Share

43 Gombalan Receh

“Nggembel teroooossss!” sahut Deo menyela serangan gombal sahabatnya sementara Veren tertawa geli mendengarnya.

“Nggombal Yo, bukan nggembel.” Dia meralat.

“Lo mau digombalin juga nggak?” tanya Deo tiba-tiba.

“Emang lo bisa?” Veren balik bertanya dengan nada menantang.

“Bisa,” sahut Deo yakin, satu tangannya terulur membetulkan rambut Veren yang tertiup angin. “Gue pengin banget bisa gombalin elo ...” Dia berhenti sebentar untuk berpikir.

“Tapi?” Veren menatapnya dengan penuh tanda tanya.

“Tapi gue nggak bisa merangkai kata-kata,” lanjut Deo. “Karena pas di deket lo, gue selalu keabisan kata-kata.”

“Hahahahhah!” Veren tertawa ngakak keras sekali sampai Septian dan Belinda terlonjak kaget. “Gombalan lo receh banget!”

Deo tersenyum miring melihat istrinya yang cablak ini. Pandangannya teralihkan ke atas langit lagi.

“Kenapa tempat ini lo kasih nama bukit harapan?” tanya Veren penasaran. “Bukit bintang lebih bagus gue rasa.”

“Gue sama Septian yang sepakat kasih nama kek gitu,”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status