Share

Chapter 31

“Alif, tolong buka pintunya, please…” Di luar pintu Gama masih setia menunggu. Berharap bahwa Khalifa akan membuka pintunya.

Gama hendak mengetuk pintu kembali namun…

Ceklek!

Pintu terbuka, Gama yang melihat itu langsung mendekat.

“Alif?”

Grep!

Gama melebarkan pupil matanya sesaat ia merasakan cairan bening membasahi dadanya. Selain itu Khalifa … memeluknya?

Tak bisa menetralkan degup jantungnya yang berdetak tak karuan, Gama membeku di tempat saat pelukan itu kian mengerat.

Gama tak bisa diam, tangannya secara refleks membalas pelukan itu. Pelukan yang tak pernah dirasa Gama kecuali Kaden. Sebuah pelukan yang tidak pernah Khalifa beri selain kepada Kaden, dan untuk sekarang … untuk pertama kalinya Gama merasakan pelukan hangat itu.

Khalifa menangis terisak. “Kak … ayo pergi ke danau … aku … rindu Kaden ….”

Hati Gama terasa tersentil, ada rasa sakit saat nama itu keluar dari bibir Khalifa. Gama sempat senang saat Khalifa memeluknya, tapi sekarang … ia bagaikan dilemparkan kemb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status