Share

22. Kancing

Pyar!

Sebuah batu besar menghantam kaca asramaputra membuat seluruh santri keluar dengan ketakutan. Kejadian itu bukan hanya sekali tapi berulang kali selama satu minggu.

Abah dan Abizar bergegas menuju tempat kerjadian perkara dengan wajah panik. “Mana batunya?”

“Ini Ustadz!” Rama ketua pengurus asrama Khalid bin walid menyerahkan batu yang di bungkus kertas.

Abizar membuka isi surat tersebut yang bertulis ‘Pondok Pembunuh’ “Astagfirullah siapa yang menulis ini?”

“Bawa dia ke kantor Abah. Dan kerahkan seluruh santri untuk menjaga keamaan pondok lebih ketat.”

“Baik Bah!” Abizar tidak punya pilihan lain selain menuruti perintah Abah Rifaai.

Di dalam kantor pengasuh, Abah memegang kepalanya yang penat. Sudah puluhan tahun pria tua itu mengurus santri. Tapi belum pernah ada kejadian seperti ini.

“Gimana Bah, udah hampir seminggu pondok di terror. Alangkah lebih baiknya kita lapor ke polisi.”

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status