Logan melupakan sesuatu. Dia lupa jika Valerie akan pergi ke bar saat malam. Hal itu membuatnya tidak bisa langsung menunjukkan dirinya karena setelah mengantar anak-anaknya pulang, Valerie langsung pergi.Lagi-lagi harus menunggu. Rasanya sangat menjengkelkan tapi itu kesalahannya karena dia selalu menunggu momen yang tepat. Dia juga tidak bisa menemui Putra dan putrinya begitu saja tanpa adanya Valerie.Logan terpaksa menunggu. Kali ini kesabarannya benar-benar diuji. Beruntungnya dia sudah mendapatkan sebuah hotel jadi dia dapat menyimpan barang-barangnya dan dapat beristirahat.Dia akan pergi ke bar saat malam tiba tapi dia hanya akan memantau dan tidak akan mengagetkan Valerie. Dia akan menemui Valerie nanti saat Valerie sudah berada di rumahnya. Dengan demikian, Valerie tidak akan bisa lari apalagi mengelak.Valerie tidak menyadari jika Logan sedang mengawasi dirinya. Dia memang begitu waspada tapi dia tidak melihat pria itu.Dia melakukan pekerjaannya dengan begitu baik. Malam
“Mommy!” Teriakan anak-anak mengejutkan Logan yang tertidur di sofa. Pria itu beranjak dengan terburu-buru. Derap langkah kaki kecil terdengar lalu disusul dengan suara pintu yang dibuka.“Mommy!” Paul dan Amanda masuk ke dalam kamar ibunya. Mereka memastikan apakah ibu mereka sudah kembali atau belum dan begitu melihat ibu mereka masih tidur tentu saja membuat Paul dan Amanda begitu senang.“Mommy!” mereka kembali berteriak dan melompat ke atas ranjang.“Oh, Tuhan!” Valerie berteriak karena Putra dan putrinya melompat ke atas tubuhnya. Dia ingin marah tapi pelukan mereka dan ciuman yang dia dapatkan di pipi membuat amarahnya hilang seketika.“Kami kira Mommy tidak akan pulang. Kami sudah sangat takut, Mommy,” ucap putranya.“Benar, Mommy. Tadinya Kami ingin menunggu sampai Mommy pulang tapi kami sudah tidak bisa menahan rasa kantuk lagi,” ucap putrinya pula.“Kalian berdua tidak perlu melakukan hal itu. Mommy sudah kembali sekarang jadi tenanglah,” Valerie mengusap kepala mereka ber
Anak-anak masih bersembunyi di bawah selimut. Logan melangkah menghampiri mereka. Suara langkah kakinya yang mendekat membuat putra dan putrinya meringkuk lebih dalam.Mereka ingin mengintip tapi mereka tidak berani melakukannya. Mereka juga ingin memanggil ibu mereka tapi tidak ada yang berani bersuara. Paul dan Amanda seperti enggan untuk bertemu dengan ayah mereka.“Bagaimana ini, Kakak?” tanya Amanda sambil berbisik.“Sst, jangan bersuara. Kita biarkan saja. Nanti Daddy pasti akan pergi dengan sendirinya!” ucapan mereka dapat didengar oleh Logan.Logan duduk di sisi ranjang. Putrinya berteriak ketika merasakan hal itu. Amanda menutup mulutnya rapat setelah teriakan kecil yang dia lakukan.“Apa tidak ada yang mau keluar dan menemui Daddy?” Karena Valerie tak menyangkal itu berarti mereka berdua memanglah Putra dan putrinya.“Kami tidak memiliki Daddy!” Teriak Paul. Karena Amanda tidak diterima jadi dia juga tidak mau bersama dengan ayahnya.“Keluarlah. Bagaimana jika kita membicar
Logan memandangi Putra dan putrinya yang sedang menikmati sarapan. Dia diabaikan oleh mereka. Melihat ke arahnya saja Paul dan Amanda tidak mau. Kedua anak itu seperti menganggap ayah mereka tidak ada.Mereka bersikap seperti biasanya. Mereka juga melakukan kegiatan seperti biasanya tapi tidak satu kali pun mereka melihat ke arah ayah mereka yang duduk tidak jauh.Logan semakin merasa sedih. Dia seolah tidak berarti dan keberadaannya seperti tak diperlukan. Mereka sudah terlihat bahagia tanpa adanya dirinya. Bukankah sekarang dia terlihat seperti pecundang di antara mereka?“Mommy, apa dia akan terus berada di rumah?” Tanya Paul. Yang dia maksud tentu saja ayahnya.“Tidak boleh memanggil seperti itu. Tidak sopan.”“Tapi kami tidak suka dengannya, Mommy. Kapan Daddy akan pergi?” Tanya putrinya.“Entahlah. Mommy rasa dia tidak akan Cepat pergi karena dia datang untuk bertemu dengan kalian.”“Kami sudah bertemu, lalu apalagi yang Daddy tunggu? Kenapa dia tidak juga pergi?” “Paul. Kenap
Logan berdiri di sebuah toko mainan. Dia berencana membelikan mainan untuk putra dan putrinya. Mungkin saja dia dapat mengambil simpati mereka dengan mainan tersebut tapi dia tidak tahu mainan apa yang disukai oleh Putra dan putrinya. Dia sudah berdiri begitu lama sambil memperhatikan beberapa boneka tapi dia belum juga mengambil keputusan. Mainan apa yang disukai oleh anak perempuan dan apa yang disukai oleh anak laki-laki? Seharusnya dia bertanya pada Valerie terlebih dahulu tapi sepertinya Valerie tidak akan memberitahu mengingat Valerie ingin dia yang berusaha sendiri. Logan melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan. Sebentar lagi putra dan putrinya akan pulang sekolah. Dia harus segera memutuskan, mainan apa yang harus dia belikan untuk mereka. Sebuah boneka beruang yang berukuran besar, menjadi pilihan. Dia harap putrinya akan suka. Dia juga membelikan mainan untuk anak laki-laki dan dia juga berharap putranya menyukai mainan itu. Mulai sekarang dia harus banyak bela
Semakin melihat kebersamaan mereka, Logan semakin merasa tak berguna. Mereka memang sedang bersama tapi dia seperti tidak bersama dengan mereka. Valerie berjalan di depan, bersama putra dan putri mereka.Mereka membicarakan hal yang menyenangkan. Mereka pun tertawa bersama tapi dia tak ada bagian di dalam kebersamaan. Walau mereka begitu dekat, tapi mereka terasa begitu jauh.Logan sangat ingin menghampiri istri dan kedua anaknya tapi dia takut mengganggu kebersamaan mereka. Dia hanya bisa mengikuti mereka saja dan berharap dia dapat bergabung dengan mereka.“Mommy,” Amanda menarik tangan ibunya. Dia melihat ke belakang sebentar dan setelah itu dia berjalan dengan cepat.“Ada apa, Amanda? Apa kau menginginkan sesuatu?”“Tidak,” dalam hatinya ada sedikit perasaan iba pada ayahnya yang mereka acuhkan sedari tadi.“Lalu kau mau apa? Katakan saja, Mommy akan membelikannya.”“Kenapa Daddy mengikuti kita terus, Mommy. Kenapa Daddy tidak pulang ke rumahnya saja?”“Dia datang karena dia in
“Tidak mau, Mommy. Jangan tinggalkan kami dengan Daddy!” Permintaan putrinya dapat didengar oleh Logan yang berada di ruang tamu.“Amanda, bukankah kita sudah membahas hal ini? Aunty Lilian tidak bisa datang dan Mommy sudah harus pergi jadi kalian akan bersama dengan ayah kalian.”“Tidak mau. Kenapa tidak Daddy saja yang pergi bekerja, Kenapa harus Mommy?”“Ayah kalian memiliki pekerjaan, percayalah!”“Jika begitu Mommy tidak boleh pergi!” Amanda memeluk ibunya dengan erat. Dia tidak akan membiarkan ibunya pergi karena dia tidak mau ditinggal bersama dengan ayah mereka.Valerie menghela nafas. Padahal mereka sudah mendiskusikan itu dan mereka sudah sepakat tapi putrinya justru tidak mau melepaskan kepergiannya. Jika terus begini, dia bisa terlambat pergi bekerja.“Boleh aku bergabung?” Logan sudah berada di depan pintu dan mengetuknya dengan perlahan.“Tidak. Kami tidak butuh Daddy!” putrinya bersembunyi di belakang ibunya.“Ayolah, jangan takut seperti itu. Aku hanya ingin bersama d
Valerie telah pergi, meninggalkan putra dan putrinya bersama dengan ayah mereka. Walau rasanya cemas, tapi dia harus mempercayai Logan. Dia berharap, Logan benar-benar memanfaatkan keadaan.Paul mengintip dari balik pintu. Dia sedang menunggu kesempatan agar rencana yang telah disusun bersama dengan adiknya dapat mereka jalankan. Ayah mereka sedang memanaskan camilan untuk mereka di dapur dan mereka bisa memulainya.“Aduh!” teriakan Amanda mengejutkan Logan. Dia segera berlari menuju kamar dimana terdengar suara putrinya.“Amanda, apa yang terjadi denganmu?” Dia masuk ke dalam kamar, tapi tidak ada siapapun di sana.“Amanda!” Logan kembali memanggil.“Sakit.. sakit!” Terdengar suara rintihan Amanda dari dalam kamar mandi.“Apa yang terjadi denganmu, Amanda?” Dia bergegas menghampiri. Semoga tidak terjadi apa pun. Valerie akan marah dengannya jika terjadi hal yang tidak diinginkan pada Putri mereka.Logan mendorong pintu kamar mandi hingga terbuka dan pada saat itu, sesuatu melayang
"Mommy, Daddy!" Paul dan Amanda berteriak memanggil ketika melihat ayah dan ibunya yang datang menjemput. Sejak dulu mereka sangat ingin merasakan dijemput oleh ayah dan ibunya. Mereka selalu merasa iri pada teman-teman. Meski mereka memiliki ibu, tapi ibu mereka sibuk bekerja dan keinginan sederhana mereka tidak dapat terwujud tapi sekarang, kedua anak itu sangat senang karena keinginan sederhana mereka telah terpenuhi. Amanda menghampiri ibunya begitu juga dengan Paul. Yang mereka peluk pertama kali tentu saja ibu mereka."Bagaimana dengan hari pertama kalian, apa menyenangkan?""Tentu saja menyenangkan, Mommy. Kami sangat senang Mommy dan Daddy datang bersama untuk menjemput kami," ucap putranya. "Benarkah?""Sudah lama kami ingin seperti teman-teman, Mommy," ucap putrinya pula. "Baiklah, mulai sekarang sebisa mungkin kami akan menjemput kalian tapi tidak bisa setiap hari karena kalian tahu Daddy memiliki kesibukan.""Apa Mommy akan kembali bekerja?""Entahlah. Mommy belum memi
Mereka berdua diam selama di perjalanan menuju ke sekolah. Valerie tidak tahu harus berkata apa, dia tidak mungkin memuji untuk apa yang baru saja Logan lakukan karena menurutnya, Logan memang harus melakukan hal seperti itu.Setelah apa yang dia alami, tidak ada lagi rasa iba di hatinya untuk orang yang menghalangi kebahagiaannya. Sudah cukup apa yang dia alami. Dia tidak mau lagi menjadi wanita yang lemah lalu membiarkan orang-orang menghancurkan kebahagiaannya.Dulu mungkin dia akan mencegah Logan untuk tidak memukul wanita itu tapi sekarang, dia justru merasa satu pukulan tidak cukup untuk Sovia. Seandainya Logan tidak memukul Sovia, mungkin dia yang akan memukulnya dan jika sampai hal itu terjadi, dia berani bertaruh, pukulan yang didapatkan oleh Sovia tidak hanya satu karena dia akan memukulnya sampai babak belur.Logan memang tak mengatakan apa pun tapi tangan Valerie tak dia lepaskan. Dia menggenggam tangan istrinya dengan begitu erat. Rasanya ingin menarik Valerie mendekat
Seperti biasa, Sovia selalu datang karena dia tidak mau menyerah. Kali ini dia membawa makanan kecil karena dia berniat mengambil hati putra dan putri Logan. Dia tidak peduli ibunya ada atau tidak, dia yakin setelah mendapatkan hati putra dan putri Logan, dia juga akan mendapatkan hati Logan kembali.Isu jika pernikahan Logan dan istrinya terjadi di atas sebuah perjanjian, tentu saja membuatnya tidak menyerah meskipun empat tahun dia sudah mencoba mengejar Logan.Hubungan mereka pun berakhir bukan karena adanya orang ketiga jadi dia sangat yakin masih ada perasaan di hati Logan untuk dirinya. Dia pun sangat yakin, Logan akan memaafkan dirinya.Dia hanya perlu berusaha sedikit lebih keras untuk mendapatkan hati Logan. Meskipun dia sudah berusaha selama 4 tahun dan selalu ditolak oleh Logan, hal itu tidak menyurutkan semangatnya sama sekali.Sovia sedang menunggu di luar. Dia tidak keberatan sama sekali walau dia tidak pernah diizinkan untuk masuk. Memang dia yang salah oleh karena dia
Orang-orang itu mengikuti Valerie sampai dia tiba di kantor. Mereka tidak mendapat perintah untuk menyakiti Valerie karena target mereka hanya satu saja tapi mereka harus mempelajari situasi terlebih dahulu barulah mereka akan bertindak.Valerie pun masih tidak menyadari jika dia diikuti. Dia berlari kecil menuju kantor Logan setelah dia keluar dari taksi yang dia tumpangi. Sebelum masuk, Valerie melihat sekitar. Dia sibuk mencari keberadaan Sovia meskipun dia tahu apa yang dia lakukan tentu saja tindakan bodoh sebab dia tidak tahu yang mana Sovia.Sayang sekali, seharusnya dia melihat rupa Sovia terlebih dahulu supaya dia mengetahui, seperti apa mantan kekasih suaminya agar ketika dia bertemu dengan wanita itu saat bersama dengan Logan, dia tidak terkejut sama sekali.Dia disambut dengan baik oleh karyawan Logan dan dia langsung diantar menuju ruangan di mana Logan berada. Pria itu begitu sibuk, saat dia datang tapi ketika melihat Valerie, Logan menyingkirkan pekerjaannya.“Apa aku
Beberapa orang mulai mengintai kediaman mereka. Orang-orang itu tentu saja memiliki sebuah misi penting untuk menghancurkan rumah tangga mereka. Sesuai dengan perintah, target mereka adalah Logan tapi dia sudah pergi mengantar anak-anak ke sekolah.Valerie berada di rumah. Dia tidak ikut karena ada yang hendak dia kerjakan. Dia ingin merapikan sedikit rumah itu agar dapat ditinggali dengan nyaman. Dia juga harus membereskan rumah yang berantakan. Meski mereka hanya tinggal sementara tapi menciptakan rumah yang nyaman untuk keluarga itu sangat penting dan dia ingin putra-putrinya seperti berada di rumah mereka yang ada di Amerika.Dia belum memberitahu Paul dan Amanda jika nenek angkat mereka ada di kota itu. Mereka berdua pasti akan sangat senang dan dia pun akan mengajak mereka pergi untuk mengunjungi ibu angkatnya.Terus terang saja, dibandingkan Ayah kandungnya, Ibu angkatnya jauh lebih baik dan lebih peduli pada dirinya. Ibu angkatnya tidak pernah meminta apa pun padanya padahal
Suasana hening kembali, Paul dan Amanda hanya saling pandang. Mereka tidak berani bersuara karena ibu mereka tampak sedang marah. Ayah mereka juga terlihat tidak berani bicara jadi mereka berdua memilih diam.“Cepat habiskan makanannya!” Valerie beranjak, sejak semalam suasana hatinya sangat buruk tentunya setelah dia berbicara dengan Logan mengenai mantan kekasihnya.Dia marah bukan tanpa alasan. Dia merasa Logan terlalu baik pada mantan kekasihnya sampai membiarkannya selama empat tahun. Apa Logan senang terus dikejar oleh wanita itu?“Ada apa dengan Mommy, kakak?” Tanya Amanda berbisik.“Aku tidak tahu. Mungkin Mommy sedang sakit perut,” jawab kakaknya tapi mereka melihat ke arah ayah mereka.“Hei, kenapa melihat Daddy seperti itu?”“Apa Daddy yang membuat Mommy marah?” “Tidak, Daddy tidak melakukan apa pun yang membuat ibu kalian marah.”“Jangan-jangan Mommy marah gara-gara Amandan memberi tahu Mommy jika kita bertemu dengan mantan kekasih Daddy,” Amanda masih berbicara sepelan m
“Mommy, kami bertemu dengan mantan pacar Daddy,” Amanda mulai mengadu ketika ibunya sedang membantu dirinya menggambar.“Oh yeah, di mana?” Valerie memandangi putrinya sejenak. Apa mantan kekasih Logan masih datang mencari Logan?“Di tempat kerja Daddy,” Amanda masih sibuk dengan gambar yang dia buat.“Apa yang dia lakukan? Apa Daddy memeluknya ataukah mereka melakukan sesuatu yang tak terduga?”“Tidak, Mommy. Dia hanya mencegat langkah kami saja lalu berbicara dengan Daddy. Daddy tidak memeluknya sama sekali. Daddy justru mengusirnya. Apa Mommy tidak bertemu dengannya ketika Mommy datang?”“Tidak,” Dia jadi berpikir seandainya dia bertemu dengan mantan kekasih Logan, apa yang akan dia lakukan? Tapi sampai sekarang, dia belum pernah bertemu dengan Sovia.“Bagaimana menurut Amanda mantan kekasih Daddy?” Pertanyaan bodoh yang tidak seharusnya dia tanyakan apalagi pada anaknya.“Maksud Mommy?” Putrinya memandangi, dia tampak tak mengerti dengan pertanyaan ibunya.“Hm, maksud Mommy, apa
Paul dan Amanda tertidur Akibat kelelahan. Mereka masih menunggu ibu mereka datang tapi mereka justru tertidur. Logan sedang sibuk dengan pekerjaannya tapi dia sangat heran karena putra-putrinya tidak lagi terdengar bermain.Penasaran dengan apa yang dilakukan oleh Putra dan putrinya, Logan meninggalkan pekerjaannya sejenak. Dia mengira mereka masih bermain namun senyuman menghiasi wajahnya ketika melihat mereka tertidur di atas karpet bulu.Logan menggendong mereka dengan perlahan lalu membawa mereka ke dalam kamar pribadi yang biasa digunakan untuk beristirahat ketika dia lelah.Rasanya begitu menyenangkan. Dia sangat menyesal telah melewati begitu banyak waktu berharga dengan mereka. Meskipun dia dapat menebusnya tapi waktu yang telah terlewati tak dapat diulangi lagi.“Mommy,” Amanda memanggil di dalam igauannya karena dia mengira ibunya yang sedang menggendongnya.“Tidurlah kembali, ibumu sebentar lagi akan datang.”“Hm, Daddy. Kenapa kau tidak menyayangi Amanda?”“Daddy menyaya
Kekecewaan kepada ayah dan kakaknya membuat Valerie bergegas pergi. Tidak sampai 20 menit dia berada di rumah ayahnya. Rumah itu bukan rumahnya lagi, dia tidak merasa menjadi bagian dari mereka karena pada akhirnya dia selalu dimanfaatkan.Lebih baik dia pergi ke rumah ibu angkatnya yang kebetulan ada di kota itu. Orang lain justru lebih menerima dirinya dibandingkan keluarganya sendiri. Sebenarnya apa yang mereka pikirkan?Dia tahu dia tidak seperti kedua Kakaknya yang memiliki karier cemerlang. Apakah dia tidak diterima karena hal itu? Apakah dia harus seperti kedua kakaknya terlebih dahulu barulah dia dihargai dan diterima oleh keluarganya?Rasanya sangat menyedihkan karena sejak dulu dia memang selalu diabaikan. Dia pikir dengan berkorban dia akan mendapatkan sedikit perhatian tapi rupanya, mereka justru memanfaatkan dirinya seolah-olah dia memiliki hutang budi pada mereka.Dari kejauhan, Valerie tidak menyadari jika dia dipantau oleh Andre. Pria itu sudah mengikuti semenjak dia