Share

Maid Istimewa Tuan Arrogant
Maid Istimewa Tuan Arrogant
Author: Cheezyweeze

D1. Sakit Hati

Author: Cheezyweeze
last update Last Updated: 2024-10-25 22:49:34

"Apa aku harus menghamilimu juga seperti Ellen?"

Ara mematung kala mengingat ucapan mantan kekasihnya beberapa waktu lalu.

Hubungan mereka sejak SMA hancur begitu saja karena pengkhianatan pria itu dengan sahabat Ara!

Parahnya lagi, rumah yang dia beli dengan uang hasil kerja kerasnya selama bertahun-tahun agar dapat memboyong Ibunya di ibu kota, justru digadaikan pria brengsek itu

Stress dan trauma membuat Ara menjadi tidak fokus dalam bekerja. Dia sering kena tegur oleh atasannya dan berakhir dipecat.

Sungguh benar-benar malang nasib Ara.

Hari-hari dia lalui dengan begitu berat, membuatnya tak punya arah dan tujuan hidup.

Namun tadi sore, Ara menemukan fakta bahwa penagih utang mengejar dirinya!

"Aku harus bagaimana sekarang?" lirih Ara kala berhenti di sebuah jembatan kecil.

Didekatinya sisi jembatan tersebut.

Menoleh ke bawah dan melihat derasnya air yang mengalir.

Terbesit sudah dalam pikiran Ara untuk bunuh diri dan terjun dari jembatan itu. Namun, dilema mulai menghantuinya. Apakah tak ada cara lain?

Hanya saja dalam kebimbangan itu, tubuh Ara mendadak tidak seimbang dan tampak seperti hendak terjun dari jembatan!

"Apa kau gila?" Suara bariton dan pelukan erat dari belakang membuat Ara terkesiap.

Menyadari itu, Ara langsung memberontak, dan memaksa lepas dari pelukan pemuda tersebut.

"Apa-apaan ini. Main meluk seenaknya saja atau jangan-jangan mencari kesempatan dalam kesempitan?" tuduh Ara pada pemuda itu.

"Kau sendiri kenapa berdiri di sisi jembatan? Kau ingin bunuh diri?"

"Bukan urusanmu!" Ara acuh tak acuh. Gadis itu kembali berdiri menepi ke pinggir jembatan.

"Kau ingin loncat? Loncat saja. Sungguh dangkal sekali pemikiranmu itu." Pemuda itu menarik napas. "Jika dengan cara bunuh diri akan menyelesaikan semua masalah, maka loncat lah. Mungkin besok pagi kau akan langsung terkenal dan seketika kau akan membuat masalah baru yang mungkin akan membuat orang yang kau tinggalkan bersedih."

Deg!

Ucapan pemuda itu membuat Ara menghentikan langkahnya dan menundukkan kepalanya.

Sesaat setelah itu, bahunya tampak bergejolak menandakan dia sedang menangis.

Pemuda itu memperhatikan Ara, "Hei, kau kenapa?" tanyanya dan tiba-tiba Ara memutarkan badannya dan memeluk pemuda tersebut. Tak hanya itu, suara tangisnya semakin kuat membuat pemuda itu bingung dengan keadaannya saat itu.

Tangisannya semakin menjadi, Ara menumpahkan kekesalannya dengan menangis di pelukan pemuda itu.

Barnes namanya, pemuda itu tampak kaget. Namun, dia membiarkan Ara menangis saat itu juga.

"Luapkan tangisanmu sampai hatimu lega," saran Barnes.

Suara tangisan Ara semakin melemah, menandakan gadis itu mungkin sudah capek dan lega dengan cara menumpahkan air matanya.

"Ma-maaf," ucapnya lirih.

"Tidak masalah. Jika itu membuatmu lega, tapi maaf ... apa kau sedang ada masalah sehingga berniat untuk mengakhiri hidupmu?" tanya Barnes. Pertanyaannya sama sekali tidak dijawab oleh Ara. Gadis itu hanya diam. "Maaf, jika pertanyaanku tidak sopan," imbuh Barnes meminta maaf pada Ara.

"Aku dikhianati pacarku. Dia selingkuh dengan sahabatku sendiri hingga sahabatku hamil, dan rumah yang aku beli dari hasil jerih payahku selama ini dipakai pacarku sebagai jaminan hutangnya. Apesnya lagi, aku yang harus membayar tagihan itu. Setelah itu pun aku dipecat dari tempatku kerja." Ara tiba-tiba menceritakan semua masalah yang sedang dia hadapi saat itu.

Barnes yang mendengarkannya menjadi sangat iba.

"Aku bingung. Aku benar-benar putus asa. Aku tidak tahu harus berbuat apa." Ara kembali menangis.

"Hidup memang tidak pernah lepas dari masalah, tapi kekasihmu itu benar-benar sudah keterlaluan. Bagaimana kalau untuk sementara waktu, kau tinggal di rumahku?" tawar Barnes.

Ara menatap Barnes dengan pandangan yang aneh.

"Ke-kenapa kau jadi menatapku seperti itu? Aku tidak bermaksud apa-apa. Aku hanya ingin membantumu saja. Nanti aku juga akan membantu mencarikan pekerjaan untukmu," jelas Barnes. "Bagaimana?" imbuhnya bertanya.

Tak ada pilihan lain lagi bagi Ara. Ara harus bekerja dan membayar tagihan surat-surat rumahnya yang dijadikan jaminan oleh Ryan. Dia tidak mungkin terus-menerus menghindarinya.

"Baiklah. Aku akan menerima tawaranmu itu, tapi setelah aku mendapatkan pekerjaan, aku akan mencari rumah kontrakan dengan ukuran kecil," balas Ara. Gadis itu sedikit lega karena masih ada orang baik yang mau menolong dan menampungnya.

"Kalau begitu, ayo ikut pulang denganku. Aku juga baru saja pulang dari kerja," ucap Barnes tersenyum.

"Tu-tunggu dulu. Di rumahmu ada siapa saja?" tanya Ara.

"Aku tinggal sendirian. Aku ini juga seorang perantauan, datang ke kota untuk mencari keberuntungan," jelas Barnes.

Pemuda itu menatap Ara. Barnes tahu jika Ara pun berstatus sama seperti dirinya, perantau yang datang ke kota untuk mengadu nasib.

"Semua masalah pasti ada jalan keluarnya, jadi jangan berpikiran sempit atau melakukan hal yang tidak semestinya. Gunakan masa muda mu untuk hal yang bermanfaat. Oiya, namaku Barnes. Siapa namamu?"

"A-ku? Namaku Ara," jawabnya.

***
"Selamat datang di gubuk kecilku." Barnes mempersilahkan Ara untuk masuk ke dalam rumahnya.

Entah mengapa, Ara menuruti permintaan Barnes dan mengikutinya pulang sampai ke rumahnya.

Namun Ara tertegun ketika sampai di rumah Barnes karena teringat pada sosok sialan yang membuat hidupnya menjadi hancur. 

"Sudahlah. Jangan terlalu dipikirkan." Barnes menghibur Ara kala menyadari raut wajahnya.

"Aku tahu itu, tapi aku juga tidak ikhlas karena semua jerih payahku harus sia-sia," balas Ara.

"Jika memang itu milikmu, pasti akan kembali padamu kelak. Namun, jika itu bukan milikmu, maka Tuhan akan memberi gantinya dengan yang lain. Percaya padaku." Barnes memberi pengertian pada Ara. Gadis itu kemudian mengangguk dan tersenyum.

"Terima kasih telah membuka pikiranku," ucap Ara.

"Tidak masalah. Tunggu di sini dulu." Barnes menyuruh Ara untuk duduk dan menunggu di ruang tamu.

Barnes melangkah masuk ke dalam salah satu ruangan yang berada tidak jauh dari tempat Ara duduk.

Sembari menunggu Barnes. Ara memperhatikan sekeliling rumah Barnes. Rumah yang sangat sederhana dan rapi. Padahal yang tinggal di rumah itu adalah seorang pemuda.

Beberapa menit setelah itu, Barnes keluar dan tersenyum pada Ara.

"Kau bisa tidur di kamar ini."

"Hah?" ucap Ara karena lambat menangkap ucapan Barnes.

Related chapters

  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D2. Dewa Penolong

    "Kau bisa beristirahat di kamar ini. Aku sudah menyiapkan pakaian untukmu dan aku letakkan di atas kasur gulung," jelas Barnes. "Pa-pakaian untukku," balas Ara kikuk. "Jangan salah paham. Aku tinggal dengan adikku dan pakaian yang aku siapkan untukmu itu adalah pakaian milik adikku," jelas Barnes. "A-adikmu?" Ara merasa tidak enak. Barnes tersenyum melihat reaksi Ara. "Iya, adikku. Aku pikir ukuran pakaian adikku sama persis denganmu. Kau tidak perlu sungkan seperti itu. Anggap saja di rumah sendiri," jelas Barnes. "Lalu di mana adikmu?" tanya Ara karena sedari tadi Ara tidak melihat siapapun selain dirinya dan Barnes. "Adikku tidak di rumah. Dia kerja di rumah keluarga yang sangat kaya raya. Mungkin besok dia akan pulang ke rumah dan aku akan coba menanyakan padanya apakah di tempat dia kerja sedang membutuhkan tenaga?" "Aku jadi merepotkan mu," ujar Ara lesu. "Tidak masalah. Sesama perantauan harus saling tolong menolong. Kau bisa beristirahat dulu, aku akan membersi

    Last Updated : 2024-10-25
  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D3. Pulang

    "Kenapa kau kunci pintunya?" ucap Barnes. Ara menepuk jidatnya sendiri, gadis itu benar-benar lupa jika pintunya dia kunci. "Ma-af, aku menguncinya karena tadi aku pergi mandi dan aku lupa membuka kuncinya," tutur Ara.Wajahnya menjadi merah seperti tomat, tapi selang beberapa menit Ara mengubah mimik wajahnya saat melihat gadis yang ada di belakang Bernas. "Oiya ... Ara, perkenalkan ini adikku." Bernas menarik tangan gadis itu hingga berdiri berjajar dengannya. "Halo ...," sapa gadis itu dengan ramah. Gadis itu tersenyum dan mengulurkan tangannya pada Ara. Justru Ara terlihat masih sedikit canggung. Namun, akhirnya Ara membalas uluran tangan dari gadis itu. "Namaku Jean," lanjutnya tersenyum. "Aku———Ara," balas Ara sambil tersenyum.Dibalik senyuman itu, Ara mengira jika Jean adalah sosok gadis yang jutek.*** "Kau sedang mencari pekerjaan?" tanya Jean disela-sela makan malamnya bersama dengan Barnes dan juga Ara. "Eh, serius makanan ini enak sekali," lanjut Jean memuji masakan

    Last Updated : 2024-10-25
  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D4. Maid Cantik

    "Kenapa kau malah bengong di situ? Kau bisa masak atau tidak? Jika kau tidak bisa masak maka kau akan gugur!" Albertina menatap tajam pada Ara. "Kau tahu kan lowongan kerja apa yang sedang kami cari?" "Anda sedang mencari Chef," jawab Ara tegas kala tersadar. "Lalu kenapa kau masih bengong di situ? Kau bisa memasak?" "Eh--anu--itu---" "Ganti!" sela Albertina. "Tunggu! Maafkan Aku." "Masih banyak yang antri dan kau tidak masuk dalam kriteria." "Bagaimana bisa anda bilang jika aku tidak termasuk dalam kriteria, sedangkan anda sama sekali belum mempekerjakan ku." "Semua keputusan ada di tanganku." "Hmm ... jika kau mencari yang sempurna, maka semua yang antri di sini tidak ada yang masuk dalam kriteria," celetuk Ara membela dirinya sendiri juga yang lainnya. Pelayan di samping Albertina berbisik disusul senyum manis di bibir Albertina. "Baiklah. Kau diterima bekerja di sini.".... "A-apa? Aku diterima?" Ara terlihat tidak percaya. "Tidak diterima salah, diterima

    Last Updated : 2024-12-02
  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D5. Tugas Pertama

    "Hah? Apa?" sahut Ara melongo. "Ah, sudahlah. Aku terlalu capek saat mengobrol dengan mu untuk saat ini. Aku seperti sedang bicara dengan patung." Jean memangku dagunya sendiri. Jean terlihat merajuk pada Ara. Ara pun berusaha untuk menghiburnya. Celotehan Ara berhasil membuat Jean tertawa. Bagaimana pun juga kedatangan Ara di rumah keluarga Chase memberi warna yang berbeda. Kadang sikap polos Ara membuat para maid yang bekerja di rumah itu menjadi heran, terkadang Ara juga bisa tegas. "Ara, apakah kau punya kepribadian ganda?" tanya seorang maid yang baru saja masuk ke dapur. "Hah? Enak saja kau bilang aku punya kepribadian ganda," protes Ara. Dapur kembali ramai karena celotehan Ara dan maid-maid lainnya, tapi setelah itu dapur yang ukurannya sangat besar seperti dapur di restoran ternama mendadak menjadi hening. Albertina masuk ke dalam dapur bersama dengan Georgina. Mereka berdua adalah maid senior di rumah itu. Mereka lah yang paling awet bekerja di sana. Kedua maid

    Last Updated : 2024-12-13
  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D6. Kabar Buruk

    Mendengar teriakan sang nyonya tua, Albertina dan Georgina berlari menghadap Nyonya Marry. Wanita tua itu terlihat sangat kesal. Mandy sempat melarang ibunya itu, akan tetapi Mandy adalah anak yang selalu disetir oleh ibunya. Mandy tidak bisa melarang kehendak sang ibu. Namun, malam itu Mandy berani memprotes ibunya. "Ibu, sudahlah. Tidak perlu diperbesar. Tamu ku dari Korea, wajar saja jika aku meminta para chef untuk memasak masakan Korea," tutur Mandy. Mendengar penuturan Mandy, Marry memilih diam. Terlebih lagi saat para tamu mengomentari tentang menu makan malam pada saat itu. "Siapa yang memasak sup kuah ini? Rasanya sama persis seperti yang ada di negara Korea," puji salah satu tamu. Mandy langsung menyuruh Albertina dan Georgina untuk kembali ke tempatnya. Marry pun membalikkan badannya dan tersenyum pada tamu itu, begitu juga dengan Mandy. "Benarkah?" ujar Marry memastikan. Tamu itu menganggukkan kepalanya. "Kami memang punya chef yang sangat berpengalaman. Itupun kami da

    Last Updated : 2024-12-14
  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D7. Tersesat di dalam Rumah

    Ara melirik Jean yang sudah tertidur pulas. Kedua mata Ara belum bisa diajak kerjasama. Badan Ara sudah sangat lelah, akan tetapi kedua mata Ara semakin lebar. Pastinya di dalam kepala Ara berkeliaran berbagai macam hal. Padahal jam sudah menunjukkan pukul satu malam. "Fyuh, kenapa kecelakaan itu justru membuatku dilema? Dia sudah tidak ada hubungan apa-apa denganku, tapi kenapa aku masih belum ikhlas?" Bukan Ara tidak ikhlas akan hubungan Ryan dan Ellen, tapi Ara tidak ikhlas tentang hal lain. Ya, betul sekali. Ara tidak mengikhlaskan soal tempat tinggalnya. Susah payah Ara mengumpulkan uang dan bisa membeli sebuah rumah untuk melepas lelah, tapi rumah itu sekarang telah menjadi milik orang lain bahkan mungkin akan menjadi hak dari rentenir yang mengejar-ngejar Ara. Bahkan Ara juga belum menunjukkan rumah itu pada sang ibu. Hati dan pikiran Ara saat itu benar-benar berantakan. Rasanya dia ingin meluapkan semua emosinya, tapi kepada siapakah Ara akan meluapkan emosinya? Jawaba

    Last Updated : 2024-12-15
  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D8. Maid Istimewa

    Malam itu Ara kembali tidak bisa tidur. Ara terus dibayangi oleh bayang-bayang si pemilik sorot mata tajam yang mengerikan. Ara dibuat dilema antara khawatir dan takut jika pertemuan hari itu akan membuat bencana serta boomerang bagi diri Ara. Pagi harinya semua bekerja seperti biasanya, akan tetapi ada yang berbeda dari Ara. Ara tampak lesu dan kurang semangat. Ara tidak seceria seperti biasanya bahkan sering membuat kesalahan. Saat Ara memasak, masakannya cenderung berasa asin. Sampai Ara kena tegur maid lainnya. Beruntung tidak ada maid senior di dapur pada saat itu. Jika ada salah satu maid senior atau asisten nyonya besar pasti Ara akan kena marah. Bisa jadi Ara akan dipecat. "Ara, untuk hari ini lebih baik kau jangan memasak. Aku takut jika nanti masakannya tidak enak," saran dari Jean dan Ara pun menerima saran dari Jean. Ara memilih untuk bergeser. Ara mengakui jika dirinya tidak cukup fokus pada hari itu. "Ara, tolong ambilkan talenan." "Ini ...." Ara menyodorkan

    Last Updated : 2024-12-16
  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D9. Pengasuh Baru

    Terpilihnya Ara menjadi pengasuh Albert membuat Jean senang, tapi tidak untuk Ara. Ara justru merasa jika posisinya menjadi seorang pengasuh di rumah itu adalah kutukan. Bagaimana tidak? Posisi itu mengharuskan Ara harus pindah dan masuk ke dalam rumah serta menempati kamar khusus. Bagi Jean menjadi pengasuh Albert adalah penghargaan besar karena pasti upah kerja akan lebih besar dari hanya seorang maid yang berkecimpung di dapur saja. Jean terus memberi semangat agar mental Ara kuat dan bahagia jika sudah pindah ke dalam. Banyak maid yang merasa iri pada Ara dan mereka menggosipkan Ara ke sana dan kemari. Banyak yang ingin naik jabatan tapi hal itu jarang terjadi. Beruntungnya Ara terpilih dan yang memilihnya langsung adalah Tuan Besar Jacob. Ara memutuskan untuk mengemasi barang-barangnya dan memasukkan ke dalam tas. "Aku bingung dengan sikapmu itu, Jean. Apa kau senang jika aku tidak satu kamar denganmu lagi. Apa kau terganggu dengan rekan sekamar mu ini yang selalu berisik,"

    Last Updated : 2024-12-19

Latest chapter

  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D54. Izinkan Aku Menikahinya

    Sebuah mobil menghadang Ara dan juga ibunya. Mereka berdua sangat terkejut. Terlebih lagi jalanan malam yang mulai agak sepi, apalagi mereka berdua wanita semua. Yang satu sedang hamil dan satunya sudah tua serta sakit-sakitan. Saat lampu merah belakang menyala dan mobil berhenti, Ara memegang erat tangan ibunya. Wajah keduanya sangat pucat, karena mereka memikirkan hal negatif yang akan terjadi pada keduanya. Saat seseorang keluar dari dalam mobil dan mengetahui siapa dia, mereka berdua menjadi lega. Mereka sangat beruntung karena di tengah jalan Tobey-lah menghadang mereka berdua. Tobey tidak sengaja sedang melintas di sekitar sana. Seperti biasa Tobey selalu ada saat sedang dibutuhkan. Seolah Tobey tahu jika mereka sedang butuh bantuan. Tobey seperti magnet tersendiri untuk Ashley dan Ara. Kehadirannya selalu tidak bisa disangka-sangka. "Kalian kenapa berjalan kaki? Ayo, masuk ke dalam mobil," pinta Tobey. Tanpa memberi alasan pada Tobey, Ara dan Nyonya Ashley langsung masuk ke

  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D53. Rumah Tangga Tidak Sehat

    Akibat ego dari keduanya justru menyengsarakan orang-orang di dekatnya. Meskipun Ara dan Jacob saling mencintai, tapi pada akhirnya mereka sadar bahwa cinta mereka salah. Meskipun didasari oleh cinta, tapi yang namanya perselingkuhan tidak akan berujung baik. Pada dasarnya perselingkuhan diakibatkan adanya salah seorang pihak membuka hati untuk datangnya sebuah cinta, tapi terkadang kita harus sadar bahwa rumah tangga harmonis dengan pondasi yang kuat itulah yang dibutuhkan dalam membangun sebuah keluarga. Jacob dan Mandy menikah tanpa adanya cinta. Pernikahan mereka berumur delapan tahun. Mereka mengarungi rumah tangga yang sulit dan tidak sehat. Perselingkuhan, pertikaian sering mengisi perjalanan rumah tangga mereka. Tujuan pernikahan untuk memiliki keturunan tidak dapat diwujudkan, itulah yang menjadi penyebab utama adanya rasa bosan dan saling egois. Selama delapan tahun Mandy terus berusaha membuat Jacob jatuh hati padanya. Walaupun kadang dia merasa sangat lelah dan memutu

  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D52. Karma atau Kutukan?

    Nyonya Merry melirik Mandy sambil tersenyum. Sementara Jacob hanya terdiam dengan wajah datar tanpa ekspresi membalikkan badan menatap keduanya. "Hasil pemeriksaan hari, dokter bilang bahwa Mandy hamil. Kalian akan memiliki keturunan sebentar lagi," ujar Nyonya Merry tersenyum sumringah. Mandy dibuat bengong. Dia terlihat bodoh mendengar pengakuan dari sang ibu. Mandy terlihat bingung dan tidak percaya, "Ha-hamil? Aku hamil?" "Ini hasil alat test kehamilannya. Dokter menunjukkan bahwa Mandy positif hamil," timpal Nyonya Mandy menunjukkan alat test kehamikan kepada keduanya. Keduanya bingung, seolah tidak percaya dengan pengakuan sang ibu, "Kau hamil, anakku sayang. Selamat," sambungnya dan memberikan alat test kehamilan tersebut pada Mandy. Mandy menerima alat tersebut dengan kebengongannya yang belum selesai. Walaupun seperti itu, Mandy masih saja tidak menyadari kebodohannya. Kehidupan Mandy yang selalu disetir oleh ibun

  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D51. Berpisah

    Tobey menarik Ara agar tidak ketinggalan kereta malam. Di waktu mereka hendak keluar dari gerbang, dari arah depan tampak mobil mewah yang dikendarai Jacob memasuki gerbang. Mereka berpapasan dan sama-sama sadar, akan tetapi Jacob terkejut melihat Ara malam-malam di luar rumah bersama dengan seorang pria dan membawa koper. Jacob langsung menghentikan mobilnya dan keluar dari dalam mobil. Jacob melangkah cepat dan menyusul Ara."Ara ...!" panggilnya. Panggilan itu seketika menghentikan langkah Ara."Ara, kita sudah tidak ada waktu lagi karena kereta akan berangkat dalam dua puluh menit lagi," sela Tobey."Ata, kau hendak pergi ke mana malam-malam begini." Jacob yang semakin berjalan mendekati Ara.Tobey langsung pasang badan mencegah langkah Jacob, "Ara akan menikah denganku," sahut Tobey dengan nada tegas."Apa? Minggir kau!" Jacob mendorong Tobey dengan kesal dan marah, akan tetapi lagi-lagi Tobey menghadang dan membuat Jacob geram."Jangan ganggu Ara lagi! Urusi saja kehidupanmu dan

  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D50. Surat Untuk Tuan Arrogant

    Hubungan yang baru berusia seumur jagung dan sudah terlampau jauh, kini diambang kehancuran. Ara tidak pernah menyangka jika ibunya akan datang dan mengetahui semuanya. Ara juga tidak sadar jika dia telah melakukan kesalahan yang sama seperti ibunya dahulu. Ara baru menyadari dan menyesali segalanya begitu sudah terlanjur serta nasi sudah menjadi bubur. Jatuh cinta di waktu dan dengan orang yang salah. Namun, Ara sendiri tidak kuasa menahan hasrat dan perasaannya untuk mementingkan egonya. Ara tidak menyangka jika dia akan jatuh cinta pada Jacob dan dia tidak bisa mengendalikannya karena itu terjadi begitu saja.Kesalahan fatal yang Ara lakukan kini telah membuahi nyawa yang tidak berdosa di dalam rahimnya. Ara tidak kuasa menahan nasib yang akan menimpa anaknya kelak jika dia sudah dewasa nanti. Nasib yang sama dengan penderitaannya yang sedang dia alami saat ini.Ara membawa Albert masuk ke dalam kamarnya dan menyuruh maid lain untuk menggantikan posisi dia untuk menjaga Albert. Tad

  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D49. Mengasuh Anak atau Jadi Pelacur?

    Mendengar penuturan Nyonya Merry, Nyonya Ashley terlihat sangat terkejut. Sesak napasnya kambuh hingga membuatnya tidak mampu untuk berdiri dengan sempurna. Nyonya AShley tampak memegang dadanya yang terasa sangat nyeri akibat mendengar kata-kata tersebut."Hentikan! Kau benar-benar keterlaluan!" Tobey yang tidak tega melihat keadaan Nyonya Ashley berusaha untuk menyudahi perdebatan yang tidak akan ada pangkat selesainya jika sudah membahas yang namanya perselingkuhan."Hei, anak muda. Kau tidak tahu apa yang dilakukan si pel*c*r ini dulu? Jadi, jangan pernah ikut campur!" ungkap Nyonya Merry.Hal itu membuat Nyonya Ashley tidak kuat berada di sana terlalu lama. Dia menarik tangan Tobey mengisyaratkan untuk segera pergi dari sana. Tobey yang paham dengan keadaan ibunya Ara segera menuntun wanita paruh baya itu untuk keluar dari ruangan tersebut.Dengan perasaan kecewa dan hancur, Nyonya Ashley keluar dari ruangan itu sambil menangis dengan tangan memegang dadanya yang terasa sangat sa

  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D48. Musuh Bebuyutan

    "Nyonya sepertinya anda sudah mengetahui tentang penyakit kanker rahim yang diderita oleh pasien," ungkap dokter tersebut pada Nyonya Merry. "Iya. Mungkin aku hanya butuh obat pereda rasa sakit agar putriku tidak kesakitan seperti tadi," balas wanita paruh baya tersebut. "Tidak bisa, Nyonya. Anda harus memeriksanya lebih lanjut. Penyakit yang menyerang putri anda harus segera mendapatkan penanganan langsung. Kanker itu telah berkembang sangat lama dan jika tidak segera ditangani maka akan membahayakan nyawa pasien. Maka dari itu harus segera diangkat," lanjut sang dokter. "Itu berarti putriku tidak akan memiliki rahim, dok?" "Bahkan sekarang pun dia tidak akan bisa hamil lagi karena rahimnya telah digerogoti sel kanker," jelas sang dokter. "Jika begitu, aku perlu berpikir untuk itu."Nyonya Merry hanya bisa menunduk lesu melihat keadaan anaknya yang sedang sakit, akan tetapi penyakit itu selalu dia tutupi di depan Mandy ataupunJacob. Kanker rahim yang di derita oleh Mandy adalah p

  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D47. Ara Positif Hamil

    Pagi telah datang dan menjemput semua orang untuk kembali beraktivitas. Saat itu Ara bangun lebih awal. Dia sengaja tidak membangunkan Jacob lantaran ingin memberikan kejutan untuk Jacob. Oleh karena itu dia berusaha sepelan mungkin bergerak dari ranjang untuk menurunkan kedua kakinya. Ara berjalan mengendap-endap menuju ke kamar mandi dengan membawa alat test kehamilan yang dia beli kemarin.Saat Ara sedang berada di kamar mandi, Jacob mendadak dikejutan dengan ponselnya yang terus bergetar. Getaran ponsel Jacob yang terus menerus membuatnya terbangun dengan terpaksa. Dengan menahan rasa ngantuk yang masih menyerangnya Jacob mengangkat panggilan telepon itu."Sayang ... sayang!!" Suara Mandy yang terlihat bergetar di seberang sana sambil berteriak menahan rasa sakit serta menangis tersedu-sedu membuat Jacob tersadar dari rasa ngantuknya dan terlihat bingung."Ada apa?""Perutku sakit sekali, sayang. Cepat ke kamar sekarang juga!" rintih Mandy.

  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D46. Kartu Mati Tuan Jacob

    Entah kenapa Jacob tidak fokus saat diajak mertuanya membicarakan hal yang selama ini dia begitu harapkan akan ada keajaiban yang terjadi di dalam hidupnya. Yang ada dalam pikiran Jacob pada saat itu adalah Ara. Sekilas pada saat itu Jacob melihat raut wajah Ara sedih. "Kau harus menjaga hubungan baik dengan Mandy. Jangan membuat dia marah dan selalu manjakan dia. Untuk wanita yang sedang dalam program hamil itu sangat penting." Nyonya Merry menatap Jacob dengan tersenyum simpul.Jacob kembali menengerutkan keningnya. "Bukankah ini sangat aneh. Sejak awal kau bilang jika aku yang bermasalah dan tidak bisa membuat Mandy hamil dan sekarang tiba-tiba kau meminta pada kami untuk melakukan program hamil? Jika dengan cara yang kau pikirkan akan berhasil, kenapa kau tidak melakukan dari dulu," cerca Jacob.Dari situ si wanita paruh baya itu mulai kelabakan menjawab pertanyaan dari Jacob, tetapi wanita licik itu selalu punya cara untuk segera menjawabnya, "karena

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status