Share

Bab 17. Lamaran

Aku tetap belum puas dengan keputusan Ibu meski aku terpaksa harus menerimanya. Pikiranku masih melayang-layang soal Angga yang kini menggantikanku mengelola usaha keluarga kami.

“Aku harus mencari bukti jika Angga telah memperdaya Ibuku! Tapi bagaimana caranya?” Aku menggigit jari telunjuk sambil mencari ide supaya dugaanku mengenai Angga benar.

Drtt

Ponselku berdering panggilan dari Mas Bagas. Entah kenapa lagi dengannya, selalu menghubungiku disaat yang tidak tepat. Aku tolak saja panggilan darinya. Lebih baik aku menghubungi Aldo.

Aneh sekali, panggilanku tidak terjawab olehnya. Bahkan pesan yang aku kirim juga tidak dibaca. Ah, mungkin dia sedang sibuk atau sedang di jalan.

Jenuh juga di rumah tanpa aktivitas apapun mulai hari ini. Biasanya aku akan memantau semua perkembangan dari manajer yang aku tugaskan di setiap cabang.

Berguling di ranjang sebentar membuat badanku sakit semua. Sebenarnya ini kesempatanku untuk berkunjung ke asrama, namun saat ini tidak tepat untuk berkunjun
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status