Share

Bab 138

"Bicara saja, Al. Kita jujur-jujuran di sini. Biar lebih enak dan bisa saling memahami karakter satu sama lain. Kita keluarga di sini," ujar Papa Gun lagi.

Aku menarik napas dalam-dalam, lalu mengembuskannya perlahan. Kembali mata ini melirik Tante Ayu yang masih menatapku remeh.

"Sebenarnya, Alina tidak sama sekali sakit hati dengan ucapan Tante, tapi ... memang kata-kata Tante sangat mencerminkan kedudukan Tante sebagai seorang wanita."

"Maksudmu?" ujar Tante Ayu cepat.

Papa menahan Tante Ayu untuk tidak bertanya dulu sebelum aku selesai bicara.

"Menurut saya, wanita terhormat tidak akan merendahkan wanita lainnya. Mau dia statusnya lajang, janda, maupun istri kedua. Tiga status itu punya alasan masing-masing kenapa seorang wanita berada dalam posisi tersebut. Jika harus memilih, tentulah saya sebagai wanita, atau wanita-wanita di penjuru negeri ini akan memilih sebagai seorang istri yang baik untuk suaminya. Namun ...."

Aku menjeda ucapanku dengan menarik napas lagi dan memperb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ni nyoman Sukarti
hebat Adi dan al... saling melengkapi.... siapa dulu author nya.....cerita yg menarik penuh spirit dan edukasi... sukses ya author, dan tetap semangat ............
goodnovel comment avatar
Kamariah Ahmad
Padan muka Tante Ayu.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status