Share

Menyenangkan Aluna

Pintu rumah kubuka, Aluna dengan cepat berlari menuju kamar. Es krim yang sempat dibeli ia abaikan. Dia merajuk.

Aku melangkah gontai menuju dapur. Dua buah es krim yang sudah mencair kumasukkan ke freezer. Tak lupa memutar tombol pendingin agar es itu kembali membeku. Meski aku tak begitu yakin.

Bunyi notifikasi menyentakku. Sebuah pesan masuk di aplikasi berwarna hijau. Aku rogoh benda pipih yang ada di saku gamis. Sudut bibir tertarik ke atas kala melihat nama Satriya di layar ponsel.

[Mama mau dibelikan apa?]

Sebuah perhatian yang mampu menghilangkan rasa bimbang yang mendera. Setidaknya Satriya tahu aku sedang tak baik-baik saja.

[Cepat pulang, Aluna merajuk, Yang. Dia tahu aku tengah mengandung.]

Ponsel kembali aku letakkan di atas meja. Perlahan aku berjalan ke lantai atas, menuju kamar Aluna. Sepanjang jalan aku rangkai kata agar hatinya tak terluka. Kenyataan ini memang menakutkan untuknya. Namun tak mungkin kututup terlalu lama.

"Mama boleh masuk, Lun?"

Hening, tak ada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status