Ada yang bilang cinta itu berasal dari hati.
Selama Dona hidup, menurutnya cinta itu datang dari mata. Kita melihat setiap perbuatannya, kita melihat setiap amarahnya, dan kita mengetahui apakah pria itu memang baik atau tidak. Dan dari sikap itulah, cinta bersemi dalam hati.
Tidak ada yang namanya cinta buta, semuanya memiliki alasan dalam mencintai, walau alasan itu terkadang terdengar konyol.
Dona tidak ingin memiliki pasangan hidup dari hasil perjodohan orang tuanya. Ia berhak untuk memilih siapa dan seperti apa pria yang cocok sebagai pasangannya kelak.
Akan tetapi, takdir selalu memiliki rahasianya sendiri. Setelah kehadiran pria itu, seluruh hidup Dona berubah, prinsip, sifat dan kebiasaannya berubah drastis.
Bisa dibilang, dia adalah jodoh yang Tuhan kirimkan kepadanya. Yang tak mengenal waktu, atau situasi.
Dipertemukan dalam ruang rindu yang masih belum bisa dipahami oleh siapapun.
Dona terus memainkan ponselnya, mengetikkan beberapa balasan dari pesan yang belum ia balas.Gadis berusia dua puluh tahun itu terlalu sibuk dengan dunianya sendiri, kedua telinganya disumbat dengan headset diikuti alunan musik dari sang idolanya, yang berjudul Spring Day.Ia bahkan tidak peduli dengan seseorang yang berada di sampingnya, yang terus menatapnya seolah ingin saling berbincang namun tertahan.Mobil yang mereka kendarai terus melaju menuju kampus Joy. Hari ini, Dona terpaksa menaiki mobil Fairel dengan tujuan agar kedua orang tuanya mau memaafkan kesalahannya.Sebenarnya Dona enggan menaiki mobil Fairel, ia sudah memiliki pacar dan tidak ingin dicap selingkuh olehnya.Dona bahkan terpaksa berbohong, dan mengatakan kalau dirinya akan diantar Dion, ayahnya ke kampus.Padahal, seumur hidupnya, Dion hanya memedulikan bisnis da
Jangan memikirkan dia yang pergi untuk mematahkan hati. Cukup pandang aku, yang sedang berusaha merebut hati.Fairel De Ferron———Mereka sampai di toko Nea yang menyediakan semua perlengkapan dalam hidup, dari perlengkapan sekolah, hadiah ulang tahun, anniversary, dan perlengkapan reuni.Seorang penjaga toko itu terlalu asyik memainkan ponselnya, hingga tidak mengucapkan selamat datang kepada pembeli yang baru saja masuk.Loey menyuruh Meta untuk membeli kertas origami, dan beberapa lampu tumbler untuk menerangi kemah reuni mereka nanti. Kata dia, ini sebagai syarat terakhir untuk bisa memaafkan kesalahan yang Meta buat.Loey terlalu memanfaatkan Meta dalam hal apapun, dan anehnya gadis itu selalu menuruti apapun yang keluar dari bibir Loey. Cinta memang selalu ada
Dengan semua yang kulakukan, sekarang kamu percaya akan aku yang setia kepadamu?Fairel——Fairel tidak fokus terhadap perbincangan yang dibicarakan seseorang di hadapannya. Pikirannya kalut, karena ucapan Dona masih terngiang di telinganya."Hah— apa?" Fairel kembali cengo, ia sudah meminta kliennya untuk mengulangi ucapannya dan itu hampir sepuluh kali.Untung saja, kliennya itu penyabar, serta tidak tersulut emosi. Mungkin karena Fairel sosok yang berbakat, dan dia begitu menggemari karya yang dihasilkan oleh Fairel."Kak, mending minum dulu. Tenangin pikiran kakak dulu, sebelum aku mengulangi perkataan aku lagi," ucap Fania seraya menginterupsi. Ia menyodorkan teh hangat yang baru saja tiba di mejanya ke arah Fairel.Fairel menanggapi dengan senyuman
Aku terlalu kelewat batas dalam bersikap kepadamu. Aku tidak bisa mengontrol apapun, harusnya aku mengatakannya sedari dulu, bahwa aku bersyukur memiliki kamu.Loey A.N.———Plak!Tangan yang gemetaran itu dengan lantang menampar pipi kanan Fairel hingga tercetak kemerahan yang berbentuk kelima jarinya di sana.Mata cantik itu berubah kemerahan karena menahan amarahnya yang memuncak.Benar-benar menjijikkan! Bagaimana bisa, pria di hadapannya itu melakukan hal yang tidak benar kepadanya."BRENGSEK! DASAR SIALAN!" umpatnya tanpa ada sepatah katapun yang terdengar manis.Fairel mengalihkan tatapannya, memandangi jalan raya yang cukup sepi dari kaca depan mobilnya.Fairel merasakan pipinya yang berdenyut, sakit dan perih
Mulut dan hati keduanya sama-sama susah dijaga, jadi kamu harus patuh, agar aku bisa menjaganya.BARA?———Kemarin, bertepatan dengan ulang tahun Dona pada tanggal 09-09-2021, Loey mengikuti pertandingan tinju yang didaftarkan oleh coach-nya.Bara, Meta, dan Loey saat ini sedang berada di tempat pertandingan. Tempat pertandingan itu terlihat kumuh, dan terlihat seperti bangunan yang tidak pernah terpakai. Warna cat keputihan yang mulai mengelupas dan luntur, serta banyak debu di mana-mana. Penerangan minim, yang hanya menyoroti tempat istirahat petinju, serta ring, membuat kesan pertama Meta adalah sedikit horor.Tentu saja, pertandingan itu diadakan secara sembunyi-sembunyi. Bahkan banyak sekali penjaga yang menjaga di depan pintu masuk. Serta gerbang rumah itu yang se
Itulah kenapa kebohongan itu dosa, karena mengucapkannya tidak sesulit mengucapkan kebenarannya.DONA———"Sayang ... turun yuk, kita makan bareng, ayah udah pulang."Teriakan yang berasal dari luar pintu kamarnya berhasil membuyarkan lamunan Dona.Gadis itu segera berdiri, membuka pintu kamarnya, lalu berjalan menuruni tangga menuju meja makan yang terletak di dapur.Semua anggota keluarga sudah berkumpul di meja makan, mengelilingi meja itu dengan sesekali memberikan canda gurau.Dona menghentikan langkahnya kembali, ketika pikiran gadis itu teringat akan Fairel. Gadis itu menghembuskan nafas kasarnya, merasa lelah dengan sesuatu yang terasa rumit dan sulit di hadapi.Dona tidak bisa mengelak permintaan Dion, ayahnya. Ia sangat ta
Jika dengan rasa sakit ini, kamu memperhatikanku, memahami keadaanku. Aku rela melakukannya, hanya demi kamu.FAIREL————Gow menyeret tubuh anaknya yang berdarah-darah itu ke kamar anaknya sendiri. Beliau membawanya ke sudut kamar di samping lemari pakaian, lalu mengikat kedua tangan dan kakinya dengan tambang agar tidak bergerak ke mana-mana.Gow tidak punya perasaan, ia membiarkan anaknya mati kedinginan tanpa selapis baju atasan, ditambah darah segar yang terus mengalir itu yang tak kunjung mengering, membuat Fairel sedikit kewalahan, hingga nyaris tidak kuat menopang tubuhnya."Berdiri terus di sini sampai ayah kembali ke kamar kamu lagi. Jika ayah ngeliat kamu duduk, kamu tahukan apa yang akan ayah perbuat?" Senyum menyeringai tercetak di bibir Gow yang memiliki kumis dan jenggot.
Terimakasih untuk segalanya. Terimakasih karena sudah terlahir sebagai perempuan, terimakasih karena sudah terlahir dengan nama Dona yang penuh ketulusan. Semoga kehidupanmu, penuh dengan kebahagiaan, walau tanpa aku di sana. Bara atau Fairel? ————————— Dona kembali sambil membawa nampan berisikan dua piring. Ia masih kepikiran dengan apa yang dilihatnya barusan, makanan yang dibuang di dapur tanpa ada rasa sayang atau mubazir, dan kemudian diganti dengan makanan baru. Mungkin basi?! Batin Dona membeo, ia tidak ambil pusing dengan hal itu, atau menceritakan kejadiannya kepada Fairel. Pria itu mungkin akan merasa sakit hati jika mendengarnya. Dona memberikan satu piring berisi makanan dan lauk pauk yang sudah lengkap, ditambah es teh dingin, begitu juga de