Share

Bab 48

Jam makan sore bersama sudah mereka bertiga lalui. Menjelang maghrib Risma pamit pulang.

"Kirim salam sama Mama dan Papa di rumah, jangan lupa." Nazwa mengingatkan lagi ketika dia berdada ria dengan Risma yang sudah masuk ke mobilnya.

"Siip," sahut gadis berusia dua puluh satu tahun itu.

Nazwa masih tersenyum, memperhatikan mobil yang sudah melaju meninggalkan halaman rumah yang luas bahkan ketika SUV hitam itu sudah tak terlihat lagi.

Risma, adik Reza paling bungsu, sekaligus satu-satunya keluarga Reza yang paling menyukai dirinya. Anak itu begitu baik, ramah dan ceriwis. Nazwa harap sikap Risma tidak akan berubah sampai nanti apa pun yang terjadi. Karena dia sudah menganggap anak itu sebagai adik kandungnya.

"Soalnya kan dulu Kak Reza banyak cewek. Eh tapi pas udah nikah ternyata udah berubah? Bisa setia juga tuh orang." Ucapan sang adik ipar kembali terngiang di telinga yang seketika mengganggu pikirannya. Dia jadi kepikiran dan khawatir lagi.

"Sayang ...."

Panggilan Reza me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status