Share

Mantan Istri yang Tak Terjangkau
Mantan Istri yang Tak Terjangkau
Author: Chelsea

Bab 1

Author: Chelsea
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
"Janet, jangan berpikir aku akan mencintaimu!"

Pria itu mencengkeram lehernya, mendorongnya ke sofa dan mengumpat dengan rasa jijik di wajahnya, "Kesabaran aku terhadap kamu sudah mencapai batasnya. Kusarankan kamu jangan berulah. Kita akan bercerai dalam setengah tahun!"

"Aku benar-benar nggak mendorong Quinn ... dia jatuh sendiri ke kolam renang!"

Suara Janet Colia lemah, seluruh tubuhnya basah kuyup dan tubuhnya yang kurus gemetar.

"Jangan berdalih, kamu dan Quinn sudah berteman bertahun-tahun, kamu tahu kalau dia takut air!" Gerakan pria itu menjadi sedikit lebih kasar, dengan ekspresi galak seperti kalau sesuatu terjadi pada Quinn Lark, Janet akan dikuburkan bersamanya.

Kata berteman bertahun-tahun itu langsung memvonisnya bersalah.

Mata Janet dipenuhi kabut dan air mata perlahan mengair dari sudut matanya, suara patah hati terdengar sangat jelas.

Sulit membayangkan pria yang menyerangnya demi wanita lain adalah suaminya!

Dia mencintai Alvin Gunner selama empat tahun dan menikah dengan Alvin selama tiga tahun.

Tiga tahun lalu, ketika mengetahui dia bisa menikah dengan Alvin, dia sangat bahagia.

Tapi, setelah menikahi Alvin, dia pun baru mengetahui bahwa ternyata ibunya Alvin menolak tegas Alvin menikahi Quinn, jadi Janet hanyalah alat untuk melindungi Quinn agar bisa tetap berada di sisinya!

Quinn jatuh ke dalam kolam renang, semua orang bergegas menyelamatkannya dan mengelilinginya.

Sebaliknya, saat Janet jatuh ke kolam renang, tidak ada yang peduli padanya, dia hampir mati di kolam renang yang dingin.

Alvin ingat Quinn takut air, tapi tidak ingat ... dia juga takut air.

Janet tidak bisa menahan tawa ketika mengingat pernikahan yang dia perjuangkan dengan susah payah hanyalah sebuah cangkang.

Alvin melihat dia duduk di sofa dan mencibir, matanya semakin dingin dan menghina, "Orang gila!"

Ya, dia memang gila.

Demi menikahi Alvin, dia berulang kali membangkang pada ayahnya, menjungkirbalikkan Keluarga Colia, bahkan putus hubungan dengan Keluarga Colia, menyebabkan ayahnya jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit.

Ayahnya mengatakan kepadanya bahwa kalau dia menikah dengan pria yang nggak mencintainya, maka dia akan menderita biarpun menikah dan dia tidak akan menang.

Tapi, dia hanya berpikir bahwa kesediaan Alvin untuk menikahinya adalah pengakuan terbesar padanya, cintanya cepat atau lambat akan meluluhkan hati Alvin.

Dia menjamin kepada ayahnya bahwa dia yakin dengan pernikahan ini dan dia tidak akan kalah.

Dia salah ....

Orang yang tidak mencintaimu memiliki hati sekeras batu, bahkan napasmu pun jadi masalah.

Bukan dia yang memutuskan kekalahan atau kemenangan, melainkan Alvin.

Kring!

Ponsel Alvin tiba-tiba berdering, saat melihat nama penelepon, amarah di wajahnya menghilang.

Di ruang tamu yang sunyi, samar-samar Janet mendengar suara lembut seorang wanita dari ujung telepon yang lain.

Alvin menunduk dan mengambil jas di sebelahnya. Kemarahannya hilang, hanya kelembutan yang tersisa, "Sayang, jangan takut, aku akan segera ke sana."

Napas Janet tercekat.

Dia menutup panggilan telepon, lalu menatap Janet dengan sengit dan berjalan keluar tanpa menoleh ke belakang.

"Alvin." Suara Janet serak, mencoba membuat Alvin berhenti sejenak, "Aku juga takut air."

Alvin tidak berhenti, dia hanya menganggap Janet konyol.

Quinn takut air karena dulu ketika Alvin diculik, Quinn jatuh ke laut untuk menyelamatkannya dan meninggalkan trauma.

Janet bahkan punya sertifikat menyelam, apakah mungkin dia takut air?

Apakah menurut Janet ini akan membuat Alvin mencintainya?

Mimpi!

Janet melihat dia mendorong pintu hingga terbuka, air mata pun menetes. Saat teringat bahwa dia tidak pernah dipilih dengan tegas oleh Alvin selama ini, hatinya semakin sakit.

Dia mencoba yang terbaik dan bertanya dengan mata merah, "Apakah kamu nggak pernah mencintaiku sama sekali selama tujuh tahun ini?"

Matanya menyedihkan, saat ini dia masih membayangkan Alvin mempunyai perasaan padanya.

Alvin akhirnya berbalik untuk melihat dia sambil mencibir, kemudian mempermalukan Janet.

"Apakah kamu layak untuk cintaku? Janet, jangan berpura-pura kasihan, aku muak!" Mata Alvin penuh amarah, setiap kata kita seperti pisau, memotong hati Janet.

Janet mengetahui bahwa Alvin ingin menikahi seseorang, tapi masih berusaha keras untuk menikah dengannya. Apakah ini cinta Janet?

Janet menggenggam pakaiannya dan membiarkan ujung jarinya menjadi pucat. Dia pun teringat akan pertanyaan temannya yang bernama Rania Sanders, "Janet, kenapa kamu sebagai Nona Besar Keluarga Colia yang dikagumi semua orang harus tergantung pada Alvin?

Janet juga tidak tahu.

Mungkin karena saat dia diintimidasi ketika berumur tujuh belas tahun, Alvin melindunginya dengan tegas dan berkata, "Janet, jangan takut."

Tapi, kini Janet tahu bahwa kata "jangan takut" itu hanyalah penghiburan yang bisa diucapkan Alvin kepada siapa saja.

Janet memejamkan mata, air mata perlahan mengalir di pipinya, hatinya berangsur-angsur menjadi mati rasa dan dia bahkan tidak tahu lagi seperti apa rasanya sakit hati.

Dalam tiga tahun terakhir, dia mengalami terlalu banyak rasa sakit, yang semuanya disebabkan orang yang paling dia cintai, Alvin!

Di mata Alvin, dia adalah wanita kejam dan keji yang ingin menyingkirkan kekasih Alvin!

Setelah tujuh tahun, seekor anjing pun seharusnya akan mengibaskan ekor ke arah Janet.

Tapi, dia bahkan sama sekali tidak bisa mendapatkan kepercayaan Alvin.

Daripada saling menyiksa, lebih baik diakhiri secepatnya.

Dia tidak ingin melanjutkan pernikahan yang menjijikkan itu, biarpun hanya sedetik lagi.

Janet menyeka air mata, menatap sosoknya dengan mata bulat dan berkata dengan tenang, "Alvin, ayo bercerai saja."

Alvin, ayo bercerai saja.

Langkah kaki Alvin terhenti, dia menoleh, matanya tertuju pada Janet dan sekilas ada keheranan di matanya.

Tiba-tiba hatinya terasa ditarik sesaat, dia tak percaya kalimat itu diucapkan oleh Janet.

Dalam tiga tahun terakhir, Janet selalu berperan sebagai istri yang baik dan menjaga hubungan mereka sebagai suami istri dengan hati-hati.

Tidak peduli betapa kasarnya kata-kata yang dia ucapkan pada Janet, Janet tidak pernah menyebut tentang perceraian.

Trik apa ini?

Tenggorokan Alvin sedikit bergulir, dia mengerutkan kening dan memperingatkan dengan dingin, "Janet, singkirkan metode jahatmu, segera pergi ke rumah sakit untuk meminta maaf kepada Quinn!"

Janet menggigit bibir, dia benar-benar patah hati.

Janet menyingkirkan kelemahannya dan berbicara dengan Alvin untuk pertama kalinya dengan sinis dan dingin, "Aku bilang cerai, apa kamu nggak mengerti?"

Alvin tertegun saat dibentak dan matanya menjadi suram.

Dia hanya berdiri di samping sofa, jelas-jelas sangat dekat, tapi sepertinya ada jarak yang jauh di antara mereka berdua.

Sepertinya Alvin sudah lama tidak memperhatikan Janet dengan saksama.

Berat badan Janet turun banyak dan tidak semulus dan secantik sebelum menikah dengannya.

Kota Yune di bulan Mei belum benar-benar memasuki musim kemarau, dia terjatuh ke dalam kolam renang dingin, sehingga seluruh tubuhnya gemetar dan terlihat sangat kasihan.

Dalam keadaan linglung, pikiran Alvin ditarik kembali ke masa remajanya.

Janet adalah nona besar kesayangan Keluarga Colia. Dia pandai bermain piano dan banyak orang yang mengejarnya.

Tapi, Janet hanya mencintai dia dan menyatakan akan menikah dengannya.

Saat itu, ibu Alvin jatuh sakit, Janet sebagai nona kaya yang tidak pernah mengurus rumah pun belajar cara membuat sup dan memijat, dia merawat ibunya yang pemilih dengan baik.

Sejujurnya, dia tidak membenci Janet saat itu dan bahkan menerima pernikahannya dengan Janet.

Kapan dia mulai berubah?

Itu ketika dia tidak mau menikahi siapa pun kecuali Quinn, tapi Janet masih berusaha keras untuk menikah dengannya.

Alvin sedikit mengerucutkan bibir tipisnya dan merendahkan suaranya, "Janet, aku nggak akan membujukmu."

Logikanya, dia seharusnya senang ketika Janet ingin bercerai.

Tapi, entah kenapa, saat melihat wajah Janet, dia merasa sangat panik.

"Apa kamu sudah memikirkannya baik-baik, kamu yakin mau bercerai?" Alvin memandang Janet, dia merasa Janet begitu asing untuk pertama kalinya.

Apakah dia benar-benar bersedia menceraikan pernikahan yang dia peroleh dengan susah payah?

Pria berjas, bersepatu kulit dan bertubuh jangkung. Dia sangat tampan, terutama sepasang matanya yang tajam dan hitam pekat, dengan lipatan mata yang tipis, yang terlihat kejam tapi sangat memikat.

Wajah inilah yang membuat Janet tak mampu mengendalikan diri.

Demi mempertahankan pernikahan ini, dia terus menahan tatapan dingin Alvin dan kehadiran Quinn. Dia pikir dia pantas untuk pernikahan ini.

Tapi, pernikahan bagaikan panah ganda, dia tidak bisa mengendalikannya sendirian.

Dia tidak ingin menjadi boneka dalam pernikahan dan tidak ingin memisahkan pasangan itu lagi.

"Aku sudah memikirkannya baik-baik," Janet tersenyum hangat.

Alis Alvin terangkat dan tangan yang memegang mantelnya perlahan mengencang, perasaan yang aneh serta kekesalan di hatinya muncul kembali.

"Aku sudah mencintaimu selama tujuh tahun, Alvin, aku kalah." Janet menelan air matanya, menahan rasa sakit di hatinya, tapi masih tersenyum lembut.

Dia kalah, dia tidak bisa memenangkan raga Alvin, apa lagi meluluhkan hati Alvin.

Dia tidak mau mengakui bahwa dia kalah sebelumnya, tapi sekarang dia harus mengakuinya.

Alvin merasa sangat tertekan setelah mendengar kata-katanya.

"Terserah kamu."

Bagaimanapun, Janet terbiasa marah. Kalau Alvin mengabaikannya selama beberapa hari, Janet akan bersikap seolah tidak terjadi apa-apa.

Bang!

Pintu dibanting hingga tertutup.

Janet terjatuh di sofa sambil tersenyum getir.

Saatnya bangun dari mimpi tujuh tahun tentang Alvin.

Janet mengeluarkan ponselnya dan menghubungi sebuah nomor ....

Related chapters

  • Mantan Istri yang Tak Terjangkau   Bab 2

    "Ayah benar, aku nggak akan pernah bisa menghangatkan hati Alvin. Aku tahu aku salah, aku mau pulang."Suara serak Janet terdengar dari ruang tamu yang kosong.Keluarga Colia adalah orang terkaya di kota tetangga dan merupakan keluarga medis.Kakek Janet berbisnis dan nenek Janet adalah profesor bedah jantung yang terkenal. Keduanya adalah pasangan ideal.Janet mempelajari kedokteran dengan neneknya sejak dia masih kecil. Neneknya mengatakan bahwa dia adalah seorang jenius dan ditakdirkan untuk berprestasi di bidang ini.Kakek neneknya membuka jalan bagi masa depannya, ayahnya menyiapkan harta yang tak terhitung jumlahnya untuk dia wariskan dan ibunya mengatakan dia bisa menjadi gadis kecil selamanya.Tapi, dia meninggalkan segalanya demi Alvin dan mengubah dirinya menjadi menyedihkan seperti ini.Saat itu, dia merasa bahwa dia adalah seorang pejuang cinta yang pemberani, dengan penampilan yang heroik.Sekarang ketika memikirkannya lagi, otak dia benar-benar bermasalah.Janet menarik n

  • Mantan Istri yang Tak Terjangkau   Bab 3

    Alvin tidak percaya, dia mencari di semua tempat yang mungkin akan didatangi Janet.Taman belakang, ruang belajar, ruang pemutaran film .... Bukan hanya Janet yang tidak bisa ditemukan, bahkan barang-barang Janet pun sudah tidak ada lagi.Rak buku di ruang belajar sudah tiada lagi buku-buku kedokteran yang sering dibaca Janet.Alvin jarang pulang ke sini dan sekarang setelah Janet pergi, rumah ini terasa seperti belum pernah ditinggali dan tidak ada kehangatan sama sekali.Alvin berjalan turun dengan langkah berat dan memperhatikan bahwa area di belakang sofa itu kosong. Napasnya tercekat saat melihat lukisan rusak yang dibuang ke tempat sampah.Setelah menikah dengannya, Janet selalu mengajaknya pergi berbelanja. Dia sibuk dengan pekerjaan dan muak dengan Janet, jadi dia menolak berulang kali.Hari itu adalah hari ulang tahun Janet, Janet pergi ke perusahaan untuk mencarinya dan bertanya, "Alvin, bisakah kamu merayakan ulang tahunku? Kalau kamu sibuk, setengah jam juga nggak masalah."

  • Mantan Istri yang Tak Terjangkau   Bab 4

    Janet memandang pria yang menariknya pergi dan merasa sedikit linglung.Dia melakukan hal yang sama tahun itu, memegang tangannya dan melarikan diri dari kejaran orang-orang itu.Kalau Alvin memperlakukannya dengan buruk saat itu, dia mungkin tidak akan mencintai Alvin sedalam ini. Biarpun harus putus hubungan dengan keluarganya, dia bersikeras menikah dengan Alvin.Tapi, kenapa dia ada di sini? Apa yang sedang dia lakukan sekarang?Mungkinkah Alvin cemburu karena melihatnya berselingkuh dengan pria lain?Tapi, tak lama kemudian, Janet membuang pemikiran itu.Alvin tidak punya hati. Alvin tidak pernah mencintainya, jadi mana mungkin cemburu?Janet didorong ke kamar mandi, dia mabuk dan sedikit lemah.Alvin menekannya ke tepi wastafel dengan wajah dingin. Alvin membelakangi cahaya kamar mandi sehingga raut wajahnya kabur, tapi tidak sulit untuk melihat betapa tampannya dia."Janet, kita belum bercerai!" Dia mengatakan ini dengan gigi terkatup.Punggung Janet menempel di wastafel dan tat

  • Mantan Istri yang Tak Terjangkau   Bab 5

    Malam harinya, di lantai 33 Hotel Santika.Perjamuan sedang berlangsung, pemandangan malam Kota Yune yang ramai tidak terhalang melalui jendela besar sepanjang dinding.Diiringi alunan musik piano yang merdu, Janet bersandar malas di depan bar, dia menggoyangkan gelas anggur merah di tangannya karena merasa bosan sambil melihat sekeliling dengan matanya yang menawan.Mata serakah para pria di ruangan itu terpaku pada tubuhnya, mereka ingin memulai percakapan, tapi tidak berani.Hari ini dia mengenakan rok tali hitam panjang dengan beberapa lipatan di ujung gaun, memperlihatkan betisnya yang indah.Rok panjang itu tergantung longgar di tubuhnya, menonjolkan lekuk tubuhnya dengan sempurna. Rambut keritingnya tergerai dan tato kupu-kupu dia terlihat samar, benar-benar memesona.Ponsel berdering, Janet menunduk, itu pesan teks.Tarman, "Apakah kamu sudah pergi ke pesta?"Janet menghela napas dan membalas pesan itu, "Ya."Tarman menjemputnya tadi malam dan saat dia mabuk, Tarman menipunya u

  • Mantan Istri yang Tak Terjangkau   Bab 6

    Aula menjadi kacau, orang-orang meletakkan gelas anggur mereka dan berkumpul untuk mencari tahu."Sudah panggil ambulans?""Kapan ambulans bisa datang? Kalau terjadi sesuatu pada Pak Lagos di sini, Keluarga Hans nggak akan ampuni kita!"Janet mendongak dan melihat pria berusia sekitar lima puluh tahun itu terbaring di lantai dengan wajah pucat.Janet melihat jam. Butuh waktu lima belas menit berkendara dari tempat itu ke rumah sakit kota dan saat itu macet.Kalau menunggu ambulans datang, mungkin akan terlambat.Tak ada pengurus hotel yang datang untuk menyelesaikan masalah tersebut. Melihat kondisi pria tersebut semakin parah, Janet yang mempelajari medis sejak kecil pun merasa khawatir.Janet mengerutkan kening dan melangkah maju, "Biar kulihat."Mata sekelompok orang itu langsung tertuju pada Janet."Bisakah kamu rawat? Nggak ada yang nggak tahu Keluarga Colia adalah keluarga medis, tapi hanya kamu yang nggak mempelajari keterampilan medis apa pun!"Tidak tahu siapa yang berbicara,

  • Mantan Istri yang Tak Terjangkau   Bab 7

    Itu tidak lain adalah Janet!Quinn terjatuh ke lantai, Alvin segera melangkah maju untuk memapahnya.Janet berlutut, dia segera melepaskan ikatan dasi Pak Lagos dengan jari-jarinya yang ramping dan indah lalu membuangnya ke samping.Quinn menggelengkan kepalanya ke arah Alvin. Dia memandang Janet sambil mengerutkan kening dan bertanya, "Janet, apa yang kamu lakukan? Apa kamu bisa obati?"Orang-orang di sekitar juga tercengang."Nona Quinn bahkan nggak bisa obati. Bagaimana dia sebagai pecundang bisa obati?""Terhadap orang sopan seperti Pak Lagos, dia ternyata membuka kancing baju Pak Lagos di tempat seperti ini. Apa sebenarnya yang dipikirkan Janet?"Mendengar semua orang mulai memarahi Janet, Quinn mengerucutkan bibirnya dan berkata dengan lembut, "Jangan karena semua orang mengkritik kamu lalu kamu ingin pamer.""Janet, semua orang di Keluarga Colia memanjakanmu, tapi sekarang bukan waktunya kamu bermain-main di rumah, kalau dia meninggal ...." Quinn menjadi semakin cemas saat berbi

  • Mantan Istri yang Tak Terjangkau   Bab 8

    Pria itu kaget dan berkata dengan cepat, "Aku, aku hanya bercanda, apakah kamu menganggapnya serius?""Kuanggap serius, kenapa nggak? Aku adalah orang yang sangat serius sejak kecil." Janet mengambil gelas anggur di sampingnya dan menyesap anggur.Teringat Alvin yang melindungi Quinn, menggendong Quinn dan segala hal yang Alvin lakukan pada Quinn, dia merasa marah dan kesal.Apakah dia memang lebih buruk dari Quinn? Apa kekurangan dia?Kenapa Alvin selalu menganggapnya sebagai duri?"Janet, kenapa kamu begitu picik? Pantas saja Alvin nggak menyukaimu!"Janet mendongak, menyebut Alvin seolah menyentuh luka dia.Bagaimana mungkin mereka berani mengkritik dia picik?Kalau saja dia tidak bisa menyelamatkan Pak Lagos tadi, ucapan mereka akan berbeda!Kalau dia memohon pada mereka untuk melepaskan dia, apakah mereka bersedia?Tidak akan, mereka hanya akan menginjak-injak martabatnya dengan lebih gila lagi dan mendorongnya ke dalam jurang!Kalau begitu, kenapa bilang dia picik?Janet membanti

  • Mantan Istri yang Tak Terjangkau   Bab 9

    Jantung Janet tiba-tiba berdetak kencang dan pupil matanya menyusut tajam. Dia tidak percaya kata-kata itu keluar dari mulut Alvin.Bukankah dia tidak pernah mengakui pernikahan mereka?Alvin melihat keterkejutan di mata Janet dan merasa kesal.Kenapa Janet begitu terkejut ketika dia mengatakan dia adalah suami Janet?Yohanes menunjuk mereka berdua dengan raut wajah bertanya-tanya, "Kalian adalah suami istri?"Janet langsung menatap Yohanes, dia menyesal sudah menipu Yohanes.Yohanes memandang mereka berdua, matanya yang besar dipenuhi keanehan dan kekecewaan. Dia merasa sedang dipermainkan oleh kedua orang itu dan tidak mendapatkan rasa hormat yang pantas.Tapi, untuk Janet, dia punya motif egois."Janet, aku sangat mengagumimu. Aku nggak akan bertanya tentang urusanmu. Kalau kamu membutuhkan bantuanku, aku bersedia."Dia sangat tulus.Ketulusan inilah yang membuat Janet semakin merasa bersalah.Selain keluarganya, sepertinya dia sudah lama tidak diperhatikan seperti ini oleh siapa pu

Latest chapter

  • Mantan Istri yang Tak Terjangkau   Bab 100

    "Janet, orang baru di polo kita. Kalian saling berkenalan."Di departemen, Letia menyesap air, meletakkan cangkirnya, lalu menatap Janet.Rambut Janet dijepit. Dia mengenakan kemeja merah muda dan jas putih, terlihat sangat santai dan murni.Semua orang di departemen bertepuk tangan untuk menyambutnya, tapi Zihan meliriknya dan berkata, "Pak Direktur selalu memasukkan vas ke departemen kita. Apakah satu masih belum cukup?"Kata-kata itu terdengar kemudian pintu dibuka dan Quinn berdiri di depan pintu.Zihan melirik Quinn dan mengusap pelipisnya, merasakan sakit kepala yang parah.Tidak masalah kalau ada satu vas, ini datang vas lainnya! Apakah tidak ada kuota dokter di polinya?Janet memandang Quinn dengan tenang. Tapi, saat Quinn tidak begitu ramah papanya."Menurut aturan poli kita, apakah pendatang baru harus mentraktir makan?!" Tiba-tiba seseorang bertanya."Itu harus. Seorang rekan baru datang ke poli. Ayo makan bersama!"Janet mendongak dan melihat semua orang sangat antusias, ja

  • Mantan Istri yang Tak Terjangkau   Bab 99

    Semua orang mengenakan jas putih dan mereka semua tampak bersemangat. Pemimpinnya adalah seorang wanita berusia tiga puluhan. Dia adalah kepala ahli bedah jantung yang bertugas di Departemen Bedah Jantung Rumah Sakit Dwitama setahun yang lalu. Dia itu dingin dan sangat ahli, dijuluki iblis wanita, Letia Quro.Inilah guru yang selanjutnya akan diikuti Janet.Letia sedang memeriksa rekam medis dan kebetulan melihat Janet. Janet mengangguk, "Dokter Letia."Letia bersenandung dan berkata, "Kamu baru di sini 'kan? Tunggu aku di kantor."Setelah mengatakan itu, dia terus berjalan pergi, tidak ragu sedikit pun.Rombongan besar bergerak maju dan Janet berdiri diam di dinding, memperhatikan semua orang pergi.Beberapa dokter magang di belakang memandang Janet dan berbisik, "Bukankah ini Nona besar Keluarga Colia?""Janet yang satu-satunya payah di Keluarga medis Keluarga Colia, apakah itu dia?""Ya, itu dia. Kudengar dia tak tahu apa-apa .... Dia masuk sekolah kedokteran melalui koneksi dan sek

  • Mantan Istri yang Tak Terjangkau   Bab 98

    "Alvin, Janet?"Suara Quinn tiba-tiba terdengar dari belakang.Janet dan Alvin menoleh bersama. Mereka melihat Quinn mengenakan jas putih dan memegang secangkir kopi di tangannya.Ekspresi wajah Quinn menjadi kaku selama beberapa detik dan dia tidak bisa menahan diri untuk tidak menggigit bibirnya. Pantas saja dia tidak bisa menghubungi Alvin pagi-pagi. Ternyata dia menemani Janet ke rumah sakit.Apa artinya ini, apakah dia enggan melepaskan mantannya?"Apakah aku mengganggu kalian?" Quinn bertanya dengan getir.Alvin segera menjelaskan kepada Quinn, "Nggak. Ini luka di pesta ulang tahun beberapa hari yang lalu, aku menemaninya mengganti perban."Janet menatap Alvin dan mau tidak mau memarahinya di dalam hatinya sebagai bajingan yang menginjak dua perahu.Quinn tersenyum, jelas merasa tidak senang, tapi tetap tersenyum dan berkata, "Untung Janet membantuku hari itu, kalau nggak ....""Dia berbohong padamu," kata Janet tegas, menyela Quinn.Alvin langsung menatap Janet, matanya sedikit

  • Mantan Istri yang Tak Terjangkau   Bab 97

    Simon tidak pergi.Semakin Janet menolak, semakin Alvin enggan melepaskannya."Duduklah dengan tenang." Dia mengingatkan dengan dingin, lalu menginjak pedal gas.Mobil sport itu melaju pergi, tampak pamer pada Simon.Janet sangat marah sehingga dia terpaksa mengirimi Simon pesan teks untuk meminta maaf.Simon menjawab dengan sopan, "Nggak apa-apa, aku datang terlambat."Melihat pesan tersebut, Janet semakin merasa bersalah.Simon benar-benar stabil secara emosional dan orang seperti itu sangat cocok menjadi pasangannya.Tapi, hatinya sulit mencintai orang lain.Janet pun melirik ke arah Alvin.Dia mengemudi dengan wajah cemberut. Mungkin karena tatapan Janet sedikit lebih fokus, itu membuatnya menoleh ke arah Janet.Janet segera melihat ke luar jendela, hatinya kacau, ujung jarinya terjalin entah kenapa dan dia ingin rasanya mengikatnya menjadi simpul.Hubungannya dengan Alvin seakan menemui jalan buntu saat ini.Mobil berhenti di depan rumah sakit.Alvin membukakan pintu mobil untukny

  • Mantan Istri yang Tak Terjangkau   Bab 96

    Janet menatap kosong saat Alvin berjalan mengitari bagian depan mobil dan masuk.Apakah dia mengancam Janet?Bukankah dialah yang khawatir tidak bisa bercerai? Kapan menjadi Janet?Lucu sekali!Simon berdiri di samping mobil, memandang Alvin dengan mata bingung. Setelah beberapa saat, dia bersandar di depan mobil dengan tangan terlipat di dada dan tersenyum tak berdaya.Sebenarnya dia mencintai Janet atau tidak?Janet memandang Alvin di kursi pengemudi dan tahu bahwa bersikap keras tidak akan efektif pada Alvin. Dia berencana menggunakan cara lembut.Jadi, dia mengangkat sudut mulutnya, tersenyum cerah dan berkata dengan wajah serius, "Pak Alvin, aku menghargai kebaikanmu. Tapi, Simon sudah datang, aku nggak bisa membiarkan dia pergi dengan kecewa. Aku malu 'kan?"Alvin mendongak dan menatap mata almond Janet yang indah.Dia paling cantik saat tersenyum, bagaikan angin sepoi-sepoi yang menggelitik hati."Kalau begitu kamu nggak sungkan untuk membiarkan aku pergi dengan frustrasi?" Dia

  • Mantan Istri yang Tak Terjangkau   Bab 95

    Janet mendongak dan melihat mobil Simon. Simon duduk di dalam mobil dan memperhatikan mereka dengan tenang.Segera, Simon keluar dari mobil dan berjalan menuju mereka.Janet bergerak dua langkah ke samping, menjaga jarak dari Alvin.Gerakan mundur inilah yang membuat hati Alvin sakit."Janet, apa aku terlambat?" tanya Simon bercanda."Nggak." Dia belum terlambat, Alvin yang sampai lebih dulu."Kalau begitu, bolehkah aku menemani kamu ke rumah sakit untuk konsultasi lanjutan?"Janet mengangguk dan berkata dengan tegas, "Oke."Setelah itu, dia hendak mengikuti Simon.Alvin kembali menggenggam pergelangan tangan Janet, kali ini lebih kuat dari sebelumnya.Di bawah pohon beringin, sinar matahari pagi menembus dahan dan menimpa ketiga orang itu samar-samar.Alvin menunduk, memandangi pergelangan tangan Janet yang gemetar dan mau tak mau jakunnya bergulir. Suaranya rendah dan tenang, "Kamu yakin ingin pergi bersamanya?"Janet memandang Alvin.Dia kebetulan mendongak dan mata mereka bertemu.

  • Mantan Istri yang Tak Terjangkau   Bab 94

    "Alvin, untuk apa kamu datang?" Janet menatap orang di depannya, matanya dipenuhi keraguan.Wajah Alvin tanpa ekspresi, "Kamu nggak menyambutku?"Terlihat dari perubahan ekspresi Janet yang tidak hanya tidak ramah, tapi juga sangat tidak bahagia. Apakah dia kecewa melihat alvin dan bukan melihat Simon?Kali ini, Gania bertanya dari dalam, "Janet, ada apa?""Nggak apa-apa, Simon datang, aku pergi!" kata Janet sambil meraih lengan Alvin dan berjalan keluar.Alvin mengerutkan kening, menatap wajah cantik Janet yang tidak memerah saat berbohong dan bertanya, "Apakah aku Simon?""Kalau kamu nggak takut dipukuli oleh ayahku dengan sapu, katakan saja siapa kamu!" Janet menatap Alvin dengan jijik.Alvin, "...."Tarman memang bisa melakukan hal seperti ini.Janet mendorong Alvin keluar pintu sebelum melepaskannya, "Untuk apa kamu datang lagi?""Sudah tiga hari. Aku antar kamu ke rumah sakit untuk mengganti perban."Dia tidak mengizinkan Simon mengajak Janet mengganti perban.Semua orang di ruma

  • Mantan Istri yang Tak Terjangkau   Bab 93

    Dia memulai dengan Nenek, mungkin karena gaya praktik medisnya agak mirip dengan Nenek. Bagaimanapun, Janet tumbuh bersama Nenek.Lanah bingung. Murid perempuan?Dia tidak akan pernah menerima murid seumur hidupnya! Satu-satunya yang ingin dia terima adalah Janet, tapi Janet tidak patuh dan tidak mau belajar kedokteran dengannya!Itu benar-benar membuatnya kesal."Lamos, apakah kamu lupa bahwa aku nggak pernah menerima murid?" Lanah bertanya dengan wajah cemberut.Lamos tertegun karena teringat hal ini."Lalu ...." Lamos mengangkat kepalanya dan tidak bisa menahan diri untuk tidak melihat ke arah Janet."Halo, Paman Lamos." Janet tersenyum dan akhirnya punya peluang menyapa.Lamos memandang Janet. Janet ini ... sangat mirip dengan gadis hari ini.Mungkinkah itu Janet?Biarpun dunia luar menyebut Janet adalah sampah medis. Tapi, dia tahu Janet tidak sederhana!Tapi, suara Janet berbeda dengan suara orang itu. Suara orang itu jelas lebih kasar.Memikirkan hal ini, Lamos mengeluarkan bebe

  • Mantan Istri yang Tak Terjangkau   Bab 92

    "Nggak usah, aku bisa pergi sendiri!" Janet menolak Simon."Lebih baik kutemani, itu saja." Simon menutup telepon tanpa memberi Janet kesempatan lagi untuk menolak.Janet tidak berdaya. Dia meletakkan ponselnya dan menyadari bahwa dia masih ditarik oleh Alvin."Pak Alvin, nggak sopan kalau memegang tanganku lebih lama lagi." Dia mengingatkan Alvin dengan ramah.Mereka mantan istri dan mantan suami, kenapa masih saling pegang sana sini? Apa pantas?Kalau Quinn melihatnya, dia akan menangis lagi dan merasa tidak puas."Apakah kamu benar-benar berencana untuk bersama Simon?" Alvin berkata dengan nada kesal."Urus saja dirimu, kenapa kamu urus aku?" Janet menepis tangan Alvin dengan jijik.Kenapa mantan suaminya begitu bawel?"Janet, dia bukan orang baik!" Alvin mengingatkannya dengan baik.Janet tersenyum, "Aku sudah mencintai pria terjahat di dunia, apa aku perlu khawatir Simon bukan orang baik?"Alvin tersedak.Apakah dia orang paling jahat di dunia?"Urus saja dirimu!" Setelah itu, Jan

DMCA.com Protection Status