Share

TRAPPED

last update Last Updated: 2021-03-05 03:32:17

Mereka sudah tiba di Jakarta.

Milly tidak sendiri, dia berangkat bersama Lita dan Maya. Mereka sama-sama mengharapkan pekerjaan yang lebih baik.

Mereka sangat senang, begitu tiba di Bandara seseorang sudah menunggu dan menjemput mereka.

Rado duduk di seat depan, sedangkan Milly dan teman-temannya duduk di seat belakang. Karena lelah mereka sampai terlelap dalam mobil tapi tidak dengan Milly, dia masih kepikiran ibu.

"Bos pasti senang!" kata Dhani, orang yang sedang menyetir saat ini. Tak henti-hentinya dia pandangi tiga gadis manis yang duduk di belakangnya lewat kaca spion di atas kepalanya sampai Milly sendiri tidak sadar kalau dia tengah diperhatikan.

"Pasti! Kali ini gue gak bawa barang yang asal-asalan, semuanya barang super, gue jamin! Ha ha ha," tukas Rado sangat puas lalu tertawa.

Milly mendengarkan percakapan itu, entah kenapa dia jadi tak enak hati, dia punya firasat buruk.

'Barang? Barang super? Apa maksudnya?' batin Milly dan dia pasang lagi telinganya untuk menguping percakapan Rado dan Dhani.

"Kalau boleh, gue mau coba satu, tapi pasti gue harus bayar mahal sama bos Tora," kata Dhani lagi semakin membuat Milly ragu dan takut.

"Oh, gak bisa! Mereka ini pasti jadi barang mahal nanti,"

'Barang mahal? apa lagi ini maksudnya?' batin Milly, dia semakin skeptis saja.

"Biasanya, yang baru-baru begini, bos Tora akan simpan buat tamu Vvip, yang dompetnya tebal!"

Obrolan Dhani dan Rado semakin meyakinkan Milly kalau ada sesuatu yang tidak beres saat ini. Dia takut, sangat takut. Kemudian Milly pura-pura tidur seperti kedua temannya.

"Yang paling kiri itu siapa? Gue pikir dia yang bakal jadi barang mahal!" tanya Dhani, dan kebetulan yang duduk di sisi kiri adalah Milly, hatinya tentu saja semakin berdebar.

"Oh, Namanya Milly, dia memang manis, dia anak temen gue waktu dulu di club di Batam, ibunya mantan pekerja malam juga," jawab Rado.

"Oh ya? Berarti dia ...."

"Milly itu beda jauh sama ibunya, gue yakin dia masih baru. Sekarang aja dia gak tahu kalau dia mau gue pekerjakan di club bos Tora, dia tahu nya mau gue pekerjakan di cafe biasa."

" Lo nipu dia?"

"Ya kalo gue jujur, mana mau dia ikut gue sekarang?"

Deg, dugaan Milly benar! Ternyata Rado berbohong soal pekerjaan di cafe, nyatanya saat ini sudah jelas kalau Milly akan dipekerjaan di sebuah club malam. Dia takut dan marah tapi dia tak tahu harus berbuat apa, dia terlanjur mengikuti Rado.

"Heh, bisa aja lo!" cibir Dhani.

Tak lama mereka pun sampai.

Mereka menepi di sebuah bangunan dua lantai. Penampakannya memang seperti sebuah club hiburan malam, Milly sangat miris tapi dia tak bisa apa-apa.

Maya dan Lita sudah terbangun lalu turun dan mengikuti langkah Dhani. Sepertinya dari awal mereka sudah tahu akan bekerja di club itu.

Sedangkan Milly? Dia masih enggan untuk turun, dia sangat ketakutan. Rado membukakan pintu untuk Milly.

"Ayo turun! kamu istirahat dulu di dalam, di mess kamu," kata Rado dengan muka tanpa rasa bersalah.

"Ini bukan cafe yang seperti Abang bilang, kenapa Abang bohong sama saya?" tanya Milly agak emosi.

Rado menatap Milly lalu dia tersenyum licik.

"Ayolah sayang ... apa yang kamu takutkan? Kerja apa pun sama saja kok, yang penting gajinya besar, iya kan?" kata Rado membuat Milly sangat muak.

"Saya gak mau! Tolong pulangkan saya!" kata Milly tegas.

"Heh, mana bisa? Saya sudah bayar kamu sama ibu kamu, saya udah kasih dia bekal, lagipula saat ini kamu sudah terikat, kamu sudah tandatangani kesepakatan dengan saya."

"Maksudnya apa? Tadi sore Abang bilang saya kerja di cafe, bukan di tempat seperti ini!" Milly semakin marah.

"Sudah, sudah! Saya cape, kamu juga pasti pengen istirahat kan? Ayo kita masuk! Tenang saja ... saya gak akan kasih tau ibu kamu tentang ini semua! Dia hanya tahu kalau kamu bekerja di cafe, ayo masuk!"

kata Rado lalu menarik tangan Milly, tapi serta merta Milly menghempaskan tangannya, "gak mau!"

"Ayolah, jangan biarkan saya bertindak kasar!" ancam Rado, wajahnya yang garang begitu menyeringai dan sukses membuat Milly gentar. Akhirnya dia pun pasrah dan tak melakukan banyak perlawanan saat Rado menggusurnya ke dalam bangunan itu.

***

Milly benar-benar tak habis pikir, dia merasa dijebak oleh Rado. Tapi dia sangat tidak berdaya, dia tidak tahu harus pergi kemana atau berbuat apa. Pengamanan di depan kamar mess-nya sangat ketat tidak mungkin dia bisa kabur begitu saja.

Maya maupun Lita sudah terlelap kembali di ranjang-ranjang yang berjejer di sebuah ruang memanjang tempat para night club ladies beristirahat. Selain mereka, disana juga ada beberapa wanita lain yang berpakaian tidak senonoh.

Salah satunya menghampiri Milly yang hanya duduk ketakutan. dmDia Demy, salah satu senior disana.

"Demy." Wanita seksi itu mengulurkan tangannya, Milly masih ketakutan, tapi dia langsung sambut jabatan tangan Demy.

"Milly ...."

"Selamat datang!" sambut Demy.

Milly hanya mengangguk pelan lalu menunduk lugu. Saat ini yang terbesit dalam benaknya hanyalah sebuah penyesalan.

"Kenapa? Apa lo merasa dijebak?" tanya Demy, Milly angkat wajahnya, apa yang Demy tanyakan itu memang benar.

"Heun,well ... dulu gue juga begitu," kata Demy lagi, hal itu sangat mengejutkan Milly, lalu Demy duduk di samping Milly.

"Dulu gue gadis yang sangat lugu dan manis, gue gak tahu kalau ternyata gue harus bekerja jadi budak disini, pertama datang kesini ... ekspresi gue persis kayak ekspresi lo sekarang, jadi gak usah takut ya, nanti juga terbiasa!" kata Demy lagi mencoba membuat Milly merasa lebih baik, tapi itu malah membuat Milly makin takut.

"Saya ... saya gak mau kerja disini!" ucap Milly pelan.

"Terlambat! Kalau sudah masuk kesini, kita gak bisa keluar lagi, kita akan bekerja sampai kita tak terpakai lagi! Kamu sudah tanda tangan kontrak kan?" tanya Demy, Milly hanya mengangguk pelan. Mendengar kata-kata Demy, Milly semakin dan semakin ngeri.

"Udah, santai aja! Kita mulai kerja nanti malam, jadi sebaiknya lo istirahat, simpan energi buat para pelanggan nanti."

Demy benar-benar berhasil menakut-nakuti Milly. Demy kembali ke ranjangnya meninggalkan Milly sendiri.

'Gak bisa! pokonya aku harus pergi dari sini!' batin Milly bertekad.

***

Jam operasional club sudah dimulai, biasanya club dibuka setelah agak larut. Rado membawa Milly dan kedua temannya ke sebuah ruangan, ternyata itu ruangan Bang Tora, pemilik club ini.

Milly digiring seperti seorang tahanan yang dibelenggu, dia juga terpaksa memakai pakaian yang super mini. Dia sangat risih dengan minidress yang memperlihatkan lekuk tubuhnya dengan jelas itu.

Tora perhatikan satu persatu dari ke tiga gadis manis di depannya saat ini.

"Perkenalkan diri kalian!" kata Tora.

"Malam bos, saya Maya, 22 tahun! Sebelumnya saya juga bekerja disebuah club di Batam!" kata Maya dengan penuh percaya diri, malam ini dia memakai hotpant merah dengan tank top warna putih yang membuatnya tampak begitu sensual.

"Next!" kata Tora.

"saya Lita, 21 tahun, saya pernah bekerja di tempat yang sama bersama Maya." lanjut Lita yang juga memakai pakaian super seksi malam ini.

Giliran Milly, Milly malah diam dan menunduk lugu, Bang Tora menunggu dan dia agak kesal karena Milly diam saja.

"Hey kamu! Angkat wajahmu!" kata Tora menggretak, Milly angkat sedikit wajahnya yang ketakutan.

Tora cukup terkesan, dia berjalan mendekat lalu dia angkat dagu Milly kasar dengan tangannya. Milly gemetar tak karuan.

"Nama ?" tanya Tora.

"Mil-Milly ...." jawabnya menggumam.

"Umur?"

"23 ...."

"Pernah bekerja di club seperti ini sebelumnya?"

Milly hanya menggelengkan kepala.

"Dia belum ada pengalaman sebelumnya bos, tapi saya jamin dia akan bekerja dengan baik disini," kata Rado menjelaskan dan mencoba meyakinkan Tora kalau Milly bisa jadi pekerja yang menarik minat para pengunjung nantinya.

Dan Tora semakin tertarik, dia belai rambut panjang Milly yang tergerai indah. Milly hanya berdiri mematung sementara sekujur tubuhnya masih gemetar.

"Bagus, saya akan simpan kamu untuk tamu Vvip," pungkas Tora.

Bang Tora adalah pria usia 50 tahunan, dia sudah cukup lama menjalankan Bisnis ini. Dia juga selalu mendapat pasokan dari beberapa mucikari seperti Rado. Dan gadis-gadis polos seperti Milly adalah yang selalu menjadi prioritas kriterianya.

"Ya sudah, sana kalian masuk! Berbaurlah dengan yang lain, dan kamu Milly, kamu perhatikan senior-seniormu ya!" perintah Tora.

Milly benar-benar menyesal sudah masuk dalam jebakan Rado, dia tidak bisa membayangkan apa yang akan dia alami setelah ini. Saat ini dia tidak mungkin memberontak karena dia merasa kecil, dia tidak punya cukup keberanian untuk melawan Tora dan para pegawainya.

Apakah Milly akan kehilangan keperawanannya di club malam itu?

Related chapters

  • MY BELOVED HERO   PENGKHIANATAN YANG MENYAKITKAN

    Saat memasuki ruang utama club, Milly bersembunyi di belakang teman-temannya. Para pria yang mencari kesenangan mulai berdatangan.Ada yang sekedar minum, mengobrol dengan para pekerja dan ada juga yang asyik bertaruh di meja judi.Ini adalah salah satu malam paling mencekam dalam hidup Milly. Dia tahu persis apa yang akan terjadi jika seseorang tertarik lalu membookingnya. Apa yang dia jaga selama ini akan hancur dalam sekejap mata. Dia hanya berharap malam ini dia aman.***Milly bersyukur semalam tidak terjadi apa-apa padanya. Siang ini semua teman se-profesi Milly berkumpul untuk sekedar makan siang bersama.Yang tinggal di mess hanya ada 5 orang saja, sebagian yang lain memilih untuk tinggal di rumah mereka masing-masing."Semalam kalian dapat tamu, apa mereka puas dengan servis kalian?" tanya Demy pada Maya dan Lita, keduanya hanya tersenyum malu."Pasti kalian juga dapat uang tip kan?" tanya Demy lagi."Disini gak usah m

    Last Updated : 2021-03-10
  • MY BELOVED HERO   LAYANI SAYA!

    Tak terbayangkan lagi betapa hancurnya perasaan Richie malam ini. Mati rasa sudah pasti, apa yang dia bangga-banggakan selama ini ternyata lebih memilih pergi mengejar karir dari pada memilihnya.Rasa sakit hatinya mendorongnya untuk kembali mampir ke club milik Tora. Padahal ia sudah berjanji untuk memperbaiki kebiasaan buruk pada ayahnya. Tapi, Richie ingin melepaskan rasa sesaknya. Club ini memang satu-satunya tempat yang selalu Richie pilih untuk sekedar melepas stress.Tora sangat senang dengan kedatangan Richie, dia memang salah satu tamu penting di club ini."Selamat datang Bos! Akhirnya mampir juga setelah sekian lama," sapa Tora, Richie hanya membalas dengan senyum malas. Terlalu berat untuk menjawab sambutan Tora."Mari duduk, Bos!"Tora mempersilakan Richie untuk duduk di salah satu sudut club, lalu mereka duduk berdua."Tunggu sebentar ya, biar gue siapkan dulu meja buat lo, nanti sebentar lagi Bos Hario juga akan datang kemari!" kata

    Last Updated : 2021-03-15
  • MY BELOVED HERO   MALAIKAT TAK BERSAYAP

    Secara mengejutkan Richie membawa Milly ke rumahnya. Milly semakin tidak mengerti, dia juga takjub dengan rumah Richie yang cukup besar untuk seorang lajang sepertinya.Mereka sudah masuk ke dalam rumah, Milly semakin takjub saja, interior dan segala isinya sungguh membuat nyaman walau hatinya masih sedikit skeptis, Milly mungkin masih takut kalau Richie kembali memintanya untuk melayaninya."Tunggu, duduklah!" kata Richie saat sampai di sebuah ruang, Milly duduk di sofa yang ada disana. Dia masih mengagumi rumah seorang Richie.Richie pergi ke ruangannya di lantai atas.Milly menunggu, dia tatap dua box pizza yang ada di meja, perutnya keroncongan sekali. Sebenarnya dari kemarin dia malas untuk makan dan sekarang dia mulai merasa sangat kelaparan. Pizza itu memang sengaja Richie beli tadi saat di perjalanan.'Huh, ternyata baik juga orang ini, semoga dia gak berubah pikiran lagi!' pikir Milly yang sudah merasa lebih aman saat ini.Beberapa me

    Last Updated : 2021-03-18
  • MY BELOVED HERO   NEW JOB, NEW HOPE

    Milly masih menunggu dengan sabar, dia yakin kalau Richie memang sudah ditakdirkan untuk menolongnya.Kriiiiing, ponselnya tiba-tiba berbunyi ....Milly terpaku, yang menelphone itu adalah ibunya. Kejadian tadi malam membuatnya lupa pada ibu, Milly tak tahu harus menjelaskan apa pada ibunya saat ini.Dia mulai berpikir kalau dia jujur dan pulang begitu saja pada ibu pasti ibu akan sangat kecewa.Kriiiing, ponselnya terus berdering, dia pun mengangkatnya."Halo Bu ...." sapanya mencoba terdengar baik-baik saja."Milly, bagaimana kabarmu? Ibu ingin sekali menelphonemu sejak kemarin, tapi takut kamu sibuk," Terdengar suara ibu yang begitu antusias di sebrang sana, Milly jadi merasa bersalah."Heum ... aku baik Bu, Ibu gimana?""Ya begini lah, tapi kemarin bu Marta antar ibu chek up ke rumah sakit, Rado memberikan Ibu uang cukup untuk beli obat selama sebulan, katanya itu sebagai tunjangan awal, ya begitulah ... Ibu senang sekali, akhirnya ki

    Last Updated : 2021-03-19
  • MY BELOVED HERO   PESONA PEGAWAI BARU

    Budi mengajak Milly untuk membereskan ruangan Julian, Milly mengikuti semua instruksi Budi. Kebetulan saat ini Julian belum datang. Julian adalah manager pemasaran di kantor ini."Kamu lakukan seperti pekerjaan rumah saja, gampang kan?" kata Budi sembari memberi contoh apa saja yang harus Milly lakukan."Iya, saya mengerti!" kata Milly lalu dia bereskan meja kerja Julian dengan teliti."Bagus! Eh, tuh pak Julian datang!" kata Budi dan saat itu memang Julian baru saja masuk ke dalam ruangannya itu."Udah selesai?" tanya Julian bossy."Sudah," sahut Milly tanpa berani mengangkat wajahnya sedikitpun. Menjadi seorang karyawan baru memang masih cukup membuatnya nervous, apalagi ada banyak cogan bertebaran di kantor ini.Setelah itu, Budi mengisyaratkan Milly untuk pergi dari sana, sepertinya Julian tidak tahu dan tidak peduli kalau ada pegawai baru di kantornya saat ini.Selepas itu Milly dan Budi menepi di dapur kantor, tempat mereka dan Bu arin

    Last Updated : 2021-03-21
  • MY BELOVED HERO   TEMANI SAYA MINUM

    Kini Milly sudah terbiasa dengan pekerjaannya.Seperti biasa dia sajikan kopi pada para staf.Tak sengaja Milly mendengar desas-desus para pegawai tentang Richie dan Daniar, mereka membicarakan kabar keretakan hubungan keduanya dan Milly jadi penasaran."Iya yah, padahal ... apa kurangnya coba Pak Richie?" kata salah satu staf."Nah iyaa, ternyata pria sempurna juga tak luput dari pengkhianatan yaaa ...." tanggapi pegawai yang lain. Milly semakin penasaran. Kini apapun tentang Richie merupakan hal penting untuk Milly.'Oh, jadi bener kalau Artis cantik itu pernah menjalin hubungan serius sama Pak Richie? Huh, apa kurangnya Pak Richie ya ... bodoh banget artis itu!' gerutu Milly dalam hatinya.Milly kembali ke dapur, duduk bersantai sejenak bersama Arini dan Budi."Kasian ya pak Richie ... padahal kurang apa dia coba?" kata Arini yang sepertinya juga sedang membahas gosip tentang Richie seperti yang lain."Mungkin sutradara itu lebi

    Last Updated : 2021-03-22
  • MY BELOVED HERO   TERLALU MANIS

    Richie terbangun, dia masih merasa pusing karena semalam dia terlalu banyak menenggak liquor.Dia heran kenapa dia terbaring di kamar tamu. Dia mencoba mengingat, dan yang dia ingat semalam dia minum ditemani Milly.Perlahan Richie bangkit dari pembaringannya lalu keluar dari kamar itu, dia dapati ruangan tempat semalam dia minum sudah dangat rapi, dia juga lihat di meja makan sudah tersaji sarapan, Richie pikir ini semua berkat Milly.Sedangkan Milly, dia sudah datang ke kantor sejak pagi, setelah menyelesaikan pekerjaannya di rumah Richie dia segera pulang dan pergi ke kantor.Dia sudah membersihkan setiap sudut kantor bersama Budi."Kamu benar-benar partner terbaik!" kata Budi memuji, Milly hanya tersenyum.Seperti biasa, Feri selalu mencuri kesempatan untuk bisa menggoda Milly, dia dekati Milly yang sedang membersihkan area ruang kerjanya."Selamat pagi manis!" sapa Feri yang selalu mengagetkan Milly secara tiba-tiba, Milly sangat

    Last Updated : 2021-03-25
  • MY BELOVED HERO   PERHATIAN DUA BOSS MUDA

    Sejak hari itu Julian semakin menaruh perhatian pada Milly, kesederhanaan Milly sungguh membuatnya terkesan. Dia selalu meminta Milly yang membereskan ruangannya, seperti pagi ini.Milly bereskan setiap sudut ruangan Julian, dan julian diam-diam memperhatikannya.Milly sampai harus menaiki bangku kecil untuk membersihkan dinding kaca yang cukup tinggi untuknya, dengan susah payah dia lakukan itu."Hati-hati!" ujar Julian saat Milly sedikit goyah.Milly terus melanjutkan pekerjaannya, dia memang tampak kesulitan meraih sudut jendela yang belum dia bersihkan.sampai akhirnya ....KRRKKK, keseimbangannya goyah dan akhirnya Milly terjatuh juga.BRUUKK, pasti kakinya terkilir, Julian sampai panik dan langsung menghampiri Milly di pojok ruangan. Tapi Milly segera bangkit, dia tidak mau terlihat lemah."Saya bilang hati-hati kan ?" kata Julian lalu membantu Milly berdiri lebih tegak."Iya ... terima kasih Pak."Kini Milly tidak bisa

    Last Updated : 2021-03-29

Latest chapter

  • MY BELOVED HERO   Pilihan Yang Sulit

    Hampir semua karyawan sudah meninggalkan area kantor, hanya tinggal beberapa orang saja. Milly menunggu Budi, beberapa hari terakhir Milly memang sering menumpang pada Budi.Tora dan Dhani kembali mengintai Milly, Tora tampak sangat bernafsu untuk balas dendam pada Milly. Dia memang sangat marah saat Milly kabur dari clubnya bahkan Milly sudah melibatkan Richie, dan Tora merasa itu sebuah ancaman nyata karena Richie menaruh saham di Clubnya."Jadi, rencana kita apa bos? Beneran kita mau nyulik dia?" tanya Dhani yang setia menemani Tora."Kita pantau dulu, kita cari tahu dimana dia tinggal, atau kalau situasinya memungkinkan, kita langsung culik dia!" kata Tora, pandangannya tak lepas dari Milly.Milly masih menunggu, tiba-tiba Feri yang lebih dulu menghampirinya, Feri sudah siap dengan motor sportnya. Semakin hari dia semakin jelalatan. Milly tahu kalau Feri memang punya maksud busuk, Milly makin dan semakin skeptis saja terhadap pria 30 tahunan itu.

  • MY BELOVED HERO   TEROR

    Di sepanjang perjalanan menuju rumah kontrakannya Milly merasa takut, dia merasa ada yang mengikutinya. Tapi saat dia toleh ke belakang, jalanan gang itu masih sepi, tidak ada seorang pun di belakangnya.Sore ini dia dilanda paranoid yang hebat, kata-kata Rado terus terngiang di kepalanya sejak tadi.Akhirnya dia sampai di depan rumahnya kontrakannya, dia segera masuk lalu segera mengunci pintu rapat-rapat. Milly tarik ponselnya dan segera menghubungi Ibunya di Batam."Milly ...." sapa ibu dari sebrang sana."Bu, Ibu baik-baik saja kan?" tanya Milly penuh kepanikan dan kekhawatiran."Baik, ini ibu lagi makan, bu Martha membuatkan sup ayam, enak sekali.""Oh, syukurlah," Milly agak bernafas lega, ternyata tidak terjadi apa pun pada ibunya."Kamu sudah makan?""Sudah, Bu.""Milly, jaga dirimu baik-baik ya!""Iya Bu, kalau ada apa-apa, ibu cepat-cepat hubungi aku ya!""Iya, cepat-cepat kirimi ibu uang ya, ada

  • MY BELOVED HERO   INTIMIDASI

    Malam terakhir ini terasa begitu lamban untuk Milly. Apa yang terjadi malam ini mungkin tak akan pernah Milly lupakan sepanjang hidupnya.Bagaimana Richie menatapnya, bagaimana Richie menggenggam tangannya, bahkan Richie membiarkannya duduk di atas pangkuannya tadi. Tak hanya itu, bahkan Richie melingkarkan tangannya di perutnya tadi dan satu lagi, berkali-kali berbisik mesra sampai embusan nafasnya membangunkan bulu kuduk Milly berkali-kali.Imbasnya, Milly tak mampu tidur malam ini. Padahal besok pagi ia dan seluruh rekannya harus bersiap untuk kembali pulang ke Jakarta.Milly masih membuka matanya di gelap malam. Hanya ada cahaya rembulan yang masuk dari jendela resort yang sengaja tak dipasangi tirai. Arini dan Budi sudah sangat pulas bahkan suara dengkuran Budi sudah terdengar lantang, tanda Budi sedang benar-benar menikmati waktu istirahatnya.'Ya Tuhan, bagaimana kalau aku sampai jatuh cinta dengannya? Itu kan naif sekali? Benar-benar naif! Ayo Mil

  • MY BELOVED HERO   LOVE SONG

    Pestanya cukup meriah, banyak tamu-tamu penting hadir disana, Milly merasa kikuk.Dan yang mengejutkan, ternyata Daniar dan Abdi hadir juga sebagai tamu disana. Richie hancur lagi, dia tak bisa berbuat apa-apa, dia hanya berusaha terlihat tenang.Alana dan Julian juga terlihat khawatir dengan situasi ini, ternyata benar Daniar ada dan mereka tahu betapa hancurnya hati Richie saat ini.Tapi Alana dan Julian malah sengaja meninggalkan Richie dan Milly berdua saja, mereka ingin Daniar melihat kebersamaan Richie dan Milly."Kami ada disana yaa! Semoga kalian berdua bisa menjalin kehangatan bersama!" kata Alana lalu menarik tangan Julian jauh-jauh, Milly semakin kikuk saja.Dan tak lama Edo datang menyambut kedatangan Richie, Milly hanya sembunyi di balik punggung kokohnya, dia masih merasa malu dan kikuk."Bos besar akhirnya datang juga," sapa Edo lalu mereka bersalaman."Kelihatannya banyak tamu penting malam ini," kata Richie agak sarka

  • MY BELOVED HERO   IT'S GONNA BE YOU

    Para staf masih asik bermain di Luwus Camp ini. Ada yang asyik menantang adrenalin dengan bermain flying fox ada juga yang menapaki trek terjal dengan ATV.Tidak dengan Milly, dia ingin beristirahat total, dia menepi di saung bambu sendiri. Arini dan Budi malah sibuk bermain seperti anak kecil, Milly hanya memperhatikan dan dia jadi ketawa-ketawa sendiri melihat tingkah kedua rekannya itu.Alana datang menghampiri dan Milly cukup terkaget dengan kedatangannya."Kenapa kamu gak ikut main?" sapa Alana yang langsung duduk bergabung dengan Milly. Walau sempat cemburu, tapi Alana tetap bersikap baik pada Milly."Heum ... saya takut dengan ketinggian, hehe," sahut Milly lalu nyengir dengan malu-malu."Sama berarti yaa," Alana mencoba akrab dengan Milly."Pak Richie sama pak Julian kemana?" tanya Milly."Tuh, mereka rebahan di saung bambu, mungkin mereka ketiduran."Milly mencari sosok kedua bosnya dan dia lihat mereka memang tampak bersantai

  • MY BELOVED HERO   KEKECEWAAN ALANA

    Walaupun hanya diikuti oleh beberapa orang saja tapi employe gathering ini terasa begitu menyenangkan.Hari ini mereka bersepeda di sekitar Luwus Camp. Mengayuh pedal menyisir jalan kecil dengan pemandangan hamparan sawah yang menghijau di sisi kanan kirinya, udaranya pun terasa segar dan menyejukan jiwa.Milly tidak terlalu pandai bersepeda, dia lumayan tertinggal jauh dari teman-temannya.Ini seperti jadi kesempatan untuk Alya untuk menyabotase Milly yang akhir-akhir ini membuatnya kesal karena dianggap dominan dan sok cari-cari perhatian.Alia melambatkan kayuhannya, sampai Milly berhasil menyusulnya, mereka pun kini sejajar."Ayo bu Alia, semangat!" kata Milly yang sudah tampak kecapean, Alia mensejajarkan lagi laju sepedanya dengan Milly."Ada banyak sekali yang mau saya bicarakan dengan kamu!" kata Alia."Oh ... iya silakan bicarakan sekarang, Bu!" sahut Milly sembari menjaga konsentrasi untuk mengayuh."Kamu suka goda-goda

  • MY BELOVED HERO   PERFECT SUNSET

    Mereka sepakat untuk pergi ke Tanah Lot dengan mengendarai sepeda motor sewaan. Milly tak menyangka kalau dia akan dapat liburan yang penuh kejutan seperti ini. Saat berboncengan dengan Richie, Milly benar-benar tak bisa mengehentikan deburan hasrat. Dia merasa begitu istimewa.Kini Milly takut karena Richie memacu tunggangannya dengan kecepatan yang cukup tinggi, tapi dia juga tak berani memeluk Richie, atau sekedar perpegangan pun dia tak kuasa, dia merasa canggung dan takut dianggap tak tahu diri."Pegangan!" kata Richie sambil menoleh ke belakang, Milly masih malu, dia hanya memegang pinggang Richie tapi Richie malah menariknya sampai tangan Milly melingkar tepat di perut sixpack nya. Sungguh-sungguh membuat hatinya dag dig dug ser.Deg deg deg, Milly sampai tak bisa mengendalikan frekuensi detak jantungnya sendiri, yang dia alami saat ini benar-benar terlalu manis untuk dilewatkan begitu saja.'Ya Tuhan! Kenapa dia perlakukan aku seperti ini? Bagaimana k

  • MY BELOVED HERO   KECEMBURUAN JULIAN

    Hari ini semua pegawai di kantor tampak sangat bahagia, baru saja bos besar mereka yakni Aria Widjaya yang notabene adalah ayahnya Richie mengumumkan rencana liburan ke Bali untuk seluruh karyawan, tak terkecuali untuk para pegawai kebersihan juga. Milly, Budi dan Arini sangat bahagia menyambut kabar bahagia itu."Waah, liburan ke Bali ...." kata Budi girang."Baik banget ya big boss kita, makin sayang deh sama perusahaan ini," sahut Arini.Milly juga sangat senang karena angan-angannya untuk berlibur ke pulau Bali sebentar lagi akan terwujud. Sebagai gadis biasa yanh hanya mengisi hari-harinya dengan bekerja dan berangan-angan, rencana liburan ke Bali seperti sekarang ini adalah seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Terkesan berlebihan tapi itu memang benar adanya."Kapan kita berangkat?" tanya Milly antusias."Katanya sih lusa, waaah, jadi gak sabar ya," sahut Arini tak kalah bahagia padahal dia sudah sering mengikuti employe gathering sepe

  • MY BELOVED HERO   POOR RICHIE

    Hari ini Milly tidak masuk kerja, Kakinya masih sedikit bengkak, Milly tidak ingin mengambil resiko jika dia paksakan untuk terus bekerja.Dia hanya rebahan di tempat tidurnya ditemani beberapa cemilan untuk mengganjal perut.Saat sedang melamun dan bersantai tiba-tiba ada pesan masuk, dia lihat itu dari Rado. Hatinya mulai kembali resah, dia jadi tak enak hati.[kamu cari mati!] begitulah isinya.Sontak perasaannya jadi semakin resah, dia benar-benar takut. Walaupun pesan dari Rado sangat singkat tapi itu benar-benar membuatnya ketakutan.Milly mencoba menghubungi nomor itu tapi dalam sekejap nomornya sudah tidak bisa dihubungi, itu semakin membuatnya khawatir.'Ya Tuhan, bagaimana kalau Bang Rado mencariku? Huh, kenapa perasaanku gak enak begini yaa?'Dan Keadaan di kantor jadi terasa hampa karena Milly tidak masuk hari ini, itulah yang tiba-tiba dirasakan Julian. Sepertinya dia benar-benar terjerat pesona Milly yang sederhana. Dia

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status