Share

Bab 86

Bukannya menjawab, Adi malah melihatku dengan sebelah alis yang terangkat. Gelas kopi dari tangannya belum terlepas, ia kembali menyeruput minuman itu dengan masih melirikku.

"Kenapa?" ujarku dengan menahan senyum.

"Pura-pura," cetusnya membuat mata ini melirik ke atas, bawah, serta kanan dan kiri.

"Pura-pura apa? Aku nanya, ada apa kamu ke sini? Jawaban, kok enggak pasti." Aku menekuk wajah seraya bersidekap dada.

Adi menyimpan gelas ke meja. Ia memundurkan tubuh, lalu bersandar pada kursi roda yang ia duduki. Kedua tangannya saling bertautan dengan pandangan masih ke arahku. Ada senyum yang terukir dari bibir itu. Meskipun tipis, tapi jelas terlihat olehku.

Beberapa saat suasana kembali hening, tapi pandangan Adi tidak berpaling. Aku yang diperhatikan merasa salah tingkah hingga telapak tangan menjadi basah.

Ingin beranjak, tapi dia belum mengatakan tujuannya datang ke sini. Jika ditunggu, malah membuat harapanku semakin menggebu. Menginginkan dia tetap mempertahankanku.

"Di.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Elda Trisia
smga tanpa rintangan menuju halal
goodnovel comment avatar
Ni nyoman Sukarti
semoga dilancarkan sampai ke pelaminannya.... tanks author......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status