Share

LAYANI SAYA!

last update Terakhir Diperbarui: 2021-03-15 13:28:10

Tak terbayangkan lagi betapa hancurnya perasaan Richie malam ini. Mati rasa sudah pasti, apa yang dia bangga-banggakan selama ini ternyata lebih memilih pergi mengejar karir dari pada memilihnya.

Rasa sakit hatinya mendorongnya untuk kembali mampir ke club milik Tora. Padahal ia sudah berjanji untuk memperbaiki kebiasaan buruk pada ayahnya. Tapi, Richie ingin melepaskan rasa sesaknya. Club ini memang satu-satunya tempat yang selalu Richie pilih untuk sekedar melepas stress.

Tora sangat senang dengan kedatangan Richie, dia memang salah satu tamu penting di club ini.

"Selamat datang Bos! Akhirnya mampir juga setelah sekian lama," sapa Tora, Richie hanya membalas dengan senyum malas. Terlalu berat untuk menjawab sambutan Tora.

"Mari duduk, Bos!"

Tora mempersilakan Richie untuk duduk di salah satu sudut club, lalu mereka duduk berdua.

"Tunggu sebentar ya, biar gue siapkan dulu meja buat lo, nanti sebentar lagi Bos Hario juga akan datang kemari!" kata Tora girang.

"Gak usah, gue cuma mau minum aja malam ini," tahan Richie.

"Oohh, oke! Oh iya sebentar ya ...."

Tora pergi dari sana meninggalkan Richie dengan rasa galauannya. Sikap Daniar tadi sungguh membuatnya sesak.

Tak lama kemudian Tora datang dengan Milly yang masih saja tampak ketakutan. Awalnya Richie biasa-biasa saja, dia memang tidak pernah tertarik dengan wanita malam.

"Biar ditemenin ya sama anak baru ini, dia masih sangat baru bos, tuh lihat! Maniskan?" kata Tora membujuk, Milly masih menunduk lugu.

Richie pandangi Milly dari ujung kaki ke ujung kepala, dia heran kenapa Milly terlihat lugu dan malu-malu tak seperti wanita-wanita lainnya yang selalu bersemangat untuk menawarkan jasa mereka pada Richie.

"Perkenalkan dirimu!" bisik Tora memaksa.

Milly masih saja menunduk, dan Richie masih menunggu.

"Cepet!" bisik Tora lagi.

"Hey kamu! Duduklah!" kata Richie to the point. Tora sampai terkejut, biasanya Richie selalu menolak tapi kali ini Richie malah meminta Milly untuk duduk bersamanya.

"Heum, ya udah, Bos tanya-tanya sendiri aja deh, kalau cocok, boleh bos bungkus! Dia ini masih sangat baru, sengaja gue simpan buat lo, Bos!" kata Tora.

"Suruh dia duduk!" perintah Richie dengan sikapnya yang masih dingin.

"Duduk sana, senyum! Awas kalau macam-macam ya!" perintah Tora lalu dia mengancam, Milly pun mau duduk di dekat Richie. Milly tidak berani mengangkat wajahnya bahkan dia belum sempat melihat sosok Richie sedikitpun.

Richie pun jadi penasaran ....

"Baru disini?" tanya Richie, Milly hanya mengangguk pelan, dia tidak mau menunjukan wajahnya, dia masih saja menunduk lugu.

"Tolong tuangkan minuman ke gelas saya!" pinta Richie, Milly kebingungan. Dia tidak tahu cara yang benar menuangkan wine ke sloki, dia masih saja bengong.

Tora memantau dari jauh, bahkan Demy yang penasaran pun ikut memantau.

"Bos Richie mau dilayani?" tanya Demy hampir-hampir tak percaya.

"Iya, kayaknya si Milly memang cukup manis buat menarik perhatiannya," sahut Tora.

Kembali pada Milly dan Richie ....

Perlahan Milly angkat botol wine itu lalu menuangkannya ke sloki di depan Richie. Tangannya bergetar dan itu dapat terlihat jelas sampai ada beberapa percikan yang menodai meja.

"Cukup!" kata Richie, Milly terkaget lalu dia simpan kembali botol itu.

"Nama?" tanya Richie selepas itu dia teguk wine-nya.

"Milly ...." jawab Milly pelan.

"Kenapa mau kerja di tempat seperti ini?" tanya Richie lagi, ingin sekali dia ceritakan semuanya pada Richie tapi dia tahu itu tidak mungkin.

"Coba angkat wajahmu!" titah Richie.

Milly perlahan mengangkat wajahnya lalu Richie pandangi seraut wajah yang manis itu, tapi dia juga bisa melihat ketakutan dan kekhawatiran yang sangat dalam di wajah Milly.

"Ikut saya, temani saya malam ini!" kata Richie, mungkin dia lumayan tertarik dengan Milly, Milly malah semakin ketakutan.

"Ke-kemana?" tanya Milly sampai gugup, Milly tak siap kalau harus menyerahkan harga dirinya pada orang yang bukan suaminya, sekali pun untuk Richie yang memiliki kesempurnaan ragawi yang diidam-idamkan oleh ratusan bahkan ribuan wanita di luar sana.

"Kita cari hotel yang nyaman!"

Perasaan Milly berkecamuk, ternyata malam yang dia takutkan datang juga.

Kali ini Richie kembali meneguk minumannya.

Milly berpikir sangat keras, tapi tiba-tiba dia jadi punya ide.

'Mungkin aku bisa pergi dari tempat ini kalau aku ikut dia keluar sekarang,' pikir Milly, dia sedang merencanakan strategi untuk bisa kabur dari club ini, walaupun itu terasa cukup mustahil.

"Gimana? Udah siap?" yakinkan Richie. Milly hanya mengangguk pelan.

"Kalau kamu bisa membuat saya senang malam ini, saya akan kasih apa pun yang kamu mau!" kata Richie, Milly tidak peduli dengan tawaran menarik dari Richie! Dia hanya memikirkan cara untuk bisa kabur dari club ini.

Richie heran kenapa Milly tidak bereaksi apa-apa, dan itu malah membuatnya semakin penasaran dengan sosok Milly.

"Ya udah, ayo pergi sekarang!" Richie bangkit, dan Milly juga ikut bangkit.

Bang Tora dan para pegawai lain sampai terkejut melihat Richie berjalan menggandeng Milly. Ini merupakan sejarah karena selama bertahun-tahun menjadi tamu disana, Richie sama sekali belum pernah tertarik untuk membooking seseorang.

"Gue bawa keluar sebentar ya," kata Richie pada Tora yang masih bengong terheran-heran.

"I-iya bos iya!" sahutnya.

"Ayo!"

Mereka berlalu begitu saja meninggalkan Tora yang masih terpaku, sampai Demy dan beberapa pegawai lain menghampiri.

"Itu ... si Milly ... kok pergi sama bos Richie?" tanya Demy tak kalah kaget.

Tora gak mampu menjawab apa-apa. Keinginan Richie untuk mendapat layanan dari Milly malam ini adalah sebuah fenomena.

Dalam perjalanan ....

Milly berusaha menarik ujung mini dressnya agar mau menutupi bagian pahanya. Dia sangat risih sekali berada dalam mobil berdua saja dengan seorang pria asing dengan pakaian super minim seperti sekarang.

Sesekali Richie memicingkan matanya pada Milly yang bertingkah canggung seperti itu.

"Kenapa?" tanya Richie, Milly diam.

"Dingin?" tanyanya lagi.

"Heum ... saya tahu, pasti kamu itu orang baik." Milly mulai buka suara walau pelan, Richie mencoba mendengarkan.

"Kamu ... gak mungkin akan melakukan hal yang tidak pantas! Heum ... hal memalukan seperti ...." Milly mulai berani mengungkapkan ketakutannya, Richie masih mendengarkan dan dia belum mengerti maksud Milly.

"Kenapa?" tanya Richie tegas, dan dia masih mencoba fokus mengemudi.

"Tolong biarkan saya pergi!" Kata Milly memohon, lalu dia menunduk lugu lagi, Richie semakin penasaran.

"Maksudnya?"

"Tolong biarkan saya turun dari mobil dan biarkan saya pergi!" perjelas Milly walau masih abu-abu.

"Kamu gak mau layani saya?" tanya Richie tajam membuat Milly ciut.

"Saya juga gak akan kembali ketempat itu, Tuan," gumamnya dengan sekujur tubuh yang semakin gemetar, karena selain karena kedinginan, Milly juga masih ketakutan.

Richie menghentikan laju mobilnya lalu menepi ke pinggir jalan. Dia tidak mengerti dengan apa Milly minta padanya.

"Saya tahu kamu itu orang baik! Yang gak mungkin mempertaruhkan kehormatan kamu dengan membeli layanan seperti ini! Tolong! biarkan saya pergi ...." Milly berhasil membuat Richie penasaran, bahkan saat ini Milly mulai menangis.

"Kamu dipaksa kerja disana?" tanya Richie, Milly hanya mengangguk.

"Terus bagaimana ceritanya sampai kamu ada di club itu?"

"Saya gak tahu, sebelumnya ... saya ditawari bekerja di sebuah cafe, bukan di tempat seperti itu."

Kini Richie mulai bisa menyimpulkan keadaan Milly yang sebenarnya. Lama-lama dia mulai simpati. Lagi pula dari awal tampil di depan mata Richie, Milly sudah menunjukkan gelagat yang aneh.

"Rumahmu dimana? Biar saya antar kamu pulang!" Akhirnya Richie mau sadar, dia berbalik ingin membantu Milly.

"Jauh, saya dari luar kota!"

"Terus sekarang kalau saya biarkan kamu pergi, kamu mau pergi kemana?"

"Kalau boleh, tolong antarkan saya ke kantor dinas sosial, mungkin orang-orang disana bisa bantu saya buat pulang ke Batam!"

"Batam? oh.. shit!" Richie sampai terkejut dan menggerutu saat tahu tempat asal Milly. Dia jadi ikut memikirkan nasib Milly, dia jadi kasihan dengan Milly.

"Ini udah lewat tengah malam, kantornya pasti tutup!" ucap Richie.

"Gak apa-apa, saya akan tunggu di depan gerbangnya," tukas Milly lagi dengan penuh keyakinan.

Richie pandangi sosok yang sedang ketakutan di depannya itu, dia benar-benar gak tega melihat Milly seperti ini.

"Kamu mau nunggu dengan pakaian seperti itu malam malam begini?"

Milly kebingungan ....

"Kamu tahu, di luar sana banyak orang yang lebih gila dan liar dari pada saya!" pungkas Richie.

Milly pikir apa yang Richie katakan benar, tapi dia ingin sekali pergi dari clubnya Tora. Dan saat ini adalah momen yang tepat untuk melarikan diri dari dunia prostitusi itu.

"Sekarang kamu ikut saya saja!" Richie kembali menghidupkan mesin mobilnya, Milly merasa paranoid lagi.

"kemana?"

"Ke tempat yang aman! Besok pagi kamu bisa pergi ke kantor dinas sosial!"

Milly belum tahu kemana Richie akan membawanya, dia masih saja merasa ragu dan paranoid. Milly malah berpikir kalau Richie akan membawanya lagi ke hotel dan kembali pada tujuan awalnya, yakni minta untuk dilayani.

Bab terkait

  • MY BELOVED HERO   MALAIKAT TAK BERSAYAP

    Secara mengejutkan Richie membawa Milly ke rumahnya. Milly semakin tidak mengerti, dia juga takjub dengan rumah Richie yang cukup besar untuk seorang lajang sepertinya.Mereka sudah masuk ke dalam rumah, Milly semakin takjub saja, interior dan segala isinya sungguh membuat nyaman walau hatinya masih sedikit skeptis, Milly mungkin masih takut kalau Richie kembali memintanya untuk melayaninya."Tunggu, duduklah!" kata Richie saat sampai di sebuah ruang, Milly duduk di sofa yang ada disana. Dia masih mengagumi rumah seorang Richie.Richie pergi ke ruangannya di lantai atas.Milly menunggu, dia tatap dua box pizza yang ada di meja, perutnya keroncongan sekali. Sebenarnya dari kemarin dia malas untuk makan dan sekarang dia mulai merasa sangat kelaparan. Pizza itu memang sengaja Richie beli tadi saat di perjalanan.'Huh, ternyata baik juga orang ini, semoga dia gak berubah pikiran lagi!' pikir Milly yang sudah merasa lebih aman saat ini.Beberapa me

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-18
  • MY BELOVED HERO   NEW JOB, NEW HOPE

    Milly masih menunggu dengan sabar, dia yakin kalau Richie memang sudah ditakdirkan untuk menolongnya.Kriiiiing, ponselnya tiba-tiba berbunyi ....Milly terpaku, yang menelphone itu adalah ibunya. Kejadian tadi malam membuatnya lupa pada ibu, Milly tak tahu harus menjelaskan apa pada ibunya saat ini.Dia mulai berpikir kalau dia jujur dan pulang begitu saja pada ibu pasti ibu akan sangat kecewa.Kriiiing, ponselnya terus berdering, dia pun mengangkatnya."Halo Bu ...." sapanya mencoba terdengar baik-baik saja."Milly, bagaimana kabarmu? Ibu ingin sekali menelphonemu sejak kemarin, tapi takut kamu sibuk," Terdengar suara ibu yang begitu antusias di sebrang sana, Milly jadi merasa bersalah."Heum ... aku baik Bu, Ibu gimana?""Ya begini lah, tapi kemarin bu Marta antar ibu chek up ke rumah sakit, Rado memberikan Ibu uang cukup untuk beli obat selama sebulan, katanya itu sebagai tunjangan awal, ya begitulah ... Ibu senang sekali, akhirnya ki

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-19
  • MY BELOVED HERO   PESONA PEGAWAI BARU

    Budi mengajak Milly untuk membereskan ruangan Julian, Milly mengikuti semua instruksi Budi. Kebetulan saat ini Julian belum datang. Julian adalah manager pemasaran di kantor ini."Kamu lakukan seperti pekerjaan rumah saja, gampang kan?" kata Budi sembari memberi contoh apa saja yang harus Milly lakukan."Iya, saya mengerti!" kata Milly lalu dia bereskan meja kerja Julian dengan teliti."Bagus! Eh, tuh pak Julian datang!" kata Budi dan saat itu memang Julian baru saja masuk ke dalam ruangannya itu."Udah selesai?" tanya Julian bossy."Sudah," sahut Milly tanpa berani mengangkat wajahnya sedikitpun. Menjadi seorang karyawan baru memang masih cukup membuatnya nervous, apalagi ada banyak cogan bertebaran di kantor ini.Setelah itu, Budi mengisyaratkan Milly untuk pergi dari sana, sepertinya Julian tidak tahu dan tidak peduli kalau ada pegawai baru di kantornya saat ini.Selepas itu Milly dan Budi menepi di dapur kantor, tempat mereka dan Bu arin

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-21
  • MY BELOVED HERO   TEMANI SAYA MINUM

    Kini Milly sudah terbiasa dengan pekerjaannya.Seperti biasa dia sajikan kopi pada para staf.Tak sengaja Milly mendengar desas-desus para pegawai tentang Richie dan Daniar, mereka membicarakan kabar keretakan hubungan keduanya dan Milly jadi penasaran."Iya yah, padahal ... apa kurangnya coba Pak Richie?" kata salah satu staf."Nah iyaa, ternyata pria sempurna juga tak luput dari pengkhianatan yaaa ...." tanggapi pegawai yang lain. Milly semakin penasaran. Kini apapun tentang Richie merupakan hal penting untuk Milly.'Oh, jadi bener kalau Artis cantik itu pernah menjalin hubungan serius sama Pak Richie? Huh, apa kurangnya Pak Richie ya ... bodoh banget artis itu!' gerutu Milly dalam hatinya.Milly kembali ke dapur, duduk bersantai sejenak bersama Arini dan Budi."Kasian ya pak Richie ... padahal kurang apa dia coba?" kata Arini yang sepertinya juga sedang membahas gosip tentang Richie seperti yang lain."Mungkin sutradara itu lebi

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-22
  • MY BELOVED HERO   TERLALU MANIS

    Richie terbangun, dia masih merasa pusing karena semalam dia terlalu banyak menenggak liquor.Dia heran kenapa dia terbaring di kamar tamu. Dia mencoba mengingat, dan yang dia ingat semalam dia minum ditemani Milly.Perlahan Richie bangkit dari pembaringannya lalu keluar dari kamar itu, dia dapati ruangan tempat semalam dia minum sudah dangat rapi, dia juga lihat di meja makan sudah tersaji sarapan, Richie pikir ini semua berkat Milly.Sedangkan Milly, dia sudah datang ke kantor sejak pagi, setelah menyelesaikan pekerjaannya di rumah Richie dia segera pulang dan pergi ke kantor.Dia sudah membersihkan setiap sudut kantor bersama Budi."Kamu benar-benar partner terbaik!" kata Budi memuji, Milly hanya tersenyum.Seperti biasa, Feri selalu mencuri kesempatan untuk bisa menggoda Milly, dia dekati Milly yang sedang membersihkan area ruang kerjanya."Selamat pagi manis!" sapa Feri yang selalu mengagetkan Milly secara tiba-tiba, Milly sangat

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-25
  • MY BELOVED HERO   PERHATIAN DUA BOSS MUDA

    Sejak hari itu Julian semakin menaruh perhatian pada Milly, kesederhanaan Milly sungguh membuatnya terkesan. Dia selalu meminta Milly yang membereskan ruangannya, seperti pagi ini.Milly bereskan setiap sudut ruangan Julian, dan julian diam-diam memperhatikannya.Milly sampai harus menaiki bangku kecil untuk membersihkan dinding kaca yang cukup tinggi untuknya, dengan susah payah dia lakukan itu."Hati-hati!" ujar Julian saat Milly sedikit goyah.Milly terus melanjutkan pekerjaannya, dia memang tampak kesulitan meraih sudut jendela yang belum dia bersihkan.sampai akhirnya ....KRRKKK, keseimbangannya goyah dan akhirnya Milly terjatuh juga.BRUUKK, pasti kakinya terkilir, Julian sampai panik dan langsung menghampiri Milly di pojok ruangan. Tapi Milly segera bangkit, dia tidak mau terlihat lemah."Saya bilang hati-hati kan ?" kata Julian lalu membantu Milly berdiri lebih tegak."Iya ... terima kasih Pak."Kini Milly tidak bisa

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-29
  • MY BELOVED HERO   POOR RICHIE

    Hari ini Milly tidak masuk kerja, Kakinya masih sedikit bengkak, Milly tidak ingin mengambil resiko jika dia paksakan untuk terus bekerja.Dia hanya rebahan di tempat tidurnya ditemani beberapa cemilan untuk mengganjal perut.Saat sedang melamun dan bersantai tiba-tiba ada pesan masuk, dia lihat itu dari Rado. Hatinya mulai kembali resah, dia jadi tak enak hati.[kamu cari mati!] begitulah isinya.Sontak perasaannya jadi semakin resah, dia benar-benar takut. Walaupun pesan dari Rado sangat singkat tapi itu benar-benar membuatnya ketakutan.Milly mencoba menghubungi nomor itu tapi dalam sekejap nomornya sudah tidak bisa dihubungi, itu semakin membuatnya khawatir.'Ya Tuhan, bagaimana kalau Bang Rado mencariku? Huh, kenapa perasaanku gak enak begini yaa?'Dan Keadaan di kantor jadi terasa hampa karena Milly tidak masuk hari ini, itulah yang tiba-tiba dirasakan Julian. Sepertinya dia benar-benar terjerat pesona Milly yang sederhana. Dia

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-30
  • MY BELOVED HERO   KECEMBURUAN JULIAN

    Hari ini semua pegawai di kantor tampak sangat bahagia, baru saja bos besar mereka yakni Aria Widjaya yang notabene adalah ayahnya Richie mengumumkan rencana liburan ke Bali untuk seluruh karyawan, tak terkecuali untuk para pegawai kebersihan juga. Milly, Budi dan Arini sangat bahagia menyambut kabar bahagia itu."Waah, liburan ke Bali ...." kata Budi girang."Baik banget ya big boss kita, makin sayang deh sama perusahaan ini," sahut Arini.Milly juga sangat senang karena angan-angannya untuk berlibur ke pulau Bali sebentar lagi akan terwujud. Sebagai gadis biasa yanh hanya mengisi hari-harinya dengan bekerja dan berangan-angan, rencana liburan ke Bali seperti sekarang ini adalah seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Terkesan berlebihan tapi itu memang benar adanya."Kapan kita berangkat?" tanya Milly antusias."Katanya sih lusa, waaah, jadi gak sabar ya," sahut Arini tak kalah bahagia padahal dia sudah sering mengikuti employe gathering sepe

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-03

Bab terbaru

  • MY BELOVED HERO   Pilihan Yang Sulit

    Hampir semua karyawan sudah meninggalkan area kantor, hanya tinggal beberapa orang saja. Milly menunggu Budi, beberapa hari terakhir Milly memang sering menumpang pada Budi.Tora dan Dhani kembali mengintai Milly, Tora tampak sangat bernafsu untuk balas dendam pada Milly. Dia memang sangat marah saat Milly kabur dari clubnya bahkan Milly sudah melibatkan Richie, dan Tora merasa itu sebuah ancaman nyata karena Richie menaruh saham di Clubnya."Jadi, rencana kita apa bos? Beneran kita mau nyulik dia?" tanya Dhani yang setia menemani Tora."Kita pantau dulu, kita cari tahu dimana dia tinggal, atau kalau situasinya memungkinkan, kita langsung culik dia!" kata Tora, pandangannya tak lepas dari Milly.Milly masih menunggu, tiba-tiba Feri yang lebih dulu menghampirinya, Feri sudah siap dengan motor sportnya. Semakin hari dia semakin jelalatan. Milly tahu kalau Feri memang punya maksud busuk, Milly makin dan semakin skeptis saja terhadap pria 30 tahunan itu.

  • MY BELOVED HERO   TEROR

    Di sepanjang perjalanan menuju rumah kontrakannya Milly merasa takut, dia merasa ada yang mengikutinya. Tapi saat dia toleh ke belakang, jalanan gang itu masih sepi, tidak ada seorang pun di belakangnya.Sore ini dia dilanda paranoid yang hebat, kata-kata Rado terus terngiang di kepalanya sejak tadi.Akhirnya dia sampai di depan rumahnya kontrakannya, dia segera masuk lalu segera mengunci pintu rapat-rapat. Milly tarik ponselnya dan segera menghubungi Ibunya di Batam."Milly ...." sapa ibu dari sebrang sana."Bu, Ibu baik-baik saja kan?" tanya Milly penuh kepanikan dan kekhawatiran."Baik, ini ibu lagi makan, bu Martha membuatkan sup ayam, enak sekali.""Oh, syukurlah," Milly agak bernafas lega, ternyata tidak terjadi apa pun pada ibunya."Kamu sudah makan?""Sudah, Bu.""Milly, jaga dirimu baik-baik ya!""Iya Bu, kalau ada apa-apa, ibu cepat-cepat hubungi aku ya!""Iya, cepat-cepat kirimi ibu uang ya, ada

  • MY BELOVED HERO   INTIMIDASI

    Malam terakhir ini terasa begitu lamban untuk Milly. Apa yang terjadi malam ini mungkin tak akan pernah Milly lupakan sepanjang hidupnya.Bagaimana Richie menatapnya, bagaimana Richie menggenggam tangannya, bahkan Richie membiarkannya duduk di atas pangkuannya tadi. Tak hanya itu, bahkan Richie melingkarkan tangannya di perutnya tadi dan satu lagi, berkali-kali berbisik mesra sampai embusan nafasnya membangunkan bulu kuduk Milly berkali-kali.Imbasnya, Milly tak mampu tidur malam ini. Padahal besok pagi ia dan seluruh rekannya harus bersiap untuk kembali pulang ke Jakarta.Milly masih membuka matanya di gelap malam. Hanya ada cahaya rembulan yang masuk dari jendela resort yang sengaja tak dipasangi tirai. Arini dan Budi sudah sangat pulas bahkan suara dengkuran Budi sudah terdengar lantang, tanda Budi sedang benar-benar menikmati waktu istirahatnya.'Ya Tuhan, bagaimana kalau aku sampai jatuh cinta dengannya? Itu kan naif sekali? Benar-benar naif! Ayo Mil

  • MY BELOVED HERO   LOVE SONG

    Pestanya cukup meriah, banyak tamu-tamu penting hadir disana, Milly merasa kikuk.Dan yang mengejutkan, ternyata Daniar dan Abdi hadir juga sebagai tamu disana. Richie hancur lagi, dia tak bisa berbuat apa-apa, dia hanya berusaha terlihat tenang.Alana dan Julian juga terlihat khawatir dengan situasi ini, ternyata benar Daniar ada dan mereka tahu betapa hancurnya hati Richie saat ini.Tapi Alana dan Julian malah sengaja meninggalkan Richie dan Milly berdua saja, mereka ingin Daniar melihat kebersamaan Richie dan Milly."Kami ada disana yaa! Semoga kalian berdua bisa menjalin kehangatan bersama!" kata Alana lalu menarik tangan Julian jauh-jauh, Milly semakin kikuk saja.Dan tak lama Edo datang menyambut kedatangan Richie, Milly hanya sembunyi di balik punggung kokohnya, dia masih merasa malu dan kikuk."Bos besar akhirnya datang juga," sapa Edo lalu mereka bersalaman."Kelihatannya banyak tamu penting malam ini," kata Richie agak sarka

  • MY BELOVED HERO   IT'S GONNA BE YOU

    Para staf masih asik bermain di Luwus Camp ini. Ada yang asyik menantang adrenalin dengan bermain flying fox ada juga yang menapaki trek terjal dengan ATV.Tidak dengan Milly, dia ingin beristirahat total, dia menepi di saung bambu sendiri. Arini dan Budi malah sibuk bermain seperti anak kecil, Milly hanya memperhatikan dan dia jadi ketawa-ketawa sendiri melihat tingkah kedua rekannya itu.Alana datang menghampiri dan Milly cukup terkaget dengan kedatangannya."Kenapa kamu gak ikut main?" sapa Alana yang langsung duduk bergabung dengan Milly. Walau sempat cemburu, tapi Alana tetap bersikap baik pada Milly."Heum ... saya takut dengan ketinggian, hehe," sahut Milly lalu nyengir dengan malu-malu."Sama berarti yaa," Alana mencoba akrab dengan Milly."Pak Richie sama pak Julian kemana?" tanya Milly."Tuh, mereka rebahan di saung bambu, mungkin mereka ketiduran."Milly mencari sosok kedua bosnya dan dia lihat mereka memang tampak bersantai

  • MY BELOVED HERO   KEKECEWAAN ALANA

    Walaupun hanya diikuti oleh beberapa orang saja tapi employe gathering ini terasa begitu menyenangkan.Hari ini mereka bersepeda di sekitar Luwus Camp. Mengayuh pedal menyisir jalan kecil dengan pemandangan hamparan sawah yang menghijau di sisi kanan kirinya, udaranya pun terasa segar dan menyejukan jiwa.Milly tidak terlalu pandai bersepeda, dia lumayan tertinggal jauh dari teman-temannya.Ini seperti jadi kesempatan untuk Alya untuk menyabotase Milly yang akhir-akhir ini membuatnya kesal karena dianggap dominan dan sok cari-cari perhatian.Alia melambatkan kayuhannya, sampai Milly berhasil menyusulnya, mereka pun kini sejajar."Ayo bu Alia, semangat!" kata Milly yang sudah tampak kecapean, Alia mensejajarkan lagi laju sepedanya dengan Milly."Ada banyak sekali yang mau saya bicarakan dengan kamu!" kata Alia."Oh ... iya silakan bicarakan sekarang, Bu!" sahut Milly sembari menjaga konsentrasi untuk mengayuh."Kamu suka goda-goda

  • MY BELOVED HERO   PERFECT SUNSET

    Mereka sepakat untuk pergi ke Tanah Lot dengan mengendarai sepeda motor sewaan. Milly tak menyangka kalau dia akan dapat liburan yang penuh kejutan seperti ini. Saat berboncengan dengan Richie, Milly benar-benar tak bisa mengehentikan deburan hasrat. Dia merasa begitu istimewa.Kini Milly takut karena Richie memacu tunggangannya dengan kecepatan yang cukup tinggi, tapi dia juga tak berani memeluk Richie, atau sekedar perpegangan pun dia tak kuasa, dia merasa canggung dan takut dianggap tak tahu diri."Pegangan!" kata Richie sambil menoleh ke belakang, Milly masih malu, dia hanya memegang pinggang Richie tapi Richie malah menariknya sampai tangan Milly melingkar tepat di perut sixpack nya. Sungguh-sungguh membuat hatinya dag dig dug ser.Deg deg deg, Milly sampai tak bisa mengendalikan frekuensi detak jantungnya sendiri, yang dia alami saat ini benar-benar terlalu manis untuk dilewatkan begitu saja.'Ya Tuhan! Kenapa dia perlakukan aku seperti ini? Bagaimana k

  • MY BELOVED HERO   KECEMBURUAN JULIAN

    Hari ini semua pegawai di kantor tampak sangat bahagia, baru saja bos besar mereka yakni Aria Widjaya yang notabene adalah ayahnya Richie mengumumkan rencana liburan ke Bali untuk seluruh karyawan, tak terkecuali untuk para pegawai kebersihan juga. Milly, Budi dan Arini sangat bahagia menyambut kabar bahagia itu."Waah, liburan ke Bali ...." kata Budi girang."Baik banget ya big boss kita, makin sayang deh sama perusahaan ini," sahut Arini.Milly juga sangat senang karena angan-angannya untuk berlibur ke pulau Bali sebentar lagi akan terwujud. Sebagai gadis biasa yanh hanya mengisi hari-harinya dengan bekerja dan berangan-angan, rencana liburan ke Bali seperti sekarang ini adalah seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Terkesan berlebihan tapi itu memang benar adanya."Kapan kita berangkat?" tanya Milly antusias."Katanya sih lusa, waaah, jadi gak sabar ya," sahut Arini tak kalah bahagia padahal dia sudah sering mengikuti employe gathering sepe

  • MY BELOVED HERO   POOR RICHIE

    Hari ini Milly tidak masuk kerja, Kakinya masih sedikit bengkak, Milly tidak ingin mengambil resiko jika dia paksakan untuk terus bekerja.Dia hanya rebahan di tempat tidurnya ditemani beberapa cemilan untuk mengganjal perut.Saat sedang melamun dan bersantai tiba-tiba ada pesan masuk, dia lihat itu dari Rado. Hatinya mulai kembali resah, dia jadi tak enak hati.[kamu cari mati!] begitulah isinya.Sontak perasaannya jadi semakin resah, dia benar-benar takut. Walaupun pesan dari Rado sangat singkat tapi itu benar-benar membuatnya ketakutan.Milly mencoba menghubungi nomor itu tapi dalam sekejap nomornya sudah tidak bisa dihubungi, itu semakin membuatnya khawatir.'Ya Tuhan, bagaimana kalau Bang Rado mencariku? Huh, kenapa perasaanku gak enak begini yaa?'Dan Keadaan di kantor jadi terasa hampa karena Milly tidak masuk hari ini, itulah yang tiba-tiba dirasakan Julian. Sepertinya dia benar-benar terjerat pesona Milly yang sederhana. Dia

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status