Share

45 Mau Punya Istri Berapa?

“Ya udah, jadinya saya ke sini sendiri.”

“Oh ...” Deo mengangguk paham.

“Masuk-masuk malah lihat kamu yang lagi makan tapi sambil bengong,” sambung Tania, sukses membuat Deo jadi mati gaya.

“Ya udah, sana buruan pesen.” Deo mempersilakan seraya tersenyum garing.

Tania mengangguk pelan kemudian berjalan pergi meninggalkan meja Deo untuk memesan menu.

Deo melanjutkan makan rotinya sambil bermain ponsel. Kira-kira lima belas menit kemudian, Tania kembali sambil membawa senampan penuh makanan.

“Saya numpang makan di sini, ya?” katanya sambil menaruh segelas es teh di depan Deo. “Ini, biar nggak seret.”

“Tau aja lagi seret nih tenggorokan,” komentar Deo penuh terima kasih.

“Minuman kamu kan udah abis,” tunjuk Tania dengan dagunya.

“Makasih ya, Tan.” Deo mengambil es teh itu dan meminumnya sedikit, seraya berharap semoga Septian masih betah nongkrong di fakultas sebelah sampai Tania selesai makan.

Apa pun alasannya, Deo tidak ingin sahabatnya itu salah paham, mengira dir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status