Share

Bab 117

"Namanya Indah, Papa menyukainya sejak lama, tapi ragu untuk mengutarakan perasaan ini padanya. Apalagi, kamu yang belum mendapatkan pendamping pada saat itu. Sekarang, kamu sudah punya pasangan, teman hidup yang kamu idamkan. Jadi ... boleh, dong Papa menikah?"

"Tidak boleh!"

"Tidak boleh!"

Aku dan Adi berseru bersamaan. Setelahnya, kami saling pandang menyadari ucapan yang terlontar, dan pasti membuat pria di depan kami kecewa.

Papa Gun mengangguk-anggukkan kepalanya seraya tangan yang mengusap wajah dengan lesu.

"Ya, tak apa. Mungkin Papa memang ditakdirkan hidup sendiri sampai akhir hidup nanti," ucapnya kemudian.

Setelah drama ikan goreng yang menggigit jari Saffa, kami langsung menikmati hidangan yang ada di meja makan itu. Makan bersama, seraya bercengkrama menggoda putriku yang tadi jadi perhatian.

Usai makan, kami kembali ke ruang tengah untuk berbincang serius. Di mana, Papa Gun kembali mengutarakan keinginannya untuk menikah.

Jawaban yang kami berikan sungguh me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Kamariah Ahmad
Dah nak menghakhiri zaman dudanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status