Home / Romansa / MY BELOVED HERO / DUA INSAN BEDA KASTA

Share

MY BELOVED HERO
MY BELOVED HERO
Author: SAKABIYA Pratiwi

DUA INSAN BEDA KASTA

last update Last Updated: 2021-03-05 03:23:13

Sore hari di pantai Melur, pantai dengan pasir putih dan air biru jernih yang terletak di pesisir kota Batam. Pantai ini memang tidak seramai pantai-pantai ikonik lainnya seperti Kuta yang rame oleh pelancong asing, tapi pantai Melur ini cukup ramai dikunjungi para wisatawan domestik yang membutuhkan waktu bersantai bersama keluarga.

Milly memandangi birunya air yang terhampar sejauh mata memandang, hari ini rumah makan yang dia jaga sangat sepi pengunjung, makanya dia bisa berleha-leha untuk sejenak.

Saat menatap hamparan laut itu banyak sekali yang dia pikirkan. Namun, keindahan ini sama sekali tidak mengurangi beban hidup yang dia pikul selama ini. Dia ingin ibunya sembuh. Ibu divonis mengidap kanker darah stadium akhir, sebenarnya mustahil untuk ibu bisa bertahan lebih lama tapi Milly sangat ingin memberikan pengobatan terbaik untuk ibunya.

Tak ada satu orang pun yang bisa dia anggap keluarga di dunia ini selain ibu, hanya Ibu! Sejak dia ingat, dia tak tahu siapa sosok ayahnya. Seumur hidup dia hanya tinggal bersama ibu saja. Dan saat mulai beranjak remaja Milly sudah bisa menyimpulkan kalau dirinya adalah anak dari hasil hubungan gelap, terlebih dia mulai mengerti apa pekerjaan ibunya di masa lalu, ya! Memang bukan pekerjaan yang bisa dibanggakan, bahkan itu adalah pekerjaan yang memalukan.

"Mil ...." Ada seseorang memanggil dan itu berhasil membuyarkan lamunan Milly, dia menoleh dan ternyata yang datang menghampiri itu Aldi, rekan kerja Milly.

"Ya, ada apa?" tanya Milly

"Dipanggil bos tuh, kamu lupa? Ini kan hari gajian," kata Aldi, dia tampak senang dan semangat, dan tidak dengan Milly. Dia tahu gajinya bulan ini hanya akan tersisa separuh karena hari-hari sebelumnya dia sudah mengambil kasbon untuk kebutuhan ibu dan kebutuhan mendesak lainnya.

Milly segera temui bosnya yang sudah menunggu.

"Bagaimana ya? Sebenarnya, susah sekali menghitung sisa gajimu, tunggakanmu sudah terlalu banyak, Milly!" kata bos, Milly pasrah saja. Berapa pun sisa gajinya akan ia terima dengan senang hati.

"Tapi aku bukan raja tega, ini! Ambilah! Mungkin cukup untuk membeli obat ibumu."

Bos menyodorkan amplop kearah Milly.

"Terimakasih banyak bos."

"Ya."

Bos sudah maklum dengan kondisi Milly, dia tahu betul apa saja yang sudah Milly lewati selama ini. Bos sangat tahu kehidupan getir yang Milly kecap selama ini. Lagi pula Milly memang sosok karyawan yang teladan dan selalu bisa diandalkan, oleh sebab itu Bos tak pernah mempermasalahkan kebiasaan kasbon yang selalu Milly minta padanya.

***

Milly pulang ke rumah, rumah petak kecil yang dia tempati bersama ibunya. Ibu menunggu kedatangan Milly. Tubuhnya ringkih dan mukanya pucat pasi, leukimia itu telah menggergoti sisa-sisa kehidupannya.

"Mana gajimu? Hari ini kamu gajian kan?" pinta ibu, dia memang selalu seperti itu.

"Gajiku bulan ini gak sampai separuhnya Bu, kita masih punya banyak hutang sama bos," kata Milly.

"Jadi bosmu memotong lagi gajimu bulan ini?" Intonasi Ibu meninggi.

"I-iya ...."

"Sudah! Cari saja pekerjaan lain, keterlaluan dia! Gajimu kan cuma sedikit, terus berani-beraninya dia potong sampai separuhnya, dasar gak punya hati!" gerutu ibu. Memang seperti itu lah sifatnya. Dia selalu lupa bersyukur kalau selama ini dia dikaruniai putri baik hati seperti Milly. Tapi setiap hari dia selalu mengomel dan mengomel.

Milly diam saja.

"Hey Milly! Kapan Ibu bisa kemotherapy?" Ibu melanjutkan pertanyaannya. Ibu mengajukan lagi permintaan untuk bisa menjalani kemotherapy.

"Setelah aku cari tahu, ternyata kemotherapy itu butuh biaya yang sangat besar, Bu."

"Jadi kamu mau hitung-hitungan sama Ibu?"

"Bukannya gitu ...."

"Kamu lelah merawat Ibu? Kamu mau Ibu cepat-cepat mati, begitu?" Lagi-lagi ibu emosi dan emosinya memang sulit dikendalikan. Milly memilih untuk diam saja.

"Aku belum siap untuk mati sekarang! Masih banyak yang ingin aku raih! Penyakit ini tidak pantas untukku." Ibu lagi-lagi meratap, ini memang hal biasa untuk Milly, keluhan seperti ini sudah jadi makanannya sehari-hari.

"Aku akan cari uang yang lebih banyak Bu, Ibu sabar ya," kata Milly mencoba menenangkan.

"Selama kamu kerja disana, di restauran kecil itu, kamu gak akan bisa membiayai perawatan Ibu! Makanya cari pekerjaan lain! Kalau bisa cari keluar kota! Yang penting kita bisa dapat uang yang banyak!"

"Iya, iya ... aku akan cari kerja ditempat lain."

"Buktikan!"

Itulah sebagian kecil kehidupan memilukan yang Milly jalani sepanjang hidupnya selama ini, dia tidak berharap banyak, dia hanya ingin ibu bertahan, dia hanya ingin ibu bahagia.

Di belahan Nusantara lainnya ....

Orang-orang bilang "nobody's perfect" tapi Richie adalah sosok yang almost perfect.

Lahir dari keluarga ningrat yang punya segalanya. Apapun yang dia inginkan sangat mudah untuk dia raih. Harta, tahta dan wanita. Dia tumbuh sebagai seorang pengusaha sukses di usia muda ditunjang dengan sosok dan penampilan yang tidak pernah tidak terlihat keren.

Dia menjabat sebagai General Manager di perusahaan keluarga yang bergerak di bidang properti. Jabatan itu memang dia dapat dengan mudah karena dia adalah salah satu pewaris utama Djayadiningrat group.

Dia tampak bosan hari ini, dia scroll layar ponselnya dan dia tidak juga menemukan hal menarik.

"Aaahh ...." dengusnya lalu ia sandarkan tubuhnya di kursi nyamannya.

Tok tok, ada yang mengetuk pintu, dia tersadar.

"Masuk!" seru Richie.

Tak lama, seorang office boy masuk.

"Anda di tunggu di ruangan pak Aria," kata Budi, office boy itu.

Seketika Richie tampak malas, dia sepertinya tidak siap menghadap ayahnya.

"Ya," sahutnya pelan.

Walaupun segan tapi Richie harus segera memenuhi panggilan ayahnya. Richie masuk keruangan Direktur utama perusahaan yang juga ayahnya itu.

"Duduk!" kata Aria Utama Djayadiningrat, ayah kandung Richie. ekspresinya menunjukan kalau dia ingin membicarakan sesuatu yang serius dengan anaknya itu.

Richie duduk, dia mencoba bersikap biasa walaupun dalam hati dia sudah menduga kalau sang ayah akan membahas beberapa kasus penyelewengan dana perusahaan yang ia lakukan.

"Tolong rekap lagi laporan keuangan dari Julian!" kata Aria dengan dingin, dia pasti sudah menemukan kejanggalan dalam laporan keuangan. Selama ini Richie memang sering menyelewengkan uang perusahaan.

Sejak mengenal dunia perjudian, dia sering menghabiskan banyak uang di meja judi.

"Itu semua salahku!" akui Richie.

"Baguslah kalau kamu sadar, Richie ... kalau kamu tidak bisa tinggalkan kebiasaan burukmu itu, sebaiknya tanggalkan saja jabatanmu, Ayah bisa cari orang yang lebih bertanggung jawab, sekalipun itu orang lain," kata Aria.

"Maaf Ayah, beri aku kesempatan sekali lagi."

"Kesempatan lagi?" tanya Aria.

"Kali ini aku akan bersungguh-sungguh."

Aria tatap putranya itu, dalam hati dia sangat berharap bahwa Richie akan mulai bersikap dewasa dan meneruskan tahtanya kelak. Tapi Richie sepertinya belum cukup belajar, selama ini dia selalu mendapatkan segalanya tanpa terlalu banyak usaha.

"Baiklah, ini yang terakhir! Kalau kamu masih melanggarnya, Ayah akan berikan kepercayaan Ayah ini pada Julian!"

Richie tampak lega mendengarnya, akhirnya dia dapat lagi kesempatan itu, kesempatan yang tak henti-hentinya Tuan Aria Utama Djayadiningrat berikan padanya.

***

Richie adalah sosok sempurna yang diidamkan setiap gadis, tak jarang para model-model cantik pun mau jadi selirnya.

Tapi hati Richie hanya tertambat untuk satu hati, Daniar! Dia lah gadis beruntung yang berhasil menjerat hati Richie.

Daniar adalah seorang aktris muda mempesona dan penuh bakat. Semua pria mendambakannya jadi pasangannya dan hanya Richie lah yang berhasil mencuri perhatiannya.

Keduanya sering dinobatkan sebagai couple goal dan most wanted couple oleh beberapa media.

Hari ini mereka bertemu, mereka menikmati malam yang syahdu di sebuah restauran classy yang sengaja Richie booking untuk menjaga privasi mereka.

"Besok aku harus ke Bandung," kata Daniar.

"Oh ya ...." tanggapi Richie datar, dia sedang menikmati steak wagyu favoritnya.

"Iya, launching produk yang baru kemarin endorse aku. Sebenarnya malas, tapi ... ya mau gimana lagi, aku harus tetap profesional."

"Kalau begitu, kita menikah saja dan tinggalkan dunia keartisanmu ini," kata Richie lagi, Daniar hanya tersenyum mendengarnya.

"Tapi ini kan dunia yang membesarkan aku, mana bisa aku meninggalkannya."

"Aku pasti menjamin seluruh kebutuhan kamu."

"Iya, aku tahu! Tapi ... inikan passion-ku, ya memang kadang-kadang ada rasa penat, tapi aku gak mungkin meninggalkan dunia entertainment ini."

Richie hanya mendengus, dia lelah membujuk Daniar untuk berhenti dari dunia keartisannya, dia ingin daniar jadi istri yang mendedikasikan hidupnya hanya untuknya kelak.

"Kalau nanti kita menikah, aku akan prioritaskan kamu tentunya," kata Daniar dengan nada menggoda, Richie hanya memicingkan matanya.

Perdebatan ini memang sering terjadi, dan Richie hampir kehabisan cara untuk membujuk Daniar yang terlanjur jatuh cinta dengan dunia entertainment.

Itu lah dua kehidupan berbeda yang dua insan berbeda kasta itu jalani selama ini. Jika suatu hari Richie ataupun Milly dipertemukan, akankah mereka bisa untuk saling melengkapi?

Related chapters

  • MY BELOVED HERO   PELUKAN TERAKHIR

    Milly memang gadis idaman, sejak usia belia dia sudah bekerja untuk menghidupi ibunya walau kadang ibu tidak pernah menghargai usahanya karena apa yang Milly hasilkan tidak pernah cukup untuk ibu.Milly sajikan nasi goreng yang tadi dia beli saat pulang dari tempat kerjanya, lalu dia duduk bersama ibu di atas tikar di rumah mereka yang teramat sempit itu."Tadi ada teman Ibu mampir kemari, dia butuh orang untuk kerja di Jakarta," kata ibu memulai obrolan."Siapa?" tanya Milly."Rado, dulu dia bartender di club tempat Ibu bekerja ...."Milly tidak menanggapi lagi, dia agak malas kalau harus ingat semua masa lalu ibu.Dulu ibu memang dikenal sebagai wanita malam, bahkan banyak orang mencemooh Milly karena pekerjaan Ibu itu. Mereka selalu bilang kalau Milly adalah anak haram yang lahir dari dosa yang ibu perbuat. Tentu saja itu membuat Milly sedih tapi kini dia sudah terbiasa dengan cemoohan itu."Dia punya teman di Jakarta, temannya itu pengus

    Last Updated : 2021-03-05
  • MY BELOVED HERO   TRAPPED

    Mereka sudah tiba di Jakarta.Milly tidak sendiri, dia berangkat bersama Lita dan Maya. Mereka sama-sama mengharapkan pekerjaan yang lebih baik.Mereka sangat senang, begitu tiba di Bandara seseorang sudah menunggu dan menjemput mereka.Rado duduk di seat depan, sedangkan Milly dan teman-temannya duduk di seat belakang. Karena lelah mereka sampai terlelap dalam mobil tapi tidak dengan Milly, dia masih kepikiran ibu."Bos pasti senang!" kata Dhani, orang yang sedang menyetir saat ini. Tak henti-hentinya dia pandangi tiga gadis manis yang duduk di belakangnya lewat kaca spion di atas kepalanya sampai Milly sendiri tidak sadar kalau dia tengah diperhatikan."Pasti! Kali ini gue gak bawa barang yang asal-asalan, semuanya barang super, gue jamin! Ha ha ha," tukas Rado sangat puas lalu tertawa.Milly mendengarkan percakapan itu, entah kenapa dia jadi tak enak hati, dia punya firasat buruk.'Barang? Barang super? Apa maksudnya?' batin Milly da

    Last Updated : 2021-03-05
  • MY BELOVED HERO   PENGKHIANATAN YANG MENYAKITKAN

    Saat memasuki ruang utama club, Milly bersembunyi di belakang teman-temannya. Para pria yang mencari kesenangan mulai berdatangan.Ada yang sekedar minum, mengobrol dengan para pekerja dan ada juga yang asyik bertaruh di meja judi.Ini adalah salah satu malam paling mencekam dalam hidup Milly. Dia tahu persis apa yang akan terjadi jika seseorang tertarik lalu membookingnya. Apa yang dia jaga selama ini akan hancur dalam sekejap mata. Dia hanya berharap malam ini dia aman.***Milly bersyukur semalam tidak terjadi apa-apa padanya. Siang ini semua teman se-profesi Milly berkumpul untuk sekedar makan siang bersama.Yang tinggal di mess hanya ada 5 orang saja, sebagian yang lain memilih untuk tinggal di rumah mereka masing-masing."Semalam kalian dapat tamu, apa mereka puas dengan servis kalian?" tanya Demy pada Maya dan Lita, keduanya hanya tersenyum malu."Pasti kalian juga dapat uang tip kan?" tanya Demy lagi."Disini gak usah m

    Last Updated : 2021-03-10
  • MY BELOVED HERO   LAYANI SAYA!

    Tak terbayangkan lagi betapa hancurnya perasaan Richie malam ini. Mati rasa sudah pasti, apa yang dia bangga-banggakan selama ini ternyata lebih memilih pergi mengejar karir dari pada memilihnya.Rasa sakit hatinya mendorongnya untuk kembali mampir ke club milik Tora. Padahal ia sudah berjanji untuk memperbaiki kebiasaan buruk pada ayahnya. Tapi, Richie ingin melepaskan rasa sesaknya. Club ini memang satu-satunya tempat yang selalu Richie pilih untuk sekedar melepas stress.Tora sangat senang dengan kedatangan Richie, dia memang salah satu tamu penting di club ini."Selamat datang Bos! Akhirnya mampir juga setelah sekian lama," sapa Tora, Richie hanya membalas dengan senyum malas. Terlalu berat untuk menjawab sambutan Tora."Mari duduk, Bos!"Tora mempersilakan Richie untuk duduk di salah satu sudut club, lalu mereka duduk berdua."Tunggu sebentar ya, biar gue siapkan dulu meja buat lo, nanti sebentar lagi Bos Hario juga akan datang kemari!" kata

    Last Updated : 2021-03-15
  • MY BELOVED HERO   MALAIKAT TAK BERSAYAP

    Secara mengejutkan Richie membawa Milly ke rumahnya. Milly semakin tidak mengerti, dia juga takjub dengan rumah Richie yang cukup besar untuk seorang lajang sepertinya.Mereka sudah masuk ke dalam rumah, Milly semakin takjub saja, interior dan segala isinya sungguh membuat nyaman walau hatinya masih sedikit skeptis, Milly mungkin masih takut kalau Richie kembali memintanya untuk melayaninya."Tunggu, duduklah!" kata Richie saat sampai di sebuah ruang, Milly duduk di sofa yang ada disana. Dia masih mengagumi rumah seorang Richie.Richie pergi ke ruangannya di lantai atas.Milly menunggu, dia tatap dua box pizza yang ada di meja, perutnya keroncongan sekali. Sebenarnya dari kemarin dia malas untuk makan dan sekarang dia mulai merasa sangat kelaparan. Pizza itu memang sengaja Richie beli tadi saat di perjalanan.'Huh, ternyata baik juga orang ini, semoga dia gak berubah pikiran lagi!' pikir Milly yang sudah merasa lebih aman saat ini.Beberapa me

    Last Updated : 2021-03-18
  • MY BELOVED HERO   NEW JOB, NEW HOPE

    Milly masih menunggu dengan sabar, dia yakin kalau Richie memang sudah ditakdirkan untuk menolongnya.Kriiiiing, ponselnya tiba-tiba berbunyi ....Milly terpaku, yang menelphone itu adalah ibunya. Kejadian tadi malam membuatnya lupa pada ibu, Milly tak tahu harus menjelaskan apa pada ibunya saat ini.Dia mulai berpikir kalau dia jujur dan pulang begitu saja pada ibu pasti ibu akan sangat kecewa.Kriiiing, ponselnya terus berdering, dia pun mengangkatnya."Halo Bu ...." sapanya mencoba terdengar baik-baik saja."Milly, bagaimana kabarmu? Ibu ingin sekali menelphonemu sejak kemarin, tapi takut kamu sibuk," Terdengar suara ibu yang begitu antusias di sebrang sana, Milly jadi merasa bersalah."Heum ... aku baik Bu, Ibu gimana?""Ya begini lah, tapi kemarin bu Marta antar ibu chek up ke rumah sakit, Rado memberikan Ibu uang cukup untuk beli obat selama sebulan, katanya itu sebagai tunjangan awal, ya begitulah ... Ibu senang sekali, akhirnya ki

    Last Updated : 2021-03-19
  • MY BELOVED HERO   PESONA PEGAWAI BARU

    Budi mengajak Milly untuk membereskan ruangan Julian, Milly mengikuti semua instruksi Budi. Kebetulan saat ini Julian belum datang. Julian adalah manager pemasaran di kantor ini."Kamu lakukan seperti pekerjaan rumah saja, gampang kan?" kata Budi sembari memberi contoh apa saja yang harus Milly lakukan."Iya, saya mengerti!" kata Milly lalu dia bereskan meja kerja Julian dengan teliti."Bagus! Eh, tuh pak Julian datang!" kata Budi dan saat itu memang Julian baru saja masuk ke dalam ruangannya itu."Udah selesai?" tanya Julian bossy."Sudah," sahut Milly tanpa berani mengangkat wajahnya sedikitpun. Menjadi seorang karyawan baru memang masih cukup membuatnya nervous, apalagi ada banyak cogan bertebaran di kantor ini.Setelah itu, Budi mengisyaratkan Milly untuk pergi dari sana, sepertinya Julian tidak tahu dan tidak peduli kalau ada pegawai baru di kantornya saat ini.Selepas itu Milly dan Budi menepi di dapur kantor, tempat mereka dan Bu arin

    Last Updated : 2021-03-21
  • MY BELOVED HERO   TEMANI SAYA MINUM

    Kini Milly sudah terbiasa dengan pekerjaannya.Seperti biasa dia sajikan kopi pada para staf.Tak sengaja Milly mendengar desas-desus para pegawai tentang Richie dan Daniar, mereka membicarakan kabar keretakan hubungan keduanya dan Milly jadi penasaran."Iya yah, padahal ... apa kurangnya coba Pak Richie?" kata salah satu staf."Nah iyaa, ternyata pria sempurna juga tak luput dari pengkhianatan yaaa ...." tanggapi pegawai yang lain. Milly semakin penasaran. Kini apapun tentang Richie merupakan hal penting untuk Milly.'Oh, jadi bener kalau Artis cantik itu pernah menjalin hubungan serius sama Pak Richie? Huh, apa kurangnya Pak Richie ya ... bodoh banget artis itu!' gerutu Milly dalam hatinya.Milly kembali ke dapur, duduk bersantai sejenak bersama Arini dan Budi."Kasian ya pak Richie ... padahal kurang apa dia coba?" kata Arini yang sepertinya juga sedang membahas gosip tentang Richie seperti yang lain."Mungkin sutradara itu lebi

    Last Updated : 2021-03-22

Latest chapter

  • MY BELOVED HERO   Pilihan Yang Sulit

    Hampir semua karyawan sudah meninggalkan area kantor, hanya tinggal beberapa orang saja. Milly menunggu Budi, beberapa hari terakhir Milly memang sering menumpang pada Budi.Tora dan Dhani kembali mengintai Milly, Tora tampak sangat bernafsu untuk balas dendam pada Milly. Dia memang sangat marah saat Milly kabur dari clubnya bahkan Milly sudah melibatkan Richie, dan Tora merasa itu sebuah ancaman nyata karena Richie menaruh saham di Clubnya."Jadi, rencana kita apa bos? Beneran kita mau nyulik dia?" tanya Dhani yang setia menemani Tora."Kita pantau dulu, kita cari tahu dimana dia tinggal, atau kalau situasinya memungkinkan, kita langsung culik dia!" kata Tora, pandangannya tak lepas dari Milly.Milly masih menunggu, tiba-tiba Feri yang lebih dulu menghampirinya, Feri sudah siap dengan motor sportnya. Semakin hari dia semakin jelalatan. Milly tahu kalau Feri memang punya maksud busuk, Milly makin dan semakin skeptis saja terhadap pria 30 tahunan itu.

  • MY BELOVED HERO   TEROR

    Di sepanjang perjalanan menuju rumah kontrakannya Milly merasa takut, dia merasa ada yang mengikutinya. Tapi saat dia toleh ke belakang, jalanan gang itu masih sepi, tidak ada seorang pun di belakangnya.Sore ini dia dilanda paranoid yang hebat, kata-kata Rado terus terngiang di kepalanya sejak tadi.Akhirnya dia sampai di depan rumahnya kontrakannya, dia segera masuk lalu segera mengunci pintu rapat-rapat. Milly tarik ponselnya dan segera menghubungi Ibunya di Batam."Milly ...." sapa ibu dari sebrang sana."Bu, Ibu baik-baik saja kan?" tanya Milly penuh kepanikan dan kekhawatiran."Baik, ini ibu lagi makan, bu Martha membuatkan sup ayam, enak sekali.""Oh, syukurlah," Milly agak bernafas lega, ternyata tidak terjadi apa pun pada ibunya."Kamu sudah makan?""Sudah, Bu.""Milly, jaga dirimu baik-baik ya!""Iya Bu, kalau ada apa-apa, ibu cepat-cepat hubungi aku ya!""Iya, cepat-cepat kirimi ibu uang ya, ada

  • MY BELOVED HERO   INTIMIDASI

    Malam terakhir ini terasa begitu lamban untuk Milly. Apa yang terjadi malam ini mungkin tak akan pernah Milly lupakan sepanjang hidupnya.Bagaimana Richie menatapnya, bagaimana Richie menggenggam tangannya, bahkan Richie membiarkannya duduk di atas pangkuannya tadi. Tak hanya itu, bahkan Richie melingkarkan tangannya di perutnya tadi dan satu lagi, berkali-kali berbisik mesra sampai embusan nafasnya membangunkan bulu kuduk Milly berkali-kali.Imbasnya, Milly tak mampu tidur malam ini. Padahal besok pagi ia dan seluruh rekannya harus bersiap untuk kembali pulang ke Jakarta.Milly masih membuka matanya di gelap malam. Hanya ada cahaya rembulan yang masuk dari jendela resort yang sengaja tak dipasangi tirai. Arini dan Budi sudah sangat pulas bahkan suara dengkuran Budi sudah terdengar lantang, tanda Budi sedang benar-benar menikmati waktu istirahatnya.'Ya Tuhan, bagaimana kalau aku sampai jatuh cinta dengannya? Itu kan naif sekali? Benar-benar naif! Ayo Mil

  • MY BELOVED HERO   LOVE SONG

    Pestanya cukup meriah, banyak tamu-tamu penting hadir disana, Milly merasa kikuk.Dan yang mengejutkan, ternyata Daniar dan Abdi hadir juga sebagai tamu disana. Richie hancur lagi, dia tak bisa berbuat apa-apa, dia hanya berusaha terlihat tenang.Alana dan Julian juga terlihat khawatir dengan situasi ini, ternyata benar Daniar ada dan mereka tahu betapa hancurnya hati Richie saat ini.Tapi Alana dan Julian malah sengaja meninggalkan Richie dan Milly berdua saja, mereka ingin Daniar melihat kebersamaan Richie dan Milly."Kami ada disana yaa! Semoga kalian berdua bisa menjalin kehangatan bersama!" kata Alana lalu menarik tangan Julian jauh-jauh, Milly semakin kikuk saja.Dan tak lama Edo datang menyambut kedatangan Richie, Milly hanya sembunyi di balik punggung kokohnya, dia masih merasa malu dan kikuk."Bos besar akhirnya datang juga," sapa Edo lalu mereka bersalaman."Kelihatannya banyak tamu penting malam ini," kata Richie agak sarka

  • MY BELOVED HERO   IT'S GONNA BE YOU

    Para staf masih asik bermain di Luwus Camp ini. Ada yang asyik menantang adrenalin dengan bermain flying fox ada juga yang menapaki trek terjal dengan ATV.Tidak dengan Milly, dia ingin beristirahat total, dia menepi di saung bambu sendiri. Arini dan Budi malah sibuk bermain seperti anak kecil, Milly hanya memperhatikan dan dia jadi ketawa-ketawa sendiri melihat tingkah kedua rekannya itu.Alana datang menghampiri dan Milly cukup terkaget dengan kedatangannya."Kenapa kamu gak ikut main?" sapa Alana yang langsung duduk bergabung dengan Milly. Walau sempat cemburu, tapi Alana tetap bersikap baik pada Milly."Heum ... saya takut dengan ketinggian, hehe," sahut Milly lalu nyengir dengan malu-malu."Sama berarti yaa," Alana mencoba akrab dengan Milly."Pak Richie sama pak Julian kemana?" tanya Milly."Tuh, mereka rebahan di saung bambu, mungkin mereka ketiduran."Milly mencari sosok kedua bosnya dan dia lihat mereka memang tampak bersantai

  • MY BELOVED HERO   KEKECEWAAN ALANA

    Walaupun hanya diikuti oleh beberapa orang saja tapi employe gathering ini terasa begitu menyenangkan.Hari ini mereka bersepeda di sekitar Luwus Camp. Mengayuh pedal menyisir jalan kecil dengan pemandangan hamparan sawah yang menghijau di sisi kanan kirinya, udaranya pun terasa segar dan menyejukan jiwa.Milly tidak terlalu pandai bersepeda, dia lumayan tertinggal jauh dari teman-temannya.Ini seperti jadi kesempatan untuk Alya untuk menyabotase Milly yang akhir-akhir ini membuatnya kesal karena dianggap dominan dan sok cari-cari perhatian.Alia melambatkan kayuhannya, sampai Milly berhasil menyusulnya, mereka pun kini sejajar."Ayo bu Alia, semangat!" kata Milly yang sudah tampak kecapean, Alia mensejajarkan lagi laju sepedanya dengan Milly."Ada banyak sekali yang mau saya bicarakan dengan kamu!" kata Alia."Oh ... iya silakan bicarakan sekarang, Bu!" sahut Milly sembari menjaga konsentrasi untuk mengayuh."Kamu suka goda-goda

  • MY BELOVED HERO   PERFECT SUNSET

    Mereka sepakat untuk pergi ke Tanah Lot dengan mengendarai sepeda motor sewaan. Milly tak menyangka kalau dia akan dapat liburan yang penuh kejutan seperti ini. Saat berboncengan dengan Richie, Milly benar-benar tak bisa mengehentikan deburan hasrat. Dia merasa begitu istimewa.Kini Milly takut karena Richie memacu tunggangannya dengan kecepatan yang cukup tinggi, tapi dia juga tak berani memeluk Richie, atau sekedar perpegangan pun dia tak kuasa, dia merasa canggung dan takut dianggap tak tahu diri."Pegangan!" kata Richie sambil menoleh ke belakang, Milly masih malu, dia hanya memegang pinggang Richie tapi Richie malah menariknya sampai tangan Milly melingkar tepat di perut sixpack nya. Sungguh-sungguh membuat hatinya dag dig dug ser.Deg deg deg, Milly sampai tak bisa mengendalikan frekuensi detak jantungnya sendiri, yang dia alami saat ini benar-benar terlalu manis untuk dilewatkan begitu saja.'Ya Tuhan! Kenapa dia perlakukan aku seperti ini? Bagaimana k

  • MY BELOVED HERO   KECEMBURUAN JULIAN

    Hari ini semua pegawai di kantor tampak sangat bahagia, baru saja bos besar mereka yakni Aria Widjaya yang notabene adalah ayahnya Richie mengumumkan rencana liburan ke Bali untuk seluruh karyawan, tak terkecuali untuk para pegawai kebersihan juga. Milly, Budi dan Arini sangat bahagia menyambut kabar bahagia itu."Waah, liburan ke Bali ...." kata Budi girang."Baik banget ya big boss kita, makin sayang deh sama perusahaan ini," sahut Arini.Milly juga sangat senang karena angan-angannya untuk berlibur ke pulau Bali sebentar lagi akan terwujud. Sebagai gadis biasa yanh hanya mengisi hari-harinya dengan bekerja dan berangan-angan, rencana liburan ke Bali seperti sekarang ini adalah seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Terkesan berlebihan tapi itu memang benar adanya."Kapan kita berangkat?" tanya Milly antusias."Katanya sih lusa, waaah, jadi gak sabar ya," sahut Arini tak kalah bahagia padahal dia sudah sering mengikuti employe gathering sepe

  • MY BELOVED HERO   POOR RICHIE

    Hari ini Milly tidak masuk kerja, Kakinya masih sedikit bengkak, Milly tidak ingin mengambil resiko jika dia paksakan untuk terus bekerja.Dia hanya rebahan di tempat tidurnya ditemani beberapa cemilan untuk mengganjal perut.Saat sedang melamun dan bersantai tiba-tiba ada pesan masuk, dia lihat itu dari Rado. Hatinya mulai kembali resah, dia jadi tak enak hati.[kamu cari mati!] begitulah isinya.Sontak perasaannya jadi semakin resah, dia benar-benar takut. Walaupun pesan dari Rado sangat singkat tapi itu benar-benar membuatnya ketakutan.Milly mencoba menghubungi nomor itu tapi dalam sekejap nomornya sudah tidak bisa dihubungi, itu semakin membuatnya khawatir.'Ya Tuhan, bagaimana kalau Bang Rado mencariku? Huh, kenapa perasaanku gak enak begini yaa?'Dan Keadaan di kantor jadi terasa hampa karena Milly tidak masuk hari ini, itulah yang tiba-tiba dirasakan Julian. Sepertinya dia benar-benar terjerat pesona Milly yang sederhana. Dia

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status