Lian yang baru saja memasuki alam mimpi setelah memasuki kediamannya.Dia bergegas menghampiri Kaisar di pelataran istana utama, namun langkahnya terhenti karena Mei Ying lebih dulu menghadang jalannya.“Kakak Lian, apa yang terjadi?” tanya gadis itu diliputi kekhawatiran.Fen Lian menggelengkan kepala, “aku baru saja akan mencaritahu. Disini tidak aman, masuklah kedalam kamar, Mei Ying.”“Tapi aku ingin tahu apa yang—apa mungkin penyihir itu melarikan diri??”“Aku benar-benar tidak tahu,” Fen Lian mengedarkan pandangannya kesekeliling dan mendapati Mei Ying berjalan sendirian kearahnya, “dimana dayang Ahn? Kenapa kau datang kesi
Sebenarnya ada beberapa tingkatan dalam ilmu kebatinan yang kekuatannya hampir menyamai sihir. Orang yang memiliki ilmu kebatinan tingkat delapan keatas mampu memberikan efek sihir dengan ramuan dan jurus tertentu. Bahkan orang-orang seperti itu mampu mencapai puncak gunung hanya dalam waktu beberapa jam dan mengubah cuaca.Sedangkan mereka yang memiliki tingkat kebatinan dua sampai dengan lima, hanya bisa mengendalikan massa tubuh dan menggunakan tenaga dalam untuk kepentingan mereka sendiri seperti bertarung di udara, menyembuhkan penyakit umum, atau jika menemukan ramuan herbal yang bisa memperkuat kebatinan mereka, hal itu bermanfaat untuk membuka kuncian guna menguasai jurus khusus yang bisa menandingi orang-orang dengan ilmu kebatinan tingkat lima keatas.Xiao Ji sedang menerka-nerka, apakah Wang Li Fu berhasil menemukan Daun Baru, jenis tumbuhan obat yang bisa mempertahankan aliran qi dalam tubuh meski disekelilingnya terdapat mantra sihir. Ataukah dia
Li Fu berbalik menghadapnya lagi dan memperlihatkan senyumannya yang menawan. Tapi Xiao Ji tahu makna dibalik senyuman itu.“Apakah kau mencoba melakukan penawaran terhadapku sayang?”“Aku sedang membuat kesepakatan. Dan aku berjanji akan setia padamu asal kau menjamin keselamatan nyawaku.”“Sebenarnya apa yang kau takutkan?” Li Fu lalu mendekatinya sembari menyipitkan mata,”aku harus membuat tawaran yang mahal jika tahu kau bertingkah seperti pecundang seperti sekarang bukan?”“Nyawa dibayar dengan nyawa. Tidakkah itu cukup bagimu?” Xiao Ji menatapnya keheranan. Dia sudah menyerahkan dirinya pada Li Fu, apalagi yang bisa diusahakannya untuk memuaskan sifat bajingan yang mengalir didalam darah sang Putera Makhota?“Katakan alasannya agar aku bisa memutuskan akan melindungimu ataukah tidak.”Xiao Ji memandangnya remeh, “kau tak mampu bukan?”“Mung
Tak ada bedanya siang dan malam di kediaman Xiao Ji.Tempat tinggalnya itu begitu hening dan suram tanpa ada yang menjenguk sejak dia terbaring diatas tempat tidur dua hari yang lalu. Pelayan akan hanya menaruh makanan didepan pintu setelah Xiao Ji dapat mengunyah selain bubur. Tetapi dia tak keberatan dengan itu semua. Dua hari ini dia telah bermeditasi dan memulihkan aliran qi-nya meski dengan media yang sangat terbatas. Awalnya Xiao Ji tak percaya dengan racun yang menjalar keseluruh tubuhnya namun ketika ia mencoba memusatkan tenaga dalam untuk menghilang, bagian tubuhnya terasa remuk perlahan-lahan.Xiao Ji sedang bertanya-tanya racun apa yang sudah digunakan Li Fu untuk mencegah agar dirinya tak dapat menghilang secara kasat mata. Tetapi rupanya hal itu tak begitu penting sekarang, dia membuka lemari dan mengumpulkan semua pakaian yang dapat digunakannya untuk penyamaran.Pintu terbuka dan mengijinkan sinar mahatari masuk kedalam ruangan. Xiao Ji berhenti
Semua orang menduga Putera Mahkota akan membawa Xiao Ji ke hutan buangan kerajaan untuk diberikan hukuman lebih lanjut. Sementara ketiga adiknya menerka kalau sang Putera Mahkota akan membawanya pada pengadilan kerajaan. Tetapi kereta yang membawa mereka berdua tidak berjalan menuju dua tempat itu.Mereka berhenti disebuah rumah diatas puncak bukit, yang hampir semua perabotnya terbuat dari batu giok berkualitas tinggi. Dua orang pengawal menemui Li Fu begitu mereka tiba.“Ada yang bisa kami bantu, wahai Putera Mahkota?”Li Fu membalas hormat mereka, “apa orang sakti Mo Su Hei ada didalam?”Satu pengawal mengerjap, “anda sudah membuat janji sebelumnya?”“Belum. Ini terkait pemusnahan kebatinan seseorang. Overlord Zhao tidak bisa kutemui jadi kurasa salah satu muridnya mungkin bisa membantu.”Dua pengawal tersebut berdiskusi sebentar sebelum mereka mengijinkan Putera Mahkota masuk kedal
Baunya busuk sekali! Xiao Ji dengan enggan melepas semua pakaian pria tua yang melekat ditubuhnya bersama dengan kacamata tebal yang hampir saja membuatnya menabrak kereta andong milik Putera Mahkota. Dia membuang semua properti itu ketempat sampah dan mencium bau badannya sendiri. “Yaampun, rasanya seperti baru keluar dari kawah belerang.” keluhnya. Kepalanya mendongak dan ia melihat rumah besar didepan bertuliskan Rumah Kemujuran. Rumah Kemujuran? Xiao Ji mengerutkan dahi. Dia sudah berjalan selama kurang lebih satu kilo dan masih khawatir Putera Mahkota akan menemukannya. Maka tanpa pikir panjang Xiao Ji masuk ke rumah itu berharap menemukan bantuan sementara. Didalamnya terdapat wanita-wanita cantik yang memiliki kaki jenjang dan paras rupawan yang dibalut pakaian minim. Aroma memabukkan menyeruak dimana-mana. Dengan berjalan diantara mereka semua, Xiao Ji terlihat seperti itik buruk rupa diantara kumpulan angsa. Wajahnya kumel dan rambut panjangnya berantakan. Cukup membuat p
Baunya busuk sekali! Xiao Ji dengan enggan melepas semua pakaian pria tua yang melekat ditubuhnya bersama dengan kacamata tebal yang hampir saja membuatnya menabrak kereta andong milik Putera Mahkota. Dia membuang semua properti itu ketempat sampah dan mencium bau badannya sendiri. “Yaampun, rasanya seperti baru keluar dari kawah belerang.” keluhnya. Kepalanya mendongak dan ia melihat rumah besar didepan bertuliskan Rumah Kemujuran. Rumah Kemujuran? Xiao Ji mengerutkan dahi. Dia sudah berjalan selama kurang lebih satu kilo dan masih khawatir Putera Mahkota akan menemukannya. Maka tanpa pikir panjang Xiao Ji masuk ke rumah itu berharap menemukan bantuan sementara. Didalamnya terdapat wanita-wanita cantik yang memiliki kaki jenjang dan paras rupawan yang dibalut pakaian minim. Aroma memabukkan menyeruak dimana-mana. Dengan berjalan diantara mereka semua, Xiao Ji terlihat seperti itik buruk rupa diantara kumpulan angsa. Wajahnya kumel dan rambut panjangnya berantakan. Cukup membuat p
Semua orang menduga Putera Mahkota akan membawa Xiao Ji ke hutan buangan kerajaan untuk diberikan hukuman lebih lanjut. Sementara ketiga adiknya menerka kalau sang Putera Mahkota akan membawanya pada pengadilan kerajaan. Tetapi kereta yang membawa mereka berdua tidak berjalan menuju dua tempat itu.Mereka berhenti disebuah rumah diatas puncak bukit, yang hampir semua perabotnya terbuat dari batu giok berkualitas tinggi. Dua orang pengawal menemui Li Fu begitu mereka tiba.“Ada yang bisa kami bantu, wahai Putera Mahkota?”Li Fu membalas hormat mereka, “apa orang sakti Mo Su Hei ada didalam?”Satu pengawal mengerjap, “anda sudah membuat janji sebelumnya?”“Belum. Ini terkait pemusnahan kebatinan seseorang. Overlord Zhao tidak bisa kutemui jadi kurasa salah satu muridnya mungkin bisa membantu.”Dua pengawal tersebut berdiskusi sebentar sebelum mereka mengijinkan Putera Mahkota masuk kedal
Tak ada bedanya siang dan malam di kediaman Xiao Ji.Tempat tinggalnya itu begitu hening dan suram tanpa ada yang menjenguk sejak dia terbaring diatas tempat tidur dua hari yang lalu. Pelayan akan hanya menaruh makanan didepan pintu setelah Xiao Ji dapat mengunyah selain bubur. Tetapi dia tak keberatan dengan itu semua. Dua hari ini dia telah bermeditasi dan memulihkan aliran qi-nya meski dengan media yang sangat terbatas. Awalnya Xiao Ji tak percaya dengan racun yang menjalar keseluruh tubuhnya namun ketika ia mencoba memusatkan tenaga dalam untuk menghilang, bagian tubuhnya terasa remuk perlahan-lahan.Xiao Ji sedang bertanya-tanya racun apa yang sudah digunakan Li Fu untuk mencegah agar dirinya tak dapat menghilang secara kasat mata. Tetapi rupanya hal itu tak begitu penting sekarang, dia membuka lemari dan mengumpulkan semua pakaian yang dapat digunakannya untuk penyamaran.Pintu terbuka dan mengijinkan sinar mahatari masuk kedalam ruangan. Xiao Ji berhenti
Li Fu berbalik menghadapnya lagi dan memperlihatkan senyumannya yang menawan. Tapi Xiao Ji tahu makna dibalik senyuman itu.“Apakah kau mencoba melakukan penawaran terhadapku sayang?”“Aku sedang membuat kesepakatan. Dan aku berjanji akan setia padamu asal kau menjamin keselamatan nyawaku.”“Sebenarnya apa yang kau takutkan?” Li Fu lalu mendekatinya sembari menyipitkan mata,”aku harus membuat tawaran yang mahal jika tahu kau bertingkah seperti pecundang seperti sekarang bukan?”“Nyawa dibayar dengan nyawa. Tidakkah itu cukup bagimu?” Xiao Ji menatapnya keheranan. Dia sudah menyerahkan dirinya pada Li Fu, apalagi yang bisa diusahakannya untuk memuaskan sifat bajingan yang mengalir didalam darah sang Putera Makhota?“Katakan alasannya agar aku bisa memutuskan akan melindungimu ataukah tidak.”Xiao Ji memandangnya remeh, “kau tak mampu bukan?”“Mung
Sebenarnya ada beberapa tingkatan dalam ilmu kebatinan yang kekuatannya hampir menyamai sihir. Orang yang memiliki ilmu kebatinan tingkat delapan keatas mampu memberikan efek sihir dengan ramuan dan jurus tertentu. Bahkan orang-orang seperti itu mampu mencapai puncak gunung hanya dalam waktu beberapa jam dan mengubah cuaca.Sedangkan mereka yang memiliki tingkat kebatinan dua sampai dengan lima, hanya bisa mengendalikan massa tubuh dan menggunakan tenaga dalam untuk kepentingan mereka sendiri seperti bertarung di udara, menyembuhkan penyakit umum, atau jika menemukan ramuan herbal yang bisa memperkuat kebatinan mereka, hal itu bermanfaat untuk membuka kuncian guna menguasai jurus khusus yang bisa menandingi orang-orang dengan ilmu kebatinan tingkat lima keatas.Xiao Ji sedang menerka-nerka, apakah Wang Li Fu berhasil menemukan Daun Baru, jenis tumbuhan obat yang bisa mempertahankan aliran qi dalam tubuh meski disekelilingnya terdapat mantra sihir. Ataukah dia
Semua pengawal kerajaan di istana terjaga begitu mendapat titah dari sang Kaisar termasuk dayang dari para selir dan Ibu Suri sendiri. Dalam sekejap istana ramai seperti ada perayaan besar hanya karena seorang penyihir kecil yang melarikan diri. Tak terkecuali Fen Lian yang baru saja memasuki alam mimpi setelah memasuki kediamannya.Dia bergegas menghampiri Kaisar di pelataran istana utama, namun langkahnya terhenti karena Mei Ying lebih dulu menghadang jalannya.“Kakak Lian, apa yang terjadi?” tanya gadis itu diliputi kekhawatiran.Fen Lian menggelengkan kepala, “aku baru saja akan mencaritahu. Disini tidak aman, masuklah kedalam kamar, Mei Ying.”“Tapi aku ingin tahu apa yang—apa mungkin penyihir itu melarikan diri??”“Aku benar-benar tidak tahu,” Fen Lian mengedarkan pandangannya kesekeliling dan mendapati Mei Ying berjalan sendirian kearahnya, “dimana dayang Ahn? Kenapa kau datang kesi
Wah, pasti pangeran didepannya itu tak menyadari situasi yang sebenarnya terjadi, Xiao Ji yakin seratus persen.Tanpa repot-repot menikah pun Xiao Ji akan mati ditangan Feng Ying, itu adalah suatu kepastian yang tak dapat dihindarkan. Dia hanya dapat menghela napas frustasi ketika Li Fu menjabarkan semua alasan dan faktor yang dapat dipertimbangkan oleh Ayahnya jika dirinya dan Putra Mahkota menikah.Xiao Ji dapat merasakan aura disekitar mereka berubah mencekam, tepat saat Wang Ju Long menatap Xiao Ji penuh murka, “ini semua salahmu! Bisakah kau bayangkan betapa tidak beruntungnya aku jika mengangkatmu jadi menantu?”Tapi Kaisar juga tidak dapat mengingkari peraturan di negerinya sendiri, oleh karena itu dia dilanda bimbang. Apalagi sang Putra Mahkota membawa dua orang anak buahnya yang dapat dijadikan sebagai saksi atas kejadian ini.Pengadilan kerajaan selalu berlaku adil, Kaisar sekalipun tak bisa menyuapnya dengan mudah.&nbs
Li Fu sudah mendalami seluk beluk kekuatannya selama kurang lebih dari setengah tahun yang lalu.Ketika Kaisar yang Agung mengumumkan bahwa dirinya akan segera naik tahta dan memimpin kerajaan Xing Guang, ketika itu pula ia bertekad membenahi segala kekacauan yang mungkin akan terjadi pada awal masa kepemimpinannya nanti. Oleh karena itu dia melakukan meditasi dan berlatih selama tiga bulan lamanya di gunung Qingsheng bersama Wang Diwei guna meningkatkan ilmu kebatinan dan kungfunya. Tidak ada yang tahu apa yang sudah didapatkan oleh Li Fu disana, bahkan kedua orang tuanya sendiri. Tetapi Fen Lian memanggilnya lewat komunikasi satu arah agar ia turun gunung untuk melihat kekacauan yang terjadi didalam kerajaan. Mungkin juga Fen Lian berharap Li Fu dapat mengundang overlord Zhao terkait penyusupan di istana. Tetapi begitu melihat Xiao Ji yang tidak punya rasa takut bahkan setelah menghadapi kematian didepan matanya, ia merasa tertantang. Semua rencananya telah berubah hanya da
Semestinya Wang Ju Long bisa tidur nyenyak.Nyatanya ketika ia mengingat bahwa didalam istana terdapat seorang wanita dengan kekuatan sihir yang siapapun tak bisa menakarnya, ia bangkit dan mondar-mandir didalam kamar. Li Wei, sang istri, telah menaruh simpati karena suaminya itu terhitung cukup jarang khawatir terhadap sesuatu.“Apa yang kau khawatirkan?” tanyanya. Wang Ju Long berbalik dan menghela napas.“Apalagi? Aku berniat menelusuri penyebab mengapa gadis itu begitu mudahnya menerima nasib. Dia bahkan tak melawan sama sekali, apa ini masuk akal?”Setengah cangkir teh dia habiskan sebelum bicara lagi, “bagaimana jika besok akan ada yang datang lagi ke istana? Atau dia sengaja menjadi umpan bagi yang lain? Seharusnya aku tidak mendengarkan Fen Lian untuk meminta overlord Zhao ikut campur, dia sama sekali tak bisa diajak kerjasama.”“Kau tahu sendiri mengundang overlord tidak semudah yang kita kira. Dia