Share

Bab 118

"Ah, rasanya penatku hilang seketika jika sudah diunyel-unyel sama istri," cetus Adi membuatku melebarkan mata.

"Aku mijit, ya bukan unyel-unyel tubuhmu." Aku menepuk pundak Adi yang sedari beberapa menit yang lalu aku pijat.

Pria itu tertawa lebar membuat gadis kecil yang sedang memijit kaki Adi ikut tertawa.

Papa Gun sudah pulang sejak satu jam yang lalu. Semua tanda tanya tentang dia, sudah terjawab. Rasa ragu pun seketika hilang begitu saja saat tahu siapa wanita yang ditaksir mertuaku itu.

Apalagi, tadi aku sempat menelepon Mama untuk menanyakan wanita bernama Indah Nurjanah yang disebutkan Papa. Dan Mama membenarkan jika wanita itu memang pengelola panti asuhan An-Nur, bukan Indah Soraya si mantan mertua.

"Sudah, Mas? Tanganku pegal, nih." Aku merajuk seraya merengut manja. Padahal, belum ada lima belas menit tanganku bermain di pundak Adi.

"Baru juga sebentar, Al. Pengen nambah," tutur Adi mengambil tanganku, lalu disimpannya di pundak dia.

"Nanti aja lanjutin, aku peng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ni nyoman Sukarti
thanks ya thor, tidak sabar menunggu lanjutannya, ceritanya bagus ............
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status