Logan memandangi Putra dan putrinya yang sedang menikmati sarapan. Dia diabaikan oleh mereka. Melihat ke arahnya saja Paul dan Amanda tidak mau. Kedua anak itu seperti menganggap ayah mereka tidak ada.Mereka bersikap seperti biasanya. Mereka juga melakukan kegiatan seperti biasanya tapi tidak satu kali pun mereka melihat ke arah ayah mereka yang duduk tidak jauh.Logan semakin merasa sedih. Dia seolah tidak berarti dan keberadaannya seperti tak diperlukan. Mereka sudah terlihat bahagia tanpa adanya dirinya. Bukankah sekarang dia terlihat seperti pecundang di antara mereka?“Mommy, apa dia akan terus berada di rumah?” Tanya Paul. Yang dia maksud tentu saja ayahnya.“Tidak boleh memanggil seperti itu. Tidak sopan.”“Tapi kami tidak suka dengannya, Mommy. Kapan Daddy akan pergi?” Tanya putrinya.“Entahlah. Mommy rasa dia tidak akan Cepat pergi karena dia datang untuk bertemu dengan kalian.”“Kami sudah bertemu, lalu apalagi yang Daddy tunggu? Kenapa dia tidak juga pergi?” “Paul. Kenap
Logan berdiri di sebuah toko mainan. Dia berencana membelikan mainan untuk putra dan putrinya. Mungkin saja dia dapat mengambil simpati mereka dengan mainan tersebut tapi dia tidak tahu mainan apa yang disukai oleh Putra dan putrinya. Dia sudah berdiri begitu lama sambil memperhatikan beberapa boneka tapi dia belum juga mengambil keputusan. Mainan apa yang disukai oleh anak perempuan dan apa yang disukai oleh anak laki-laki? Seharusnya dia bertanya pada Valerie terlebih dahulu tapi sepertinya Valerie tidak akan memberitahu mengingat Valerie ingin dia yang berusaha sendiri. Logan melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan. Sebentar lagi putra dan putrinya akan pulang sekolah. Dia harus segera memutuskan, mainan apa yang harus dia belikan untuk mereka. Sebuah boneka beruang yang berukuran besar, menjadi pilihan. Dia harap putrinya akan suka. Dia juga membelikan mainan untuk anak laki-laki dan dia juga berharap putranya menyukai mainan itu. Mulai sekarang dia harus banyak bela
Semakin melihat kebersamaan mereka, Logan semakin merasa tak berguna. Mereka memang sedang bersama tapi dia seperti tidak bersama dengan mereka. Valerie berjalan di depan, bersama putra dan putri mereka.Mereka membicarakan hal yang menyenangkan. Mereka pun tertawa bersama tapi dia tak ada bagian di dalam kebersamaan. Walau mereka begitu dekat, tapi mereka terasa begitu jauh.Logan sangat ingin menghampiri istri dan kedua anaknya tapi dia takut mengganggu kebersamaan mereka. Dia hanya bisa mengikuti mereka saja dan berharap dia dapat bergabung dengan mereka.“Mommy,” Amanda menarik tangan ibunya. Dia melihat ke belakang sebentar dan setelah itu dia berjalan dengan cepat.“Ada apa, Amanda? Apa kau menginginkan sesuatu?”“Tidak,” dalam hatinya ada sedikit perasaan iba pada ayahnya yang mereka acuhkan sedari tadi.“Lalu kau mau apa? Katakan saja, Mommy akan membelikannya.”“Kenapa Daddy mengikuti kita terus, Mommy. Kenapa Daddy tidak pulang ke rumahnya saja?”“Dia datang karena dia in
“Tidak mau, Mommy. Jangan tinggalkan kami dengan Daddy!” Permintaan putrinya dapat didengar oleh Logan yang berada di ruang tamu.“Amanda, bukankah kita sudah membahas hal ini? Aunty Lilian tidak bisa datang dan Mommy sudah harus pergi jadi kalian akan bersama dengan ayah kalian.”“Tidak mau. Kenapa tidak Daddy saja yang pergi bekerja, Kenapa harus Mommy?”“Ayah kalian memiliki pekerjaan, percayalah!”“Jika begitu Mommy tidak boleh pergi!” Amanda memeluk ibunya dengan erat. Dia tidak akan membiarkan ibunya pergi karena dia tidak mau ditinggal bersama dengan ayah mereka.Valerie menghela nafas. Padahal mereka sudah mendiskusikan itu dan mereka sudah sepakat tapi putrinya justru tidak mau melepaskan kepergiannya. Jika terus begini, dia bisa terlambat pergi bekerja.“Boleh aku bergabung?” Logan sudah berada di depan pintu dan mengetuknya dengan perlahan.“Tidak. Kami tidak butuh Daddy!” putrinya bersembunyi di belakang ibunya.“Ayolah, jangan takut seperti itu. Aku hanya ingin bersama d
Valerie telah pergi, meninggalkan putra dan putrinya bersama dengan ayah mereka. Walau rasanya cemas, tapi dia harus mempercayai Logan. Dia berharap, Logan benar-benar memanfaatkan keadaan.Paul mengintip dari balik pintu. Dia sedang menunggu kesempatan agar rencana yang telah disusun bersama dengan adiknya dapat mereka jalankan. Ayah mereka sedang memanaskan camilan untuk mereka di dapur dan mereka bisa memulainya.“Aduh!” teriakan Amanda mengejutkan Logan. Dia segera berlari menuju kamar dimana terdengar suara putrinya.“Amanda, apa yang terjadi denganmu?” Dia masuk ke dalam kamar, tapi tidak ada siapapun di sana.“Amanda!” Logan kembali memanggil.“Sakit.. sakit!” Terdengar suara rintihan Amanda dari dalam kamar mandi.“Apa yang terjadi denganmu, Amanda?” Dia bergegas menghampiri. Semoga tidak terjadi apa pun. Valerie akan marah dengannya jika terjadi hal yang tidak diinginkan pada Putri mereka.Logan mendorong pintu kamar mandi hingga terbuka dan pada saat itu, sesuatu melayang
Putra dan putrinya sudah tidur. Logan masuk ke dalam kamar dengan perlahan untuk memastikan keadaan mereka berdua. Dia benar-benar mendapatkan tantangan besar untuk mendapatkan mereka kembali.Wajah mereka yang sedang tidur terlihat seperti malaikat dan dia sangat senang dapat memandangi mereka begitu lama. Logan duduk di sisi ranjang putrinya. Dia melakukan hal itu sepelan mungkin karena dia tidak mau mengganggu tidur putrinya.Logan memberanikan diri mengusap wajah Amanda. Rasanya begitu lembut dan rasanya tidak cukup. Dengan hati-hati, Logan menunduk dan memberikan kecupan lembut di wajah putrinya.Oh, dia bisa merasakan perasaan hangat yang mengalir di dalam hati dan itu adalah perasaan bahagia. Dia juga melakukan hal yang sama pada putranya dan lagi-lagi dia diliputi dengan perasaan bahagia.“Ng, Mommy,” putrinya tampak mengigau. Amanda berbalik dan hal itu membuat Logan sedikit gugup Dia tidak mau membangunkan mereka lalu dibenci oleh Putra dan putrinya.Mau tidak mau dia keluar
Pelukan hangat itu membuat Valerie tidur dengan nyaman. Logan sudah terbangun. Dia memandangi wajah Valerie cukup lama. Mereka berdua seperti tidak memiliki masalah apa pun tapi sayangnya kedamaian itu hanya terjadi saat Valerie sedang tidur saja.Dia tahu segalanya akan berubah setelah Valerie terbangun dan sampai saat ini dia masih tidak mengerti kenapa Valerie selalu membicarakan mantan kekasihnya. Dia pun masih penasaran dengan apa yang dilakukan oleh Andre. Dia sangat ingin mengungkit masalah itu tapi dia tahu jika Valerie tidak mau membahasnya.Untuk mendapatkan hati Putra dan putrinya saja dia butuh perjuangan yang besar apalagi untuk mengungkit masa lalu yang tidak ingin dibahas oleh Valerie. Tapi dia tahu suatu saat nanti mereka pasti akan membahasnya.“Mommy!” Teriakan Putra dan putrinya terdengar.Logan memeluk Valerie kembali dan pura-pura tidur. Dia ingin tahu bagaimana dengan reaksi Putra dan putrinya ketika melihat dia tidur bersama dengan ibu mereka.Suara langkah kaki
Mainan yang ada di atas meja menarik perhatian Amanda. Itu mainan yang dia dan kakaknya lihat ketika berada di supermarket. Mereka tidak tahu jika mainan itu dibeli oleh ibu mereka tapi bukankah mainan itu mahal?Amanda melangkah mendekat, untuk melihat mainan itu. Dia ingin menyentuhnya tapi dia tampak ragu.“Ambillah jika kau mau,” perkataan ayahnya mengejutkan Amanda.“Ti-tidak mau. Mainan mahal seperti ini pasti bukan dibeli oleh Mommy,” Amanda menunduk. Rambut panjangnya hampir menutupi wajah manisnya.“Tidak apa-apa, Daddy membelikan mainan itu untukmu dan kakakmu jadi ambillah.”“Tapi kakak akan marah,” suara putrinya begitu pelan. Dia terlihat menginginkan mainan itu tapi dia juga terlihat takut untuk mengambilnya. Logan menghampiri putrinya dan berjongkok di dekatnya. Rambut Amanda disingkirkan sehingga dia dapat melihat wajah manis putrinya.“Kakakmu tidak mungkin marah hanya karena kau mengambil mainan itu. Daddy yang akan bertanggung jawab jadi ambillah.”“Daddy, apakah h
Suasana hening kembali, Paul dan Amanda hanya saling pandang. Mereka tidak berani bersuara karena ibu mereka tampak sedang marah. Ayah mereka juga terlihat tidak berani bicara jadi mereka berdua memilih diam.“Cepat habiskan makanannya!” Valerie beranjak, sejak semalam suasana hatinya sangat buruk tentunya setelah dia berbicara dengan Logan mengenai mantan kekasihnya.Dia marah bukan tanpa alasan. Dia merasa Logan terlalu baik pada mantan kekasihnya sampai membiarkannya selama empat tahun. Apa Logan senang terus dikejar oleh wanita itu?“Ada apa dengan Mommy, kakak?” Tanya Amanda berbisik.“Aku tidak tahu. Mungkin Mommy sedang sakit perut,” jawab kakaknya tapi mereka melihat ke arah ayah mereka.“Hei, kenapa melihat Daddy seperti itu?”“Apa Daddy yang membuat Mommy marah?” “Tidak, Daddy tidak melakukan apa pun yang membuat ibu kalian marah.”“Jangan-jangan Mommy marah gara-gara Amandan memberi tahu Mommy jika kita bertemu dengan mantan kekasih Daddy,” Amanda masih berbicara sepelan m
“Mommy, kami bertemu dengan mantan pacar Daddy,” Amanda mulai mengadu ketika ibunya sedang membantu dirinya menggambar.“Oh yeah, di mana?” Valerie memandangi putrinya sejenak. Apa mantan kekasih Logan masih datang mencari Logan?“Di tempat kerja Daddy,” Amanda masih sibuk dengan gambar yang dia buat.“Apa yang dia lakukan? Apa Daddy memeluknya ataukah mereka melakukan sesuatu yang tak terduga?”“Tidak, Mommy. Dia hanya mencegat langkah kami saja lalu berbicara dengan Daddy. Daddy tidak memeluknya sama sekali. Daddy justru mengusirnya. Apa Mommy tidak bertemu dengannya ketika Mommy datang?”“Tidak,” Dia jadi berpikir seandainya dia bertemu dengan mantan kekasih Logan, apa yang akan dia lakukan? Tapi sampai sekarang, dia belum pernah bertemu dengan Sovia.“Bagaimana menurut Amanda mantan kekasih Daddy?” Pertanyaan bodoh yang tidak seharusnya dia tanyakan apalagi pada anaknya.“Maksud Mommy?” Putrinya memandangi, dia tampak tak mengerti dengan pertanyaan ibunya.“Hm, maksud Mommy, apa
Paul dan Amanda tertidur Akibat kelelahan. Mereka masih menunggu ibu mereka datang tapi mereka justru tertidur. Logan sedang sibuk dengan pekerjaannya tapi dia sangat heran karena putra-putrinya tidak lagi terdengar bermain.Penasaran dengan apa yang dilakukan oleh Putra dan putrinya, Logan meninggalkan pekerjaannya sejenak. Dia mengira mereka masih bermain namun senyuman menghiasi wajahnya ketika melihat mereka tertidur di atas karpet bulu.Logan menggendong mereka dengan perlahan lalu membawa mereka ke dalam kamar pribadi yang biasa digunakan untuk beristirahat ketika dia lelah.Rasanya begitu menyenangkan. Dia sangat menyesal telah melewati begitu banyak waktu berharga dengan mereka. Meskipun dia dapat menebusnya tapi waktu yang telah terlewati tak dapat diulangi lagi.“Mommy,” Amanda memanggil di dalam igauannya karena dia mengira ibunya yang sedang menggendongnya.“Tidurlah kembali, ibumu sebentar lagi akan datang.”“Hm, Daddy. Kenapa kau tidak menyayangi Amanda?”“Daddy menyaya
Kekecewaan kepada ayah dan kakaknya membuat Valerie bergegas pergi. Tidak sampai 20 menit dia berada di rumah ayahnya. Rumah itu bukan rumahnya lagi, dia tidak merasa menjadi bagian dari mereka karena pada akhirnya dia selalu dimanfaatkan.Lebih baik dia pergi ke rumah ibu angkatnya yang kebetulan ada di kota itu. Orang lain justru lebih menerima dirinya dibandingkan keluarganya sendiri. Sebenarnya apa yang mereka pikirkan?Dia tahu dia tidak seperti kedua Kakaknya yang memiliki karier cemerlang. Apakah dia tidak diterima karena hal itu? Apakah dia harus seperti kedua kakaknya terlebih dahulu barulah dia dihargai dan diterima oleh keluarganya?Rasanya sangat menyedihkan karena sejak dulu dia memang selalu diabaikan. Dia pikir dengan berkorban dia akan mendapatkan sedikit perhatian tapi rupanya, mereka justru memanfaatkan dirinya seolah-olah dia memiliki hutang budi pada mereka.Dari kejauhan, Valerie tidak menyadari jika dia dipantau oleh Andre. Pria itu sudah mengikuti semenjak dia
Anak-anak telah pergi dengan ayahnya untuk membeli apa yang mereka mau. Valerie berjanji akan menyusul setelah dia selesai. Dia memang sengaja tidak membawa anak-anaknya serta untuk pulang ke rumah ayahnya.Dia ingin tahu bagaimana dengan keadaan ayahnya terlebih dahulu dan apakah ayahnya masih seperti dulu atau tidak. Dia tidak mau begitu melihat Paul dan Amanda, ayahnya justru ingin memanfaatkan keadaan dan meminta dirinya untuk meminta uang pada Logan.Selama dia pergi, dia tidak tahu apakah ayahnya sudah berubah atau belum. Dia sangat berharap ayahnya sudah berubah dan tidak lagi seperti dulu. Dia juga ingin tahu bagaimana dengan keadaan kedua kakak perempuannya. Apakah mereka sudah menikah?Kepulangannya yang secara tiba-tiba tentu saja mengejutkan ayahnya juga Leon. Mereka seperti melihat hantu karena tak ada satu kata pun yang dapat mereka ucapkan.“Kenapa melihat aku seperti itu? Apakah kalian sedang melihat hantu?”“Va-Valerie?” ayahnya melangkah menghampiri. Empat tahun putr
Anak-anak telah tidur. Mereka tak sabar menantikan hari esok di mana mereka akan pergi untuk membeli apa yang mereka inginkan. Mereka sudah memberikan sebuah daftar pada ayah mereka sebelum pergi tidur. Paul dan Amanda tidak berani meminta secara langsung jadi mereka menuliskannya di sebuah kertas. Paul dan Amanda meminta ayah mereka untuk membuka kertas itu ketika tidak ada mereka berdua.Logan begitu penasaran dengan isinya. Dia bagaikan mendapatkan sebuah surat kecil dari Putra dan putrinya. Dia membuka surat itu dan rupanya, isinya hanyalah daftar barang-barang yang diinginkan oleh Putra dan putrinya.Meskipun isinya tak sesuai dengan harapan karena dia berpikir mereka akan menuliskan sebuah surat ungkapan terima kasih atau sebagainya tapi rupanya di luar dugaan. Tulisan tangan yang begitu rapi berada di bawah daftar belanja. Dia yakin itu pasti ditulis oleh putrinya.“Kami tidak memaksa Daddy untuk membelikannya. Jika tidak boleh, kami akan menunggu sampai Mommy punya uang,”
Andre berada di luar tanpa ada yang sadar. Dia datang hanya untuk mengintai saja karena dia ingin melihat keberadaan Valerie untuk mengobati kerinduannya pada Valerie.Dia menyamar supaya tak ada yang tahu seandainya ada yang melihat dirinya. Bagaimanapun dia tidak akan menunjukkan dirinya dengan begitu cepat karena dia butuh siasat yang lebih baik daripada sebelumnya.Belajar dari kesalahan awal yang telah dia lakukan agar dia tidak melakukan kesalahan lagi untuk mendapatkan wanita yang begitu dia cintai. Dia berada di luar sudah cukup lama tapi dia tidak melihat keberadaan Valerie. Sepertinya sulit untuk melihat keberadaan Valerie di rumah itu. Sebaiknya dia mencari kesempatan lain tapi ketika dia mau pergi, Valerie justru keluar dari rumah sambil membawa kantong sampah.Valerie berjalan menuju tong sampah yang ada di luar. Andre yang sedang berada di mobil, menegakkan duduknya. Dapat melihat Valerie saja sudah membuat dirinya begitu senang dan lihatlah, wanita yang dia cintai it
Paul dan Amanda hanya diam saja selama mereka menikmati makan malam. Sebenarnya ada yang mereka inginkan tapi mereka tidak berani menyampaikan keinginan itu pada ibu mereka.Kedua anak itu terlihat gelisah. Mereka ingin menyampaikan sesuatu tapi mereka ragu mengatakannya. Melihat gelagat putra-putrinya yang mencurigakan, membuat Valerie menaruh curiga jika mereka menginginkan sesuatu. Dia tahu Putra dan putrinya akan bersikap seperti itu saat mereka ingin meminta sesuatu. "Katakan saja jika memang ada yang kalian inginkan?""Kalian menginginkan sesuatu?" Logan memandang Putra dan putrinya yang tampak menunduk."Kapan kami akan kembali ke sekolah, Mommy?" Tanya Paul. "Kita baru tiba dan butuh waktu bagi Mommy untuk mencari sekolah yang bagus untuk kalian. Apa Paul sudah tidak sabar?""Kami memang sudah tidak sabar, Mommy," ucap Amanda yang kembali menunduk setelah muncapkan perkataan itu. "Besok aku akan segera mencari sekolah terbaik untuk kalian berdua jadi bersabarlah. Daddy past
Andre sedang menanti, laporan dari seorang anak buah yang dia utus untuk mencari tahu apakah Logan telah membawa Valerie kembali atau belum. Dia memang sengaja menunggu dan tidak melakukan apa pun meskipun dia sudah mendengar jika Logan telah menemukan keberadaan Valerie dan pergi untuk membawanya kembali.Meskipun empat tahun telah berlalu tapi dia belum bisa merelakan Valerie bersama dengan Logan. Obsesi dan cintanya pada Valerie begitu besar. Dia harus mendapatkannya meskipun Valerie telah melahirkan anak Logan.Dia juga ingin membalas dendam pada Logan yang telah menghancurkan bisnis yang susah payah dia bangun. Dia harus kembali merangkak dari bawah. Dia pun harus menggunakan nama orang lain agar bisnis barunya tidak diketahui oleh Logan.Selama 4 tahun dia berusaha merangkak naik dengan satu tujuan yaitu membalas dendam pada Logan. Dia akan menyingkirkan pria itu dan merebut Valerie kembali. Dia akan membuat Valerie tidak berdaya sehingga tak memiliki pilihan selain bersama den