Share

Jangan Sampai Aku Tertipu Lagi

"Halo, Ma?" Satya duduk di tepi pembaringan. Hampir semalaman ia tak mampu memejamkan kelopak matanya. Semalaman pula, ia berusaha menahan hasratnya sebagai pria dewasa kepada wanita yang sudah sah menjadi miliknya.

"Kamu, ke rumah ya. Mama mau ngadain syukuran untuk kesembuhan mama."

"Aku ... sama Widia?" Satya mengucek kantung mata hitam kelelahan akibat begadang. Pria itu belum yakin jika ibunya tidak mempermasalahkan tentang pernikahan yang ia lakukan secara siri bersama Widia tanpa memberi tahu keluarganya.

"Hhm, iya." Sambungan terputus. Hanya itu keperluan Mama Ami menghubungi putranya.

Satya melirik wajah istrinya yang masih terlelap. Dada bidangnya mengembang bahkan pusaka nya sampai tak terkendali. Tapi, lagi-lagi ia harus memendam semua hasratnya demi kenyamanan sang istri. Ia tak mau memaksa wanita itu meski pun ia tersiksa sendiri. Pendiriannya itu mulai goyah. Entah ia bisa menahan gejolak jiwanya, entah ia akan melakukannya saat ini juga. Pagi ini.

Sesekali ia meng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status