Betapa gaduhnya para anggota istana membicarakan Xiao Ji yang bersimpuh didepan Kaisar, mulai dari barisan pelayan, pasukan kerajaan, Ibu Suri dan juga para selir yang hadir disana. Angin yang mulanya hanya semilir perlahan-lahan berubah kencang hingga menjadi seperti badai. Helaian daun berguguran dan terlihat menghujani kerajaan. Semua orang sibuk mencari perlindungan dibawah atap-atap lorong balai yang menjalar disamping menuju alun-alun, meski tak setetes air pun jatuh dari langit. Hanya Kaisar dan para pasukannya tetap berdiri kokoh mengelilingi Xiao Ji, juga jenderal Lien Hua dan Wang Lu Han, Pangeran Kedua yang menatapnya dari atas sana.
“Apa ini salah satu kekuatanmu?” tanya Wang Ju Long menjalin jemarinya dibelakang pinggang. Jubah suteranya berkibar lembut.
Xiao Ji mengangguk.
“Apa kau marah karena sebentar lagi akan menemui ajalmu?”
Pandangan Xiao Ji turun pada daun-daun yang berserakan dibelakang Wang Ju Long. Meski sulit menebak pikirannya, Wang Ju Long bertaruh Xiao Ji sedang meratapi nasib.
“Siapa yang menyuruhmu mencelakai Jenderal?”
Mulut gadis didepannya bungkam. Bahkan tak sedikitpun memberikan reaksi terhadap pertanyaan Wang Ju Long.
“Jika kau tak menjawab, aku akan membuatmu merasakan kematian yang menyulitkan.”
Tiba-tiba Xiao Ji mendenguskan tawa, dia kembali mendongak, “aku tak keberatan. Ini adalah sumpah yang harus kujaga, dan aku setia pada kata-kataku, meski maut adalah ganjarannya.”
Sungguh berani gadis itu, kesabaran Wang Ju Long mulai diuji pada detik ini. Ilmu kebatinan yang dimiliki Xiao Ji hanya mencapai level tiga tetapi kesan jumawa yang diberikannya melebihi level lima. Tetap saja, Wang Ju Long tetap tak bisa memandang remeh Xiao Yu Ji sebab bagaimanapun, sihir yang ia punya mungkin lebih dari cukup untuk memporak-porandakan kerajaan semudah membalikkan telapak tangan.
Sebenarnya tidak juga. Xiao Ji sudah lama menghancurkan kerajaan jika yang dimaksud Wang Ju Long adalah seperti yang terlintas dipikirannya. Dia memang ambil resiko demi melindungi Yue Yin seorang diri.
“Baiklah. Penggal dia sekarang, dan buang kepalanya ke wilayah terlarang Jian Xing. Pastikan itu hancur dimakan serigala tanpa ada yang tersisa,” Wang Ju Long menurunkan pandangan pada tubuh Xiao Ji yang sebenarnya memiliki postur cukup bagus, “dan bakar tubuhnya sebelum matahari tenggelam. Abunya akan kita berikan pada overlord Zhao untuk mencegah reinkarnasi.”
“Baik, Yang Mulia!”
Segera, setelah perintah yang tedengar pilu itu dikumandangkan, Xiao Ji diseret mundur dari hadapan sang Kaisar dan pengawal yang lain mempersiapkan peralatan mematikan tersebut. Xiao Ji bahkan tak diijinkan bergerak karena titik akupunturnya dibekukan satu sekon setelah Kaisar menitah.
Xiao Ji adalah gadis yang cerdas dan banyak akal, tetapi menggunakan sihirnya pada saat seperti sekarang hanya akan mengundang lebih banyak resiko yang mengancam identitas sektenya. Feng Ying telah berkata, jika dia gagal dalam ujian akhir itu, maka tak banyak yang bisa dilakukan selain berjanji untuk menjaga Xiao Chen, adik sekaligus keluarga satu-satunya yang ia miliki. Lagipula ia tak meninggalkan apapun selain kenangannya yang pahit selama hidup.
Mulai terkenang olehnya paras-paras orang yang telah ia habisi semenjak bergabung dalam Yue Yin. Semua itu semata-mata demi syarat keberlangsungan sekte dan tujuan mereka menuju keabadian. Ketika ia mengedarkan pandangan kesekitar, telah siaga orang-orang yang mengawasi proses dirinya menuju alam baka. Wang Ju Long berdiri sekitar beberapa jengkal darinya dengan tatapan yang tak dapat diartikan.
Matahari bersinar cukup cerah hari itu, sangat disayangkan jika satu jiwa akan musnah secara sia-sia. Salah satu cara untuk mencegah reinkarnasi adalah dengan memisahkan kepala dan tubuh seseorang, dan abunya tidak diantar dalam doa tetapi diserahkan pada overlord untuk disimpan dalam suatu tempat yang tak bisa dijangkau dunia.
“Tunggu sebentar!”
Sebuah suara menghentikan kapak yang sudah terayun tinggi di udara. Xiao Ji membuka matanya untuk melihat siapa yang menginterupsi.
“Apakah dia akan mati dengan cara seperti ini?”
Xiao Ji mengenalinya. Dia adalah orang yang bersitatap dengannya beberapa waktu silam dari kejauhan, Wang Lu Han.
“Pangeran kedua. Mengganggu jalannya proses hukuman bagi penyusup adalah tindakan pelanggaran.” Wang Ju Long menoleh kearah putranya. Lu Han sepertinya tidak puas dengan keputusan sang Ayah sehingga dia berlutut untuk memberikan permintaan maaf, tetapi tetap melanjutkan bicaranya.
“Meskipun dia adalah anggota dari sekte Yue Yin bukankah tidak diperbolehkan menghilangkan nyawa seseorang begitu saja?”
“Dia sudah meracuni Jenderal Lien Hua. Menurutmu hukuman apa yang pantas untuknya selain dipenggal?”
Lu Han terdiam. Xiao Ji akan sangat bertepuk tangan jika pangeran yang satu itu berhasil menggagalkan hukumannya. Bahkan mungkin dia akan memberikan kelopak surga sebagai hadiah untuknya. Menjadi awet muda bukanlah tujuan hidup Xiao Ji. Dia hanya mendapatkannya secara cuma-cuma setelah menghabisi satu keluarga bangsawan terhormat di kota Wu Zhuan.
“Dia tampak begitu menyedihkan. Mungkin saja dia menyerahkan diri agar terbebas dari kemelut sekte Yue Yin yang mematikan.”
“Aku tanya, apa hukuman yang pantas untuknya?”
Lu Han masih belum menemukan jawaban yang tepat.
“Kita akan memanggil overlord Zhao untuk menghakiminya,” sebuah suara lagi muncul dari atas dan jubah cokelat tua berkibar sebelum menapak bumi, “bagaimana menurutmu, Ayah?”
Itu adalah Wang Fen Lian, pangeran ketiga di kerajaan Xing Guang.
Kaisar menghela napas pertanda ia mulai merasa terganggu, “apa kalian bersekongkol untuk mencoba menyelamatkannya?”
Mendengar itu, raut muka seorang wanita cantik yang berdiri disamping Jenderal Lien Hua berubah masam. Mei Ying adalah putri tunggal sang jenderal, dan dia wanita satu-satunya didalam kerajaan yang menerima begitu banyak perhatian dari para pangeran.
“Tentu kami tidak berani melakukannya. Aku hanya mengeluarkan pendapat sebagai sesama manusia.” Fen Lian berkata, menatap Xiao Ji dengan sorot yang lebih tajam jika dibandingkan dengan Kaisar atau Wang Lu Han.
Aura Fen Lian tampak lebih menakutkan daripada kakaknya ataupan sang Ayah. Xiao Ji menerawang dan menemukan tingkat kebatinannya ada pada level tiga. Dengan mendukung gagasan kakaknya barusan, Xiao Ji sungguh tak mengerti maksud dibalik perkataannya.
Diam-diam ia memutar bola matanya malas. Kenapa mereka harus repot-repot mengundang overlord Zhao hanya untuk mengirimnya ke alam baka?
Xiao Ji pernah bertemu dengannya beberapa kali, dan overlord Zhao benar-benar tidak memperhatikannya sama sekali seperti ia adalah rumput liar yang tak dibutuhkan tetapi juga tak berbahaya. Gadis itu bahkan berani bertaruh Kaisar hanya akan kena omel dari overlord Zhao karena mengganggu kebiasaannya memainkan seruling. Pada jam seperti sekarang, pria sakti itu akan menyesap teh bunga telang dipinggir danau sembari mendengarkan musik.
Pria yang aneh, pikir Xiao Ji saat itu.
“Bunuh saja aku sekarang, aku tidak keberatan, Yang Mulia.” Xiao Ji memutus telepati yang dilontar oleh ketiga pria dihadapannya. Rupanya dia benar-benar cari mati.
“Hai gadis kecil, apa kau tak sayang dengan nyawamu sama sekali? Bagaimana bisa kau terdengar seputus asa ini?” Lu Han melayangkan protes seolah dia adalah orang yang mengenal Xiao Ji sejak lama.
“Oh, apa seharusnya aku tertawa sambil berguling sekarang?”
Fen Lian mencemooh, “kau hanya terdengar semakin menyedihkan dengan berkata seperti itu. Kematian mungkin adalah jalan keluar bagimu. Tapi jelas kami tidak akan mengijinkan kau melarikan diri semudah itu.”
Ya ampun, Xiao Ji menghela napas. Apakah orang-orang didepannya itu tidak mengerti bahasa manusia?
“Aku tidak melarikan diri dari manapun. Ini adalah hukuman yang harus kuterima karena telah lancang mengusik kerajaan.”
Tentu Xiao Ji tidak akan membeberkan, apabila dia tak menerima hukuman dari Kaisar pun, dirinya akan tetap mati ditangan Feng Ying. Gagal melaksanakan tugas akan beresiko mengancam identitas. Maka sekte Yue Yin hanya memberikan dua pilihan; yaitu bunuh diri atau membiarkan dirinya dihabisi oleh sekte.
Pada kasusnya seperti sekarang, Xiao Ji merasa, mati ditangan Kaisar akan jauh lebih terhormat dibandingkan dengan membiarkan jiwanya musnah didalam sekte. Bagaimanapun juga, dia ingin mati dengan tenang tanpa pengaruh sihir.
“Kupikir, perkataan pangeran ketiga ada benarnya,” Wang Ju Long mengusap dagu,”bawa dia lagi ke ruang bawah tanah. Aku akan mencoba untuk menghubungi overlord Zhao.”
**
Semestinya Wang Ju Long bisa tidur nyenyak.Nyatanya ketika ia mengingat bahwa didalam istana terdapat seorang wanita dengan kekuatan sihir yang siapapun tak bisa menakarnya, ia bangkit dan mondar-mandir didalam kamar. Li Wei, sang istri, telah menaruh simpati karena suaminya itu terhitung cukup jarang khawatir terhadap sesuatu.“Apa yang kau khawatirkan?” tanyanya. Wang Ju Long berbalik dan menghela napas.“Apalagi? Aku berniat menelusuri penyebab mengapa gadis itu begitu mudahnya menerima nasib. Dia bahkan tak melawan sama sekali, apa ini masuk akal?”Setengah cangkir teh dia habiskan sebelum bicara lagi, “bagaimana jika besok akan ada yang datang lagi ke istana? Atau dia sengaja menjadi umpan bagi yang lain? Seharusnya aku tidak mendengarkan Fen Lian untuk meminta overlord Zhao ikut campur, dia sama sekali tak bisa diajak kerjasama.”“Kau tahu sendiri mengundang overlord tidak semudah yang kita kira. Dia
Li Fu sudah mendalami seluk beluk kekuatannya selama kurang lebih dari setengah tahun yang lalu.Ketika Kaisar yang Agung mengumumkan bahwa dirinya akan segera naik tahta dan memimpin kerajaan Xing Guang, ketika itu pula ia bertekad membenahi segala kekacauan yang mungkin akan terjadi pada awal masa kepemimpinannya nanti. Oleh karena itu dia melakukan meditasi dan berlatih selama tiga bulan lamanya di gunung Qingsheng bersama Wang Diwei guna meningkatkan ilmu kebatinan dan kungfunya. Tidak ada yang tahu apa yang sudah didapatkan oleh Li Fu disana, bahkan kedua orang tuanya sendiri. Tetapi Fen Lian memanggilnya lewat komunikasi satu arah agar ia turun gunung untuk melihat kekacauan yang terjadi didalam kerajaan. Mungkin juga Fen Lian berharap Li Fu dapat mengundang overlord Zhao terkait penyusupan di istana. Tetapi begitu melihat Xiao Ji yang tidak punya rasa takut bahkan setelah menghadapi kematian didepan matanya, ia merasa tertantang. Semua rencananya telah berubah hanya da
Wah, pasti pangeran didepannya itu tak menyadari situasi yang sebenarnya terjadi, Xiao Ji yakin seratus persen.Tanpa repot-repot menikah pun Xiao Ji akan mati ditangan Feng Ying, itu adalah suatu kepastian yang tak dapat dihindarkan. Dia hanya dapat menghela napas frustasi ketika Li Fu menjabarkan semua alasan dan faktor yang dapat dipertimbangkan oleh Ayahnya jika dirinya dan Putra Mahkota menikah.Xiao Ji dapat merasakan aura disekitar mereka berubah mencekam, tepat saat Wang Ju Long menatap Xiao Ji penuh murka, “ini semua salahmu! Bisakah kau bayangkan betapa tidak beruntungnya aku jika mengangkatmu jadi menantu?”Tapi Kaisar juga tidak dapat mengingkari peraturan di negerinya sendiri, oleh karena itu dia dilanda bimbang. Apalagi sang Putra Mahkota membawa dua orang anak buahnya yang dapat dijadikan sebagai saksi atas kejadian ini.Pengadilan kerajaan selalu berlaku adil, Kaisar sekalipun tak bisa menyuapnya dengan mudah.&nbs
Semua pengawal kerajaan di istana terjaga begitu mendapat titah dari sang Kaisar termasuk dayang dari para selir dan Ibu Suri sendiri. Dalam sekejap istana ramai seperti ada perayaan besar hanya karena seorang penyihir kecil yang melarikan diri. Tak terkecuali Fen Lian yang baru saja memasuki alam mimpi setelah memasuki kediamannya.Dia bergegas menghampiri Kaisar di pelataran istana utama, namun langkahnya terhenti karena Mei Ying lebih dulu menghadang jalannya.“Kakak Lian, apa yang terjadi?” tanya gadis itu diliputi kekhawatiran.Fen Lian menggelengkan kepala, “aku baru saja akan mencaritahu. Disini tidak aman, masuklah kedalam kamar, Mei Ying.”“Tapi aku ingin tahu apa yang—apa mungkin penyihir itu melarikan diri??”“Aku benar-benar tidak tahu,” Fen Lian mengedarkan pandangannya kesekeliling dan mendapati Mei Ying berjalan sendirian kearahnya, “dimana dayang Ahn? Kenapa kau datang kesi
Sebenarnya ada beberapa tingkatan dalam ilmu kebatinan yang kekuatannya hampir menyamai sihir. Orang yang memiliki ilmu kebatinan tingkat delapan keatas mampu memberikan efek sihir dengan ramuan dan jurus tertentu. Bahkan orang-orang seperti itu mampu mencapai puncak gunung hanya dalam waktu beberapa jam dan mengubah cuaca.Sedangkan mereka yang memiliki tingkat kebatinan dua sampai dengan lima, hanya bisa mengendalikan massa tubuh dan menggunakan tenaga dalam untuk kepentingan mereka sendiri seperti bertarung di udara, menyembuhkan penyakit umum, atau jika menemukan ramuan herbal yang bisa memperkuat kebatinan mereka, hal itu bermanfaat untuk membuka kuncian guna menguasai jurus khusus yang bisa menandingi orang-orang dengan ilmu kebatinan tingkat lima keatas.Xiao Ji sedang menerka-nerka, apakah Wang Li Fu berhasil menemukan Daun Baru, jenis tumbuhan obat yang bisa mempertahankan aliran qi dalam tubuh meski disekelilingnya terdapat mantra sihir. Ataukah dia
Li Fu berbalik menghadapnya lagi dan memperlihatkan senyumannya yang menawan. Tapi Xiao Ji tahu makna dibalik senyuman itu.“Apakah kau mencoba melakukan penawaran terhadapku sayang?”“Aku sedang membuat kesepakatan. Dan aku berjanji akan setia padamu asal kau menjamin keselamatan nyawaku.”“Sebenarnya apa yang kau takutkan?” Li Fu lalu mendekatinya sembari menyipitkan mata,”aku harus membuat tawaran yang mahal jika tahu kau bertingkah seperti pecundang seperti sekarang bukan?”“Nyawa dibayar dengan nyawa. Tidakkah itu cukup bagimu?” Xiao Ji menatapnya keheranan. Dia sudah menyerahkan dirinya pada Li Fu, apalagi yang bisa diusahakannya untuk memuaskan sifat bajingan yang mengalir didalam darah sang Putera Makhota?“Katakan alasannya agar aku bisa memutuskan akan melindungimu ataukah tidak.”Xiao Ji memandangnya remeh, “kau tak mampu bukan?”“Mung
Tak ada bedanya siang dan malam di kediaman Xiao Ji.Tempat tinggalnya itu begitu hening dan suram tanpa ada yang menjenguk sejak dia terbaring diatas tempat tidur dua hari yang lalu. Pelayan akan hanya menaruh makanan didepan pintu setelah Xiao Ji dapat mengunyah selain bubur. Tetapi dia tak keberatan dengan itu semua. Dua hari ini dia telah bermeditasi dan memulihkan aliran qi-nya meski dengan media yang sangat terbatas. Awalnya Xiao Ji tak percaya dengan racun yang menjalar keseluruh tubuhnya namun ketika ia mencoba memusatkan tenaga dalam untuk menghilang, bagian tubuhnya terasa remuk perlahan-lahan.Xiao Ji sedang bertanya-tanya racun apa yang sudah digunakan Li Fu untuk mencegah agar dirinya tak dapat menghilang secara kasat mata. Tetapi rupanya hal itu tak begitu penting sekarang, dia membuka lemari dan mengumpulkan semua pakaian yang dapat digunakannya untuk penyamaran.Pintu terbuka dan mengijinkan sinar mahatari masuk kedalam ruangan. Xiao Ji berhenti
Semua orang menduga Putera Mahkota akan membawa Xiao Ji ke hutan buangan kerajaan untuk diberikan hukuman lebih lanjut. Sementara ketiga adiknya menerka kalau sang Putera Mahkota akan membawanya pada pengadilan kerajaan. Tetapi kereta yang membawa mereka berdua tidak berjalan menuju dua tempat itu.Mereka berhenti disebuah rumah diatas puncak bukit, yang hampir semua perabotnya terbuat dari batu giok berkualitas tinggi. Dua orang pengawal menemui Li Fu begitu mereka tiba.“Ada yang bisa kami bantu, wahai Putera Mahkota?”Li Fu membalas hormat mereka, “apa orang sakti Mo Su Hei ada didalam?”Satu pengawal mengerjap, “anda sudah membuat janji sebelumnya?”“Belum. Ini terkait pemusnahan kebatinan seseorang. Overlord Zhao tidak bisa kutemui jadi kurasa salah satu muridnya mungkin bisa membantu.”Dua pengawal tersebut berdiskusi sebentar sebelum mereka mengijinkan Putera Mahkota masuk kedal
Baunya busuk sekali! Xiao Ji dengan enggan melepas semua pakaian pria tua yang melekat ditubuhnya bersama dengan kacamata tebal yang hampir saja membuatnya menabrak kereta andong milik Putera Mahkota. Dia membuang semua properti itu ketempat sampah dan mencium bau badannya sendiri. “Yaampun, rasanya seperti baru keluar dari kawah belerang.” keluhnya. Kepalanya mendongak dan ia melihat rumah besar didepan bertuliskan Rumah Kemujuran. Rumah Kemujuran? Xiao Ji mengerutkan dahi. Dia sudah berjalan selama kurang lebih satu kilo dan masih khawatir Putera Mahkota akan menemukannya. Maka tanpa pikir panjang Xiao Ji masuk ke rumah itu berharap menemukan bantuan sementara. Didalamnya terdapat wanita-wanita cantik yang memiliki kaki jenjang dan paras rupawan yang dibalut pakaian minim. Aroma memabukkan menyeruak dimana-mana. Dengan berjalan diantara mereka semua, Xiao Ji terlihat seperti itik buruk rupa diantara kumpulan angsa. Wajahnya kumel dan rambut panjangnya berantakan. Cukup membuat p
Semua orang menduga Putera Mahkota akan membawa Xiao Ji ke hutan buangan kerajaan untuk diberikan hukuman lebih lanjut. Sementara ketiga adiknya menerka kalau sang Putera Mahkota akan membawanya pada pengadilan kerajaan. Tetapi kereta yang membawa mereka berdua tidak berjalan menuju dua tempat itu.Mereka berhenti disebuah rumah diatas puncak bukit, yang hampir semua perabotnya terbuat dari batu giok berkualitas tinggi. Dua orang pengawal menemui Li Fu begitu mereka tiba.“Ada yang bisa kami bantu, wahai Putera Mahkota?”Li Fu membalas hormat mereka, “apa orang sakti Mo Su Hei ada didalam?”Satu pengawal mengerjap, “anda sudah membuat janji sebelumnya?”“Belum. Ini terkait pemusnahan kebatinan seseorang. Overlord Zhao tidak bisa kutemui jadi kurasa salah satu muridnya mungkin bisa membantu.”Dua pengawal tersebut berdiskusi sebentar sebelum mereka mengijinkan Putera Mahkota masuk kedal
Tak ada bedanya siang dan malam di kediaman Xiao Ji.Tempat tinggalnya itu begitu hening dan suram tanpa ada yang menjenguk sejak dia terbaring diatas tempat tidur dua hari yang lalu. Pelayan akan hanya menaruh makanan didepan pintu setelah Xiao Ji dapat mengunyah selain bubur. Tetapi dia tak keberatan dengan itu semua. Dua hari ini dia telah bermeditasi dan memulihkan aliran qi-nya meski dengan media yang sangat terbatas. Awalnya Xiao Ji tak percaya dengan racun yang menjalar keseluruh tubuhnya namun ketika ia mencoba memusatkan tenaga dalam untuk menghilang, bagian tubuhnya terasa remuk perlahan-lahan.Xiao Ji sedang bertanya-tanya racun apa yang sudah digunakan Li Fu untuk mencegah agar dirinya tak dapat menghilang secara kasat mata. Tetapi rupanya hal itu tak begitu penting sekarang, dia membuka lemari dan mengumpulkan semua pakaian yang dapat digunakannya untuk penyamaran.Pintu terbuka dan mengijinkan sinar mahatari masuk kedalam ruangan. Xiao Ji berhenti
Li Fu berbalik menghadapnya lagi dan memperlihatkan senyumannya yang menawan. Tapi Xiao Ji tahu makna dibalik senyuman itu.“Apakah kau mencoba melakukan penawaran terhadapku sayang?”“Aku sedang membuat kesepakatan. Dan aku berjanji akan setia padamu asal kau menjamin keselamatan nyawaku.”“Sebenarnya apa yang kau takutkan?” Li Fu lalu mendekatinya sembari menyipitkan mata,”aku harus membuat tawaran yang mahal jika tahu kau bertingkah seperti pecundang seperti sekarang bukan?”“Nyawa dibayar dengan nyawa. Tidakkah itu cukup bagimu?” Xiao Ji menatapnya keheranan. Dia sudah menyerahkan dirinya pada Li Fu, apalagi yang bisa diusahakannya untuk memuaskan sifat bajingan yang mengalir didalam darah sang Putera Makhota?“Katakan alasannya agar aku bisa memutuskan akan melindungimu ataukah tidak.”Xiao Ji memandangnya remeh, “kau tak mampu bukan?”“Mung
Sebenarnya ada beberapa tingkatan dalam ilmu kebatinan yang kekuatannya hampir menyamai sihir. Orang yang memiliki ilmu kebatinan tingkat delapan keatas mampu memberikan efek sihir dengan ramuan dan jurus tertentu. Bahkan orang-orang seperti itu mampu mencapai puncak gunung hanya dalam waktu beberapa jam dan mengubah cuaca.Sedangkan mereka yang memiliki tingkat kebatinan dua sampai dengan lima, hanya bisa mengendalikan massa tubuh dan menggunakan tenaga dalam untuk kepentingan mereka sendiri seperti bertarung di udara, menyembuhkan penyakit umum, atau jika menemukan ramuan herbal yang bisa memperkuat kebatinan mereka, hal itu bermanfaat untuk membuka kuncian guna menguasai jurus khusus yang bisa menandingi orang-orang dengan ilmu kebatinan tingkat lima keatas.Xiao Ji sedang menerka-nerka, apakah Wang Li Fu berhasil menemukan Daun Baru, jenis tumbuhan obat yang bisa mempertahankan aliran qi dalam tubuh meski disekelilingnya terdapat mantra sihir. Ataukah dia
Semua pengawal kerajaan di istana terjaga begitu mendapat titah dari sang Kaisar termasuk dayang dari para selir dan Ibu Suri sendiri. Dalam sekejap istana ramai seperti ada perayaan besar hanya karena seorang penyihir kecil yang melarikan diri. Tak terkecuali Fen Lian yang baru saja memasuki alam mimpi setelah memasuki kediamannya.Dia bergegas menghampiri Kaisar di pelataran istana utama, namun langkahnya terhenti karena Mei Ying lebih dulu menghadang jalannya.“Kakak Lian, apa yang terjadi?” tanya gadis itu diliputi kekhawatiran.Fen Lian menggelengkan kepala, “aku baru saja akan mencaritahu. Disini tidak aman, masuklah kedalam kamar, Mei Ying.”“Tapi aku ingin tahu apa yang—apa mungkin penyihir itu melarikan diri??”“Aku benar-benar tidak tahu,” Fen Lian mengedarkan pandangannya kesekeliling dan mendapati Mei Ying berjalan sendirian kearahnya, “dimana dayang Ahn? Kenapa kau datang kesi
Wah, pasti pangeran didepannya itu tak menyadari situasi yang sebenarnya terjadi, Xiao Ji yakin seratus persen.Tanpa repot-repot menikah pun Xiao Ji akan mati ditangan Feng Ying, itu adalah suatu kepastian yang tak dapat dihindarkan. Dia hanya dapat menghela napas frustasi ketika Li Fu menjabarkan semua alasan dan faktor yang dapat dipertimbangkan oleh Ayahnya jika dirinya dan Putra Mahkota menikah.Xiao Ji dapat merasakan aura disekitar mereka berubah mencekam, tepat saat Wang Ju Long menatap Xiao Ji penuh murka, “ini semua salahmu! Bisakah kau bayangkan betapa tidak beruntungnya aku jika mengangkatmu jadi menantu?”Tapi Kaisar juga tidak dapat mengingkari peraturan di negerinya sendiri, oleh karena itu dia dilanda bimbang. Apalagi sang Putra Mahkota membawa dua orang anak buahnya yang dapat dijadikan sebagai saksi atas kejadian ini.Pengadilan kerajaan selalu berlaku adil, Kaisar sekalipun tak bisa menyuapnya dengan mudah.&nbs
Li Fu sudah mendalami seluk beluk kekuatannya selama kurang lebih dari setengah tahun yang lalu.Ketika Kaisar yang Agung mengumumkan bahwa dirinya akan segera naik tahta dan memimpin kerajaan Xing Guang, ketika itu pula ia bertekad membenahi segala kekacauan yang mungkin akan terjadi pada awal masa kepemimpinannya nanti. Oleh karena itu dia melakukan meditasi dan berlatih selama tiga bulan lamanya di gunung Qingsheng bersama Wang Diwei guna meningkatkan ilmu kebatinan dan kungfunya. Tidak ada yang tahu apa yang sudah didapatkan oleh Li Fu disana, bahkan kedua orang tuanya sendiri. Tetapi Fen Lian memanggilnya lewat komunikasi satu arah agar ia turun gunung untuk melihat kekacauan yang terjadi didalam kerajaan. Mungkin juga Fen Lian berharap Li Fu dapat mengundang overlord Zhao terkait penyusupan di istana. Tetapi begitu melihat Xiao Ji yang tidak punya rasa takut bahkan setelah menghadapi kematian didepan matanya, ia merasa tertantang. Semua rencananya telah berubah hanya da
Semestinya Wang Ju Long bisa tidur nyenyak.Nyatanya ketika ia mengingat bahwa didalam istana terdapat seorang wanita dengan kekuatan sihir yang siapapun tak bisa menakarnya, ia bangkit dan mondar-mandir didalam kamar. Li Wei, sang istri, telah menaruh simpati karena suaminya itu terhitung cukup jarang khawatir terhadap sesuatu.“Apa yang kau khawatirkan?” tanyanya. Wang Ju Long berbalik dan menghela napas.“Apalagi? Aku berniat menelusuri penyebab mengapa gadis itu begitu mudahnya menerima nasib. Dia bahkan tak melawan sama sekali, apa ini masuk akal?”Setengah cangkir teh dia habiskan sebelum bicara lagi, “bagaimana jika besok akan ada yang datang lagi ke istana? Atau dia sengaja menjadi umpan bagi yang lain? Seharusnya aku tidak mendengarkan Fen Lian untuk meminta overlord Zhao ikut campur, dia sama sekali tak bisa diajak kerjasama.”“Kau tahu sendiri mengundang overlord tidak semudah yang kita kira. Dia