Share

Ijab Qobul

Setelah mengetuk pintu, Satya memegang gagang pintu secara perlahan. Pintu itu terbuka, tampak wanita yang telah melahirkan pria itu terbaring di atas ranjang rumah sakit menatap lesu ke arah putranya. Punggung tangan yang masih tertusuk jarum infus membuat wanita itu sulit bergerak.

"Satya, sibuk sekali kamu. Sampai tak menghiraukan mama." Namun, ia masih mampu meluapkan kekesalannya kepada pria yang baru saja datang membesuknya.

"Maaf, Ma. Aku gak tau mama masuk rumah sakit." Perlahan Satya melangkah kemudian duduk di kursi depan ranjang pasien.

"Bakal tau dari mana kalau seharian kamu cuma ngurusin janda gatel itu."

"Maafkan aku ya, Ma. Lagian, semalam mama gak kenapa-napa kan? Malah ada Om juga nemenin Mama."

"Mm," desis Ibunda diakhiri pecahnya tangisan yang sedari tadi ia tahan.

"Mama kenapa?"

Secepatnya, wanita itu menggeleng supaya permasalahan yang tengah ia hadapi itu tak diketahui oleh Satya.

"Ma, kenapa? Jangan buat aku curiga sama pria itu." Feeling Satya seketika
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status