Share

43. Kunjungan ke Rumah Sakit

“Dari mana kamu dapat kabar itu, Adisti? Siapa yang memberitahumu?”

“Aku—” Perempuan itu mengusap wajahnya. “Aku enggak sengaja dengar percakapan antara orangtua kita. Mereka kayaknya masih di hotel tempat ayahku menginap.”

Ternyata ke sana Salma pergi. Namun, untuk apa pula dia menemui ayah Adisti di hotel alih-alih rumah sakit?

“Apa kamu mendengar semua isi percakapan mereka?” Menilai dari kabar yang disampaikan istrinya, Biyan ragu mereka membicarakan kondisi kesehatan yang dialaminya.

“Hanya sepotong-sepotong,” sahut Adisti dengan suara bergetar. “Awalnya, yang kutangkap hanya ayahku yang mempermasalahkan sikap ibumu padaku. Terus tiba-tiba mereka… menyinggung sesuatu yang terjadi si masa lalu.”

Kedua alis Biyan bertaut. “Masa lalu?”

“Ya, aku sendiri enggak bisa menyimpulkan semuanya karena terlalu kaget.” Adisti mengambil tisu di ujung meja bar. “Ayahku bilang tentang sakit hati, lalu ibumu mengeluhkan sikapnya, sampai ada ucapan aku tetap anak ayahku walau enggak sedarah….

“Juju
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status