Share

Bab 38 Kabar Duka

Sore hari

Wira telah pulang dari kebunnya. Kepulangannya disambut hangat oleh Nila, dengan berbagai masakan yang ia hidangkan di atas meja.

"Kasihan sekali suami aku, pasti kecapean, ya? Sini duduk dulu, kamu mending makan dulu," ujar Nila.

"Iya nih, tapi nggak apa-apa sih. Kan ada obatnya," sahut Wira.

Nila mengerutkan keningnya.

"Maksudnya kamu obatnya, Neng. Ya sudah aku mau makan dulu habis itu mandi. Tolong dong ambilkan nasinya," ujar Wira.

Nila tersipu malu, kemudian ia mengambil piring lalu menuangkan nasi ke atas piring Wira.

"Loh, mana cincin kamu, Neng?" tanya Wira, saat menyadari tak ada cincin yang melingkar di jari Nila.

"Ya ampun aku lupa, A. Tadi aku lagi nyuci baju, terus cincinnya aku taruh di kamar mandi. Cincin itu beberapa kali hampir terlepas dari jadi tanganku, karena sedikit longgar dan licin terkena air sabun," jawab Nila.

"Kamu jangan pernah melepas cincin itu, Neng. Sebab cincin itu sebuah perantara supaya Abah Kosmos bisa merasakan jika kamu dalam gangguan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status