Share

38. Menggapai Secercah Harapan

“Apa maksudmu di vila Biyan ada penguntit?”

“Kami belum tahu siapa pelakunya, tapi kamera-kamera yang ditemukan di sana agak… mencurigakan. Kayak yang sering dipasang diam-diam di kamar hotel.”

“Terus, Biyan minta bantuan apa lagi sama kalian?”

“Cuma nyisir ruangan sebentar, terus balik lagi ke vila.” Terdengar ada jeda di ujung telepon. “Randy sempet bilang, kayaknya ponsel Biyan diblokir dari akses internet. Soalnya kamera-kamera itu cuma bisa bekerja kalau ada Wifi.”

Punggung Adisti merosot setelah mendengar laporan Batara. Pantas saja suaminya meminta bantuan tersebut, dia menemukan kamera penguntit di berbagai ruangan. Lantas, siapa pelakunya? Apa juga yang akan mereka lakukan pada hasil rekaman yang didapatkan?

Seketika, tubuhnya bergidik kala mengingat momen-momen intim yang dilakukannya bersama Biyan. Semoga saja kamera itu tak mengarah ke tempat mereka beradu kasih.

“Dis, aku udah beres, nih!” Chelsea keluar dari penatu sambil membawa kantung berisi pakaian. “Kamu katanya mau
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status