Share

Ijab Qobul

Penulis: AishaPena
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Setelah mengetuk pintu, Satya memegang gagang pintu secara perlahan. Pintu itu terbuka, tampak wanita yang telah melahirkan pria itu terbaring di atas ranjang rumah sakit menatap lesu ke arah putranya. Punggung tangan yang masih tertusuk jarum infus membuat wanita itu sulit bergerak.

"Satya, sibuk sekali kamu. Sampai tak menghiraukan mama." Namun, ia masih mampu meluapkan kekesalannya kepada pria yang baru saja datang membesuknya.

"Maaf, Ma. Aku gak tau mama masuk rumah sakit." Perlahan Satya melangkah kemudian duduk di kursi depan ranjang pasien.

"Bakal tau dari mana kalau seharian kamu cuma ngurusin janda gatel itu."

"Maafkan aku ya, Ma. Lagian, semalam mama gak kenapa-napa kan? Malah ada Om juga nemenin Mama."

"Mm," desis Ibunda diakhiri pecahnya tangisan yang sedari tadi ia tahan.

"Mama kenapa?"

Secepatnya, wanita itu menggeleng supaya permasalahan yang tengah ia hadapi itu tak diketahui oleh Satya.

"Ma, kenapa? Jangan buat aku curiga sama pria itu." Feeling Satya seketika
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Masak Daging Misterius   Cukup Kau di Sisiku

    Sepasang suami istri itu saling beradu pandang setelah Widia meminta Satya tidur bersamanya. Wanita itu tak tega jika membiarkan suaminya tidur di bawah."Ah, sudah lah. Aku di sini saja." Memperhatikan gurat ragu dalam wajah istrinya membuat pria itu urung menuruti pinta Widia. "Kenapa, Mas?" Meski ragu, Widia bertanya. "Aku takut khilaf," desis Satya seraya menatapnya lekat. "Aku sudah menjadi hak mu, Mas." Wajah Satya yang semula menunduk dan pasrah. Kini kembali menatap wajah cantik istrinya. Satya menarik napas berat. Pria itu memindahkan bantal dan selimut ke atas ranjang di sisi Widia. Wanita itu menelan saliva. Siap tidak siap, ia harus menerima apa yang akan dilakukan Satya sesuai pernyataannya beberapa detik lalu bahwa ia sudah menjadi hak pria itu. "Oke, aku sudah di sini Widia. Di sampingmu. Dan ... hm ... kamu adalah hak milik ku malam ini." Telapak tangan Satya sudah berada di atas punggung tangan Widia. Mereka pun saling berpegangan kuat. Widia tertunduk, dadanya

  • Masak Daging Misterius   Jangan Sampai Aku Tertipu Lagi

    "Halo, Ma?" Satya duduk di tepi pembaringan. Hampir semalaman ia tak mampu memejamkan kelopak matanya. Semalaman pula, ia berusaha menahan hasratnya sebagai pria dewasa kepada wanita yang sudah sah menjadi miliknya. "Kamu, ke rumah ya. Mama mau ngadain syukuran untuk kesembuhan mama." "Aku ... sama Widia?" Satya mengucek kantung mata hitam kelelahan akibat begadang. Pria itu belum yakin jika ibunya tidak mempermasalahkan tentang pernikahan yang ia lakukan secara siri bersama Widia tanpa memberi tahu keluarganya. "Hhm, iya." Sambungan terputus. Hanya itu keperluan Mama Ami menghubungi putranya. Satya melirik wajah istrinya yang masih terlelap. Dada bidangnya mengembang bahkan pusaka nya sampai tak terkendali. Tapi, lagi-lagi ia harus memendam semua hasratnya demi kenyamanan sang istri. Ia tak mau memaksa wanita itu meski pun ia tersiksa sendiri. Pendiriannya itu mulai goyah. Entah ia bisa menahan gejolak jiwanya, entah ia akan melakukannya saat ini juga. Pagi ini. Sesekali ia meng

  • Masak Daging Misterius   Aku Tak Bisa Mengenalimu

    "Bajingan itu sudah menikah dengan wanita idamannya. Hh, pria bertopeng yang sebenarnya adalah srigala yang tak jauh berbeda denganku," desis Haryadi--ayah angkat Satya--sambil menghisap lalu mengepulkan asap rokok yang diapit kedua jarinya di depan seorang anak buahnya. "Kenapa wanita itu bodoh sekali?" Batang berapi yang baru dihisap itu ditekannya pada sebuah asbak. Raut kekecewaan menjadi penghancur mood Haryadi pagi ini. Kabar itu seakan membuat dirinya putus asa, bagaimana caranya merebut perempuan itu dari pria yang sangat ia kenal. "Biarkan saya memata-matai mereka, Tuan," ucap Dex menyalip lamunan majikannya. "Kau ini pembunuh bayaran, bukan mata-mata. Nanti kau malah menghabisi mereka." Apa yang dirasakan oleh Haryadi, sebenarnya sama percis dirasakan oleh pria yang berdiri tepat depan meja Haryadi, seorang Mafia berkedok Direktur. Ya, Danu atau yang ia kenal sebagai Dex masih setia pada Haryadi--majikan nya--sebagai pembunuh bayaran."Anda tenang saja. Saya tidak akan m

  • Masak Daging Misterius   Tak Ingin Mengecewakan

    "Ck, hm ...." Tatapan Satya tajam menghujam ke arah istrinya. Sementara sorot mata takut menjadi milik Widia saat ini. Betapa tidak, ia begitu bersalah menciptakan amarah di hati suaminya dengan menyebut nama sang mantan suami bahkan saat ia sadar dan tidak sedang mengigau. "Maaf, Mas. Tapi itu ... aku melihatnya di sana," ucap Widia berusaha menjelaskan. Kemudian, tatapan Satya memindai lingkungan sekitar. "Dimana dia?" desis Satya pelan. Widia kebingungan sendiri karena ia tak kunjung menemukan sekelebat sosok Danu yang ia lihat beberapa saat lalu. Satya melangkah lebih dulu dan meninggalkan Widia begitu saja. "Mas, tunggu!" Widia berusaha mengimbangi langkah cepat suaminya menuju keberadaan Mama Ami yang sudah menunggu di depan sana. Di antara banyaknya tamu undangan. Satya disambut hangat oleh Mama Ami dan seorang wanita di sampingnya, Mita. Raut gugup dan segan menjadi pemandangan di wajah Widia karena ia harus berhadapan dengan sang mertua dan sahabatnya.Widia mengenakan pa

  • Masak Daging Misterius   Tak Diakui

    "Ahh ... ck. Sial," keluh Danu saat seorang wanita menghampirinya. Pria itu menyesal karena seseorang menyadari kehadirannya. Dia gagal berkamuflase, topi serta kacamata nya tak luput dari pengawasan Mita yang memang tak sengaja memperhatikan gerak-gerik Danu. "Buka aja kaca mata mu!" Wanita itu mencopot perlengkapan yang menutupi kedua netra pria yang kini menatap tajam. Pria itu tak suka dengan sikap Mita yang justru membuat dia panik seketika. "Aish ... kembalikan kacamataku!" tegur Danu. Kedua netranya memancarkan amarah. "Katakan apa niat mu datang ke sini!" Mita menodong pria itu dengan pertanyaan yang jelas menjadi rahasia pribadinya. Wanita itu duduk setelah menarik sebuah kursi di depan Danu. Sementara pria itu masih sibuk menyembunyikan identitas dengan cara menurunkan topi hitamnya. "Eh, Widia ... ada di dalam tuh. Jangan bilang kalau kamu ini sedang menguntitnya, hm?" "Apapun yang akan aku lakukan di sini itu bukan urusan mu!" Danu masih bersikap dingin bahkan cenderu

  • Masak Daging Misterius   Buktikan Cinta mu

    Setelah Satya berkeliling mengecek rumah besar itu, akhirnya Satya menemukan Widia yang tergolek di ruangan paling belakang atau lebih tepatnya sebuah gudang belakang dalam kegelapan."Buka matamu, Widia ...." Satya menggoyahkan bahu istrinya diselingi dengan menepuk bagian pipi wanita itu. Bukan hal asing melihat Widia tergeletak tak sadarkan diri. Entah berapa kali Satya menangani Widia dalam kondisi seperti ini. Kepala Widia sudah dipangkuan suaminya. Satya segera membopong tubuh istrinya ke kamar dengan perasaan was-was dan penuh tanda tanya. Mengapa istrinya sampai pingsan di sana? Siapa yang menyuruhnya ke tempat itu? Pasti ada orang di balik semua ini.Ada perasaan bersalah di dalam dasar hati Satya karena membiarkan dan sempat mengacuhkan istrinya. Namun, semua telah terjadi. Pria itu hanya tinggal menunggu Widia siuman. Satya duduk di tepi ranjang. Mama Ami didampingi Mita masih memantau sambil berdiri. "Kenapa kalian masih di sini?" Satya merasa terganggu dengan tatapan si

  • Masak Daging Misterius   Semua Yang Terpenting Baginya

    Satya sudah terlelap setelah melewati permainan panas bersama sang istri. "Sayang, sekarang aku yakin dengan cintamu itu," bisik Satya yang kini terngiang-ngiang di telinga Widia. Widia lega karena akhirnya pria yang kini terlelap, bertelanjang dada di sampingnya itu puas dengan apa yang telah wanita itu usahakan. Semua permintaan Satya diturutinya. Widia berhasil melayani Satya dengan baik meski setelahnya cairan bening di sudut mata terasa hangat menganak sungai di pipinya. Satya tak perlu tahu lagi isi hati Widia. Bagaimana keadaan hatinya. Karena yang terpenting bagi pria itu adalah kepercayaan dan kepuasan. Semuanya tentang kepercayaan dan kepuasan seorang suami. Hanya itu. Widia masih terjaga bahkan jam sudah menunjukkan hampir tengah malam. Ia sungguh tak bisa tidur saat ini. Pikirannya terkuras untuk mengingat sosok Danu yang terasa nyata di gudang itu. Tadi ...."Hey, kamu, ikut aku!" seru seorang wanita berseragam ART yang tiba-tiba datang kemudian mengajak Widia pergi.

  • Masak Daging Misterius   Menunggu Target

    "Maksud kamu?" Widia tercengang dengan ucapan suaminya. "Iya, besok kita periksa kesehatan kamu!" Satya merapikan rambutnya yang kusut, menarik piyama untuk menghangatkan tubuhnya. Lalu duduk di tepi ranjang. "Mas, aku gak gila." "Siapa yang bilang kamu gila? Aku hanya mau kamu cek kesehatan mentalmu saja! Lagian, akhir-akhir ini kamu sering cemas, kan?" Satya menatap istrinya penuh telisik.Widia bergeming, apa ajakan suaminya itu bentuk dari perhatian suami? Entahlah, Widia hampir tak mampu menebak sikap suaminya. "Kalau kamu gak mau aku bersikap kayak gini, ya udah ... kamu bersikap biasa dong. Jangan khawatir, panik, sama ketakutan kayak gitu!"Tekanan. Ini sebuah tekanan batin yang menjadi resiko diperistri Satya. Mengapa, sifat posesif itu baru terlihat pasca menikah? Widia menyesal. Bukan, ia malah mengutuk dirinya sendiri karena merasa menjadi manusia yang paling rugi dengan paras wajah sempurna tapi menjadi petaka baginya. Menjadi incaran pria sejak remaja menciptakan ke

Bab terbaru

  • Masak Daging Misterius   Kehadiran Buah Hati

    "Kamu kenapa,Widia?" Danu menempelkan punggung tangannya pada dahi yang berkeringat. Widia menggigil kedinginan dan seperti yang ingin muntah."Gak tau, Bang. Aku ... pusing dan mual. Aku juga meriang." "Ah, mungkin kamu masuk angin, Widia." "Iya, Bang. Tolong ambilkan air hangat aku ingin minum air hangat." "Sebentar." Danu segera pergi ke dapur dan mengambilkan air minum. Namun, belum juga sampai dapur. Widia muntah-muntah di lantai kamar. Danu panik dan berfikir untuk membawa Widia ke klinik terdekat. Di klinik, Widia menjalani serangkaian pemeriksaan yang dilakukan oleh tenaga medis yang berpengalaman. Mereka memeriksa kondisi fisik Widia dengan seksama dan melakukan tes yang diperlukan.Setelah hasil tes keluar, tenaga medis memberikan kabar yang mengejutkan kepada Danu dan Widia. Widia dinyatakan hamil! Mereka berdua merasakan kombinasi antara kegembiraan, kejutan, dan sedikit kecemasan. Namun, perasaan bahagia mereka jauh lebih dominan karena mereka telah lama menginginkan

  • Masak Daging Misterius   Bersama Lagi

    "Keluarlah dan mulailah hidup baru. Jalani kehidupan dengan baik," ucap seorang pria berseragam coklat yang bertugas mengeluarkan Danu dari penjara. Tiba saat yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Setelah menjalani tiga tahun di balik jeruji besi, Danu akhirnya bebas dari penjara yang telah membatasi kebebasannya. Dengan hati yang penuh harap, Danu melangkah keluar dari pintu penjara dan menuju ke tempat yang telah lama dinantikannya.Tidak ada waktu yang terbuang sia-sia bagi Danu. Begitu kaki-kakinya menyentuh tanah yang bebas, pria itu segera bergegas menemui Widia, orang yang selalu ada di pikirannya selama masa penahanannya. Dalam hati, ia berharap bahwa Widia masih setia menantikannya.Dengan langkah tergesa-gesa, Danu berjalan menuju rumah Widia. Detak jantungnya semakin cepat ketika ia mendekati pintu rumah yang sudah sangat akrab baginya. Dalam sekejap, Danu berdiri di depan pintu dan mengetuk dengan penuh harap."Assalamualaikum," sapa Danu dari luar. Bak seperti mimpi di sia

  • Masak Daging Misterius   Akankah Mereka Bersama lagi?

    "Mulai tani lagi, Mbak Wid?" tanya beberapa warga yang berpapasan dengannya saat hendak pergi ke ladang. "Iya, Bu. Hari ini aku mau panen kacang." "Oh, boleh bantu gak , Mbak?" "Tentu saja, Bu. Ayok. Kebetulan saya tidak ada teman untuk memanen kacang." Dua orang wanita sahabat Ibundanya dulu mendekati langkah Widia dan akhirnya mereka pun ikut ke ladang Widia. Ada hal yang berbeda dengan Widia saat ini yang tampak enak dipandang oleh warga sekitar. Yaitu, Widia yang kembali tersenyum dan berwajah ceria. Widia kembali ke ladang pertaniannya dengan semangat yang membara. Dia memiliki tujuan yang jelas dalam pikirannya: untuk mensukseskan hasil pertanian dan membuat ibunya yang telah tiada bangga.Setiap hari, Widia bekerja keras di ladangnya. Dia memberikan perawatan yang cermat kepada tanaman, memastikan mereka mendapatkan nutrisi yang cukup, air yang cukup, dan perlindungan dari hama atau penyakit. Widia juga memantau perkembangan tanaman dengan seksama, memastikan mereka tumbu

  • Masak Daging Misterius   Semua Telah Berakhir

    "Assalamualaikum," sapa Widia saat memasuki rumahnya kembali setelah seharian berpetualan dengan pengalaman menegangkan dan penuh dengan resiko kematian. Hening, tiada sesiapa yang bisa ia ajak bicara di sana. Semua sudah pergi. Dia sendirian. Setelah peristiwa yang melelahkan dan menegangkan, Widia pulang ke rumah dalam keadaan lelah. Langkahnya terasa berat saat ia memasuki pintu rumah. Tubuhnya terasa lelah setelah melewati berbagai emosi dan perjuangan selama hari itu.Widia melepas sepatu dan duduk di sofa dengan nafas yang terengah-engah. Wajahnya mencerminkan kelelahan dan ketegangan yang masih terasa. Matanya terlihat lelah dan berat, mungkin akibat dari kurangnya istirahat dan ketegangan yang ia alami."Ahhh, apakah ini benar-benar akan selesai? Semuanya pergi meninggalkanku," Dia merasakan tubuhnya yang tegang dan otot-ototnya yang kaku. Setelah melewati hari yang penuh dengan emosi dan perjuangan, Widia merasakan kelelahan yang mendalam. Dia merasa butuh istirahat yang b

  • Masak Daging Misterius   Ternyata kamu

    Di tengah kesibukan seorang petani yang tak pernah rehat, Widia memutuskan untuk melarikan diri sejenak dari kesibukan. Mereka berdua, duduk berdampingan di atas motor tua berwarna hitam milik Danu, bersiap untuk memulai perjalanan mereka."Apa harimu menjadi lebih baik?" "Sedikit," jawab Widia santai berusaha melalui hari ini dengan tenang meski akan terasa sangat diluar eksptasi. Widia, seorang gadis berjiwa bebas dengan rambut panjangnya yang berombak, duduk di belakang Danu. Matanya yang cemerlang menatap jauh ke depan, seolah-olah dia bisa melihat apa yang akan terjadi di masa depan. Sementara itu, Danu, pemuda yang tenang namun penuh semangat, memegang setir dengan erat, siap untuk membawa mereka berdua ke tempat yang belum pernah mereka kunjungi sebelumnya.Mereka berdua memulai perjalanan mereka di tengah malam, saat bintang-bintang di langit mulai berkelip, seolah-olah mereka sedang menunjukkan jalan bagi Widia dan Danu. Suara mesin motor yang berdengung seirama dengan det

  • Masak Daging Misterius   Membujuknya

    "Jadi lu punya rencana apa?" tanya Danu yang sudah sangat tidak sabar ingin mengetahui rencana Mita. "Ntar, gua harus tau dulu apa yang dilakukan Widia akhir-akhir ini?" Mita mencoba mengumpulkan Informasi terlebih dahulu dari pria di hadapannya. "Sekarang dia tinggal di rumah Bu Siti sendirian. Ia juga sering datang ke ladang ibunya untuk melanjutkan usaha tani ibunya yang sudah meninggal." "Oke, gua catat apa yang dilakukan Widia akhir-akhir ini. Tapi, gimana hubungan lu sama dia sekarang?" tanya Mita mendikte."Buruk, Mit. Sangan buruk." Memang seperti itu adanya. Danu tidak sedang berbohong hari ini. "Oke. Berarti lu bisa gua perintah dengan baik. Sebaiknya kita pancing dia dalam urusan pertanian seputar pekerjaannya sekarang. Misal dia lagi ada keperluan ke pasar. Lu tabrak aja dia!" "Maksud lu?" "Atau, kita bakar saja tanamannya di ladang. Gimana?" tanya Mita penasaran dengan jawaban Danu. "Apa ini tidak terlalu sadis?" "Heh, dodol! Dimana ada penjahat memikirkan sadis a

  • Masak Daging Misterius   Masuk Perangkap

    "Thank you, Angel. Gua bisa happy-happy sebelum gua pulang ke Indonesia lagi." "Lho? Kok pulang?" tanya Angel sambil merasa mehilangan saat membayangkan Mita yang assyik diajak belanja itu memutuskan untuk pulang. "Ya. Sepertinya tugasku di Indonesi lebih penting." "Perusahaan?" Tanya Angel menebak-nebak."No. Sesuatu yang lebih penting dari apapun." Mita mengulum senyum membayangkan sebentar lagi balas dendamnya akan segera tuntas. Meskipun keadaan Widia sekarang sudah sangat memprihatinkan. Tapi, ia khawatir jika jika suatu saat kebahagiaan kembali menyapanya. Mereka pun kembali melewati malam terakhir yang indah. Suasana malam di perjalanan memberikan pemandangan yang sangat indah dan mempesona bagi Mita dan Angel. Saat ini, Mita merasa bahwa alam serta apapun yang ada di dunia ini tengah berpihak kepadanya. Sampai Haryadi pun terciduk kejahatannya sehingga ia harus mendekam di bui. Hal itu sangat menguntungkan bagi Mita karena akhirnya pria bayaran yang bisa diandalkan oleh

  • Masak Daging Misterius   Jebakan Danu

    933Danu keluar dari rumah Widia. Melangkah pasti dengan tujuan menggebu di dadanya. Layaknya seorang pria dengan hati yang lembut namun penuh emosi. Ia mengetahui bahwa kekasihnya, Widia, telah disakiti oleh Satya dan Mita, emosi yang membara dalam hatinya tidak bisa ditahan. Dia merasa seolah-olah dunianya runtuh, hatinya hancur berkeping-keping. Namun, di balik rasa sakit yang mendalam itu, ada juga keinginan kuat untuk membalas perbuatan mereka. Meski memang Danu juga terlibat, mungkin ini lah yang bisa ia lakukan sebelum menghukum dirinya sendiri atas dosa yang ia lakukan kepada Widia. Danu duduk di taman yang sepi, menatap suasana malam dengan pandangan kosong. Matanya yang biasanya berbinar sekarang tampak suram, mencerminkan kepedihan hatinya. "Hei, pergi sana! Ini tempat gua!" Seorang pria pemabuk datang menghampiri Danu. Danu sedang tak ingin menghiraukan siapapun. Fokusnya hanya merenung sekaligus merencanakan langkah-langkah untuk menemui Satya dan juga Mita. Entah den

  • Masak Daging Misterius   Ungkap Fakta

    "Kenapa semuanya jadi seperti ini?" Danu mengeluh sendirian di dalam apartemen sewaanya yang tinggal beberapa hari ini akan habis masa sewa. Bahkan ia sudah menerima pesan penagihan dari pihak hotel untuk segera melakukan payment sebelum waktu habis. Setelah kehilangan pekerjaannya, Danu berjuang untuk mencari pekerjaan baru. Namun, dalam situasi ekonomi dia terus menghubungi para penjahat kelas kakap untuk menawarkan diri menjadi bodyguard, tetapi belum berhasil mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengannya. Ini semua karena pria itu bekerja kepada Haryadi. Yang merupakan musuh atau saingan mereka. Maka otomatis Danu ditolaknya. Hidupnya menjadi semakin sulit ketika uang tabungannya semakin menyusut. Dia harus membatasi pengeluaran dan mengatur keuangan dengan sangat hati-hati. Apalagi jika ia mengingat apartemen satu-satunya yang ia jadikan tempat untuk istirahat itu kini hanya tinggal beberapa hari lagi. Setelah itu masa sewa habis. Mungkin ia akan menjadi orang jalanan lagi. "Si

DMCA.com Protection Status