Share

Cukup Kau di Sisiku

Sepasang suami istri itu saling beradu pandang setelah Widia meminta Satya tidur bersamanya. Wanita itu tak tega jika membiarkan suaminya tidur di bawah.

"Ah, sudah lah. Aku di sini saja." Memperhatikan gurat ragu dalam wajah istrinya membuat pria itu urung menuruti pinta Widia.

"Kenapa, Mas?" Meski ragu, Widia bertanya.

"Aku takut khilaf," desis Satya seraya menatapnya lekat.

"Aku sudah menjadi hak mu, Mas."

Wajah Satya yang semula menunduk dan pasrah. Kini kembali menatap wajah cantik istrinya. Satya menarik napas berat. Pria itu memindahkan bantal dan selimut ke atas ranjang di sisi Widia.

Wanita itu menelan saliva. Siap tidak siap, ia harus menerima apa yang akan dilakukan Satya sesuai pernyataannya beberapa detik lalu bahwa ia sudah menjadi hak pria itu.

"Oke, aku sudah di sini Widia. Di sampingmu. Dan ... hm ... kamu adalah hak milik ku malam ini." Telapak tangan Satya sudah berada di atas punggung tangan Widia. Mereka pun saling berpegangan kuat.

Widia tertunduk, dadanya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status