Sejujurnya dia sangat suka dengan beberpa baju milik Carisa, bahkan dia berencana ingin mengambil beberapa yang dia suka tanpa sepengetahuan Aditya.
"Iyalah.. siapa lagi coba yang beliin kalau bukan mas," jawab Aditya santai.
Jesika pun sudah mengumpulkan baju yang dia suka dipojokan lemari agar nanti tinggal dimasukkan saja dalam tas.
"Kamu ngapain sih kok lama disana? udah sana buruan ganti bajunya," ucap Aditya yang sudah berada diatas kasur dan sedang memainkan ponsel.
"Bentar iih mas, aku cuma mau lihat koleksinya Carisa aja kok," jawab Jesika.
Aditya tidak menggubris jawaban jesika dan hanya menghendikkan bahunya lalu lanjut lagi dengan ponsel dirinya.
*****
"Alhamdulillah akhirnya sampai rumah juga.." gumam Carisa yang baru sampai didepan rumahnya dan segera turun dari taksi.
Hari ini sebenarnya Carisa mau pulang dengan pesawat terakhir tapi dia masih ada kerjaan yang harus dia selesaikan malam ini, jadi dia naik pesawat jam tiga sore dan sampai dirumah setengah lima karena jalanan dri bandara kerumahnya tadi sedikit macet.
Jesika yang menginap dirumah mereka sudah diantarkan pulang oleh Aditya, dia masih merasa takut jika ketauan oleh Carisa. Apalagi Jesika dengan beraninya memakai baju milik Carisa dan pasti akan menjadi perang dunia ke dua dirumah ini.
"Assalamualaikum.." ucap Carisa saat masuk ke dalam rumah, dia tahu Aditya ada dirumah karena mobilnya ada digarasi.
"Waalaikumsalam.. sudah mudiknya?! Mana nih oleh-oleh dari kampung?" Tanya ibu sabrina sambil menodong tangannya ke Carisa.
"Bu.. udah dari tadi disini? "Sapa Carisa dan mencium punggung tangan mertuanya.
"Dari tadi siang! kamu ini Risa.. malah asik mudik.. gak mikirin suami dirumah makan apa!" ucap ibu sabrina.
"Maaf bu.. tapi Risa kemaren sudah bersudah mengajak mas Aditya tapi dia yang menolak dan untuk urusan makan bukannya mas Aditya lebih suka makan diluar dari pada dirumah?" Jawab Carisa.
"Dibilangin ngejawab mulu kamu. sudahlah mana oleh-olehnya ibu mau pulang," ujar ibu sabrina dengan menodongkan tangan pada Carisa.
Aditya dari tadi tidak kelihatan batang hidungnya karena dia lagi tidur dikamar setelah mengantarkan Jesika pulang.
"Bu.. sabar dulu, kopernya aja masih disini, nanti aku bongkar dulu," jawab Carisa lalu melangkah masuk kedalam sembari menyeret kopernya.
Carisa membuka kopernya dan mengeluarkan oleh-oleh almond cryspi kesukaan ibu sabrina, meskipun mereka selalu adu mulut tapi Carisa ingat dengan makanan kesukaan ibu mertua.
"Ini bu.. aku cuma bawa sedikit karena gak muat kopernya," ujar Carisa dan memberikan dua bok pada ibu mertua.
Dia hanya membawa enam bok sana, dua bok untuk mertua, dua bok lagi untuk dibawa kekantor dan dua lagi untuk cemilan dirumah.
"Itu kayaknya masih banyak! sini buat iu aja semunya," ujar ibu marni sambil menunjuk kearah koper Carisa.
"Itu buat teman-teman Carisa dikantor bu, kalau masih kurang minta mas Aditya aja yang belikan," jawab Carisa ketus.
"Dasar pelit kamu! ujar ibu sabrina dia lalu bergegas dari hadapan Carisa dan masuk kekamar tamu yang ditempatinya semalam. ibu sabrina sengaja menginap satu malam lagi disini, apalagi saat ini sudah mau maghrib.
*****
Carisa menuju kamar dan melihat Aditya masih tidur diatas kasur. Dia bergegas ke kamar mandi dan segera membersihkan dirinya agar lebih fresh. Setelah selesai Carisa membangunkan Aditya yang masih setia diatas kasurnya.
"Mas.. bangun.. mas!! udah mau maghrib masih molor aja kamu! uca Carisa seraya menggoyangkan tubuh Aditya.
Aditya mengeliatkan tubuhnya dan kembali tidur lagi.
"Bangun Masss!!!" teriak Carisa.
"Hmm apaan sih kamu teriak-teriak, baru juga pulang udah rese' aja," jawab Adiitya
"Udah mau maghrib ini, buruan sana mandi, siap-siap kemasjid, Masak kamu udah lama tinggal disini tapi belum pernah sholat ke masjid," tegas Carisa.
Dia sengaja bicara seperti itu agar suaminya bergabung dengan warga sekitarnya, Aditya sama sekali belum pernah ke masjid yang ada dikomplek sini bahkan jika ada acara apapun dirinya juga selalu tidak hadir dengan banyak alasan.
"Berisik aakhgg!!!!," teriak Aditya lalu bergegas kekamar mandi.
Carisa masih menggunakan handuk piyama ditubuhnya sambil memastikan sang suami pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Saat Carisa membuka lemari dia berniat untuk mengganti pakaiannya tapi terlihat susunan baju dilemarinya berantakan dan sepertinya ada banyak baju yang berkurang.
Sontak saja Carisa jadi geram, dia mengecek dilemari sebelahnya dimana dia menaruh baju-baju baru yang belum dia pakai dan..
Carisa terkejut melihat isi lemarinya, hilang satu baju dress serta kemeja untuk ke kantor.
"Masss!!!!" teriak Carisa, Aditya yang baru saja keluar dari kamar mandi kaget mendengar teriakan istriya.
"Ada apa sih teriak-teriak?" Tanya Aditya santai sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.
"Kemana baju-bajuku mas? Piyama satin, dress, one set dan kemeja-kemeja miliku?" Tanya Carisa.
Dia sudah mengecek ternyata hampir enam helai bajunya hilang, dia ingat sekali sebelumya ke semarang kemarin sudah mengambil semua pakaian diloundry.
"Baju apa sih?" Tanya Aditya mendekat ke arah istrinya.
"Ya baju-bajuku mas! Lihatlah ini berantakan sekali," ketus Carisa.
Aditya jadi ingat jika kemarin Jesika memang memakai beberapa baju milik Carisa tapi dia tak tahu jika Jesika bawa pulang pakaiannya. Aditya mengira Jesika menaruhnya dikeranjang baju kotor.
"Mungkin kamu lupa naruhnya kali," jawab Aditya.
"Enggak mas... aku inget banget kok, lagian kemeja buat kekantor itu juga masih baru, belum pernah aku pakai sekalipun, kok bisa gak ada dilemari sih," ujar Carisa kesal.
Dalam hati Aditya dia merutuki perbuatan Jesika yang sangat mengundang rasa curiga bagi Carisa. Apalagi dia juga mengambil baju kantor milik istrinya, apa gak tambah curiga yang punya baju.
"Udahlah... beli aja lagi apa susahnya sih, minggir dulu aku mau ambil baju," ucap Aditya menggeserkan tubuh istrinya supaya dia bisa mengambil baju miliknya.
Carisa kira suaminya akan mengambil baju koko karena akan sholat berjamaah dimasjid, ternyata dugaannya salah. Aditya malah mengambil celana rumahan pendek dan kaos.
"Loh.. gak kemasjid mas?" Tanya Carisa.
"Enggak.. udah buruanlah ganti baju sana! kamu sengaja ya menggodaku dengan hanya memakai handuk begini?" tanya Aditya dengan mata memicing ke arah istrinya.
"Enggak!! Enak aja, jangan aneh-aneh kamu," jawab Carisa dan gegas mengambil one set rumahan yang sering dia pakai.
Selesai merapikan kembali pakaian yang dia bawa ke semarang kemarin, kini Carisa menuju dapur untuk menyiapkan makan malam. Setelah kulkas dibuka matanya langsung melotot melihat isi kulkasnya kosong.
"Loh.. mana bahan-bahan yang sudah aku beli kemarin?" Gumam Carisa.
Kira-kira siapa gaes yang ngambil stok makanan Carisa? Ibu mertua atau Jesika? Karena mereka berdua sama-sama berada dirumah itu di saat Carisa pulang kampung.
Dia baru teringat jika ibu mertua memang sering menguras isi kulkasnya, apalagi ibu sabrina ada disana sudah bisa dipastikan jika yang mengambil bahan-bahan masakan dikulkas adalah ibu mertua."Mau masak apa istriku sayang?" Tanya Aditya yang tiba-tiba ada di belakangnya.Aditya pasti ada maunya jika mencoba merayu Carisa seperti ini, karena beberapa bulan ini memang hubungan mereka banyak cekcoknyaa dari pada harmonisnya."Gak jadi masak!!" jawab Carisa kesal."Loh kenapa sayang? Mas udah lapar ini dan ibu juga kayaknya udah lapar," ucap Aditya."Ibu belum pulang?" Tanya Carisa karena saat dia datang tadi setelah minta oleh-oleh ibu mertua bilang mau pulang."Belum.. katanya mau nginap sini. kamu segera pesan makanan apa gitu," titah Aditya."Kamu ajalah mas kalau mau delevery! aku mau keluar cari makan," jawab Carisa."Enggak deh.. kalau kamu makan diluar mas sama ibu akan ikut," ucap Aditya."ya udah ayoklah.. aku mau makan nasi goreng didepan komplek sana," jawab Carisa.Aditya te
tok...tok...tok..."Bu.. ibu!! panggil Carisa dari balik pintu."Ya sebentar!! teriak ibu sabrina dari dalam kamar lalu meletakkan ponselnya diatas meja. ibu sabrina bergegas menuju pintu untuk menemui menantunya."Ada apa?" tanya ibu sabrina setelah membuka pintu kamar."Kenapa bekas makannya dibiarkan begitu saja di atas meja? kan Risa udah bilang kalau abis makan beresin bu. Ibu ini selalu saja begitu setelah makan dibiarkan saja begitu," gerutu Carisa."Terus mau kamu gimana? Biasanya kan kamu juga yang beresin, kenapa sekarang protes?" tanya ibu sabrina dengan wajah galak."ya ibu beresin dong, masa' iya Risa terus yang harus membereskannya, Risa berhak protes karena Risa juga udah capek." jawab Carisa."Tinggal beresin aja apa susahnya sih!! bentak ibu sabrina."Bukan masalah susah gak nya bu! tapi sekali-sekali ibu bantuin Risa kenapa bu!" ujar Carisa.Dia benar-benar sudah capek menghadapi keluarga suaminya yang selalu semena-mena pada dirinya jika tak mendapatkan apa yang m
Tadi malam bahkan dia pulang larut malam, beruntungnya Carisa sudah tidur dengan lelap jadi tidak ada cekcok diantara mereka tadi malam. Dan untuk menebus kesalahannya Aditya berinisiatif membeli sarapan tanpa harus menunggu Carisa menyuruh. Carisa segera beranjak ke dapur untuk mengambil piring dan sendok."Ini bu nasinya," Carisa meletakkan nasi bungkus dipiring dan memberikannya pada ibu mertua."Hmm.. " bu Sabrina hanya berdehem lalu duduk di kursi meja makan.Aditya dan Carisa pun melakukan aktivitas yang sama dan mereka sarapan bersama dipagi hari ini, setelahnya baru mereka bersiap-siap untuk pergi ke kantor masing-masing.Dikarenakan hari ini hari senin mereka berangkat selalu lebih awal dari hari biasanya, karena hari senin pagi kemacetan bertambah parah dari hari biasanya. Setelah dikira makanan sudah hampir setengah dimakan, bu Sabrina ingin membicarakan tentang uang liburannya pada sang menantu."Ris.. " panggil bu Sabrina memulai membuka bicara."Iya bu.. kenapa?" Tanya C
Tiga puluh lima menit kemudian dia sudah sampai dikantor, segera melakukan finger untuk absen kedatangan karena sepuluh menit lagi waktu masuk kantor dimulai."Huh! Hampir saja telat, untung tadi aku gak ladenin ibu," gerutu Carisa lalu berjalan masuk kedalam ruangannya.*****Tring..Tring..Ponsel Carisa berdering, ternyata yang menelfon sang adik yang berada dikota sebelah.[ hallo assalammualaikum ] sapa Carisa.[ waalaikumsalam mbak, gimana kabarnya? ] Tanya Azka.[ alhamdulilah baik, kamu gimana? selama seminggu ini tidak menelfon mbak sama sekali! ] cecar Carisa pada sang adik.[ hehehe, yo maaf to mbak aku sibuk, oh ya aku hari ini mau kejakarta. Nanti tak mampir rumah mu yo mbak, boleh ora? ] ucap Azka.[ Yo mampire to Ka, nanti tak jemput opo nganggo taksi Ka? ] Tanya Carisa.[ Yo nganggo taksi wae mbak ] ucap Azka.[ Bawa oleh-oleh yo ] pinta Carisa.[ Oleh-oleh opo mbak? bingung iki, kue-kue to yo? ] ucap Azka.[ Yo terserah sampean, ya udah mbak mau kerja dulu ya, kamu ha
"Hah!! Perempuannya beda lagi," ucap Carisa"Kenapa Ris?" Tanya Yuni."Perempuannya beda dengan yang waktu itu di hotel Yun, tapi dengan adanya dua bukti ini mempermudakan aku untuk menggugat mas Aditya," jawab Carisa."Emangnya semua surat penting sudah selesai dibalik nama Ris?" Tanya Yuni"Sudah semuanya, tinggal mobil yang dipakai adiknya aja yang belum, karena itu belum lunas cicilannya," jawab Carisa."Lalu harta gono gini kalian apa aja Ris?" Tanya Yuni kepo."Rumah sama mobil yang dipakai adiknya doang yang berhasil kita jadiin aset Yun. Perhiasan ibunya sama kuliah adiknya selama inikan gue yang tanggung hahaha," jawab Carisa santai"Eh gila! itu udah gak bisa diambil lagi. Kecuali lo dulunya bikin surat pernyataan kalau biaya pendidikan adiknya itu meminjam uang milik lo, jadi saat kalian bercerai unagnya harusnya segera dikembalikan," ucap Yuni"Yaah hangus dong uang gue kalo gitu," ucap Carisa seraya menarik nafas lalu di hembuskannya lagi."Ya jelas dong! Lo palingan cuma
"Bagaimana sayang? Kamu sudah transfer uang kuliah Nadin bulan ini?" Mendengar pertanyaan sang suami, Carissa sontak mengangguk. "Sudah, Mas. Tapi, aku hanya mentransfer dua juta saja. Kemarin, ibu--" "Apaa...?!! Kenapa hanya segitu? Kamu tahukan kalau bulan ini waktunya bayar uang kulah?!" bentak Aditya. Deg!Baru kemarin sang ibu mertua minta uang untuk arisan sejumlah satu juta rupiah dan juga minta uang untuk cicilan mobil yang dipakai nadin. Sekarang, dia dimarahi karena harus membayar penuh biaya kuliah Nadin 3,5 juta rupiah?"Aku tau mas, tapi kenapa semua urusan keluargamu harus dilimpahkan sama aku?" balas Carissa, menahan emosi, "Lagipula, biaya kuliah Nadin, seharusnya ditanggung ayah dan ibu serta kamu. Kenapa jadi aku, Mas?"Sungguh, Carissa muak lama-lama. Gajinya memang mencapai dua digit. Tapi, mengapa sang suami malah memanfaatkan uang tersebut untuk membantu keluarganya.Lupakah Aditya kalau dialah kepala keluarga yang seharusnya menafkahinya. Mengapa Carissa jus
"Assalammualaikum..." ucap Carisa saat masuk ke kediaman orang tuanya. "Waalaikumsalam..., eh non Risa kok datang mendadak non..?" tanya bi Ijah art di kediaman orang tua Carisa. "Iya bi, lagi kangen sama mama papa. Mereka ada dirumahkan..?" tanya Carisa. "Mereka lagi keluar non sejak pagi, lebih baik non Risa telfon saja," jawab bi Ijah. "Yaah... padahal tadi Risa mau bikin kejutan bi," ucap Carisa. "Kurang cepat sih non datangnya hhehe..., mau dibuatin minuman apa non?" tanya bi Ijah. "hmm.. nanti saya ambil sendiri saja dikulkas bi," jawab Carisa. "Ya sudah non sini kopernya bibi bawakan ke kamar non," ucap bi Ijah dan mengambil koper miliknya dan membawa ke kamar miliknya yang berada dilantai dua. Carisa lantas berjalan ke kulkas untuk mengambil minuman dingin. "Andai keluarga mas Aditya tau kondisi ekonomi papa mama mungkin mereka malah memanfaatkan diriku," gumam Carisa. "Untung saja dulu aku tak menceritakan dengan detail usaha papa.." lanjut Carisa dan meneguk jus y
"Ris.." panggil pak Abi saat dia tengah duduk diruang tengah sambil nonton tv."Iya pa.." jawab Risa dan menoleh kearah sang papa."Apa kamu ada yang ingin di ceritakan sama papa?" tanya sang papa, sebenarnya ingin menunggu Carisa bercerita tapi terlihat dari raut wajah yang ditunjukan sang putri sepertinya masalahnya sangat pelik."hmm... Tidak ada pa." jawab Carisa."Kamu yakin tidak ada yang ingin kamu ceritakan sama papa nak?" Tanya sang papa lagi."Iyaa pa.. aku pulang ke mari karena aku sangat rindu pada kalian," jawab Carisa."Terus kenapa suami kamu tidak menelfon sama sekali? dulu saja jika kamu kesini dia bolak balik menelfon terus nak," sahut sang mama.Deg!"M--mas Aditya lagi sibuk," jawab Carisa berbohong."Sibuk apa Ris? sampai-sampai gak ada waktu untuk keluarga? ini juga sudah malam dan besok hari sabtu, bukankah hari sabtu dikantor Aditya free ya? dan itupun hanya diisi kegiatan silaturahmi sesama karyawan saja bagi yang bisa ikut, ya ikut , kalau tidak ya juga gak a